Resensi Novel Pulang-Pergi Tere Liye

Photo of author

By Shafira Adlina

Resensi buku Tere LiyeKali ini saya ingin membagikan cerita tentang novel terbaru dari Tere Liye di tahun 2021 ini yang berjudul Pulang-Pergi. Novel yang dibungkus dengan cover simple bernuansa biru gelap ini merupakan serial lanjutan dari novel-novel aksi dari Tere Liye. Sejujurnya saat membeli dan membaca buku Tere Liye Pulang Pergi, saya random karena tertarik dengan cover bukunya. Pikir saya buku novel ini seperti cerita cinta kehidupan ala Tere Liye, ternyata novel Pulang Pergi ini adalah serial aksi. Yuk, simak resensi dari novel Pulang Pergi ini.

Sangat tidak menyangka dengan isi novel dari penulis dengan nama asli Darwis ini merupakan novel bergenre action. Ini adalah kali pertama saya membaca dalam lautan aksara dengan tenggelam dalam imajinasi film aksi ala Holywood yang dibumbui kisah kehidupan, pengetahuan, sejarah dan sedikit bumbu cinta tentunya ala Tere Liye.

Identitas Buku Novel Pulang Pergi

  • Judul                     : Pulang – Pergi
  • Penulis                  : Tere Liye
  • Jumlah Halaman   : 417 halaman
  • Tahun Terbit          : 1 Januari 2021
  • Penerbit                : Sabak Grip Nusantara
  • ISBN                      :  9786239554521

Resensi Novel Pulang Pergi

“Ada jodoh yang ditemukan lewat tatapan pertama. Ada persahabatan yang diawali lewat sapa hangat. Bagaimana jika takdir bersama ternyata, diawali dengan pertunangan mematikan? Lantas semua cerita berlindan dengan, pengejaran demi pengejaran mencari jawaban? Pulang-Pergi.”

Sebelumnya ini urutan Buku Tere Liye Pulang-Pergi :urutan novel pulang pergi

Jadi di buku ini adalah pertemuan dua tokoh utama dari 2 novel yang berbeda. Tokoh utama Bujang dari Novel Pulang (2015) dan Pergi (2018), sementara karakter Thomas dari novel Negeri Para Bedebah (2012) dan Negeri di Ujung Tanduk (2013).

Luar biasa ya? Entah sengaja atau tidak sengaja, menyatukan 2 tokoh dari 2 sekuel yang berbeda itu brilliant banget. Tanpa memaksakan alur cerita, saya pribadi sangat menikmati novel Pulang Pergi ini.

Berikut beberapa point resensi novel Tere Liye Pulang Pergi :

Belum baca Novel-Novel Sebelum Pulang-Pergi, bisa Paham ga?

Meskipun Tere Liye di tengah buku ada pernyataan menyindir “kaum longkapan” seperti saya yang suka loncat-loncat baca buku berseri. Namun kalau kalian mau baca langsung buku Pulang Pergi ini jawabannya adalah bisa banget, malah bikin penasaran kehidupan si Bujang dan si Thomas dahulu seperti apa. Saya sendiri baru pernah membaca buku Negeri Para Bedebah.

Kharismanya Bujang, cerdasnya Thomas jadi paket lengkap di petualangan buku ini. Ditambah dengan tokoh-tokoh lain seperti guru Bujang dari Manila – Kakek Salonga, Junior, Maria, Si kembar Yuki dan Kiko serta White mantan marinir.

resensi novel pulang pergiAwal yang Keliru

Diawali dengan prolog perjodohan Bujang dengan Maria. Bujang yang mencari 1000 cara untuk menolak pertunangan tersebut, terpaksa harus datang jauh-jauh ke Rusia bersama Kakek Salonga.

Akankah sempurna pembatalan acara pertunangan mereka? Seperti yang diharapkan Bujang? Di buku ini juga kita akan tahu alasan Maria mencintai Bujang, tapi menariknya Maria tidak pernah memaksakan hubungan dengannya. Apakah di buku in hanya membahas konflik pertunangan? ternyata tidak, justru musuh yang tidak terduga menjadi klimaks besar di dalam buku ini.

