Blogger dari Masa ke Masa

Photo of author

By Shafira Adlina

“Kak Shafira, terima kasih atas artikel induksi akupunturnya. Kemarin aku lagi cari akupuntur di Google, ketemu tulisan kakak.” Begitu pesan direct message lewat inbox Instagram dari salah satu juniorku di sebuah organisasi.

“MasyaAllah, Alhamdulillah. Kamu lagi hamil berapa bulan?” balasku padanya.

Ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, ketika tulisan kita bisa bermanfaat untuk orang lain.

perkembangan bloggerTak pernah terbayang ketika aku bersekolah dulu blogger menjadi sebuah profesi yang akan digeluti. Merangkai kata menjadi paragraf demi paragraf yang bersinambung  sebuah artikel, awalnya hanya sebuah curahatan hati untukku.

Sampai suatu hari aku membeli domain blog ceritamamah.com sebagai nazar untuk menuliskan perjalanan melahirkan normal setelah caesar. Dengan harapan semakin banyak wanita Indonesia yang mendapatkan informasi dari pengalamanku. Tak disangka bertemu dengan orang baru, bahkan orang yang mengenalku yang membaca cerita-cerita di blog ini.

baca juga : Apa saja Persiapan VBAC? Ini Pengalaman Melahirkan Normal Setelah Caesar

Blog sebetulnya lekat dengan saat aku duduk di masa sekolah. Saat duduk di bangku SMA, tahun 2006 itulah pertama kali aku membuat blog karena tugas mata pelajaran komputer. Masih menggunakan platform gratis dari blogspot. Sebelum datangnya era internet cepat, di masa-masa SMA itu kami masih diajari coding html untuk menampilkan website domestik. Lalu, kami diminta untuk membuat blog gratisan dari blogspot.

Dengan alamat shaadl.blogspot.com blog itu sukses aku rawat hingga duduk di bangku kuliah, kursi kantor hingga kursi pelaminan di tahun 2014. Namun, selama delapan tahun ini hanya menulis untuk diriku sendiri. Ibaratnya, blog jadi diary saja yang kuisi semauku. Kadang satu minggu sekali, sebulan sekali bahkan ada setahun hanya beberapa kali.

Kualitas tulisannya?

Duh, malu rasanya kalau ditanya kualitasnya. Ya, paham kan bagaimana seorang penulis pemula. Selain PUEBI yang berantakan, huruf besar dan kecil pun letaknya semaunya.

Perkembangan Blog dari Masa Ke Masa

Dari masa ke masa, blog memiliki perubahan tentunya. Sebetulnya aku pribadi tidak terlalu mengikuti perkembangan blog, tapi berikut perkembangan blog yang aku rasakan sendiri ya.

Mengutip dari collinsdictionary.com, blog merupakan situs web di mana seseorang secara teratur mencatat pemikiran atau pengalaman mereka atau berbicara tentang suatu subjek. Platformnya juga beragam mulai dari blogger, wordpress, tumblr, medium sampai situs UGC (User Generated Content) seperti kumparan, kompasiana, retizen dan IDNTimes.

Kalau zaman saya duduk di bangku SMP, kira-kira tahun 2003. Selain main yahoo messenger, main ke warnet ga lengkap rasanya kalau ikutan “main blog” di multiply yang ramai digemari, kemudian merambah menjadi Friendster.

Selain dapat berhubungan dengan teman-teman lain layaknya media sosial jaman sekarang, Friendster saat itu juga mini blog karena dapat dihias dengan sesuka hati baik tulisan maupun foto bahkan lagu.

Saat facebook datang pun, ia dilengkapi dengan fitur notes/catatan. Kita bisa menulis artikel selayaknya blog di fitur catatan tersebut. Selain itu, kita bisa men-tag teman atau orang lain di catatan yang kita buat.

Lalu, datanglah era tumblr.com

screenshoot tumblr-ku. Sudah 3 tahun yang lalu terakhir nulis di sana

Di platform tersebut, kita menulis layaknya blog tapi terhubung dengan teman lainnya. Bisa dibilang seperti twitter tapi versi lebih “lega”. Di sana kita bisa “me-reblog” tulisan, quote atau foto postingan orang lain.

Hari ini, platform blogging lebih beragam lagi. Di facebook, kita bisa menuliskan dengan batas maksimum 63,206 karakter. Jadi, fitur catatan facebook juga sudah ga berguna lagi dong ya?

Banyak orang yang mulai merambah ke dunia vloging semenjak internet cepat makin merambat, kemudahan membuat video pun tidak terelakan dengan dukungan gadget masa kini. Belum lagi platform seperti youtube, tiktok dan reels Instagram serta facebook yang seakan memaksa orang “ayo dong, buat video!”. Semua platform menjadikan kreativitas pemuda semakin berkembang, ygy?

Tentunya kita perlu provider internet cepat yang bisa diandalkan, seperti IndiHome dari Telkom Group yang aku pakai semenjak pindah di Jakarta. Suami memutuskan memasang IndiHome di Jakarta juga karena bisa satu paket dengan telepon rumah untuk keperluan bisnis Ibu Bapak mertua saat itu.

