Sunat merupakan salah satu rukun Islam bagi laki-laki yang memiliki banyak manfaat, baik secara kesehatan maupun spiritual. Tidak hanya anak, bagi orang tua tentu juga mendebarkan, menandakan anak lelaki kita sudah lebih dewasa.
Meskipun hari ini begitu banyak metode sunat yang ditawarkan, tidak sedikit sekitar saya yang mengkhitankan anaknya di usia bayi. Nah, ini juga jadi pertanyaan anak pertama saya ketika 1 tahun kami sounding persiapan sunat di usianya ke-7.
“Kenapa Mas Sakha ga disunat bayi aja?”
Karena keluarga suami dari Jawa, untuk perkara khitan sendiri malah disarankan “nanti kalau kelas 5 SD” Dalam hati aku sih sudah menolak penundaan itu. Setelah diskusi dengan suami, usia 7 tahun dirasa pas karena anak pertamaku duduk di kelas 1 SD.
Menyiapkan anak untuk sunat, terutama pada usia 7 tahun, membutuhkan persiapan yang matang. Pada usia ini, anak sudah mulai memiliki rasa ingin tahu dan rasa takut. Oleh karena itu, penting untuk memberikan persiapan mental, fisik, dan spiritual yang optimal agar proses sunat berjalan lancar dan tenang.
baca juga: Pengalaman Melakukan Sunat Anak di Safubot Bekasi
Persiapan Mental Anak Hendak Sunat
- Komunikasi Terbuka dan Jujur: Jelaskan kepada anak tentang sunat dengan bahasa yang mudah dimengerti. Gunakan analogi yang menarik dan hindari kata-kata yang menakutkan. Kita bisa menggunakan ragam buku cerita maupun video kartun tentang sunat ini. Contohnya ada video Youtube Rico yang bisa diakses secara gratis. Jangan lupa untuk menekankan manfaat sunat, baik secara kesehatan maupun agama. Mengajarkan hal pada anak jangan memakai nada ancaman, apalagi dengan neraka dan azab Tuhan. Buatlah terpesonanya anak dengan kebaikan dan keindahan kasih sayang Allah. Kita dapat menggunakan diksi “Sunat itu sebuah kewajiban yang membuat Allah tambah sayang dengan hamba laki-lakinya dan penting untuk kesehatan diri.:
- Ceritakan Pengalaman Positif: Bagikan pengalaman sunat Ayah atau orang terdekat yang positif dan menyenangkan. Hal ini dapat membantu anak membangun rasa percaya diri dan mengurangi rasa takut.
- Libatkan Anak dalam Keputusan: Berikan anak pilihan untuk memilih metode sunat, waktu, dan tempat yang membuatnya merasa nyaman. Hal ini dapat membantu anak merasa lebih siap dan bertanggung jawab atas proses sunat. Kami sendiri melihatkan beberapa opsi klinik sunat untuk anak kami. Akhirnya anak kami sendiri yang memilih klinik Safubot.
- Latih Keberanian dan Kesabaran: Lakukan latihan mental seperti bermain peran atau simulasi proses sunat. Ajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam untuk membantu mengendalikan rasa cemas. Kami juga memberikan skenario pada anak kami. Apa yang bisa dilakukan ketika nanti cemas, mau mengenggam tangan ayah atau mamah? sepanjang proses sunat nanti, ayah akan bacakan surat/dzikir dan sebagainya.
Persiapan Fisik
- Pemeriksaan Kesehatan: Lakukan pemeriksaan kesehatan anak ke dokter untuk memastikan kondisi anak fit dan siap untuk sunat. Dokter juga dapat memberikan saran terkait persiapan fisik dan obat-obatan yang perlu dikonsumsi.
- Istirahat yang Cukup: Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup dan makan makanan bergizi sebelum sunat. Hal ini membantu anak memiliki stamina yang baik selama proses sunat.
- Mandi dan Bersih-bersih: Pastikan anak mandi dan membersihkan area genitalnya dengan baik sebelum sunat. Hal ini membantu mengurangi risiko infeksi.
- Siapkan Pakaian Nyaman: Siapkan pakaian yang longgar dan nyaman untuk dipakai anak setelah sunat. Hindari pakaian ketat yang dapat menekan area sunat.
Persiapan Spiritual
- Ajarkan Doa-doa: Ajarkan anak doa-doa sebelum dan setelah sunat. Hal ini dapat membantu anak merasa tenang dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
- Membaca Al-Qur’an: Bacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan sunat di dekat anak. Hal ini dapat membantu menciptakan suasana yang Islami dan menenangkan.
- Ceritakan Kisah Teladan Nabi Ibrahim: Ceritakan kisah teladan Nabi Ibrahim AS yang menyunat putranya, Nabi Ismail AS. Hal ini dapat membantu anak memahami makna sunat dan menumbuhkan rasa keteladanan.
Tips Menjaga Ketenangan Anak Saat Sunat
#1. Tetap Tenang dan Berikan Dukungan.
Orang tua perlu menunjukkan sikap tenang dan penuh kasih sayang kepada anak. Hal ini dapat membantu anak merasa aman dan nyaman.
#2. Ajak Bermain dan Bercerita
Ajak anak bermain dan bercerita untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa takut dan cemas.
#3. Dampingi Anak Sepenuhnya
Dampingi anak selama proses sunat dan berikan sentuhan kasih sayang untuk membuatnya merasa tenang.
#4. Terima perasaan anak
Wajar jika dalam perjalanan anak cemas dan takut. Please jangan coba marahi mereka di saat seperti ini. Terima dan validasi perasaan mereka, jika mereka merasakan empati dari orang tua maka koneksi akan tercipta. Jangan menakut-nakuti mereka dengan burungnya dipotong atau dimarahin dokternya. Hal tersebut bersifat instan membuat anak nurut, tapi hanya meninggalkan trauma.
#5. Jangan berbohong pada anak
“ini ga sakit, sakitnya hanya seperti digigit semut.” kalimat yang narasinya sama hanya membuat anak merasa dibohongi dan merusak kepercayaan anak pada orang lain. Utarakan kenyataan pada anak. Kalian bisa pakai kalimat ini: “Nanti memang terasa sakit saat disuntik, tapi itu adalah obat bius supaya kamu tidak merasakan sakit yang berlebihan ketika kulitmu dibersihkan. Percayakan pada dokter yang sudah belajar bertahun-tahun ya Nak. Sisanya kita berdoa agar prosesnya dimudahkan oleh Allah. Ayah dan Mamah akan ada di dekatmu ketika kamu tidak nyaman ya”
#6. Berikan Hadiah karena keberaniannya
Berikan hadiah atau pujian efektif kepada anak setelah sunat sebagai bentuk penghargaan atas keberaniannya. Tidak perlu berlebihan, beritahu bahwa Allah sangat suka akan prosesnya dan jika ingin memberikan hadiah, berikan hadiah yang bermanfaat dan sesuai kemampuan tentunya.
Penutup
Dengan persiapan yang matang dan penuh kasih sayang, proses sunat anak dapat berjalan lancar, Islami, dan tenang. Momen ini akan menjadi kenangan indah bagi anak dan keluarga.
Catatan:
- Artikel ini hanya sebagai panduan umum. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi anak ya!
- The Secret Of Enlightening Parenting – Okina Fitria
Semoga bermanfaat!