[vc_row height=”auto”][vc_column][vc_column_text]Pada tahun 2022 ini kita akan kembali berhadapan dengan bulan Ramadan bersama virus corona. Pandemi covid-19 ini membuat kita terpaksa lebih banyak beraktivitas dari rumah dan menyesuaikan ibadah dengan cara yang baru.
Ya inilah, Ramadan ketiga kita dengan pandemi. Selain sholat, ibadah puasa Ramadan juga harus “beradaptasi” dengan pandemi ini. Akankah kita terbiasa atau masih ada harapan dalam khusyuknya kita beribadah pada Allah Ta’ala?
Sakha, anak sulung kami yang berusia 6 tahun di Ramadan ketiga pandemi ini tentu cara menghadapinya akan berbeda. Sebagai orang tua kita harus mempersiapkan amunisi lahir dan batin agar anak ceria dalam menyambut bulan Ramadan.[/vc_column_text][us_single_image image=”3843″ size=”medium_large” align=”center” animate=”wfc” animate_delay=”0.4″][vc_column_text]
Cara Membuat Puasa Anak Menyenangkan
Sejatinya ibadah puasa Ramadan bukan sekadar merasakan haus dan lapar dari terbit hingga terbenam matahari. Namun, bagi anak-anak yang baru memulai belajar puasa, tentu hal ini tidak begitu mudah. Sebagai orang tua kita harus memutar otak bagaimana membuat puasa Ramadan ini menjadi menyenangkan tanpa memaksanya.
Kali ini aku akan berbagi tips agar puasa anak tetap menyenangkan dalam menghadapi bulan Ramadan :
#1. Menjelaskan Konsep dan Makna Puasa dengan Bercerita
Kita sepakat bahwa setiap anak terlahir dengan baik. Bukan seperti kertas kosong. Tugas kita sebagai orang tua adalah mengaktifkan fitrah iman yang sudah terinstall di dalam diri anak.
Dunia anak usia dini khususnya adalah bermain. Kita tidak bisa tiba-tiba menjelaskan konsep dan makna puasa dengan buku-buku terjemahan surat Al-Baqoroh pada anak atau dengan rekaman ceramah Ustad Nuzul Dzikri atau Ustad Nouman Ali Khan.
Kita harus kemas dengan cerita dan pemahaman yang sederhana dan jelas pada anak mengenai konsep dan makna puasa ini.
Contoh kira-kira percakapan yang sering saya lakukan pada Sakha saat usia 4,5 tahun, meski ia hanya ikut makan sahur dan berbuka kami jelaskan akan datangnya bulan Ramadan ini.
“Sakha, sebentar lagi ada bulan suci Ramadan.”
“apa itu mah?”
“Bulaan itu bulan mulia, bulan diturunkannya Alquran.”
“….”
“setiap muslim yang bertaqwa harus shaum/puasa.mamah, ayah, sakha kan muslim jadi harus apa?”
“puasa!”
“eh puasa itu apa mah?”
“Puasa itu menahan lapar haus dan hawa nafsu dari subuh sampai magrib.”
“huaaah..laper dong mah?”
“iya dong, tapi kan akan berbuka nantinya…sakha nanti ikut makan sahur ya jam 4 pagi.”
Tentu percakapan ini tanpa banyak menggurui dan lakukan dengan dua arah dalam kondisi tenang dan kenyang. Percakapan seperti ini juga tidak bisa berhasil 1-2 kali. Biasanya kami ulang-ulang dengan berbagai versi.
Akhirnya saat tahun 2021, sakha mengalami kemajuan mau berpuasa setengah hari dan 1 kali berakhir sampai magrib. Sungguh memang hasil jauh dari teman sebayanya. Tapi bukan hasilnya yang kami inginkan, bagaimana kesadaran dan kecintaan pada ibadah ini bisa ditumbuhkan dalam hatinya.
Selain bercerita, menjelaskan tentang konsep dan makna puasa Ramadan bisa kita lakukan dengan nonton bersama. Ada beberapa kartun yang menjelaskan tentang puasa Ramadan secara sederhana untuk anak-anak. Seperti Yufid kids, Nusa dan Rara, Rico the series, Diva the series, Omar and Hana dll. Tentu saat nonton bersama ini membutuhkan internet stabil dan harus didampingi ya bersama orang tua ya.
Baca juga yuk : https://ceritamamah.com/puasa-ramadhan-di-tengah-pandemi-yuk/
#2. Berikan Teladan yang Baik
Memang sebagai orang tua, kita bertugas untuk mengajarkan anak-anak tentang beribadah di bulan Ramadan. Satu hal yang teman-teman harus tamankan adalah mereka akan meniru apa yang mereka lihat.
Jadi kalau kita biasa-biasa aja saat bulan Ramadan yah jangan mengharapkan mereka luar biasa dalam menghadapi Ramadan juga. Tunjukkan rasa antusias, suka cita dalam menyambut Ramadan, insyaAllah anak pun akan memahaminya.
