[vc_row][vc_column][us_single_image image=”5196″ align=”center” animate=”afb” animate_delay=”0.4″][vc_column_text]Ramadan 2022 kali ini menjadi lebih spesial,sebab Sakha ingin belajar berpuasa hingga magrib. Anak sulung kami ini berusia 6,5 tahun. Sebagai orang tua, kita harus memutar otak agar anak makin bersemangat dalam berpuasa di bulan suci Ramadan ini.
Bulan yang penuh dengan kemuliaan dengan kebaikan banyak dinantikan oleh umat islam. Namun, anak bukanlah orang dewasa versi mini. Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dengan fitrah keimanan atau kebaikan dalam dirinya. Tugas wajib sebagai orang tua adalah mengaktivasi atau menumbuhkan fitrah iman tersebut.
Sayangnya, orang dewasa khususnya orang tua kebanyakan menilai anak sholeh itu dari yang tampak saja. Kita terburu-buru menginginkan anak bisa sholat secara tertib, puasa sampai magrib dan menghapal satu qur’an. Padahal yang diingat anak usia dini bukanlah tata cara ibadah, dimana hal itu tuh bisa dilakukan sejalan usianya. Hal yang diingat anak adalah perasaan dan interaksinya dengan orang tua saat melakukan ibadah sehingga ia bisa memahami dengan caranya.
Singkatnya, jika kita ingin menanamkan perasaan menyenangkan pada anak mengenai puasa Ramadan, tentu kita harus kreatif. Terutama di saat bangun sahur, tentu ini tricky. Ya bagaimana tidak, anak usia dini mungkin biasanya bangun jam 5-6 pagi. Kini saat Ramadan ia harus dibangunkan sekitar pukul 3.30 pagi untuk santap sahur.
Inilah cara kami untuk membuat puasa anak menyenangkan sehingga anak semangat beribadah.
Tips Supaya Anak Bersemangat Puasa Ramadan
#1. Jelaskan Konsep dan Makna Puasa Ramadan Secara Seru
Sering saya ditanya, “Mah ngajarin anak puasa kapan?”
Kalau mengajarkan suasana puasa Ramadan bisa kok dari sedini mungkin. Bahkan si kecil yang berusia 2 tahun pun kami sering ceritakan. Bukan berarti harus mengajak anak usia dini langsung berpuasa ya. Kami selalu cerita, “ini bulan Ramadan, mamah, ayah dan mas sakha lagi puasa. Gak makan dan minum, nanti habis magrib kami makan ya Nak.”
Kami mengucapkan itu kalau Hafsah mengajak makan atau minum.
Entah mengerti atau tidak, namun semoga ia paham setiap tahunnya ada ibadah puasa di bulan Ramadan.
Begitu juga ketika si sulung. Penjelasan konsep dan makna puasa Ramadan semakin meningkat sesuai tingkatan usianya. Kami menjelaskan dengan buku cerita, video animasi, cerita-cerita sebelum tidur dan sebagainya. Tujuannya agar dia paham, mencintai dan menyukai bulan yang penuh berkah ini. Bukan sekadar ritual ibadah tidak makan dan minum saja.
#2. Ceritakan Pengalaman Puasa Dahulu
Salah satu cara mendekatkan diri dengan anak adalah dengan cerita. Saya dan suami sering menceritakan kejadian yang bisa diambil hikmah yang kami alami pada anak. Tujuannya adalah agar anak paham dahulu kami pun mengalami ini.
Ketika bercerita atau berkomunikasi pada anak, ada beberapa tips yang bisa teman-teman gunakan agar kedekatan dan pesan yang kita inginkan tersampaikan.
Pertama ungkapkan emosi dengan cara yang tepat, misalnya ketika hari pertama anak kurang bersemangat sahur. Janganlah kita marah. Karena tapa disadari orang tua sering mengungkapkan emosi dengan cara yang salah. Bila cemas diungkapkan dengan marah, bila sedih diungkapkan juga dengan marah.
Saya biasanya bicarakan,”Sakha, mamah khawatir kalau sakha bangunnya kesiangan makan sahur jadi terburu-buru. Apalagi adzan subuh jam 4.40. Yuk bangun yuk!”
Yang kedua fokus pada hal yang baik pada diri anak, mari kita mencoba menerima yang sedikit dari anak dan fokus pada hal baik yang mereka miliki.
Yang ketiga gunakan pilihan untuk mencapai tujuan, salah satu cara untuk bicara dengan anak adalah dengan menggunakan pilihan. “Sakha mau makan sahurnya pakai telur atau ayam?”
