Merawat Pernikahan dengan Teman Hidup Traveloka

Photo of author

By Shafira Adlina

teman hidup traveloka“Mas, kenapa ga ngerti sih?” rengekku pada suami suatu hari. Suamiku hanya menatap dan kebingungan berhadapan dengan manusia sepertiku yang berharap dirinya bisa membaca pikiranku.

“Ya..mamah bilang dong kalau butuh bantuan, jangan uring-uringan.” pinta suamiku suatu hari.

Menikah dengan orang tidak aku kenal sebelumnya, bukanlah sebuah cita-cita yang ingin kucapai sedari kecil. Namun, pemahaman dan kemantapan diri juga keluarga yang membawa diri ke tahap menikah dengan jalur ta’aruf. Berkenalan hanya 5 bulan, lalu memutuskan menikah tentu menantang.

Pernikahan tentu menjadi sebuah dambaan, impian banyak orang. Apalagi fitrah seorang perempuan yang sedari kecil sering bermain “ibu-ibuan”. Seolah-olah di alam bawah sadar kita berkeinginan mengemban profesi sebagai istri dan ibu.

Ternyata, menikah itu tidak seperti narasi akhir sebuah novel yang berucap “Akhirnya mereka berbahagia selama-lamanya.”

Kebanyakan dari kita bahwa menikah adalah akhir segalanya. Sayangnya kita tidak pernah dibekali skill atau kemampuan apa yang harus dikuasai setelah menikah. Kita hanya terbawa arus asiknya menikah, tanpa tahu skill apa yang harus diampu untuk mengarungi biduk rumah tangga itu.

Kenapa? kehidupan berkeluarga ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Membangun dan merawat keluarga memiliki tantangannya tersendiri. Pada saat memulai pernikahan dengan pasangan kita, kita membayangkan suatu kehidupan yang romantis indah, saling mencintai, dan semuanya luar biasa.

Itupun yang saya pikirkan.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan waktu terus berlalu. Ternyata kata bahagia selamanya tidak lagi sama.

Memang tidak langsung hilang di pikiran kita, hingga ada hari di mana gesekan emosi antara dua insan itu muncul. Tak jarang kemarahan meluap bahkan ada rasa menyalahkan antar pasangan atau keadaan? dimanakah harmonis yang didamba?

Upaya Merawat Pernikahan Agar Tetap Harmonis

Relasi pernikahan yang harmonis dan sehat adalah idaman setiap orang. Meski perjalanannya tidak seinstan itu. Saya mulai berpikir kenapa pernikahan itu disebut ibadah, sebab pelaksanaanya memang sesusah itu seperti ibadah lainnya perlu ilmu, seni dan praktik.

agar pernikahan harmonis

Seperti kejadian diatas kondisi pernikahan di tahun pertama penuh dengan mental blocking dari saya khususnya.  Apalagi kami belum memiliki kompetensi anger management dan conflict management yang baik. Bayangkan saja, dua insan yang berbeda secara fisik, watak, kepribadian dan pola asuh sedari kecil pasti menimbulkan gesekan-gesekan. Awa-awal pernikahan pasti ada konflik yang harus mengucurkan air mata atau membuat hawa atmosfer di rumah tidak nyaman.

Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat relasi pernikahan yang sehat agar tetap harmonis yang saya dapatkan ketika mendapat ilmu salah satunya dari membaca buku dari pasangan psikolog Diah Mahmudah dan Dandi Birdy :

#1. Kelola Amarah, Luruhkan Mental Blocking

Mengelola amarah atau anger management adalah suatu ketrampilan hidup yang tidak pernah diajarkan dari kecil. Padahal layaknya sampah makanan dalam tubuh, sampah emosi pun perlu dikeluarkan.

Contoh teknik sederhana mengelola amarah adlaah dengan menulis. Tulislah isi ransel emosi negatif pada pasangan atau anak kita tanpa diedit atau disensor. Kertas-kertas itu biasanya saya hancurkan sambil saya katakan memaafkan mereka. Memaafkan ini pentig sebagai keputusan untuk berhenti saling menghakimi dan memilih untuk kembali saling mencintai.

