Apa saja Persiapan VBAC? Ini Pengalaman VBAC Saya

Photo of author

By Shafira Adlina

melahirkan vbac
Melahirkan normal setelah operasi sesar atau melahirkan VBAC (Vagina Birth After Caesarean)  menjadi impian bagi sebagian para Ibu. Tak terkecuali saya, menyambut kelahiran anak kedua, saya dengan gigih mencari dan melakukan persiapan VBAC.

Pada artikel ini saya akan memaparkan bagaimana tips agar melahirkan normal setelah caesar sebelumnya .

Sebelumnya saya ingin menegaskan bahwa saya bukan seorang ahli, hanya berdasarkan riset kecil-kecilan dan pengalaman saya yang melahirkan VBAC di tahun 2020.

Hamil dan Persalinan

Menurut saya hamil adalah sebuah perjalanan spiritual.

Kenapa?

karena kita mulai belajar mencintai tubuh kita, percaya kemampuan dan inner wisdom tubuh.

Tubuh wanita mulai terjalin ikatan dengan janin yang sedang tumbuh di rahim kita dan yang tak kalah penting semakin memupuk rasa tawakal dan pasrah pada Allah Ta’ala.

Dengan kata lain persalinan menjadi titik balik transformasi kita menjadi orang tua.

Persalinan sesungguhnya seperti lari marathon, butuh persiapan sebelumnya.

Dahulu di persalinan pertama saya, saya pikir melahirkan itu ibarat batuk atau bersin, yang semua wanita pasti bisa melakukannya. Bahkan ada rasa terbesit, ah emak-emak jaman dulu aja bisa, ah Mamah saya aja anaknya 5 bisa lahir dengan normal.

Nyatanya persalinan yang membutuhkan persiapan, mulai dari fisik itu sendiri, mental juga keilmuan. Belajar dari kealfaan yang begitu besar, saya dan suami benar-benar berikhtiar untuk dapat mencapai garis finish.

Haruskah Sesar Kembali?

Saat memasuki trimester akhir, saya sering berjalan-jalan mengitari fasilitas umum di area dekat tempat tinggal saya. Beberapa orang yang saya jumpai, pasti banyak yang bertanya mulai dari usia kandungan dan lahiran di mana.

Tak jarang ada beberapa netizen yang akan berkata.

“Kalau sekali operasi SC bukannya harus SC terus ya?”

Kadang kujawab atau lebih sering kuberi senyuman saja. Tergantung jenis dan kondisi hati ketika ingin menjawabnya, hehe.

Bidan Yessie, praktisi bidan hypnobrithing, pernah menceritakan bahwa ada sebuah buku berjudul SILENT KNIFE menjelaskan tentang efek buruknya bedah sesar (SC) bagi jiwa Ibu. Pada saat itu di Eropa para Ibu mulai dianjurkan untuk VBAC.

Dari beberapa literatur melahirkan pervaginam setelah mengalami operasi sesar di persalinan sebelumnya, memang lebih ditekankan pada kasus-kasus operasi sesar yang dilakukan karena indikasi yang sebenarnya tidak perlu. Seseorang yang mengalami operasi sesar sebelumnya bukan karena alasan mutlak fisiologis seperti kelainan pangul (panggul sempit murni).

Manfaat dan Risiko VBAC

Saat pertama kali saya berkeinginan untuk VBAC atau melahirkan normal setelah operasi sesar, saya membekali diri dengan mengetahui manfaat dan risiko VBAC itu sendiri.

“Nanti bisa robek rahim loh”

Robek rahim atau ruptur uteri memang menjadi momok menakutkan sebagian orang yang telah melahirkan secara sesar sebelumnya.

Baik sang Ibu maupun Petugas kesehatannya. Kenapa? karena kalau hal itu sampai terjadi tentu bisa repot semua pihak.

Ibarat kita belajar mengendarai motor, tentu dibalik kisah sukses orang bisa mengendarai motor ada juga cerita “Seram”. Seperti cerita tentang orang yang jatuh ataupun kecelakaan.

