Anak Susah Dibilangin? Mungkin Karena Kita Belum Kenal Wataknya

Photo of author

By Shafira Adlina

Suatu pagi, Mamah merasa hari ini akan jadi hari yang produktif. Tapi baru juga jam 07.30, suara teriakan sudah memenuhi rumah.

“Kakak, cepet mandi dong!”
“Adek, jangan lempar-lempar mainan, ya Allah!”
“Ish… ini anak kenapa sih kok susah dibilangin banget hari ini!”

Lelah? Sudah pasti.
Merasa gagal jadi ibu? Kadang iya.
Tapi pernahkah Mamah berhenti sejenak dan berpikir,

“Mungkin bukan anakku yang bandel, mungkin aku yang belum tahu bagaimana cara terbaik menghadapinya.”

Dan ternyata, jawabannya bisa sesederhana: belum mengenali watak anak.


Mamah, Kenali Dulu Wataknya, Baru Gampang Menanganinya

Menurut dr. Aisyah Dahlan, seorang pakar neurosains parenting, setiap anak terlahir dengan empat jenis watak dasar. Watak ini seperti “software bawaan pabrik” yang Allah tanamkan di setiap manusia — unik, berbeda-beda, dan bukan untuk disamakan.

Watak bukan untuk dihakimi, tapi untuk dipahami dan dikelola.
Dengan mengenal watak, Mamah akan lebih mudah memahami:

  • Kenapa si sulung selalu ingin mengatur adiknya?
  • Kenapa si tengah suka nangis padahal nggak ada yang marah?
  • Kenapa si bungsu santai banget kayak nggak ada beban hidup?

Yuk, kita kenali satu per satu. Siapa tahu, Mamah jadi lebih paham anak… dan lebih sayang sama diri sendiri.


🟡 1. Si Koleris – Si Kuat dan Penuh Semangat

Bayangkan anak yang selalu ingin memimpin saat main. Dia menentukan siapa yang jadi ibu, siapa yang jadi bayi, bahkan siapa yang boleh pakai boneka pink.

Itulah anak koleris.
Mereka seperti sutradara: suka mengatur, punya visi, dan nggak sabaran kalau segala sesuatu terasa lambat.

Ciri-ciri yang sering muncul:

  • Dominan, penuh energi, tidak suka dikalahkan.
  • Cepat mengambil keputusan (kadang terlalu cepat).
  • Kalau marah, meledak! Tapi habis itu cepat reda.

Contoh di rumah:

  • “Aku yang atur mainannya ya, Dek! Jangan ubah-ubah!”
  • Nggak sabaran nunggu giliran atau terlalu kritis pada adik-adiknya.

Apa yang dibutuhkan:

  • Pengakuan atas kepemimpinannya.
  • Orang tua yang tegas tapi nggak mengekang.

✅ Tips: Beri dia tanggung jawab. Misalnya jadi ‘ketua’ untuk menyiapkan sarapan keluarga. Tetapi juga jangan lupa untuk ajari bahwa memimpin bukan berarti memaksakan kehendak.


🔴 2. Si Sanguinis – Si Ceria yang Tidak Bisa Diam

Ini anak yang kalau Mamah lagi zoom, dia sudah nyanyi-nyanyi di belakang.
Yang kalau ke minimarket, bisa ngobrol sama kasir seolah itu teman lama.

Sanguinis adalah artis sejati. Hidupnya penuh warna, ekspresi, cerita, dan… banyak omong.

Ciri-ciri yang sering muncul:

  • Mudah akrab, suka bercerita, penuh tawa.
  • Emosinya meledak-ledak — bisa senang banget, tapi juga bisa drama banget.
  • Mudah lupa, kurang fokus, susah menyelesaikan tugas.

Contoh di rumah:

  • “Tadi di sekolah tuh aku sama Yaya gitu loh, terus bu guru bilang… eh nanti aku tunjukin deh videonya…”
  • Suka banget tampil saat tamu datang: nyanyi, joget, cerita panjang.

Apa yang dibutuhkan:

  • Ruang untuk berekspresi dan bercerita.
  • Orang tua yang mau mendengarkan dan memuji, tapi juga sabar mengingatkan.