Kita tidak bisa hanya memberi tahu dan mengharapkan anak-anak untuk belajar tanpa melalui teladan dan imitasi. Oleh karenanya, merupakan hal penting untuk menunjukkan kepada mereka bagaimana cara orang tua beribadah pada bulan suci Ramadan.[/vc_column_text][us_single_image image=”3849″ size=”medium_large” align=”center” animate=”aft” animate_delay=”0.4″][vc_column_text]
#3. Buat Target Ibadah Sesuai dengan Umur dan Kondisi Anak
Tips agar puasa anak menyenangkan berikutnya adalah membuat target ibadah sesuai umur dan kondisi anak. Ingat meski rumput tetangga lebih tinggi belum tentu rumput kita bisa.
Cek lagi kondisi umur dan psikologi anak kita. Kuncinya adalah tanamkan kebaikan dan antusias serta keistimewaan dalam bulan Ramadan ini.
Contohnya nih percakapanku pada anak sulungku. Kalau tahun 2022 ini usianya sudah 6,5 tahun. Percakapannya pun udah naik level dari tahun-tahun sebelumnya:
“Sakha tahu ga kalau di bulan Ramadan ini Allah kasih berlipat-lipat pahala.”
“tau kok! (ini anak udah mau SD jadi kadang begini jawabnya) emang berapa mah?”
“bisa 1000 kali lipat, sakha mau sedikit apa banyak pahalanya?”
“Mau banyak dong.”
“Iyalah, anak sholeh pasti mau pahala ya.”
“Sakha, puasa Ramadannya yang sampai magrib mau berapa banyak?” (pertanyaannya sudah menjurus dia harus puasa sampe magrib)
“10 mah…”
“oke mamah doain sakha bisa lebih banyak dari 10 ya.”
Baca juga : https://ceritamamah.com/mengenalkan-ramadan/
#4. Ajak Tarawih Berjamaah
Meskipun tahun ini sebagian dari kita sudah banyak yang melaksanakan vaksinasi, namun peyelenggaraan sholat tarawih berjamaah dan buka puasa bersama di luar rumah harus dalam protokol kesehatan yang ketat. Tentu sebagai muslim yang taat, sudah sepatutnya kita tiada berhenti berharap dalam berakhirnya kondisi pandemi covid-19 ini.
Ramadan tahun pertama kami full tarawih di rumah berjamaah. Ramadan kedua pun lebih banyak di rumah. Kini, mushola dan masjid di lingkungan tempat tinggal kami sudah siap melaksanakan sholat tarawih berjamaah. Namun, kami pun harus tak pernah lelah menerapkan dan menginggatkan akan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, membawa sajadah sendiri dan cuci tangan sebelum dan sesudah dari masjid.
#5. Sediakan Buku Aktivitas Khusus Ramadan
Salah satu penolong saya sebagai Mamah multiperan adalah buku-buku aktivitas. Dalam bulan ramadan ini juga saya menyiapkan amunisi untuk beraktivitas bersama Sakha juga adiknya. Meskipun, Sakha sudah sekolah TK B dimana sekolah hanya 2 jam. Jadwal hariannya lebih banyak bersama saya. Untuk membuat Ramadan ini lebih menyenangkan bersama anak, dan membuat puasanya tidak begitu berat, kami menyiapkan beberapa aktivitas bersama. Buku-buku ini kami dapatkan dari toko-toko online. Mulai dari buku diary Ramadan, buku aktivitas yang berhubungan puasa ramadan dan buku cerita.
#6. Ikut Kelas Virtual Ramadan
Saat ini juga sudah banyak komunitas, lembaga dan platform yang menyediakan kelas virtual ramadan. Sama seperti tahun sebelumnya, Sakha juga berkesempatan mengikuti salah satu kelas virtual Ramadan. Namun, dengan platform webinar dan telegram. Jadi setiap harinya ada ngabuburit, berkisah dan berkegiatan bersama. Tahun ini kami coba ambil di salah satu kelas virtual yang serupa tapi berbeda platform. Jangan lupa sediakan waktu berkegiatan bersama dan internet yang memadai tentunya ya!
#6. Videocall sambil Sahur dan Berbuka Bersama Keluarga Besar
Suasana Ramadan memang identik dengan pulang kampung halaman. Kerinduan itu membuncah setiap kali mendengar lantunan takbir. Kita yang rindu dan berusaha menahan kangen dengan suara dan kehangatan dari orang tua, kakak, atau adik yang tidak tinggal satu atap dengan kita. Rasanya kita rinduuuu masa-masa di mana kita bisa sahur dan berbuka puasa bersama.
Kita kangen saat-saat beribadah tarawih dengan seluruh anggota keluarga besar.
Saya sendiri pun dari keluarga besar 5 bersaudara. Dan kini kami semua sudah berkeluarga dan memiliki keluarganya masing-masing di kota-kota yang berbeda.
Pandemi ini memang membuat jarak geografis kami makin jauh. Namun….
MasyaAllah, ga seperti saya kecil. Zaman digital ini memang sudah memudahkan kita dalam berkomunikasi. Kita masih terhubung dengan orang tua, saudara, kerabat tercinta dengan internet.
Salah satu kebiasaan baru kami muncul saat “Ramadan Pandemi” ini adalah melakukan videocall sambil sahur dan atau berbuka puasa Ramadan.
