
Kehamilan merupakan sebuah anugerah yang dinantikan setiap pasangan. Namun, perjalanan menjadi ibu tak selalu semulus yang dibayangkan. Saya, misalnya, harus melewati masa-masa sulit saat hamil trimester pertama di bulan Juli 2024. Bed rest saya alami hampir satu bulan, mengubah seluruh rutinitas dan harapan.
Sebagai seorang ibu dengan dua anak, saya pikir saya sudah cukup berpengalaman dengan kehamilan. Namun, bed rest di kehamilan ketiga ini membuktikan bahwa setiap kehamilan memiliki tantangannya masing-masing.
Setelah dua kehamilan sebelumnya berjalan lancar tanpa adanya kendala berarti, kehamilan ketiga ini memberikan kejutan yang tak terduga. Kontraksi dini memaksa saya untuk menjalani bedrest total. Awalnya, saya merasa sangat terpukul. Bayangan tentang momen-momen indah kehamilan, seperti merasakan tendangan pertama si kecil atau pergi berbelanja perlengkapan bayi, seketika sirna.
Namun, dengan dukungan keluarga khususnya suami dan anak-anak, saya berusaha untuk tetap optimis dan menikmati setiap momen.
baca juga: 6 Persiapan Melahirkan Normal yang Perlu Diketahui
Kronologis Pendarahan di Trimester Pertama
Beberapa hari setelah test pack dan hasilnya positif, saya masih beraktivitas seperti biasa mengasuh 2 anak. Ditambah bulan itu anak-anak sedang liburan sekolah, jadi saya juga mengasuh 3 keponakan. Dua hari bermalam di rumah kakak kandung saya, kami pulang ke rumah. Sepulang dari sana, tiba-tiba di kamar mandi saya mendapatkan diri adanya pendarahan.

Singkat cerita, saya langsung memakai pembalut dan meminimalisir pergerakan. Jujur, saat itu saya bingung dan cemas. Apalagi ketika kejadian saya hanya bertiga dengan 2 anak saya sementara suami sedang di luar kota. Esoknya, kami langsung ke klinik terdekat yang terdapat dokter kandungan praktek.
Singkat cerita, alhamdulillah sudah ada kantung kehamilan tapi terlalu dini tidak bisa dicek ada detak jantung atau tidak. Kenapa bisa ada pendarahan? ternyata ada kontraksi dini, saya diminta bed rest total dan diberi obat penguat kandungan.
Suami menanyakan apa yang dimaksud Bed rest pada dokter spesialis kandungan yang memeriksa saya kala itu. Bed rest total artinya saya hanya boleh turun dari tempat tidur hanya untuk ke kamar mandi.
Hal ini dilakukan dengan memperbanyak waktu istirahat dan mengurangi kegiatan yang rutin dilakukan. Tujuannya agar kita, ibu hamil memiliki kondisi kesehatan yang baik selama masa kehamilan dan terhindar dari kondisi-kondisi yang tidak diinginkan Bed rest mengurangi guncangan di rahim dan memberikan kesempatan pada tubuh ibu hamil untuk kembali bekerja dengan normal, serta membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta.
Pengalaman Bed Rest
Selama bedrest aktivitas sehari-hari saya benar-benar hanya di kasur, sampai makan pun di atas kasur.
Selain pendarahan dan kontraksi dini yang menjadi alasan utama bed rest, saya juga harus berjuang dengan berbagai keluhan fisik setelahnya. Nyeri punggung yang menjalar hingga kaki menjadi teman setia. Sulit tidur nyenyak karena posisi tubuh yang terbatas membuat tubuh terasa pegal. Di tengah kondisi fisik yang kurang nyaman, muncul pula berbagai emosi yang silih berganti. Kecemasan tentang kesehatan janin seringkali menghantui pikiran saya, juga kealfaan saya mengurus dua anak saya yang besar.