Sama halnya dengan persalinan VBAC.
VBAC juga yang memiliki risiko mengalami ruptur uteri atau robek rahim.
Namun, hasil studi robek rahim yang dilakukan pada ibu bersalin dari semua kelahiran (VBAC maun non VBAC) sebesar 0.07%, sedangkan untuk VBAC 3-7% (bidankita).
Kecil sih tetapi walaupun kecil memang harus waspada. Tetapi, jangan sampai menjadi ketakutan utama.
Hal yang terpenting adalah meningkatkan pengetahuan atau awareness, yakan?
Artinya kita harus paham apa itu robek rahim, cara mencegah dan tanda-tandanya.

Operasi Sesar Berulang juga Memiliki Risiko dan Kompilasi

Seandainya teman-teman tahu perkara bahwa adanya risiko yang dimiliki oleh seseorang yang mengalami operasi sesar lagi.

Hal ini juga jarang dibuka oleh para petugas kesehatan.

Sebagai pasien yang pernah operasi sesar, saya memiliki awareness ini setelah mengikuti beberapa perkuliahan online di bidankita seputar kehamilan.

Bukan hanya persalinan VBAC saja yang mempunyai risiko robek rahim, tapi operasi sesar kedua, ketiga kali pun memiliki risiko dan komplikasi.

Seperti beberapa komplikasi anestesi, placenta accrete/plasenta tertanam, thrombosis/bekuan darah, dan sebagainya.

Persiapan VBAC

Menurut penelitian tingkat keberhasilan VBAC itu 75-90%. Aha! Ini potensi besar loh. Bagaimana agar kita termasuk ke dalam persentase 75-90% itu?

Jawabannya bukan diujung langit.

Jawabannya untuk pertanyaan bagaimana mempersiapkan VBAC

adalah

berdayakan diri dengan berilmu dan beramal.

Saya inget, teman saya yang sudah hamil 8 bulan tiba-tiba “mengadu” pada Saya,

“Mah saya mau VBAC nih.”
“Terus kamu udah ngapain aja?”
“belum ada..”

Huaaa kubingung harus berkata apa…. Kita masak mie instan aja butuh 3 menit kan ya? Ayo dong kalian di sana yang mau VBAC buka hati dan pikiran, belajar yuk!

Ketika kita bercita-cita ingin melahirkan normal setelah operasi sesar sebelumnya tentu harus lebih ekstra!

  • Ekstra belajar
  • Ekstra giat
  • Ekstra ibadah
  • dan ekstra-ekstra lainnya

Pertama yang harus diluruskan niat kenapa ingin melakukan VBAC, saya tuangkan di artikel Kenapa VBAC?  Yang terpenting Jujurlah terutama dengan pasangan, mari komunikasikan niat dan keinginan Mamah semua kepada suami supaya suami mendukung keputusan kita nanti.

Ketika memutuskan untuk berjuang dan ikhtiar untuk merasakan persalinan normal, persiapan yang harus dilakukan antara lain :

1. Persiapan Ilmu Pengetahuan dan Mental

melahirkan normat setelah sesar

Hal yang pertama yang harus dipersiapkan untuk VBAC adalah mempersiapkan ilmu dan mental. Sebelum beramal kita memerlukan ilmu. Begitu dinyatakan positif hamil hal pertama setelah bersyukur, saya kembali membuka buku kehamilan dan persalinan 3 tahun silam. Ada 4 buku yang saya jadikan panduan :

  1. “Hipnostetri” karangan Bidan Yessie Aprilia
  2. “Bebas takut hamil dan melahirkan” karangan Bidan Yessie Aprilia
  3. “Panduan terlengkap kehamilan bagi muslimah” karangan Nurul Chomaria
  4. “Melahirkan tanpa rasa sakit” karangan Evariny Andriana

Selain buku, era zaman digital begini, begitu banyak akses informasi didapat. Selain dari situs dari dalam negeri juga luar negeri media sosial pun banyak yang menyajikan informasi. Tetapi jangan sampai terkena tsunami informasi, tetap waspada dan melihat siapa narasumber dan daftar pustaka. Beberapa rekomendasi saya untuk berilmu langsung pada ahlinya :