Kemudian, kertas lainnya tulislah tema positif yang berisi kasih sayang pada mereka sebagai rasa syukur saya.

#2. Optimalkan Kompetensi Mengelola Konflik

Kompetensi mengelola konflik, sampai hari ini saya pun masih belajar menguasainya. Tipikal saya yang selalu menghindar setiap ada permasalahan menjadi hambatan besar. Di awal pernikahan saya memilih bungkam dan dipenuhi prasangka-prasangka yang belum tentu kebenarannya. Saya yang cepat mengambil kesimpulan tanpa konfirmasi dan mudah sekali menangis.

Alhamdulillah, Allah berikan pasangan yang ingin bertumbuh bersama. Lewat hidayah Allah saya perlahan belajar bersama suami. Baik dari segi agama hingga profesional lifeskill tentang komunikasi, pernikahan dan keluarga. Belajar lewat workshop, membaca buku dan praktik atas semua ilmu tersebut. Kami mengoptimalkan agar bisa menyelesaikan setiap konflik yang ada.

Hal yang harus kita yakini bersama bahwa pernikahan harmonis bukanlah yang selalu adem ayem dan tidak ada berantemnya. Setiap dari kita pasti memiliki perbedaan kebutuhan dan sifat karenanya suatu konflik adalah hal yang alami. Meski alami, kita harus belajar mengelola konflik secara sehat bukan sakit. Mengelola konflik yang sehat adalah fokus pada menemukan titik temu dan soolusi. Saling introspeksi dan memahami perspektif pasangan. Dan yang paling penting tidak muncul kekerasan fisik dan psikis ya.

#3. Milikilah Ilmu Komunikasi Antar Suami Istri

Saya teringat dengan tulisan bab pertamanya Imam Bukhari yang berjudul ““Al-Ilmu qablal Qauli wal amaal” artinya Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan.

Singkatnya kita harus berilmu sebelum berkomunikasi dan bertindak. Jadi sewajarnya suami dan istri bertugas untuk saling melengkapi ilmu. Percayalah kecerdasan akan membangun akhlak yang indah dan elegan.

Dengan memiliki ilmu komunikasi yang efektif dan produktif tentu akan ada timbal balik dari satu sama lain, tidak hanya suara lalu lalang di antara dua orang.

nasihat pernikahan

Hadirkan Bahasa Cinta di Rumah

Dr Gary Chapman menemukan bahwa setiap manusia itu ingin dicintai dengan suatu cara yang dia inginkan. Sebagai contoh ada satu orang sangat suka diberi hadiah, hadiah kecil akan disimpannya sampai lama, tetapi ada orang lain yang merasa biasa ketika mendapat hadiah. Contoh diatas oleh Dr Chapman disebut sebagai bahasa cinta, bahasa kasih atau Love Language.

Setidaknya ada lima jenis bahasa cinta ini, mulai dari kata-kata pendukung, waktu berkualitas, hadiah, pelayanan dan sentuhan fisik. Selengkapnya bisa lihat di tabel bawah ini :

bahasa cinta pasanganKetika seorang isteri memberikan secangkir kopi kepada suaminya pulang kerja. Yakin bukan kopi dalam cangkir yang memulihkan rasa letihnya, tapi perhatian dan kasih istri yang menyegarkan kembali jiwanya.

Ketika seorang suami bergegas membantu cuci piring pada istrinya yang kelelahan sehabis memasak, yakinlah bukan bersihnya piring yang memulihkan lelahnya, tapi perhadian dan kehadiran suami yang menyegarkan kembali jiwanya.

Itulah empati yang dihasilkan dari kualitas tertinggi bahasa cinta. Segera memberi sebelum diminta dan segera memenuhi sebelum dituntut. Yakin bahwa rasa empat akan mepererat cinta kasih dua jiwa.

Cinta adalah Kata Kerja

Saat kita memulai sebuah pernikahan, kita dalam ‘honeymoon mode’. Analoginya seperti tangka, isi cinta sedang penuh-penuhnya. Tidak ada noda, cacat, atau kesalahan dari pasangan kita.  Saat itu dalam pandangan kita, pasangan saat itu adalah orang yang paling baik, paling benar, paling keren.