Riset Buku yang Dalam

“Jika kalian merasa hidup kalian lebih susah, lihatlah penduduk yang terkena dampak reaktor nuklir Chernobyl. Ada keluarga yang anak-anaknya terlahir cacat, IQ rendah. Juga penyakir kanker, dan dampak buruk radiasi lainnya. Mereka harus menanggungnya berpuluh tahun berikutnya, generasi-generasi berikutnya, terus membawa dampak radiasi.”—(halaman 271)

resensi pulang pergi
26 April 1986, reaktor nomor empat dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl meledak.

Meski buku fiksi, Tere Liye tetap menampilkan ciri khasnya. Setiap bukunya syarat akan pengetahuan. Selain value kehidupan, pengetahuan, dalam novel Pulang Pergi ini juga membahas dampak atas kejadian meledaknya reaktor nuklir Chernobyl, isu ekonomi seperti kejadian Brexit hingga perang dunia. Penasaran kan?

Baca Juga : Resensi Bedebah di Ujung Tanduk

Latar Cerita dengan Berbagai Negara

Latar cerita novel Tere Liye Pulang Pergi juga menarik. kita akan disuguhi petualangan di Negara-negara mantan Uni Soviet. Saya yang buta geografi ini, mau tidak mau jadi penasaran letak Negara Belarusia, Pulau Kotlin, Estonia, Latvia, Ukraina, kota Kiev. Jangan lupakan Rusia (Moskow & St. Petersburg) sebagai lokasi pertunangan Maria dan Bujang. Di awal cerita tentu diceritakan Bujang di Indonesia, lalu ia pergi juga ke kota Tondo di Manila menjemput Salonga dan Junior. Duh, jadi kangen traveling deh ya.

tere liye pulang pergi

Keluarga dan Sahabat yang Didapatkan Selagi Pertempuran

Di novel Pulang Pergi ini Tere Liye penuh mensuguhkan peperangan. Berbagai konflik dan peralatan super canggih hadir, saya jadi banyak browsing untuk mencari tahu visual senjata yang dimaksud.  Ciri khas perang di sini adalah dengan senjata berat.

Ada banyak senjata canggih yang menjadi senjata pada pertempuran Bujang melawan musuh, seperti RPG-7, machine gun dan granat. Kemudian banyak banyak kendaraan yang digunakan, mulai dari jet pribadi, helikopter, kereta super cepat, speed boat, tank T 80,Fast 7, V—22 Osprey. Selain itu ada mobil-mobil keren seperti Corvette Stingray, Subaru BRZ, Mercedez-AMG GT, Honda NSX dan Chevrolet Chevelle dan sebagainya.

rpg 7
RPG 7

Pesan tersirat dari sini adalah bagaimana setiap kejadian di kehidupan baik peperangan sekalipun dapat menjadi keluarga. Orang-orang yang mempunyai nasib sama bersatu untuk saling membantu. Setiap tokoh memiliki perannya masing-masing dan mengisi cerita satu sama lain. Bagaimana cerewetnya Kakek Salonga, misteriusnya Junior, lawaknya si Kembar Yuki-Kiko.

Kerja Sama Tim

Sekuat apapun penjahat yang dihadapi, jika kita punya tim yang solid maka akan ada kekuatan. Karena peperangan bukan sekadar jumlah, seketika langsung ingat Perang Badar di mana pasukan Rasulullah juga kalah jumlahnya. Jangan berpikir di buku ini hanya ada baku hantam dan perang kecanggihan senjata. Namun, taktik yang tidak terduga justru menjadi kunci bagaimana memenangkan perperangan.

Asalkan saling percaya dan mau saling menolong, seperti aliansi Bujang, Thomas, Salonga,  Maria, White, Yuki, Kiko dan Junior, akan selalu ada harapan. Ini bukan hanya perkara jumlah, adu strategi dan taktik adalah kunci.

Strategi yang baik, insting Bujang yang tidak keliru, membuat tamat sudah riwayat lawan yang kuat dan jumlah banyak sekali pun. Dalam kejadian apapun apalagi saat pertempuran atau situasi penting, jangan terpancing emosi. Kita tetap harus tenang dan berpikir cepat, sekali terpancing emosi, urusannya bisa bubar. Karena akan semakin mudah mengalahkan orang yang terpancing emosi karena sudah tidak berpikir jernih lagi.