Tips untuk Ibu Hamil Lain yang Sedang Bed Rest
Namun, suami mengingatkan “sudah bersyukur belum sudah punya 2 anak?” dan kalimat pengingat lainnya bahwa kalau anak ini memang rezeki kami pasti ga kemana, kita tawakal dengan berupaya dan berdoa.
Awalnya ini kok kaya toxic positivity ya? ya kali masa dikit-dikit toxic, jangan-jangan memang ini cara Allah kirim pesan untuk saya dan suami lebih belajar sabar dan bersyukur?
Meskipun rasa kesepian juga kerap menyergap, terutama saya yang terbiasa aktif ke sana kemari apalagi saat melihat teman-teman menikmati aktivitas di luar rumah. Namun, di balik semua kesulitan itu, saya berusaha untuk tetap optimis dan mencari cara untuk mengisi waktu luang agar tidak terlalu fokus pada hal-hal yang membuat saya sedih.
Selama menjalani bed rest, saya menemukan berbagai cara untuk mengatasi rasa bosan dan kecemasan. Saya memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku, menonton film, atau belajar hal-hal baru.
Untuk mengatasi nyeri punggung, saya sering melakukan peregangan ringan dan mendengarkan audio relaksasi. Saya juga berusaha untuk tetap aktif dengan melakukan beberapa gerakan sederhana di tempat tidur. Selain itu, saya menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman-teman untuk mengurangi perasaan kesepian. serta memesan makanan yang enak dan pallet lidah saya jg di awal kehamilan ingin yang asem dan dingin, Alhamdulillah ada layanan pesan antar makanan di aplikasi ojek online.
Obat yang diresepkan juga lumayan harganya, buat saya yang sebelumnya ga punya pengalaman juga kaget ternyata saat nebus biaya periksa dan obat bisa sampai angkat 1,5- 2juta. Ternyata 1 kapsul obat penguat kandungan bisa sampai 30 ribu rupiah, sementara setiap hari minum 3 butir. Apalagi ketika minggu kedua diresepkan anti kontraksi karena pendarahan belum mereda. Subhanallah ya.


baca juga: Pengalaman Kehamilan Kedua Sehabis Sesar
Dukungan dari Orang Terdekat
Alhamdulillah selama 2 minggu suami benar-benar membantu, bahkan bapak ibu mertua sampai ikut membantu mengasuh kedua cucunya. Apalagi saat itu bertepatan masuk sekolah pertama kali keduanya.
Beberapa kegiatan yang kulakukan adalah berjemur di teras itu setelah masuk minggu kedua.
Dukungan keluarga dan teman-teman menjadi kekuatan terbesar saya selama menjalani bed rest. Suami saya berperan sangat penting dalam menjaga saya dan keluarga. Ia tidak hanya membantu dalam pekerjaan rumah tangga, tetapi juga selalu memberikan semangat dan kata-kata positif.
Walaupun ya konsekuensinya, ia harus menolak beberapa pekerjaan keluar kota. Keluarga dan teman-teman juga berkunjung atau menghubungi saya untuk menanyakan kabar. Dukungan mereka membuat saya merasa lebih tenang dan nyaman. Walaupun memang tidak semua teman dan keluarga yang saya ceritakan. Hanya beberapa sirkel terdekat.

Anak pertama baru pindah sekolah, anak kedua baru masuk TK. Keduanya jadi lebih mandiri dan siap ketika lihat mamahnya harus bedrest. Masya Allah
Pelajaran yang Dipetik Selama Bed Rest
Sebelum menjalani bed rest, saya selalu terburu-buru dan merasa tidak pernah punya cukup waktu. Namun, setelah berbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu, saya menyadari bahwa hidup tidak hanya tentang kesibukan.
Selain itu saya lebih bersyukur melihat kedua anak saya, ternyata Allah masih percaya memberi amanah untuk anak ketiga ini. Pelajaran paling berharga adalah tidak perlu khawatir terhadap apa yang sudah Allah tetapkan dari ribuan tahun lalu.
Bed rest ini juga menjadi bonding saya dan anak-anak. Anak pertama dan kedua saya seketika jauh lebih mandiri dan kuat untuk beradaptasi di sekolah barunya tanpa drama. Bahkan anak pertama saya sampai menuliskan surat agar saya cepat sembuh dan bisa masak seperti biasa.
Selain istirahat yang cukup, ada beberapa hal lain yang bisa mamah lakukan untuk membuat masa bed rest lebih nyaman. Cobalah untuk mengonsumsi makanan kesukaan yang sehat dan tinggi protein. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan mengatur pencahayaan yang sesuai. Penting sekali untuk sesekali kita berjemur meski hanya di teras rumah.
Jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan atau anggota keluarga lainnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Manfaatkan waktu ini untuk mempersiapkan diri menghadapi persalinan dengan mengikuti kelas prenatal online atau membaca buku tentang persalinan. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan mental dengan berinteraksi dengan orang-orang terdekat dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.Yang terpenting,untuk selalu tawakal pada Allah, yakin akan semua skenario kehidupan yang terbaik diberikan pada kita.

Penutup
Alhamdulillah setelah rutin kontrol, ikut arahan dokter untuk minum obat penguat kandungan dan anti kontraksi serta perbaiki pola makan dengan menjaga asupan protein. Akhirnya berangsur saya tidak mengalami pendarahan dan hasil USG pun aman, jantung dede janin berdetak normal setelah 2 minggu menjalani bed rest. Alhamdulillah.
Mohon doanya bisa terus sehat dan selamat sampai nanti hari persalinan tiba. Untuk kalian ibu hamil yang sedang mengalami bed rest, semoga dimudahkan dan diberi kekuatan dalam menjalaninya ya.


semoga kita semua selalu diberi kesehatan ya