Masih adakah blogger? Jawabanku pribadi, akan selalu ada. Selama mesin pencari seperti google ada, situs website blog pribadi akan selalu tetap dinanti. Pengalaman dan sudut pandang seseorang yang menurutku jadi poin keunikan sebagai seorang blogger.

Manfaat Blog

Seperti yang kusampaikan sebelumnya, bahwa blog ini semula murni karena nazar setelah melahirkan. Momentum saya membeli domain juga dibarengi dengan tantangan suami yang berkata sebelum kami liburan pertama kali di luar Pulau Jawa, Kira-kira pulang dari liburan di sana Mami bisa buat sesuatu apa ya?”

Wisata belitungMenuliskan pengalaman berwisata di Belitung jadi jawaban saya. Kalau ditanya apa sih manfaat blog itu sendiri? Kalau bagi saya sendiri setidaknya mengasah kemampuan menulis, melatih daya ingat atas kejadian-kejadian di kehidupan, membagikan pendapat, value dan beliefs tersendiri juga sebagai platform healing tersendiri.

Dalam perjalanannya, saya menemukan suatu informasi bahwa ada perlombaan blog. Tahun 2019 menjadi pertama kali saya mengikuti lomba juga, salah satu keuntungan pemenang saya dimasukkan ke dalam grup para blogger dan konten creator yang anggotannya semua perempuan bahkan ibu-ibu. Bagiku, itu adalah pengalaman pertama.

Aku baru pertama kali mengetahui bahwa dengan internet cepat kita bisa belajar menghasilkan uang secara online. Pertama kali lomba dan job yang saya ikuti dari salah produk multivitamin anak. Memang tak seberapa jika dibandingkan gajih UMR saat itu, tapi itu menjadi pengalaman berharga sekali buat diriku yang baru pertama kali terjun ke dunia konten kreator dan blogging.

Kemudian, perlahan beberapa kesempatan lebih besar datang. Dari pengalaman, experience dan nominalnya juga. Mulai belajar liputan event-event online dan offline, review produk dan jasa hingga dipercaya untuk dapat memegang campaign dari berbagai brand hingga mengawal Blog Competition, termasuk IndiHome. Masya Allah. Bisa mengenal dan bekerja sama dengan teman-teman sesama blogger. Terlibat di pelaksanaan lomba blog 2021 dan 2022, adalah sebuah capaian yang buat saya membanggakan sekali.

Bersama teman-teman di balik layar IndiHome Blog Competition 2022

Membangun jaringan, adalah manfaat blog yang aku rasakan selanjutnya.

Perlahan di tahun 2019, aku mendapatkan kesempatan berkenalan dengan ragam blogger dan komunitas. Hasil dari mengikuti kelas offline sebelum pandemi di masjid At-Tin. Di sana aku mendapatkan informasi betapa banyak komunitas-komunitas yang bisa kita ikuti

Betapa beruntungnya diri ini bisa bergabung di Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Dari komunitas tersebut belajar banyak hal mulai dari skill hingga etika ngeblog. Bahkan di tahun 2020 sampai hari ini bisa bergabung di tim paruh waktu bagian desain. Di 2021 pun saya bisa berbagi pengalaman yang masih sedikit ini di acara blogger academy. Selain komunitas IIDN, ada komunitas ISB yang digawangin Teh Ani Berta, aku juga mendapatkan ilmu blogging dari kelas blogger gratis dari beliau. Meski online, beliau totalitas sekali. Dari beliau aku juga mulai membranding diri sebagai blogger.

Ada juga komunitas Emak-Emak Blogger dan Connecting mama yang aku ikuti. Di sana selain banyak berkenalan dengan blogger lain, aku juga jadi banyak mengenal ragam tulisan blogger. Baik itu yang travel blogger, lifestyle hingga parenting blogger seperti aku.

Mulai tahun 2020, aku mulai berani dan bangga membuat branding diri sebagai blogger. Meski, aku punya pekerjaan lain sebagai asesor dan fasilitator, menjadi blogger lebih utama diperkenalkan menurutku.

Semenjak aku membranding diri di ragam media sosial yang aku punya, lebih banyak peluang pekerjaan di ranah ini.

Baca juga : Yuk Optimasi Blog 

Strategi Ngeblog 2022

Era Blog Saat Tahun 2006 tentu tak lagi sama dengan tahun 2022. semakin hari teknologi semakin berkembang dengan internet cepat. Ragam media sosial dan platform semakin bersaing. Hemat saya melihat perkembang dari masa ke masa, sebagai seorang blogger kita harus peka dan tahu tujuan.

Saat memasuki dunia digital internet cepat, kita harus tentukan apa tujuan kita di sana. Apakah hanya sekadar menikmati sebagai hiburan atau mau ambil kendali sebagai kreator?