  • website bidankita
  • www.vbac.com,
  • www.instagram.com/ceritavbac
  • www.kisahvbac.com
  • fanpage Facebook VBAC Tanya Saya

Gabung juga ke komunitas supportif salah satunya telegramnya @ceritavbac atau kelas onlinenya @bidankita. Intinya kuasai gentlebirth. Saya dan suami juga berikhtiar dengan mengikuti kelas persiapan persalinan dan kelas hypnobirthing offline di Jakarta.

Selain ilmu wawasan tentang semua aspek manfaat dan risiko VBAC. Kita juga memerlukan dukungan dari orang-orang sekitar, entah itu suami ataupun keluarga juga dukungan dari profesional medis.

Sebelum saya melahirkan VBAC, keinginan ini saya simpan rapat dengan suami. Saya memfilter dengan siapa saya harus bertukar pikiran atau bercerita. Kenapa? Karena jangan sampai saya salah orang yang menjadi toxic pikiran saya. Pada saat itu pun saya berjanji jika kelak berhasil saya akan coba membagi ilmu sebisa saya, salah satunya di blog ceritamamah ini.

Selain itu untuk menunjang mental saya, saya membeli audio persiapan VBAC dari bidankita, berupa audio hypnoterapi intiya agar kita memaafkan berterima kasih, menyayangi diri kita. Saya dengarkan audio itu supaya relaks juga setiap menjelang tidur setiap hari dari kehamilan 4 bulan.

2. Pilihlah Provider Dokter kandungan yang Tepat dan Pro Normal

pro vbac

Ibarat Film, walaupun kita yang melahirkan adalah bintang film, salah satu kuncinya adalah memilih dokter atau provider periksa kehamilan dan persalinan yang pro normal.

Saya sendiri hunting dokter dan tempat melahirkan dari usia kehamilan 6 minggu sampai 5-7 tempat.

Ingat bisa ditangani sama yang pro gentlebirth itu bonus.

Bekalin diri semaksimal mungkin. Walaupun sulit atau jarang di daerah kalian, jangan menyerah ya.

3. Persiapan VBAC, Persiapkan Fisikmu!

yoga di jakarta

Persiapan selanjutnya dalam melahirkan secara VBAC adalah mempersiapkan fisik. Mulailah bergerak. Ketika hamil ngapain aja?

Yang terpenting gymball, matras yoga dan balok itu wajib punya.

Saya mengikuti kelas prenatal gentle yoga mulai dari usia kandungan 18 minggu, mulai belajar dari dua minggu sekali.

Masuk kandungan 22 minggu ikut kelas PGY seminggu sekali, dengan catatan diulang setiap 3 hari sekali. Ketika masuk trimester 3 diulang setiap hari dan mendekati due date saya melakukan privat prenatal gentle yoga.

4. Treatment Makanan

melahirkan vbac di jakarta
Seperti orang sehabis operasi pada umumnya, kita memiliki riwayat robek karena luka operasi. Apa yang kita makan salah satu memperbaiki kulit tubuh khususnya Rahim.

Dan mengontrol makanan yang kita asup juga dapat menjadi salah satu ikhitar pencegahan robek Rahim.

Meningkatkan asupan protein (high protein diet),

kayanya dengernya kaya wah ya.

Padahal maksudnya setiap hari minimal protein baik masuk ke dalam tubuh. Minimal 2 butir telur ya.

Suplemen ikhtiar pribadiku :
Gamat: teripang, tinggi protein hewani
Spirulina : Ganggang, selain sumber tinggi protein nabati spirulinajuga sebagai booster HB
Kalsium dan Folamil

Dan terakhir banyak minum air putih dan setiap hari makan kurma.

Ya setiap hari, ini saran dari bidan Tutik Rahayu teman di kelas Matrikulasi Insititut Ibu Profesional, diusahakan makannya berbilang ganjil dan di waktu dhuha. Jadi selain mendapatkan manfaatnya juga mendapatkan ikuti sunnah Nabi. Kalau bosen, biasanya saya minum juga infused water atau dibuat juice bersama buah lain.