Dan anak-anak menyukai kegiatan ini. Si sulung dan sepupu-sepupunya juga akan bersemangat jika sedang makan sahur bersama via videocall.
Mereka akan bertanya apa menu masing-masing, apa yang sedang dilakukan, dan percakapan ringan lainnya khas anak balita. Terkadang mereka juga melakukannya saat berbuka. Namun, lebih sering saat waktu makan sahur agar mereka tidak mengantuk. Sementara jika berbuka waktunya sempit karena harus segera sholat magrib.
Tentu aktivitas videocall keluarga ini membutuhkan internet stabil. Di rumah kami mengandalkan internet stabil dari IndiHome. Untuk kamu yang membutuhkan rekomendasi wifi cepat untuk melakukan aktivitas tanpa batas dan bersilaturahmi lebih mudah, bisa menggunakan beragam paket internet dari IndiHome. Apalagi saat ini juga ada program promo dan diskonnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row height=”auto”][vc_column][vc_column_text]
Penutup
Itu dia tips agar puasa anak tetap menyenangkan yang bisa kita terapkan bersama ya teman-teman. Ramadan kali ini menjadi momen yang tepat untuk menumbuhkan kepekaan kita semua, untuk lebih memahami arti penting sebuah keluarga. Semoga pengalaman di bulan Ramadan ini mengajarkan kita untuk selalu bisa melihat hal positif dan lebih memaknai syukur atas segela kondisi yang tengah kita hadapi.
Aamiin!
Semoga bermanfaat, salam![/vc_column_text][us_single_image image=”10″ size=”full” animate=”afr” animate_delay=”0.4″][/vc_column][/vc_row]
pasti pusing banget bagi ibu-ibu di rumah ya buat atur mulai dari menu makanan sampai aktivitas anak kalau masuk puasa. harus cari aktifitas sama kegiatan yang menyenangkan nih di rumah.
Aahh.. Seru nih makan sahur sambil video call-an.
Mengajarkan arti puasa kepada anak memang harus dilakukan sedini mungkin agar pemahaman puasa masuk ke pikiran mereka ya, Mbak. Tetap semanggatt.
Seru banget nih bisa videocall saat sahur bersama keluarga besar y ka jadi walapun tinggal berjauhan bisa tetap saling terhubung satu dan lainnya yang penting koneksi internet lancar dan stabil ya pakai indihome
Membuat target beribadah kayanya bisa diterapkan untuk orang dewasa juga ya kak, makasih lho tipsnya
Keteladanan bagi anak menjadi kunci penting bagi ornag tua agar bisa mengajarkan anak puasa dengan mudah ya, Bun. Sepakat dengan tips yang diberikan bunda
Wah, sama mbak. Kami juga biasanya saat sahur or buka videocall-an ma keluarga di kampung halaman. Jadi emang butuh banget internet stabil agar komunikasi tetap lancar.
Mengajak anak anak berpuasa sepakat memang harus dengan cara yg menyenangkan. Contohnya saja dengan mengajak tarawaih. Di masjid anak anak bisa bertemu dengan anak sebayanya, setidaknya anak jadi semangat untuk pergi ke masjid
Mengajak anak anak berpuasa sepakat memang harus dengan cara yg menyenangkan. Contohnya saja dengan mengajak tarawih. Di masjid anak anak bisa bertemu dengan anak sebayanya, setidaknya anak jadi semangat untuk pergi ke masjid
Kalau cara mengajak puasa semenyenangkan ini, pasti anak terngiang-ngiang hingga dewasa ya mba, lebih ngena di hati
Sangat bermanfaat semua tipsnya. Terimakasih.
Sekarang aja Fahmi sudah menunggu di depan pintu untuk kembali membantu membuat ibu menyiapkan segala sesuatu. Ajak anak dengan keceriaan insyaallah akan makin bisa lebih mandiri ya
tahun ini adalah tahun ketiga anakku puasa full. tahun ini dia lebih rajin ke masjid untuk shalat. alhamdulillah dia mulai menikmati ibadahnya di bulan ramadan kali ini
Pakai buku aktivitas Ramadhan jadi tertantang juga buat anak² buat menjalankannya. Soalnya ponakan daku pernah pakai itu juga hihi
Wah menarik banget mba, bisa nih tipsnya diterapkan untuk anak aku.. So far karena dia masih kecil jadi aku baru mempraktekan bagian yang sharing atau bercerita aja tentang keutamaan puasa
Progres setiap anak belajar puasa memang beda2 ya. Dan de Sakha termasuk anaknyang hebat, pinter banget belajar puasanya. Selain dukungan penuh dari orangtua sebagai pemberi contoh , tayangan film anak islami kayak Nusa dsb nya itu bagus juga ya mba
Wah baru denger nih, kegiatan video call saat sahur dan berbuka dgn keluarga besar. Klo di keluarga saya kyknya ga bisa deh, momen buka fokus makan dan siap2 ke masjid tuk sholat isya dan tarawih. Trus pas sahur kadang rempong krn bangunnya mepet😅
wah mantap disediakan buku pas ngabuburit jadi produktif ya 😀