Nah, keadaan ini tidak akan berjalan selama-lamanya. Paling lama mungkin 2 tahun. Kenapa? karena selanjutnya berlaku fase “cinta adalah kata kerja….” Nah, inilah pentingnya kita mengetahui bahasa cinta pasangan kita.

Setiap manusia itu ingin dicintai dengan suatu cara yang dia inginkan. Sebagai contoh ada satu orang sangat suka diberi hadiah seperti diriku. Hadiah kecil akan disimpan sampai lama, tetapi ada orang lain yang merasa biasa ketika mendapat hadiah. Ada juga yang lebih menyukai mendapatkan kalimat pujian dari pasangannya.

Setelah mengecek bahasa cinta kami masing-,masing ternyata sesuai dugaan suami, saya cenderung tipe sentuhan fisik dan hadiah. Yaitulah mengapa saya sampai saat ini masih suka menyimpan kado ulang tahun, kado wisuda ataupun kado pernikahan.

Bagaimana dengan suami? Ternyata suami punya bahasa cinta pelayanan dan sekundernya waktu berkualitas. Jadi, wajar ketika jalan-jalan dia bisa menjauhkan gadget dan sering mengajak saya dan anak-anak traveling, bahkan sekadar staycation di hotel yang tak jauh dari rumah bisa dilakukan satu bulan sekali.

Penuhi Tangki Cinta Pasangan dengan Traveling

Setelah mengetahui ilmu dan Bahasa cinta diri dan pasangan bukan serta merta pernikahan langsung harmonis. Perlu menyengaja berlatih agar bisa membangun kebiasaan. Pola kerja suami yang kerap sekali dinas keluar kota memang tantangan sekali. Untuk memenuhi Bahasa cinta dan mengajak anak-anak berekreasi, suami juga sering mengajak kami untuk pergi bepergian atau traveling.

Jika ada yang bilang memenuhi tangki cinta hanya berdua saja, berbeda mungkin dengan kami. Kami merasa setiap perjalanan selalu menguatkan kami. Selalu ada cerita yang bisa kami petik, meski sekadar hanya staycation di kota yang sama.

Jangan asal traveling! bepergian sendiri tentu berbeda bersama dengan keluarga. Saya ingat sekali banyak video di tiktok kala itu bahwa traveling bersama keluarga, hanya sekadar memindahkan ngasuh anak keluar rumah.

Menurut saya tidak demikian. Jika kita bisa merencanakan dengan baik, mengomunikasikan pada pasangan dan anak atas segala kemungkinan selama perjalanan. Setiap kisah wisata dan perjalanan keluar rumah dapat kita petik hikmahnya.

Awal pertama kali bepergian bersama suami, saya tidak ingat persis. Kami selalu menyempatkan pergi ke rumah orang tua suami di Jakarta dan orang tua saya di Jakarta pastinya setiap bulan. Namun, pertama kali pergi bersama bayi pertama kami menggunakan transportasi umum selain ke rumah orang tua masih ingat di ingatan saya. Kami pergi ke Bandung untuk menghadiri pernikahan teman baik saya.

Saat itu, karena baru pertama kali kami benar-benar kurang persiapan. Dengan cara berkomunikasi kami yang belum sebaik sekarang. Saat itu saya masih senang berkumpul dengan teman-teman kuliah S1 saya, yang sebagian besar belum menikah. Setelah acara resepsi di daerah Kopo, mereka mengajak untuk pergi ke daerah Bandung atas yang notabenenya itu daerah macet jika di akhir pekan. Tanpa melalui pertimbangan dan komunikasi yang matang kepada suami, saya ingin mengikuti mereka. Singkat cerita, kami hanya menikmati kemacetan dan mendapati bayi yang rewel hingga esok hari karena masuk angin. Sebab kami sampai di rumah hingga jam 11 malam, padahal badan ini sangat lelah tapi harus menjaga anak yang rewel hingga pagi, kebayang ya lelahnya?

