Perlukah kita mencintai diri sendiri? Bagaimana caranya?

Photo of author

By Shafira Adlina

cara mencintai diri sendiri

Tahun lalu di salah satu grup whatsapp tentang kesehatan mental “Love Your Self”, saya belajar bersama salah satu teman saya sebagai narasumber. Mega Tala Harimukthi, M.Psi, Psikolog. Saya mengenalnya di komunitas Forum Indonesia Muda. Mamah satu anak ini berbagi mengenai :Cintai Diri Apa Adanya.

Pada artikel ini semoga kita mendapatkan jawaban dari perlukah kita mencintai diri sendiri? dan Bagaimana caranya untuk mencintai diri sendiri?

Mari belajar mencintai atau memberi kasih (mengasihi) diri secara penuh (Self compassion) yang dimulai dengan menerima sendiri dengan apa adanya (Self acceptance).

Manfaat Menerima dan Mengasihi Diri Sendiri

  • Meningkatkan kesejahteraan psikologis
  • Meningkatkan rasa berharga pada diri
  • Meningkatkan self-esteem (harga diri)
  • Menurunkan kecemasan
  • Menurunkan ketakutan akan kegagalan
  • Menurunkan penilaian negatif, kritik terhadap diri yang negatif ataupun menyalahkan diri sendiri saat berbuat kesalahan
  • Menikmati kehidupan diri sendiri
  • Meningkatkan kemampuan diri untuk tidak ragu terhadap segala konsekuensi dari segala tindakan yang dilakukan.
  • dan sebagainya…
cara mencintai diri sendiri

Apa sih yang perbedaannya Self Compassion dengan Self Acceptance?

Mengenal Self Compassion

Self compassion berasal dari kata compassion yaitu konsep yang mencakup perasaan terbuka daan peduli terhadap rasa sakit dan tidak menghindarinya. Dengan kata lian self compassion mengajarkan kita untuk tidak menghakimi diri ketika berbuat salah atau gagal. Kita juga agar mampu melihat kesalahan atau kegagalan secara objektif yang dapat dilakukan siapa saja.

3 Komponen Self Compassion

Dalam proses mengasihi diri atau self compassion sendiri ada 3 komponen yang hatus dipenuhi seseorang.

Self Kindness

Self Kindness adalah berbaik dan pengertian terhadap diri sendiri. Seseorang dengan self-kindness tinggi tidak akan menyakiti dan tidak mengkritik diri sendiri. Mereka biasanya akan mendukung, bersimpati, memaafkan, dan menerima dirinya, serta menyadari kekurangan dalam diri tanpa menyalahkan kekurangannya. Self-kindness membantu seseorang untuk menenangkan diri sendiri ketika menghadapi masalah. (Neff & Tirch, 2013)

Common Hummanity 

Common Hummanity merupakan kemampuan seseorang untuk melihat pengalaman yang dimiliki sebagai pengalaman objektif dimana orang lain juga mengalaminya. Jadi, ketika seseorang dihadapkan pada masalah, dia tidak lari ataupun menghindarinya tapi menyadari bahwa masalah yang dihadapi merupakan sesuatu yang juga terjadi pada banyak orang dan harus dilewati. (Barnard & Curry, 2011).

Mindfullness

Mindfulness merupakan kemampuan individu untuk menghadirkan dirinya pada saat ini dan di sini (here and now). Mindfulness mengajarkan kita untuk mengamati saja apa yang sedang terjadi saat ini, tanpa menghindarinya, tanap memikirkannya dan menyadari penuh keberadaannya saat ini. (Barnard & Curry, 2011).

Beberapa bulan lalu, saya didampingi seorang praktisi emotional healing untuk melatih emosi saya dengan cara makan secara mindfulness alias sadar. Minimal 5 menit di awal makan, tanpa gangguan apapun seperti gadget. Sadari apa yang kita makan dan konsumsi. Hal tersebut akan mempengaruhi dalam pelepasan emosi kita.

Sebagaimana kita tahu, hari ini banyak sekali orang disekeliling kita yang melakukan aktivitas tidak fokus. Makan sambil menonton, jalan sambil buka smartphone atau saat membersamai anak dan pasangan sibuk dengan layar genggamnya?

Ciri seseorang dengan self-compassion tinggi

  • Memiliki kemampuan mengelola emosi yang stabil
  • Memiliki kesejahteraan psikologis
  • Memiliki sikap yang positif, mampu bergaul dengan positif
  • Mudah menolong, dan sebagainya.

Jadi, sebelum kita mengasihi diri sendiri (Self compassion), hal utama yang harus kita lakukan adalah menerima diri sendiri.

Mengenal Self Acceptance

Singkatnya self acceptance adalah kesadaran seseorang akan kekuatan dan kelemahannya. Penilaian realistis yang subjektif terhadap bakat, kemampuan, dan nilai-nilai yang dimilikinya, Perasaan puas dengan diri sendiri meskipun memiliki kekura ngan & pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu.

CIRI-CIRI SESEORANG YANG MEMILIKI PENERIMAAN DIRI TINGGI

  • Memiliki sikap yang positif Mengakui dan menerima semua aspek diri mereka (termasuk yang baik dan buruk)
  • Tidak mengkritik diri sendiri atau bingung tentang identitas diri sendiri
  • Tidak berharap untuk menjadi diri yang berbeda dari kondisi yang sebenarnya.

practice makes progress

BISAKAH KITA MELATIH DIRI UNTUK DAPAT MENERIMA DAN MENGASIHI DIRI SECARA PENUH?