Tujuannya pun sama yaitu si sulung agar bangun dan makan sahur. Jadi jangan sekali-kali menggunakan kata “Mas, mau bangun sahur ga?” nanti jawabannya bisa “enggak!”
#3. Menanamkan Rasa Bangga Atas Prosesnya
Agar anak dapat menikmati Ramadan, fokuslah pada prosesnya. Jangan terpaku pada buku kegiatan Ramadan, traker ibadah dan ceklis semata. Sejatinya anak butuh pengakuan, obrolan ringan mendalam agar kita dapat menanmkan kebaikan pada alam bawah sadarnya. Sering sekali kita hanya terpaku pada penuhnya ceklis pada traker, seberapa banyak puasa anak yang berhasil ketimbang proses dan perasaan mereka menghadapinya.
Dua hari yang lalu, saat berbuka di hari pertama Ramadan, kami bertanya pada Sakha : “Bagaimana rasanya mas? Enak ya berbuka?”
“Iya Mah, enak alhamdulillah.”
“ternyata kuat ya mas sakha? Mamah sama Ayah selalu doain Sakha. Mamah sama Ayah bangga sama Sakha sudah berusaha, Allah pasti tambah sayang dan senang dengan usaha Sakha.”
Saat memuji anak baiknya kita utarakan kenapa dia harus mencapai suatu sifat itu. Jangan hanya hebat atau keren ya. Apalagi sambil mengingat-ingat kesalahan anak yang lalu.
Seketika saya takjub dengan satu kalimat yang diucapkan anak saya sebelum tidur, masyaAllah. “Mamah, ternyata enak ya puasa sampai magrib.”
langsung saya peluk dia sebelum tidur, sambil memuji dengan kalimat Allah, Alhamdulillah…Alhamdulillah.
“Mas, besok pasti Sakha ngerasa haus dan lapar juga.Sakha pasti bisa diberi kemudahan sama Allah, berusaha lagi ya besok.” *sambil ngajak tos.
Dengan mengajarkan proses itu berharga, anak akan menghargai setiap proses yang didapati. Bukan hanya sekadar hasil di akhir. Insya Allah, anak akan lebih percaya diri dan ini bekal mental yang penting untuk kehidupannya nanti.
#4. Support dari Guru dan Keluarga Besar
Usia anak di atas 5 tahun juga perlu dukungan tidak hanya dari orang tua. Apalagi usia TK seperti anak sulung saya. Saya memberitahu kepada gurunya bahwa Sakha hari pertama berusaha untuk puasa sampai magrib. Saya meminta ibu guru TK Sakha ini untuk memberikan dukungan semangat agar Sakha terus berusaha lewat voicenote.
Sama dengan Omahnya, saya pun diam-diam meminta mereka untuk menyemangati Sakha untuk berpuasa. Saya benar-benar merasa bahwa internet menyatukan keluarga meski berjarak geografis jauh.
#5. Ragam Aktivitas Ramadan
Beberapa ragam buku aktivitas khusus Ramadan juga kami persiapkan. Ada story dan activity book, seperti menempel sticker, menghitung, mewarnai dan lainnya. Beberapa saya dapatkan dari toko online yang random saya cari beberapa hari sebelum Ramadan. Ada juga aktivitas kelas Ramadan yang saya daftarkan, kelas ini sebetulnya dikerjakan bersama orang tua. Di kelas Ramadan ini kami diberi banyak ide berkegiatan bersama anak. Ada juga kelas zoom mengaji yang bisa diikuti. Kelasnya juga tidak hanya mengaji, ada juga membacakan cerita, nonton kisah teladan bersama dan kreativitas sederhana bersama ustadzah. Saya pribadi sangat terbantu dengan ragam kelas aktivitas seperti ini.
#6. Ngabuburit Bersama Anak
Salah satu yang paling menyenangkan saat bulan Ramadan adalah menunggu adzan magrib. Sebagai ibu memang kita harus berkutat saat membuat ragam takjil berbuka mulai dari minuman menyegarkan hingga gorengan. Namun, kita bisa loh sesekali membelinya di luar sana. Tentu perhatikan lokasi penjualnya, usahakan tidak membeli yang benar-benar di pinggir jalan karena khawatir debu-debu dari asap kendaraan bermotor memberi kontaminasi. Sesekali ajak anak untuk membeli panganan buka puasanya di luar, sekalian ngabuburit atau jalan-jalan menjelang waktu berbuka. Kita bisa jalan-jalan ke taman terdekat atau sekadar mengitari jalan-jalan besar. Hari kedua kemarin, ketika Sakha mengeluh karena haus seketika suami mengajaknya untuk ngabuburit naik motor. Tanpa terasa setengah jam berlalu, ternyata Sakha tetap bersemangat setelah ngabuburit dan lupa dengan hausnya tadi!