Belajar dari sana, bepergian selanjutnya harus lebih memiliki perencanaan. Setidaknya kalian harus memiliki perencanaan yang baik. Mulai dari kelengkapan itenary kemana saja dan berapa lama, persiapan kelengkapan seperti baju anak, camilan hingga obat-obatan mereka. Langkah paling penting adalah pemilihan destinasi wisata. Pastikan semua aspek plus minus, dari keamanan, cuaca hingga kesepakatan bersama. Salah satu dream wishlist kami adalah Kota Batu, Jawa Timur.

Kota Batu, Destinasi Idaman Nostalgia Bersama Pasangan

Jika ditanya apa destinasi impian di dalam negeri yang ingin dikunjungi bersama #temanhidup? Jawabannya adalah Kota Batu. Kenapa?

#1.Batu adalah Kota Nostalgia Bersama Pasangan

Allah juga titipkan amanah janin ke dalam perut saya di awal penikahan. Di Tahun 2016, sempurna peran saya menjadi istri, ibu dan mahasiswi pascasarjana. Memiliki bayi tidak menyurutkan semangat saya untuk mendaftarkan karya ilmiah ke event international saat itu. Malang menjadi kota pertama saya membawa suami dan anak untuk menghadiri dan presentasi paper. Di sana adalah destinasi pertama kali dengan pesawat terbang dengan anak dan suami. Saat itu semua biaya ditanggung oleh dosen pembimbing karena penelitian kami mendapatkan sponsor. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan. Sebab pelayanan dari panitianya, para peserta yang hadir dari negara-negara asean tersebut dibawa mengelilingi kota Batu. Memori 6 tahun yang lalu itu rasanya ingin diulang bersama suami dan dua anak kami. Saat itu seketika langsung jatuh cinta dengan kota Batu.

bahasa cinta pasangan
2016, mendatangi Kota Malang dan Batu untuk persentasi paper di acara international. Free dan bisa membawa anak dan pasangan.

#2. Mau Wisata di Kebun Binatang Batu

Anak-anak selalu suka dengan binatang. Selain nostalgia dan pengisi tangki cinta suami, anak-anak pun perlu rekreasi sekaligus edukasi. Kebun binatang batu bisa jadi solusinya. Memang Sakha dan Hafsah sudah beberapa kali ke kebun binantang ragunan, Jakarta. Tentu akan semakin menarik jika kita traveling bersama ke kebun binatang lainnya sambil menjelaskan ragamnya ciptaan Allah di sana.

#3. Pemandangan yang Indah dan Udara yang Sejuk

Saya, suami dan anak-anak tentu membutuhkan pesona liburan yang menenangkan hati. Kami lebih memilih destinasi wisata yang udaranya sejuk. Menurut referensi yang kami dapatkan dari internet, di kota Batu kita bisa merasakan udara dingin sambil menikmati pengunungan diselimuti kabut. Auto pengen ngerasain seperti di negara Swiss deh, semoga bisa berkunjung ke Gunung Panderman dan atau Brakseng.

Lihat Dunia Lagi bersama Teman Hidup Traveloka

Dengan destinasi Kota Batu, kami ingin mengunjui Kebun Binatang Batu juga gunung panderman dan puncak Brakseng. Kira-kira cocoknya menginap di mana ya? Meski aku dan suami bukan pekerja kantoran yang terikat dengan jam kerja pada umumnya. Namun, kini anak pertama kami sudah masuk di kelas 1 SD artinya perjalanan wisata nanti kami juga hanya mengandalkan hari libur anak.

Mulai dari urusan penerbangan, beli tiket Jatim park hingga Booking Hotel Murah di Traveloka. Satu aplikasi yang memudahkan kehidupan kan?

Itinerary Wisata Ramah Anak Ke Batu 3 Hari 2 Malam

Setiap perjalanan akan membawa hikmah, setiap safar akan ada pelajarannya. Tentu lebih baik setiap perjalanan kita persiapkan rencananya apalagi ketika kita memiliki anak-anak yang akan ikut serta.