Tentu pilihan tujuan kita harus jelas dan bertanggung jawab. Pastikan tidak menganggu ranah kewajiban lainnya. Contoh sebagai ibu dan istri, aku sendiri harus tahu diri berapa alokasi waktu yang bisa kucurahkan untuk dunia blogging ini. Jangan hanya kepentingan job atau kesenangan semata, kita menggugurkan prioritas utama kita. Aku rasa setiap orang pasti berbeda-beda, tapi jangan sampai lupa untuk memetakan tujuan kita. Kalau tidak, dijamin saat perjalanannya kita akan terombang-ambing.

Dunia internet cepat juga memiliki sisi yang berlainan. Jika kita tidak pandai menjaga diri, bisa terbawa arus ikut-ikutan atau yang keren disebut FOMO (fear on measing out). Takut ketinggalan bahasa sederhananya. Tidak sedikit loh, yang terkena ini dan merasa harus ambil jeda dengan media sosial atau blogging. Itu tak mengapa ya teman, sekali dua kali aku pun pernah mengalaminya. Terpenting yang harus teman-teman jaga adalah tujuan ngeblog dari awal apa. Petakan kekuatan dan atur prioritas.

Baca juga : Mengendalikan Emosi 

Kalau bagi kalian yang sudah punya pasangan atau anak, menurutku wajib sekali minta keridhoan mereka.

Yang kedua adalah peka, teman-teman blogger kita harus peka dengan perkembangan masa kini. Kita bisa lihat platform tiktok dan podcast sedang naik daun. Bukan berarti sebagai blogger kita harus antipati dengan tren ini. Kita bisa mulai belajar untuk diversifikasi ke platform yang sesuai dengan kita, bukan berarti kita ikut-ikutan juga ya gaes. Sesuaikan dengan kemampuan dan minat kita untuk dapat terjun menyebarkan konten kita.

Tujuan akhirnya tetap kita membranding diri kita sebagai seorang blogger di medsos-medsos kita.

Penutup

Kira-kira itu dia curhatanku tentang dunia blogging masa kini. Akhir kata, kalau ada yang bertanya seperti mas-mas sensus penduduk tadi datang ke rumahku dan bertanya “Ibu pekerjaannya apa?”

Aku akan mantap menjawabnya karena bangga menjadi blogger. Kalau kalian punya cerita seru tentang jadi blogger? Cerita di kolom komentar dong ya.

blogger parenting

8 thoughts on “Blogger dari Masa ke Masa”

  1. Aku kaget ..Kak Jil kasih inspirasi juga hehe…Dari pengalaman Mba, intinya konsisten, belajar, adaptasi, kreasi…salut selalu dengan semangat bloging Mbak. Anyway dulu saya pernah ikut kelas Mbak, sangat inspiring. Hugs

    Reply
  2. Tos dulu, Mbak Shafira. Aku pun rasanya seuneng banget kalau ada pesan masuk dari pembaca yang terbantu dg artikel kita. Kadang hal kecil yang kita lakukan bisa jadi hal besar buat orang lain di luar sana. Setuju sih, komunitas2 di atas yg disebut mbak Shafira bikin ngeblog rasanya makin semangat.

    Reply
  3. Friendster, Multiply, cikal bakal ngeblog yes 🙂
    saya juga dulu pernah mencicipinya meski nulis di MP itu ya moody, kalau lagi pengen aja, gak seperti beberapa teman yang memang dulu ngeblognya dari sana.
    blog dulu VS sekarang tentu berbeda, dari yang dulunya just for fun aja tanpa mikirin PUEBI dsbnya, sekarang harus care doong dengan itu semua. Tapi satu kesamaan sih, ngeblog dari dulu itu menyenangkan, kita bisa ketemu banyak orang, belajar dari cerita mereka dan jadi nambah pertemanan dong ya, plus cuan juga *ehh hihihh

    Reply
  4. Menjadi blogger adalah hal yang membahagiakan buat saya Mba. Berasa punya rumah kedua, bisa menulis dan sharing apa yang saya pikirkan. Saya juga bisa ketemu rekan blogger yang baik-baik masyaallah… Senang bisa mengembangkan passion menulis dan alhamdulillah udah merasakan dapat bonus dari ngeblog termasuk punya tambahan penghasilan sendiri

    Reply
  5. Seru banget pengalaman Mbak sebagai blogger. Saya sepakat dengan kalimat selama mesin pencari (google) mencari data maka blogger akan tetap ada ya Mbak?. Alhamdulillah banget, sayapun banyak mendapatkan pengalama dalam dunia ngeblog ini. Alhamdulillah, sangat bersyukur.

    Reply
  6. Sama. Ku juga bangga jadi blogger. Setidaknya dengan pekerjaan di bidang ini saya merasa gak pengangguran lagi even orang2 sekitar masih banyak yang memandang IRT = pengangguran. Ya, semoga ke depannya blogger tetap jaya dan eksis ya yang penting selama masih ada mesin pencari atau google selama itu juga blogger ada ^^

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page