Menjadi ibu menyusui sambil menempuh pendidikan magister di salah satu universitas negeri adalah sebuah tantangan tersendiri. Kita harus pandai-pandai membagi waktu antara kuliah, urusan rumah, tangga dan kewajiban memberikan ASI sebagai hak si kecil.
Kuliah S2 Tepat 2 tahun, Sambil ASI Eksklusif, Pasti Bisa!!
Saat hamil anak pertama saya baru masuk kuliah. Lalu saya berniat, agar hamil dan punya anak tidak menghalangi bisa lulus tepat waktu. Selama 2 semester saya mencoba padatkan semua perkuliahan saya, dengan harapan saat anak lahir saya tinggal penelitian dan tugas akhir.
Semua ibu pasti ingin memberikan yang terbaik anaknya kan? Tidak terkecuali ASI. Saya bertekad tidak ingin gagal menyusui langsung anak pertama saya. Dengan tekad dan support system yang luar biasa, Allah mudahkan prosesnya.
baca juga: Cerita Sebuah Perjalanan Mamasiswa
Tips Full ASI Meski Harus Mengerjakan Tugas Akhir
Di usia bayi saya menginjak 3 bulan, saya harus meninggalkannya dari jam 7 pagi hingga jam 6 sore untuk penelitian di kota Bogor. Saya melakukannya senin hingga jumat selama hampir 6 bulan. Sementara saya penelitian, kami tinggal di rumah mertua di Jakarta. Memang salah satu support terbaik kami saat itu, beliau menjaga dan merawat cucu pertamanya dengan luar biasa.
#1. Mencari Informasi dan Pengalaman ASI
Yang pertama saya lakukan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai manajemen ASI dari ahlinya. Meski saat itu tahun 2015 masih sulit mendapatkan informasi dari internet, saya juga mencari tambahan dari pengalaman kakak saya yang bekerja dan berpengalaman dalam memberikan ASI.
#2. Dukungan Suami dan Keluarga Sangat Penting
Saat itu menurut hemat saya, yang paling sehat dan ekonomis adalah memberikan ASI. Meskipun bapak mertua saya pernah menyarankan untuk memberikan susu formula pada cucunya, itu karena ketidaktahuannya melihat bayi menangis terus. Ternyata bukan karena lapar, hanya kepenuhan popoknya.
Rahasia terbesar jjika ingin memberikan ASI eksklusif pada anak adalah mendapatkan dukungan keluarga, support dari suami, ibu mertua, adik ipar yang mau senantiasa memberikan ASI perah dikala saya harus penelitian memang menjadi faktor penting juga. Tapi, bagi kalian yang belum bisa mendapatkan dukungan keluarga dengan baik bisa dari komunitas ibu yang mendukung ASI Eksklusif.
#3. Menyusui Bayi Setiap 2 Jam
Sejatinya bayi dalam keadaan normal mempunyai cadangan makanan selama tiga hari sehingga jika ASI masih belum lancar di awal kelahiran itu wajar. Walaupun saya juga sedih dan frustasi mengapa ASI belum lancar saat itu.
Atas saran dari kakak saya, jika ASI sudah dapat keluar, selalu susukan ke bayi per-2 jam sekali untuk merangsang produksi ASI.
#4. Mulai Memompa ASI Untuk Stok ASIP
Mulai bayi terbilang sudah sukses menyusui langsung maka dimulailah memompa ASI. Saya sendiri baru memompa ketika anak berusia kira-kira 2 minggu.
Stok ASIP saya kejar-kejaran dengan kebutuhan bayi per harinya. Salah satu sebabnya, anak saya laki-laki. Jadi lebih banyak kebutuhannya.
Kebutuhan perhari anak saya sekitar 7 kantong dengan isi 150-200 ml. Hal ini diketahui berdasarkan pengalaman perharinya, akibatnya menuju 1 bulan penelitian saya ketar ketir sekali setiap melihat freezer.
Setiap malamnya, selain DBF (direct breastfeeding) saya pun harus memompa ASI untuk stok ASI Perah. Kebayang ya, melelahkannya. Di tahun 2015, itu belum terlalu zaman sosial media, jadi saya banyak curhatnya ya di notes handphone. Menulis membuat saya kembali bersemangat untuk memberikan ASI Eksklusif pada anak. Kadang lelah, terus bilang pengen nyerah. Tapi ingat wajah kecil bayi itu terlelap di samping saya. Setidaknya saya bisa mengumpulkan 300-400 mlm ASIP setiap malamnya.