✅ Tips: Buat jadwal dengan visual warna-warni, tempel di kulkas. Libatkan dia saat membuatnya — dia akan lebih semangat kalau diberi peran kreatif!


🔵 3. Si Melankolis – Si Peka dan Penuh Perasaan

Anak ini kalem. Nggak suka keramaian.
Kalau dibilang “Kak, coba lebih rapi ya,” bisa langsung merenung semalaman.

Dia seperti penulis: perasaannya dalam, pikirannya kompleks, dan kadang… terlalu keras pada dirinya sendiri.

Ciri-ciri yang sering muncul:

  • Sensitif, suka menyendiri, mudah menangis.
  • Sangat memperhatikan detail dan aturan.
  • Cenderung takut salah, suka overthinking.

Contoh di rumah:

  • “Maaf ya Mah, aku tadi lupa taruh sendal rapi…”
  • Bisa menangis lama hanya karena nilai ulangan 85, padahal Mamanya santai aja.

Apa yang dibutuhkan:

  • Validasi perasaan dan penguatan bahwa dia baik-baik saja.
  • Dukungan untuk lebih fleksibel dan menerima ketidaksempurnaan.

✅ Tips: Ajari dia journaling atau mewarnai sebagai media ekspresi. Jangan sering memotong pembicaraannya atau mengatakan “Ah, gitu aja kok baper.”


🟢 4. Si Plegmatis – Si Kalem yang Mau Damai Aja

Anak ini paling mudah disuruh. Tapi juga… paling mudah bilang “nanti dulu.”
Nggak rewel, nggak meledak-ledak, tapi juga kadang kayak ‘nggak punya greget.’

Dia seperti penonton. Menikmati hidup dengan ritme pelan. Suka mengamati, tidak suka konfrontasi.

Ciri-ciri yang sering muncul:

  • Kalem, sabar, fleksibel.
  • Cenderung pasif, kurang inisiatif.
  • Sulit membuat keputusan dan tidak suka perubahan.

Contoh di rumah:

  • “Mau makan apa, Dek?” — “Terserah…”
  • Ditinggal main pun dia nggak akan protes. Tapi hati-hati: dia bisa memendam rasa.

Apa yang dibutuhkan:

  • Dukungan untuk berani bicara dan mengambil keputusan.
  • Orang tua yang tidak memaksanya terlalu cepat.

✅ Tips: Latih ambil keputusan dengan pertanyaan ringan, misalnya, “Mau pakai baju merah atau biru hari ini?” Jangan terus-terusan memutuskan segalanya untuknya.


watak anak

Jadi, Apa Manfaat Mengenali Watak Anak?

🌸 Kita tidak lagi menuntut anak sesuai ekspektasi kita,
tapi membimbing mereka sesuai potensi dan gaya belajarnya.

🌸 Kita tidak mudah emosi karena tahu,
si bungsu bukan malas — dia hanya perlu dukungan lebih untuk bergerak.
Si sulung bukan keras kepala — dia hanya punya watak pemimpin yang perlu diarahkan.

🌸 Dan yang paling penting, anak-anak merasa diterima dan dimengerti.
Bukankah itu yang paling mereka butuhkan dari orang tuanya?


Penutup: Anak adalah Amanah, Bukan Proyek Duplikasi

Mamah, kita mungkin sering berharap anak jadi versi mini dari kita.
Tapi mereka bukan “kita yang dulu”, dan mereka tidak harus menjalani hidup dengan cara kita.

Mereka adalah ciptaan Allah yang unik.
Tugas kita adalah memandu, bukan membentuk ulang.

“Bukan anakmu yang salah, mungkin kamu belum mengenalnya.”

Hari ini, mari mulai ulang.
Lihat wajah anak kita. Dengarkan ceritanya. Rasakan alur hidupnya.

Dan berbisiklah dalam hati:

“Aku ingin mengenalmu, Nak.
Supaya bisa membimbingmu dengan cara yang paling kamu butuhkan.”


📌 Ingin tahu watak anak dengan kuis seru dan printable lucu?
Tunggu di CeritaMamah versi selanjutnya ya! Atau DM kami di Instagram @ceritamamah_ supaya nggak ketinggalan!

Total Views: 286

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page