5. Amalan saat hamil

melahirkan vbac
Selain perbanyak dzikir dan doa di waktu mustajab.

Tentu perkara ibadah wajib perbagus dan perkhusyuk.

Dan tambahkan amalan sunnah sebisanya. Sholat dhuha dan tahajud, janga lepas al-matsurat pagi dan sore. Usahakan baca quran dan artinya minimal 1 lembar 1 hari. Dan perlama sujud dan rukuk saat sholat.

Penutup

Nah, itu dia persiapan VBAC yang saya lakukan. Semua yang saya tuliskan berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa studi yang dilakukan secara mandiri dalam melakukan persiapan melahirkan normal setelah operasi sesar sebelumnya.

Semua yang saya tuliskan bukan karena saya ahli, semua berdasarkan pengalaman pribadi. Terakhir yang saya ingin sampaikan kepada teman-teman yang memiliki keinginan serupa bahwa senjata VBAC adalah meminta kepada Allah Ta’ala, Allah tempat kita bergantung.

Ketika mempersiapkan persalinan kita diuji untuk berharap pada Allah bukan Makhluknya. Perkara hasil itu wilayah kuasa Allah, kita sebagai makhluk berikhtiar semaksimal mungkin. Perbanyak syukur, minimal bersyukur Alhamdulillah kemarin kita telah bersalin lewat operasi sesar sehingga bisa belajar lagi untuk persiapan VBAC.

Tetap semangat ya Sahabat Mamah, semoga Allah mudahkan bagi sahabat semua yang ingin berikhtiar melahirkan normal.

Semoga bermanfaat, Salam.

47 thoughts on “Apa saja Persiapan VBAC? Ini Pengalaman VBAC Saya”

  1. Aku belum pernah merasakan bagaimana hamil dan melahirkan. Tapi seneng bisa belajar hal seperti ini. Keinget temenku yang selalu bilang kalau dia gamau lahiran VBAC. Maunya operasi ajah. Dan Allah mengabulkan doa yang sering dia ucapkan. VBAC yah memang harus diupayakan ya mba. Thanks tulisannya mba. Detail banget.

    Reply
    • vbac itu melahirkan normal setelah operasi say, mungkin maksud mbak jihan temannya gamau lahiran pervaginam/normal ya? sama-sama Mbak JIhan, aku mau kasih semangat dan pesan aja buat temen2 yg sdg berupaya ingin vbac

      Reply
  2. Perjuangan seorang ibu dalam melahirkan putra putri ke dunia memang suatu perbuatan yang mulia dan tidak ada yang dapat membalas perjuangan ibu.

    Reply
  3. Wah ini ilmu yang sangat bermanfaat sekali bagi yang sedang menunggu kelahiran si buah hati. Benar sekali persiapan untuk melahirkan itu penting sekali. Utamanya persiapan mental sebab kesiapan mental memiliki peran besar dalam menata psikologis ibu yang akan melahirkan. Supaya saat melahirkan nanti pikirannya tenang/rileks sehingga memudahkan proses melahirkan.

    Reply
  4. Saya 5 kali melahirkan normal semua, Mbak. Alhamdulillaah. Memang tekad dan kesunggujan ibu yg jadi salah satu kekuatan. Saya buktikan sendiri. Kendati ada masalah dalam kehamilan, saya berusaha melahirkan normal. Kepada teman2 yg terpaksa melahirkan caesar, jangan sedih. Perjuangan kita akan berbalas seribu kebaikan, asal ikhlas

    Reply
  5. Kalau saya lebih cenderung mengikuti saran medis mana yang terbaik kak.. bukan sembarangan mengambil tindakan hanya berdasarkan keinginan saja. . Bukan kebutuhan.

    Sepertinya konsep SC juga awalnya ditemukan karena adanya pertimbangan membahayakan keselamatan ibu dan janin yang tidak bisa melahirkan melalui cara normal.

