Metode pengajaran di sekolah dasar anakku adalah metode sentra. Setiap beberapa pekannya ada tema yang diusung. Selama 3 pekan ini mereka diajarkan tema makanan. Saya dan beberapa orang tua murid diundang sebagai perwakilan untuk menghadiri ke puncak tema makanan tersebut. Setiap kelas dibagi kelompok per 6-8 anak-anak, masing-masing harus menyiapkan, mengerjakan dan menyediakan menu makanan yang lengkap dan sehat.
Saya senang sekali menghadiri puncak tema tersebut, melihat anak-anak mulai dari kelas 1-6 dapat mempersentasikan menu yang telah dibuatkan. Tentu, setiap jenjang kelas itu berbeda bobot persentasinya. Proses makan setiap hari di sekolah anak saya pun menarik, karena disediakan oleh sekolah dalam bentuk prasmanan per kelas dengan menu bergizi berimbang, anak-anak belajar tanggung jawab dengan apa yang diambil untuk dihabiskan. Anak-anak pun mencoba semua lauk-pauk yang meragam setiap harinya.
Proses ini bermanfaat untuk tumbuh kembang, empati dan ilmu dari manfaat bahan makanan yang ada. Hal ini juga bermanfaat sebagai wujud menyayangi bumi, karena anak-anak akan less food waste, alias mengurangi sisa makanan. Tentu harus ada kerja sama antara guru dan orang tua di rumah.
Meski sudah bertitel orang tua, semangat kita tetaplah orang muda. Semangat ini penting untuk kita teruskan kepada anak dan turunan kita, dong. Semangat orang muda dalam menjaga bumi adalah hal yang sangat penting dalam menghadapi tantangan lingkungan global saat ini.
Sebagai kita juga punya peran untuk meregenerasi anak dalam melestarikan bumi ini tidak boleh diabaikan. Artikel kali ini coba akan menceritakan mengapa semangat kita dalam menjaga bumi sangat krusial, serta beberapa langkah konkret yang bisa diambil oleh anak-anak kita selaku generasi muda untuk mewujudkan perubahan positif.
Kenapa Menjaga Bumi Penting?
Sesederhana kata Warisan, tentu kita inginnya mewariskan turunan kita lingkungan yang baik. Kalau menilik dari teropong agama ya, islam itu Rahmatan lil Alamin, rahmat seluruh alam. Masa iya mau merusak bumi?
Salah satu ayat al quran untuk menjaga bumi adalah:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah menjadikannya baik-baik saja. Dan itu adalah tugas yang mudah bagi Allah,” (QS. Al-A’raf ayat 56).
Generasi muda adalah pewaris alam ini. Mereka akan mewariskan planet ini kepada generasi selanjutnya, dan oleh karena itu, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga bumi agar tetap lestari. Semangat yang kuat dalam menjaga lingkungan merupakan kunci untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Inovasi dan Teknologi semakin hari semakin maju, namun jika tidak disertai tujuan yang jelas. Mereka ibarat pedang bermata dua, bisa jadi penyelamat atau tempat eksploitasi bumi.
Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia
Nah, pas banget Jumat kemarin, 20 Oktober 2023 saya dan para blogger yang tergabung #ecobloggersquad mengikuti Talkshow Online di Platform ZOOM dengan judul “Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia”. Pematerinya ada dari Eathink, SKELAS dan Trend ASIA.
Dari ketiga komunitas ini ada kisah semangat orang muda dalam menjaga bumi kita ini, berikut detailnya:
1. Eathink, Bijak Konsumsi Setiap Makan.
Eathink adalah komunitas orang muda yang selalu memberikan edukasi tentang bagaimana kita bisa bijak konsumsi makanan berkelanjutan dan cara memulai kebiasaan konsumsi makanan sehat. Seperti namanya, eat dan think! kalau makan harus dipikir yaa.. teringat dengan kebiasaan yang ditanamkan di sekolah anakku tadi.
Semoga anak-anak di sana bisa jadi pelopor untuk di sekitarnya juga. Kak Jaqualine dari Eathink menjelaskan target edukasi dari sisi makanan untuk menekan angka emisi gas penyebab pemanasan global. Sebab hampir ⅓ total emisi pemanasan global berasal dari makanan.
Coba kita lihat sisa makanan atau food waste yang kita hasilkan yang dibuang ke TPA akan menghasilkan gas metana penyebab pemanasan global. Eathink memberikan edukasi lewat media sosial mereka tentang makanan berkelanjutan. Mulai dari menentukan porsi makanan anti sisa, tips konsumsi makanan sehat, dan sebagainya.
2. SKELAS, Lokal untuk Bumi!
Komunitas anak muda kedua yang menjadi pembicara adalah SKELAS. Dari akronim sentra kreatif lestari siak. Bagi kamu yang belum tahu, Siak itu ada di Riau ya. Jadi mereka mengembangkan inovasi produk lokal dan mengangkat kelestarian alam dan budaya dalam mengembangkannya. Contohnya seperti dalam produk lokal olahan ikan gabus.
Kak Cerli menjelaskan dalam kebudayaan orang Siak, ikan gabus dulu sering digunakan sebagai penyembuhan luka orang setelah melahirkan. Sama sih, kaya kita di sini kalau abis operasi caesar disuruh makan ikan gabus. Selain itu, di Siak ikan gabus juga dipelihara dalam lahan gambut yang berfungsi sebagai spons alam penyimpan cadangan air dan karbon.
Semangat anak muda di SKELAS dapat mendorong semangat menjaga bumi di kabupaten Siak. Mereka menjadi wadah masyarakat dan pemerintah dalam mendongkrak ekonomi kreatif berbasis keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
3. TREND Asia
TREND Asia (Transformation of Energy and Sustainable Development in Asia) merupakan percepatan transformasi energi dan pembangunan berkelanjutan di Asia. Kak Amalya menjelaskan semangat dari TREND Asia tinggi untuk mengedukasi tentang bagaimana progress transisi energi di Indonesia.
TREND ASIA memaparkan tentang fakta Bioenergi, serta rencana PLN dalam metode co-firing untuk mencampur batu bara dengan bioenergi yang asalnya dari hutan. Analoginya seperti menyelesaikan masalah dengan masalah baru menurut mereka. Kenapa mereka tidak setuju dengan pemanfaatan bioenergi sebagai energi alternatif?
Program pengembangan bioenergi yang akan pemerintah tersebut adalah pembakaran bersama biomassa pelet kayu dan batubara. Biomassanya didapatkan dari mana? ya dari hutan, pasti dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menumbuhkan pohon kembali. Padahal Indonesia sebenarnya memiliki potensi sumber energi alternatif lain yang besar. Seperti sinar matahari, air, dan lain-lain.
Semangat mereka dalam menjaga bumi dapat mendorong kita juga untuk melindungi bumi. Sebab hari ini masalah lingkungan ya iklim, polusi apalagi deforestasi banyak sekali terjadi. Semangat kita menjaga bumi, harus bisa kita wariskan ke anak cucu juga.
Kesimpulan
Semangat orang muda dalam menjaga bumi adalah kunci untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan lestari. Anak muda memiliki pengaruh besar dalam mengatasi tantangan lingkungan global. Dengan pendidikan, tindakan nyata, dan advokasi, generasi muda dapat memainkan peran utama dalam menjaga bumi agar tetap indah dan sehat untuk generasi mendatang. Sebagai parents pun kita bisa menanamkannya pada anak-anak kita sebagai
Semangat ini adalah api yang perlu terus dinyalakan, karena masa depan planet ini bergantung pada tindakan mereka.