Hari Pertama Keberangkatan dari Jakarta

14.00 Tiba di Malang

15.30 Tiba di Penginapan

16.00 Istirahat, berenang di Hotel

18.00 Makan Malan dan Hiburan di Batu Night Spectacular

Hari Kedua : Wisata Seharian di Batu

06.00 Wisata kuliner dan perjalanan ke Gunung Panderman

11.00 Wisata di Jatim Park 2

15.30 Jalan-jaln di Batu flower garden

18.00 Makan malam di Pupuk Bawang

Hari Ketiga

07.00 Sarapan, beres-beres

11.00 Checkout-pulang

 

Pilihan Penginapan di Kota Batu

Rencananya kami akan memesan penerbangan di Jumat pagi ke Malang, lalu akan staycation di dekat Jatim Park 1. Berikut pilihan Hotel atau Holiday Stays selama di Kota Batu :

#1. Pondok Wisata Ilona

Lokasinya hanya 1,3 km dari Jatim Park 1. Rencananya di hari sabtu kami ingin ke kebun binatang tersebut, sehingga kami mencari lokasi penginapan yang tidak jauh dari sana. Melihat ratting dari pengguna Traveloka lainnya cukup memuaskan hingga rata-rata reviewnya mendapatkan 9/10. Fasilitasnya pun ada kolam renang yang disukai anak-anak. Harga dari penginapan ini juga masih sekitar 600ribuan untuk kamar yang mendapatkan balkon.

hotel murah di batu

#2. Vila Alva

Alternatif pilihan selanjutnya adalah Villa Alva, yang memiliki jarak 256 m dari  Jawa Timur Park 2 menurut aplikais Traveloka. Reviewnya juga terbilang bagus dengan nilai 8,9. Artinya ini mengesankan, hal yang disukai para tamu yang memberi review juga menyebutkan bahwa pelatan dapurnya lengkap dan villanya bersih. Nah, ini faktor yang penting kalau kita bawa bocil-bocil yak ga?

booking hotel traveloka

#3. Vila Shafira Batu

Nama penginapannya persis ya saya, hehe. Namun bukan karena ini menjadi pilihan kami menginap di Kota Batu. Jaraknya yang hanya 270 m dari Jatim Park 2 tentu jadi factor utama. Selain itu reviewnya terbilang aman dengan nilai rerata 8,6. Fasilitasnya dengan 2 kamar tidur juga disediakan kulkas di dalamnya. Harga yang ditawarkan 660 ribu per malamnya.

booking hotel murah

 

Menarik kan? Kita dapat merawat relasi hubungan pernikahan dengan melakukan perjalanan bersama untuk #lihatdunialagi dan bikin #stacationjadi dengan Traveloka. Yuk, lihat dunia lagi dan stacation lagi dengan Traveloka!

Eits, Kenapa ya harus Traveloka?

#1. Aplikasi Praktis dengan Berbagai Varian Sarana Transportasi

Saya dan suami mengandalkan Traveloka mulai dari pemesana tiket pesawat, kereta bahkan antar jemput bandara hingga bus. Kita bisa pilih yang sesuai dengan keinginan dan prosesnya pun sangat mudah.

#2. Pesan hotel dan penginapan di dalam dan luar negeri.

Jangan ditanya lagi, saya pertama kali Traveloka sebetulnya ketika ingin staycation. Ragam promo menarik tersedia, bahkan ada hotel last minute yang bisa kita pilih.

#3. Tidak hanya hotel dan pesawat, kini ragam fitur memudahkan keperluan kita.

Traveloka terus berinovasi, mulai dari mencari salon dan spa di daerah yang kita inginkan hingga tiket rekreasi tersedia di Traveloka.

#4. Proses pembayaran cepat dan terpercaya

Begitu banyak variasi pembayaran yang bisa kita gunakan. Mulai dari proses transfer antar Bank, kartu kredit hingga Traveloka paylater.

Penutup

Memiliki pernikahan yang harmonis adalah dambaan setiap orang. Mari kita saling jernihkan hati, perbanyak ilmu dan menyengaja berlatih agar lebih terampil dalam menjalani biduk rumah tangga. Sambil menciptakan moment indah bersama pasangan dan keluarga tercinta dengan teman hidup Traveloka. Mohon doanya semoga kami bisa melihat Kota Batu lagi dan mewujudkan wisata ini. Aamiin

“Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini:  https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan

Semoga bermanfaat, salam.

shafira adlina

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page