    Reply
  6. Saya sih belum berkeluarga, ga kebayang nnti riwehnya kyk gimana kalo udh pnya istri. Apalagi posisi lgi hamil kyk gtu, tpi ini bisa jadi bekal pengetahuan awal buat nantinya. Sangat bermanfaat

    Reply
  7. Intinya kalau mau VBAC emang harus persiapan dan rutin konsultasi ke dokter, kebetulan temenku di sarankan mamanya buat VBAC tetapi belum ada persiapan apa-apa, biar ku suruh baca ini dulu deh. Biar gak sembarangan memutuskan, nyawa eh ini urusannya.

    Reply
  8. melahirkan normal pasti impian semua ibu ya mbak…apalagi kalau keadaan mendukung ada support dari nakes dan kondisi bayi memungkinkan untuk dilahirkan secara normal…senantiasa sehat ya mba dan debaynya..

    Reply
  9. Bener Mba. Senjata paling ampuh minta tolong pada sang pemilik kehidupan. Saya yakin dengan kekuatan yang satu itu
    Btw si mba nya hebat euy. Karena mau berjuang untuk lahiran normal meski sempat lahiran operasi .

    Reply
  10. Semoga lancar dan dimudahkan niatan lahiran VBAC nya yaa Mbak Shafira… insyaallah kl emang punya tekad kuat lahiran seperti yg diinginkan, bakal dikasih kok ^^

    Reply
  11. Walaupun saya tidak pernah melahirkan dan tak akan melahirkan, tetapi melihat perjuangan seorang ibu yang sangat luar biasa membuat saya merinding membacanya,

    Reply
  12. Teman-temanku yg kekeuh mau gentle birth mereka malah menghindari dokter mba. Hihihi. Katanya dokter-dokter sekarang itu kurang sabar, sering merekomendasikan SC. Memang tidak semua dokter demikian, tapi ya begitulah yg sering ditemukan. Makanya temanku lebih memilih mencari bidan, misalnya di klinik bidan atau rumah bersalin.

    Reply
  13. hihi… kena deh.
    Saya dulu hamil santai banget, padahal jauh dari ortu dan suami. Nggak coba-coba cari referensi tentang macam-macam kelahiran. Tapi tetap sebulan sekali kontrol ke bu bidan. Nah, saat kontrol itulah ditanya-tanya oleh bidan. Dari pertanyaan-pertanyaan ada yang bisa saya jawab, ada yang membuat saya bingung, akhirnya saya malah dapat informasi seputar kehamilan dan persalinan.

    Reply
  14. Berhubung aku BeHangat.Com laki-laki jadi gak begitu paham dengan VBAC. tapi akan aku coba pelajari dan aku pahami, agar kelak tidak panik jika calon istri akan melahirkan VBAC.

    Reply
  15. Saya baru tau soal VBAC ini mbak. Masa hamil pastinya perlu mempersiapkan segala sesuatunya ya, agar saat melahirkan si ibu dan bayi selamat

    Reply
  16. saya juga melahirkan anak kedua saya dengan cesar karena saya pernah mengalami ruptur perineum stadium 4 yang kata dokter walau jahitan sudah bagus tapi ada kemungkinan robek lagi dan bisa merusak saluran pencernaan saya kalau saya melahirkan normal. jadi, saya memilih cesar.

    bisa saya rasakan rasa takut melahirkan normal setelah pernah cesar. tapi kalau persiapannya seperti teh ina, saya yakin insyaallah pasti lancar. semangat ya teh.

    Reply
    • Eh ada hubungannya jg sama jahitan setelah melahirkan yaa ternyata. Kirain jika yg pertama lahiran pervaginam keduanya bisa gt lagi, ternaytbisa kemungkinan caesar jg yaa..