Mbak Tala menjelaskan Cara melatih diri untuk menerima dan mengasihi diri sendiri dapat dilakukan dengan cara berikut :

  1. Niat.
  2. Terima dan pahami kekuatan diri sendiri.
  3. Lihat dan perhatikan orang-orang di sekitarmu.
  4. Ciptakan support sistem.
  5. Maafkan dirimu.
  6. Berhenti mengkritik diri sendiri.
  7. Terima segala kegagalan & kesalahan yang pernah diperbuat.
  8. Menolong sesama, beramal, berbuat baik.
  9. Menyadari penuh bahwa menerima diri dan mengasihi bukan berarti
  10. mengalah atau kalah.
  11. Berdialog dengan diri sendiri.
  12. Berbaik hati dengan diri sendiri.
  13. Bersikap mindful/hadir penuh dalam setiap kondisi.
  14. Latihan mindfulness dan membuat jurnal syukur.

Penutup

Nah, itulah manfaat dan cara agar bisa mencintai dan mengasihi diri sendiri. Jadi jika ditanya perlukah kita mencintai diri sendiri? tentu sangat perlu. Saya teringat dengat salah satu isi podcast Ustad Adriano Rusfi (Aad) “Menyiapkan Hati Mendidik Keimanan Anak.”

Beliau menyampaikan bahwa kita jangan sampai kikir dengan karunia Allah. Kalau kita cantik, akuilah kita cantik. Kalau kita pintar, katakanlah kita pintar. Kalau kita cerdas, sebut-sebutlah bahwa kita cerdas. Ini yang disebut ulama adalah menyebut-nyebut nikmat.

Ustad Aad menjelaskan semakin nikmat itu kita sebut, semakin didengar iman kita pada anak-anak kita. Ini bagian dari syukur. Iman itu tumbuh karena syukur.

Orang pintar yang menyebut dirinya bodoh bukanlah rendah hati, itu adalah kufur nikmat. Orang kaya mengaku miskin bukanlah rendah hati, itu kufur nikmat.

Perbanyaklah menyebut nikmat Allah. Agar tumbuh syukur. Agar anak-anak kita itu juga perspektifnya pada Tuhannya, pada Rasulnya, pada Agamanya penuh dengan syukur.

Bahkan kita diminta agar apa yang Allah karuniai dalam diri kita itu selalu di ekspose dengan baik. Ini bukan riya, karena riya itu ada di ibadah mahdhah. Misalnya ketika kita mempunya potensi kompetensi di bidang A, tunjukkanlah kompetensi itu agar mendapat apresiasi dari orang lain sebagai bentuk dari syukur.

Syukur itu bukan hanya dari ucapan Alhamdulillah, karena syukur itu perbuatan. Bukan juga ekspresi kesombongan. Sebab sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.

Memuji diri adalah bentuk dari syukur, asal kita memahami bahwa semua pujian itu adalah milik Allah.

Jadi sebelum ada istilah self-love, ternyata islam sudah mengajarkan itu semua lewat ilmu syukur. Walaupun ilmu tersebut rasanya memang tinggi levelnya, hati-hati supaya tidak terpleset menjadi ujub. Naudzubillah.

Semoga bermanfaat dan semoga Allah selalu memberikan hidayah-Nya pada kita. Salam.

 

shafira adlina cerita mamah

12 thoughts on “Perlukah kita mencintai diri sendiri? Bagaimana caranya?”

  1. Rasa-rasanya aku masih suka susah nih mencintai diri sendiri, wkwk.. tapi hampir-hampir ciri-cirinya mendekati self-compassion tinggi nih, hihi..

    Reply
  2. Pentingnya untuk sellalu bersyukur terhadapa apa yang Allah kasih dan memperhatikan diri sebelum memperhatikan orang lain hehe. Kalau sudah perhatian, biasanya timbul cinta ya gak sih?

    Reply
  3. menginspirasi banget mba tulisannya, saya banget tuh yang kadang suka makan tapi fokusnya ke layar ponsel. sebagai makhluk yang tidak luput dari kekurangan dan dosa tentunya kita harus banyak-banyak bersyukur

    Reply
  4. Penerimaan diri sendiri secara sadar ya mah, intinya? Apapun yang terjadi kita harus sadar, iya saat kita berada diatas, kita harus sadar, pun dengan saat posisi kita terjatuh kita juga harus menyadarinya. Apapun yang terjadi berhak untuk disyukuri. Berhak! karena itu hak kita, kalau hak itu tidak terpenuhi akan ada sesuatu yang kurang. Penerimaan menjadi bukti syukur kita kepada Tuhan. Begitu bukan ya, mah? Kalau salah tolong diperbaiki

    Reply
  5. sampai sekarang saya masih berusaha untuk mencintai diri sendiri meskipun masih mempunyai trauma masa lalu dan kurang percaya diri dengan penampilan saya.

    Suka banget saya baca-baca tentang kesehatan mental dan pengembangan diri

    Reply
  6. Bersyukur dg apa yg sdh kita miliki. Jika ingin lebih, ya terus berproses dg baik dan dg cara yg baik. Inshaallah usaha tdk akan menghianati hasil. Tetapi sekali lagi takaran dr kesemuanya itu akan berbeda2 tergantung dr posisi dan kemampuan kitanya. Makanya terus upgrade diri setiap hari.. Jangan terlalu merasa rumput tetangga lebih hijau. Yang penting syukur dan nikmati yg sdh didapat.. Aamiin

    Reply
  7. setuju banget mbak, menerima keadaan diri sendiri, mencintai diri sendiri perlu banget.
    karena hanya diri sendiri yang lebih mengenal kemampuan diri

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page