Saat penelitian, di laboratorium saya bisa mengumpulkan 400-600 ml. Tergantung kesibukan di lab setiap hari. Setidaknya saya bisa 1 kali pumping di jam istirahat makan. Kalau masih cukup, saat sebelum pulang saya pumping kembali.
#5. Memberikan ASI sebelum berangkat dan Jaga Nutrisi
Salah satu rahasia bisa memberikan ASI eksklusif adalah memberikan ASI langsung sebelum berangkat kuliah atau penelitian. Selain menghemat ASI perah, ini juga waktunya bonding dengan anak sambil banyak-banyak mendoakannya. Tak lupa nutrisi dan vitamin menjadi faktor penentu kita ketika memiliki keinginan memberikan ASI eksklusif pada anak. Ucapan terima kasih tak terhingga pada ibu mertua yang selalu sediakan makanan di saat berkuliah saat itu.
#6. Menyimpan ASI Perah
Rahasia lainnya memberikasi ASI eksklusif adalah mengetahui bagaimana penyimpanan ASI perah agar tetap bertahan. Berikut penjabarannya ketahanan ASI Perah di beberapa suhu tertentu:
- Suhu ruangan (16-25°C): Bertahan hingga 4 jam
Biasanya ibu mertua sudah mengeluarkan 1 kantong ASIP saat saya hendak pergi penelitian, jadi ASIP sudah di thawing (pencairan) baru nanti dihangatkan jika hendak diminum.
- Suhu kulkas chiller(4°C atau lebih dingin): Bertahan hingga 3 hari
saat setelah pumping ASIP, saya menaruhnya di kulkas bagian chiller atau freezer kulkas 1 pintu. Alhamdulillah di tempat penelitian ada kulkas di kantin. Jadi menaruh ASIP pun aman dan higienis.
- Suhu kulkas freezer (-18°C atau lebih dingin): Bertahan hingga 6 bulan
Sebulan sebelum penelitian, akhirnya kami sewa 1 freezer khusus untuk ASIP. walaupun stoknya tidak melimpah banyak, tapi cukup untuk anak kami sampai bisa full ASI eksklusif selama 6 bulan dan terus lanjut hingga 2 tahun.
Peralatan Pendukung Saat Memompa ASI Perah
Sebelum penelitian, saya sudah meminta izin kepada kepala lab dan dosen pembimbing untuk dapat memompa ASI. Alhamdulillah, meski bukan ruangan khusus, ada satu ruangan alat yang jarang dipakai bisa kupakai sebagai tempat memompa.
Walaupun terkadang membuat diri tidak percaya diri. Dari khawatir dilirik orang saat memompa, takut berisik, atau menjadi bahan omongan.
Namun, itu semua tidak penting saat bisa menikmati hari melihat anak tercukupi kebutuhan ASI-nya. Yang penting kita saat memompa membawa peralatan pendukung agar aktivitas memerah ASI dapat selalu berjalan di tengah kesibukan. Berikut adalah alat-alat andalan saya:
- Pompa ASI yang nyaman dan sesuai, saya sempat beberapa kali sewa pompa untuk mencoba yang sesuai.
- Apron
- Wadah penyimpan ASI perah, saya pakai plastik dan botol.
- Ice gel
- Cooler Bag
Tas Asi Gabag New Lemon Zenia: Cooler Bag Keren Untuk Mamah!
Cooler bag juga menjadi sesuatu yang tricky karena tidak dipungkiri kadang aku merasa malu saat harus bawa-bawa -yang ketahuan kalau itu tas pompa ASI.
GABAG menjadi tas ASI favorit banyak seorang ibu. Kenapa? Begitu banyak review bagus dari merk ini dan ragamnya model dan motif yang ditawarkan. Saya sendiri juga memakai Tas Gabag ini saat harus mengASIhi anak saya. Selain multifungsi bisa menaruh pompa dan hasil ASI perah, Tas Gabag juga super stylish. Jadi ga malu tuh dibawa ke tempat penelitian karena memang sekeren itu.
Nah, buat kamu yang lagi cari Tas ASI bisa coba Tas Asi Gabag New Lemon Zenia.
Tas ASI dengan bahan umum polyester dan kulit sintetis yang fit dengan laptop. Model backpack cooler bag ini banyak banget compartemennya. Kamu bisa taruh pompa dan tempat ASIP deh! Apalagi setiap pembelian Tas Asi Gabag New Lemon Zenia kita dapat ice gel ukuran 500 ml sebanyak 2 buah! Best deal banget!
Memang sukses ASI 2 tahun bukanlah hal yang mudah, namun sebenarnya bisa dipenuhi jika ibu memiliki tekad yang kuat! Punya pengalaman seputar menyusui si kecil selama 2 tahun?