      Reply
  17. Alhamdulillah ke empat anak saya lahir normal semua. Tapi betul soal persiapan untuk marathon itu. Karena kalau otot, terutama panggul terlatih ia sudah siap ketika dibutuhkan pas lahiran

    Reply
  18. semoga dimudahkan proses melahirkannya, syukur2 bisa VBAC ya teh. Memang hamil ini nggak bisa dianggap remeh, perlu ada banyak banget hal yang dilakukan dan dipertimbangkan. Selain untuk diri sendiri juga untuk janin. Setuju sama teh Ina, ini pengalaman spiritual, dalem banget emang prosesnya.

    Reply
  19. Ada orang yang beranggapan melahirkan tuh ya harus normal. Padahal kan tergantung kondisi si ibu juga. Tapi juga malah ada orang yang milih SC, padahal dia memungkinkan untuk normal. Semua itu pilihan ya kak

    Reply
  20. Teman saya cerita kalau dia hamil sampai anak keempat caesar semua. Yang terakhir sih langsung vasektomi. Dia cerita juga tadinya yang keempat pengennya normal, tapi terlalu beresiko.
    Alhamdulillah proses kelahirannya Kak Ina lancar ya.

    Saya setuju dengan persiapan yang banyak supaya mental kita juga siap.
    Nuhun sudah berbagi.

    Reply
  21. wah dapat ilmu baru nih kak, ternyata banyak juga ya persiapannya. semoga lahirannya lancar dan dimudahkan ya kak. salam sehat selalu

    Reply
  22. Luar biasa perjuangan mamah ina…salut! ikhtiar maksimal dilakukan ya mah, dan Alkhamdulillah bisa melahirkan normal, sebelumnya cesar. Intinya kembali kepada Allah, apapun ikhtiarnya kalau semua tidak dikembalikan kepada Allah akan beda cerita ya mah. Big hug dari Simbok

    Reply
  23. Alhamdulillah, senangnya ya mah suami mau ikut andil banget kooperatif ikut kelas vbac. apapun metode persalinannya , yang penting sadar atas keputusan tersebut dan mempersiapkan mental untuk meminimalisir trauma

    Reply
  24. Aku izin save deh ya mbak, tapi bener-bener nggak pengen sih op caesar, hihi..

    Reply
  25. Ya Allah bismillah semoga jika aku hamil dan melahirkan nanti dimudahkan aamiin ya Allah. Makasih Mah udah sharing, jadi aku nambah wawasan nih soal melahirkan

    Reply
  26. Alhamdulillah saya pernah mengalami kondisi ini. Setelah yang pertama SC, anak kedua bisa normal. Bersyukur banget dapat dokter yang sabar selama menemani proses persalinan.
    Jadi bisa saja kok melahirkan normal setelah SC, kalau kondisi benar-benar menungkinkan dan dokter juga memberikan dukungan.

    Reply
  27. yang bikin saya ngeri itu operasi caesarnya 🙂 boleh nih sebagai nambah wawasan buat mempersiapkan ketika saya menjadi ibu nanti

    Reply
  28. Ilmu dan pengetahuan baru sebagai calon ayah (walau ntah kapan, sebab hilalnya belum keliatan haha). Sebab, gak pernah tahu kelak tindakan apa yang tepat untuk persalinan. Walau begitu, mau cecar atau normal, perjuangannya sama hebatnya.

    Reply
  29. Ilmu baru lagi walaupun entah kapan juga akan punya anak. Masih jauh banget. Setidaknya jadi tahu bagaimana perjuangan ibu-ibu melahirkan walaupun sekarang alatnya sudah canggih-canggih.

    Reply
  30. Oh ternyata seelah SC tetap bisa melahirkan normal, debgan syarat dan ketentuan berlaku ya mba.. Nah ini, perlu banget nih buibu tahu sehingga tifak termakan mitos sekali SC harus SC terus. Terima kasih sudah berbagi pengalaman ini ya mba..

    Reply
  31. Dulu waktu pertama kali hamil aku sering banget mendengar hal ini, "kalau sudah pernah lahiran caesar, maka selamanya akan caesar". Waktu itu udah deg-degan, bukan apa-apa biaya persalinannya pasti mahal. Akhirnya berusaha sekuat tenaga untuk bisa lahir normal. Karena mikirnya, anak pertama harus lahir secara normal, nanti kalau anak kedua mau caesar ya silahkan (soalnya uangnya pasti sudah ada, hehe)

    Ternyata, banyak temen-temen, saudara, keluarga yang entah karena sugesti tersebut atau memang udah males berusaha, ya akhirnya anak kedua mereka lahir caesar juga.