Baca Juga : Review Buku Selamat Tinggal Tere Liye

Penutup

Meskipun saya tidak mengikuti serial Pulang Pergi ini, saya sangat menikmati novel fiksi Tere Liye Pulang Pergi. Rasanya begitu cepat ingin menyelesaikan karena larut dalam penasaran. Saya pribadi ga sabar untuk menantikan novel kelanjutan Pulang Pergi ini. Lanjutan dari petualangan dari Bujang dan Thomas, bagaimana kisah Bujang dan Maria. Semua berlanjut di novel Tere Liye selanjutnya yang berjudul Bedebah di Ujung Tanduk yang masih ditulis oleh Tere Liye.

Sepanjang cerita kita banyak disuguhkan kejutan demi kejutan. Pada akhirnya, saya sangat merekomendasikan kepada kalian buku Pulang Pergi ini. Baik kepada kamu yang memang pernah membaca novel karangan Tere Liye ataupun penasaran dengan bagaimana rasanya berpetualang dalam aksara. Selamat membaca dan sekaligus menanti kelanjutannya. Bagi kamu yang sudah baca novel ini bagaimana pendapatnya? kira-kira semakin penasaran ga dengan kelanjutannya? drop komentarnya ya!

Link pembeliaan shopee buku Tere Liye Pulang Pergi (bantul) : https://shp.ee/t5nq43m
Link pembeliaan shopee buku Tere Liye Pulang Pergi (Jakarta) : https://shp.ee/6zp8mum

shafira adlina

 

baca juga :Sinopsis Buku Tere Liye Lainnya

Genre Aksi :

Resensi Novel Pulang-Pergi Tere Liye

Resensi Bedebah di Ujung Tanduk 

Tentang Buku Bajakan : Review Buku Selamat Tinggal Tere Liye

Serial Anak-Anak Mamak : Novel Tere Liye : Burlian 

27 thoughts on “Resensi Novel Pulang-Pergi Tere Liye”

  1. makin penasaran, soalnya latar belakangnya juga dibawa ke negara negara cantik, aku suka kalau ada cerita dengan latar belakangnya negara negara, bawaannya memang kayak dibawa traveling

    Reply
  2. Aku suka buku2nya Tere Liye. So far bbrp bukunya aku punya, tp yg paking lengkap yg serial anak mamak.

    Beberapa Minggu lalu aku baru selesai baca bukunya, tp karena sad ending, aku putusin utk stop sementara. Aku tuh gitu mba, kalo udh ngerasa sedih Ama alur cerita suatu buku, kebawa emosi banget hahahaha. Kayak ikut patah hati.

    Jadi ini buku serial juga walo sbnrnya bisa dibaca terpisah yaa. Cm akh pasti bakal cari yg lengkap, dan baca dr awal. Rasanya aneh kalo baca buku longkap2 ga sesuai urutan . Krn pasti ada bingungnya :).

    Reply
    • serial anak mamak, aku baru baca eliana sama yang bungsu siapa tuh lupa aku. duh itu juga sedih ya endingnya?

      bener kak, baca buku/nonton film atau dengar curhat orang adalah aktivitas yang menyerap emosi. maka dari itu kalau habis nyerap yang aga negatif segera pausing dulu hehe.

      kebetulan aku bacanya random, tapi masih nyambung kok. jadi penasran sebelumya sih hehe.

      Reply
  3. Covernya nggak sesimple ceritanya ya, Mbak, hihi.. Aku ngerasa kisah Bujang dan Maria sungguh premium sekaliii, wkwk..

    Warbyasak nih mbak Ina, bisa baca buku setebal itu dalam 2-3 hari aja, *tepuktangan

    Reply
  4. Tere Liye, sering denger namanya tapi belum pernah baca karya nya. Klo pulang pergi ini masuknya genre apa ya kak? Aku dari tadi sambil membayangkan, kisah cinta berlatar politik, sejarah kah atau apa gitu?

