Alhamdulillah wasyukurillah, akhirnya mood menulis yang berserakan itu segera kuhimpun. Di antara memilih mendampingi tidur siang anak lanang, akhirnya kuputuskan untuk membuka laptop.
Atas karunia dan amanahnya di penghujung tahun 2018 kemarin saya dinyatakan positif hamil baik dari testpack maupun USG dokter. Kehamilan ini adalah kehamilan yang kami tunggu-tunggu setelah 1 tahun ini berikhtiar untuk memutuskan “yuk kita kasih adik untuk Sakha”.
Sempat 2 kali test pack dan hasilnya negatif, jadi saya tidak terlalu “bahagia” ketika telah 3 hari di bulan Agustus, namun perangai Sakha tiba-tiba banyak berubah. Dia banyak minta digendong, maunya sama mamahnya terus. Kemudian di suatu hari, saya berlarut2 mual dan muntah selama 2 hari, Sampai-sampai Suami yang berfeeling: “kamu hamil deh, coba testpack”. Saya kekeuh paling cuma sakit maag biasa karena saya kadung (terlanjur) beberapa kali gagal testpack di bulan2 kemarin (padahal telatnya sudah sampai 2 minggu).
MasyaAllah, terharu aku tuh pas liat air seni naik ke tempat alat test pack dengan daya kapilaritasnya sehingga menghasilkan 2 garis. Selain bersyukur maka hari-hari kami selanjutnya mengenai persiapan dan ilmu.
Ya persiapan dan ilmu, karena dulu ketika hamil dan melahirkan anak pertama saya merasa miskiiiiiin sekali ilmu mengenai dunia hamil dan persalinan. maka ketika azzam untuk menambah anak itu datang, saya dan suami sepakat untuk berilmu dan bersiap lebih optimal lagi.
Sesungguhnya mengenai gentle birth/hypnobirthing itu tidak terlalu asing, karena saat hamil pertama kakak pertama saya sudah meminjamkan beberapa buku bertema hypnobirthing.
Seperti Buku Bidan Yesie Aprilia yang berjudul : “Hipnosteri”, Buku karangan Evariny Andriana berjudul : “Melahirkan tanpa rasa sakit” dan Buku Panduan terlengkap kehamilan bagi muslimah karangan Nurul Chomaria. serta audio hypnobirthing.
Nah tapi buku hanyalah buku tanpa guru, saya hanya baca ya tanpa mengetahui dalam, mendengarkan audio hampir tiap hari di 8/9 bulan tapi banyak sekali sering tertidur. sayangnya saya tak sempat mengenal senam hamil/yoga hamil. Maka dari itu low knowledge mengakibatkan fear di saat proses persalinan dulu (tulisannya ada diblog ini juga).
Berlandaskan hal-hal tersebut dan insyaAllah luruskan niat kembali semoga Allah izinkan saya bisa melahirkan secara alami, mudah, sehat dalam bersalin. semoga Allah mudahkan dan kuatkan dalam proses VBAC (Vaginal birth after caesar) ini, mari luruskan hati dan niat kembali. agar apa-apa yang diupayakan bukan untuk dunia atau penilaian manusia, semata-mata ingin memperjuangkan hak anak yang ada di dalam perut ini agar ia dapat keluar dengan alami, sehat, natural. Istiqomahkan dan teguhkan dalam proses ini ya Allah…..urusan hasil apa yang terbaik itu urusan dan kehendakMu, Yang Maha Tahu. Bismillah
Salam
Shafira with baby in 19wk