    Poin 2 yang menurutku ngaruh banget. Soalnya tanpa dokter yang pro normal, semua persiapan kita akan sia-sia ketika hari H. Selain itu dukungan keluarga dan teman-teman juga pengaruh sih. Yang terpenting ya seperti pengalaman mbak Shafira, keinginan kuat dari ibu sendiri yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya VBAC.

    Reply
  32. Ini pembahasannya lengkap sekali. Cocok untuk jadi bahan diskusiku dengan pasangan kalau sudah menikah dan sudah ngisi kelak nanti.

    Tapi memang ya, urusan data itu orang-orang banyak keblinger. Termasuk perkaran VBAC ini.Orang-orang pasti lihat bahayanya, dan segala fail historynya. Padahal mah kalau dibandingin sama success storynya, masih jauh banget. Tingkat keberhasilan 90% keatas itu mantep banget sih buatku.

    Reply
  33. Sering banget denger temen-temenku yang kuatir vbac setelah menjalani cs, tapi sekarang udah semakin banyak provider kesehatan yang support vbac juga, yang penting sih kembali ke ikhitiar kita bagaimana ya..usaha extra 🙂

    Reply
  34. MasyaAllah ya Mbak, perjuangan tuk bisa VBAC itu seperti ingin melahirkan pertama kali gitu ya, panjang dan berliku tapi tetap harus dijalani agar bisa sukses ya. Alhamdulillah Mbak bisa melewatinya dan menjadi bagian dari 90% yang sukses itu ya Mah 🙂

    Reply
  35. pas anak kedua kemarin, aku sempat berencana VBAC juga. memang boleh hal ini diikhtiarkan, namun, harus tetap ingat bahwa itu bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. ada kondisi kesehatan yang dan keselamatan ibu dan janin yang harus menjadi prioritas 🙂

    Reply
  36. Saya tuh telat baca ini
    Soalnya dulu mau banget VBAC tetapi selalu didesak dokter kalau SC aja
    Alasannya saya nggak kuat ngeden lah pinggul kecil lah
    Ah, tapi alhamdulillah sih semuanya sehat

    Reply
  37. Dear mbak Shafira, saya ijin bookmark artikel nya ya.
    Lahiran pertama saya SC karena kena preklampsia mbak, inginnya nanti kalau dikasih hamil lagi pas lahirannya ingin persalinan normal. Tapi belum-belum uda dengar kata sepupu kalau lahiran pertama SC sebab preklampsia, maka lahiran seterusnya akan sama. Deg-deg memang tapi saya tetap berusaha optimis normal.
    Terima kasih mbak Shafira, salam kenal ^^

    Reply
  38. Dear mbak Shafira, saya ijin bookmark artikel nya ya.
    Lahiran pertama saya SC karena kena preklampsia mbak, inginnya nanti kalau dikasih hamil lagi pas lahirannya ingin persalinan normal. Tapi belum-belum uda dengar kata sepupu kalau lahiran pertama SC sebab preklampsia, maka lahiran seterusnya akan sama. Deg-deg memang tapi saya tetap berusaha optimis normal.
    Terima kasih mbak Shafira, salam kenal ^^

    Reply
  39. Mbak… aku pengen VBAC di kehamilan kedua nanti…. semoga bisa lebih berdaya. Karena impianku dulu bersalin di bidan dan disampingku ada suami yg nemenin terus bisa langsung IMD pas anaknya baru keluar sebelum dibersihkan. ternyata harus SC. Dan aku mulai sadar skr karena kurang memberdayakan diri

    Reply
  40. proses melahirkan itu baik normal maupun SC pastinya punya cerita masing-masing ya, mbak. yang penting ibu dan bayi sehat dan selamat.

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page