    Reply
  5. Jadi ini judul novel terbarunya Tere Liye ya? Saya kira novel yang sebelumnya karena judulnya ada kesamaan ternyata memang kelanjutannya.

    Saya sudah baca 3 novel aksi sebelumnya Negeri di Ujung Tanduk, Negeri Para Bedebah dan Pulang. Novel serial aksinya ini memang seru banget , bacanya kayak berasa nonton film laga, hehe. Daebak banget emang om Tere Liye bikin novel.

    Reply
  6. Review bukunya detail banget bikin aku pengen baca langsung buku ini … nanti kalau ke gramedia aku cari ya

    Reply
  7. Warna dan cover novelnya bagussss, rasa pengen meluk trus cium-cium aroma bukunya yang khas. Hehehe. Wah, penerbitnya udah di Sabak Grip Nusantara ya. Dulu biasa lihatnya di Republika Penerbit.

    Kali ini pembaca diajak bertualang ke negara-negara eks-Uni Sovyet. Menarik banget dan Tere Liye seperti gak pernah kehabisan ide.

    Reply
  8. Fans karya2 Tere Liye hadiiirrr… Alhamdulillah udah baca Negeri di Ujung Tanduk, Negeri Para Bedebah, Pulang, Pergi, Pulang-Pergi….. Nungguin banget Bedebah di Ujung Tanduk… Tiap buku punya pesannya masing2. Selalu suka nasehat yang diselipkan Tere Liye dalam karya2nya.

    Diantara semua karya2 Tere Liye, sampai sekarang aku paling jatuh cinta sma ‘Rindu’. Dalam banget. Banyak pelajaran hidup d novel itu.

    Reply
  9. Baca novel Tere Liye emang harus runut ya kak, soalnya satu novel dengan novel lainnya saling bertautan. Aq terakhir baca Burlian, Pukat, Amelia abis itu belum baca lagi

    Reply
  10. Smart banget ya Tere Liye menyatukan dua tokoh dari dua sekual. Kayaknya baru ngeliat sekarang deh. CMIIW. Yah namanya juga penulis kenamaan, pasti punya jam terbang yang tinggi.

    Jadi, dengan membaca novel Pulang-Pergi, kita malah jadi penasaran ya dengan novel-novel sebelumnya. Keren ih…

    Reply
  11. Wuaaaa baru baca reviewnya aja aku udah jatuh cinta gimana kalau baca langsung buku utuhnya ya. Mau bangeeet.
    Wah ternyata buku ini berseri ya, meskipun katanya bisa dibaca secara terpisah, tapi kayaknya lebih asyik kalau baca lengkap nih, biar bisa mengikuti perjalanan Bujang secara lengkap. Cuss ah berburu bukunya

    Reply
  12. Novel Tere Liye memang selalu diburu, apalagi ia termasuk penulis novel yang sangat produktif. Cuma sayangnya karya beliau sering dibajak, mungkin “Pulang-Pergi” ini juga akan atau sudah dibajak. Ah, semoga negeri ini bisa tegas dan melindungi hak-hak pekerja kreatif

    Reply
  13. saya sangat suka dengan buku-buku tere liye baru-baru ini, melihat koleksi bukunya yg segudang. Saya agak maju mundur mau marathon bukunya. Sekarang sedang membaca buku beliau yg berjudul rindu, baru 300 an halaman, 100 halaman pertama agak membosanlan, tetapi saat masuk 150 an ke atas, bagus sekali alur ceritanya.

    Reply
  14. Wah sepertinya seru ya Novel Pulang-Pergi ini, jadi pingin baca. Buku Bang Tere Liye yang aku baca baru Tentang Kamu dan Rindu aja, belum baca yang Pulang, Pergi, Negeri Para Bedebah dan Negeri Di Ujung Tanduk. Ah, semoga nanti bisa baca kisah petualangan Bujang dan Thomas ini.

    Reply
  15. Terima kasih atas tulisan yang luar biasa ini. Saya benar-benar terbawa suasana dan bisa merasakan setiap detail yang Anda sampaikan. Anda memiliki bakat yang luar biasa dalam menulis.

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page