Ikatan cinta tidak terbatas hanya judul sinetron, tidak hanya antara dua insan manusia. Ikatan cinta juga bisa terjadi antara orang tua dan anak. Dan kitapun akan bertanya bagaimana menguatkan ikatan cinta antara orang tua dengan anak?
Bisa juga kita bilang dengan istilah bonding. Bonding sendiri merupakan sebuah istilah untuk kata pelekatan emosional dan ketergantungan antara ibu dan anaknya. Bonding tentu saja dibutuhkan, tidak hanya ketika anak baru lahir tapi juga saat usianya sudah lebih dari 5 tahun atau ketika anak masuk usia sekolah dasar.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan ikatan emosional dalam keluarga. Yaitu dengan melakukan kebiasaan yang bisa menciptakan dan mempererat bonding, antara sang anak dengan orang tuanya.
Jenis Family Bonding Yang Bisa Dicoba
Anak usia sekolah dasar sangat membutuhkan adanya bonding dengan orang tua. Ada banyak jenis family bonding yang bisa dilakukan dengan cara yang menghasilkan dan seru.
#1. Ajak Anak Terlibat dalam Pekerjaan Domestik Rumah
Setiap ibu tentu setuju bahwa pekerjaan domestik rumah seperti memasak, mencuci pakaian dan piring tidak ada habisnya. Di sisi lain kita ingin membersamai si kecil.
Bagai mendayung 2-3 pulau, kita bisa mengerjakan domestik rumah tersebut sembari mengikat bonding lebih kuat lagi. Namun, jadi catatan penting dalam benak kita semua bahwa anak bukanlah orang dewasa mini.
Sering saya mendengar “Ah, Bun kalau ajak anak bebersih rumah yang ada tambah berantakan.”
“Mamah, kalau ajak anak masak mah jadi lama masaknya.”
Dan kalimat serupa lainnya.
Memang jika kegiatan domestik bersama anak pasti ada kekurangannya. Bisa lebih lama dan peluang lebih berantakannya pasti ada.
Mindset pertama tadi harus diubah bahwa kita sedang mengajari anak-anak ini untuk ketrampilan hidupnya. Tentu tidak setiap hari kita mengajak mereka, yang penting anak merasa terlibat.
Misalnya saat membersihkan rumah. Kita tidak perlu menyuruhnya untuk melakukan sesuatu yang besar. Cukup sesimpel memberikan tanggung jawab pada anak untuk membereskan kamarnya setelah bangun tidur.
Dengan biasa bertanggung jawab, anak tidak hanya akan merasa dihargai tapi juga bisa meningkatkan kepercayaan dirinya. Anak yang percaya diri juga akan tumbuh menjadi seseorang yang baik hati dan suka menolong kepada orang lain.
#2. Staycation Di Akhir Pekan
Untuk orang tua yang sibuk bekerja dari Senin sampai Jumat, Kita bisa meluangkan waktu di akhir pekan dengan membuat rencana staycation misalnya. Kegiatan staycation sangat fleksibel, karena bisa dilakukan di dalam kota tanpa harus pergi jauh. Kita bisa memilih hotel terdekat yang ramah anak agar kegiatan menginap jauh lebih menyenangkan.
Pilih hotel ataupun penginapan yang memiliki fasilitas lengkap yang menunjang banyak kegiatan untuk dilakukan bersama anak. Secara otomatis, kegiatan ini tidak hanya seru tapi membuat anak dan orang tua punya ikatan batin yang semakin lekat.
Ya tentu kita harus pandai mengatur finansial dan melihat momentum, kan bisa boncos juga dong kalau tiap akhir pekan. Hehe.
Holiday Inn Express, Hotel Murah Matraman di Jakarta Timur
#3. Bermain Board Games
Untuk anak usia sekolah dasar, bisa juga diajak bermain board games atau papan permainan untuk melatih kreativitas anak. Kita bisa meluangkan waktu untuk bermain papan permainan dengan anak untuk menjalin kedekatan dengannya.
Board games ternyata memberikan banyak sekali manfaat untuk anak mulai dari latihan emosi hingga refleksi perasaan. Dengan begitu, anak lebih mudah untuk mengungkapkan ekspresinya saat marah maupun saat frustasi. Contoh board games seperti Zingo, Scrable, Ular tangga dan sebagainya.
#4. Mengobrol Sebelum Tidur
Selain menemani anak bermain gadget, bonding juga bisa dilakukan dengan cara yang simple yaitu mengobrol dengan anak sebelum tidur. Ajak anak untuk bercerita tentang kesehariannya di sekolah dan setelah pulang sekolah.
Bagi orang tua, bahkan bisa menanyakan berbagai pertanyaan secara detail kepada anak. Hal ini juga sangat baik untuk membuat anak lebih terbuka sejak kecil orang tua. Komunikasi dua arah dengan mengobrol sebelum tidur, juga dapat membuat anak merasa dihargai keberadaannya.
#5. Berikan Pelukan
Perlu diketahui pula untuk melakukan bonding tidak harus selalu mahal. Memberikan pelukan kepada anak juga dapat meningkatkan kedekatan dan memperkuat ikatan. Banyak penelitian yang menyebutkan, bahwa ketika seseorang sering memeluk orang yang disayang dapat mengurangi resiko terkena penyakit.
Ayah dan ibu bisa memeluk anak saat malam hari setelah selesai makan malam sambil ucapkan hal-hal positif. Dan biarkan anak menceritakan berbagai hal yang ingin diceritakannya hari itu juga.
Kalian bisa baca manfaat pelukan di artikel ini : Manfaat Luar Biasa dari Sebuah Pelukan
#6. Makan Camilan Bersama
Makan camilan bersama, juga jadi alternatif untuk meningkatkan kedekatan antara orang tua dan anak. Namun pastikan kita memilih camilan sehat mulai dari buah ataupun snack sehat yang bisa dibeli di supermarket.
Lakukan kegiatan bukan hanya dengan makan camilan biasa, tapi juga sekalian bercerita tentang banyak hal kepada anak. Misalnya mengobrol tentang kegiatan anak di sekolah, apakah anak mengalami kesulitan saat belajar. Ini merupakan topik yang sangat baik untuk diobrolkan bersama.
Misalnya ketika anak mengalami masalah di sekolah baik pelajaran ataupun masalah pertemanan, orang tua sebagai orang yang lebih dewasa bisa membantu anak untuk menemukan solusi terbaik. Cara ini juga dapat membantu anak lebih berani mengungkapkan apa yang terjadi tanpa harus memendam cerita yang berlarut-larut.
baca juga : Mengisi Tangki Cinta
Itu tadi beberapa tips bonding yang bisa coba diterapkan terutama untuk anak usia sekolah dasar. Di mana di usia ini, anak membutuhkan sosok orang tua yang selalu ada dan juga menghargai apapun yang dilakukan anak. Berikan memori indah setiap harinya, untuk anak sebagai cara untuk meningkatkan kualitas bonding.
Kalau kalian punya cerita apa nih untuk memperkuat ikatan cinta dengan anak-anak? Ingat pesan dari Bu Elly Risman, bahwa pengasuhan itu meninggalkan kebiasaan dan kenangan. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang sholeh dan sholeha sebelum mengharapkan anak-anak kita demikian. Aamiin.