#7. Beri Pujian Efektif!
Penghargaan juga kita harus sematkan pada anak yang berhasil bangun sahur dengan semangat dan tidak rewel. Mari coba untuk memberinya pujian efektif atas keberhasilan tersebut. Dengan memuji perilaku, usaha dan sikapnya bukan karakteristiknya. Nyatakan konsekuensi positif dan kalimat yang sederhana. Misalnya dengan mengucapkan “wah, bagus seklai kakak sudah bangun sahur tanpa menangis. Mamah bahagia karena Sakha sudah berusaha, Allah pasti tambah sayang kepada orang bangun sahur.”
Nah, salah satu menu yang praktis dan sumber protein bagi keluarga adalah telur ayam. Kali ini, kami baru mencoba menu baru yang bernama Crolette. Crolette ini cocok banget disantap sebagai panganan sahur ataupun berbuka.
#8. Ajak Anak Terlibat dalam Menyiapkan Santap Sahur atau Berbuka
Untuk anak berusia di atas 5 tahun, kita bisa melibatkannya untuk menyiapkan menu santap sahur atau berbuka. Minimal mulai tanya lauk apa yang ia inginkan, lalu ajak anak mengaduk sup yang sedang kita masak atau sekadar mencuci sayuran dan buah untuk dihidangkan di meja makan.
Mulai dari merancang menu, dan mengeksekusinya. Sehingga anak akan merasa dilibatkan dan antusias dalam Ramadan ini.
Kita bisa juga membuat aktivitas sahur yang seru agar sahur anak bersemangat. Kita bisa tawarkan tontonan favoritnya atau membaca buku cerita, saat makan sahur hingga sambil menunggu azan Subuh.
[/vc_column_text][us_separator][cl-itext texts=”Kraft Crolette
Kraft Crown Omelette
Kraft Crolette – Bukan Omelette Biasa” dynamic_bold=”1″][us_separator][vc_column_text]
[/vc_column_text][vc_column_text]Salah satu menu yang dapat menggugah selera sebagai sajian sahur keluarga khususnya anak-anak di bulan Ramadan adalah Kraft Crolette. Kraft Crolette adalah sajian simple, bernutrisi dan appetizer dengan 2 bahan utama, yaitu keju dan telur.
Crolette adalah singkatan dari crown omelette alias omelette mahkota. Penasaran dong apa saja bahan-bahan dan cara membuat menu yang dijamin disukai anak-anak ini? Yuk, lihat di bawah ini :
Bahan-Bahan untuk Membuat KRAFT Crolette
- 2 butir telur ayam
- 1 bungkus keju KRAFT Cheddar mini
- Garam dan merica bubuk secukupnya
- Minyak atau margarin secukupnya
Cara Membuat KRAFT Crolette
- Buat omlette seperti biasa dengan cara, kocok 2 butir telur dan tambahkan garam dan merica bubuk.
- Panaskan sedikit minyak di wajan anti lengket , masak telur omelette kemudian sisihkan.
- Siapkan wajan bersih, tabur parutan keju KRAFT Cheddar di atas wajan dengan api sedang.
- Tunggu hingga kering.
- Letakkan omelette di tengah parutan keju yang kering secara perlahan.
- Ketika keju KRAFT Cheddar mulai menyatu satu dengan yang lain, angkat omelette menggunakan spatula atau pisau dapur.
- Diamkan beberapa saat di atas pisau sebelum dibalik ke piring. Hingga mahkota keju terbentuk sempurna.
- KRAFT Crolette siap disajikan.
Pembuatan variasi telur omelette ini sangat praktis kan? Mulai dari bahan-bahan yang mudah didapat dan prosesnya pun mudah!
Kita juga dapat memberikan kreasi dengan sayuran dan protein lainnya. Misalnya dengan tambahan wortel, buncis, bawang bombay, jamur, atau daging ayam.[/vc_column_text][vc_column_text]
Pengalamanku Membuat Kraft Crolette
Awalnya saya menunjukkan video Crolette ini pada anak sulung saya. Saya tawarkan untuk jadi panganan sahur. Dia pun menyetujuinya. Bahkan ingin terlibat saat proses memasak. Mulai dari membeli keju KRAFT Cheddar mini di warung terdekat, mengocok telur hingga heboh memarut keju KRAFT di atas wajan anti lengket.
Hasilnya? Cukup puas walaupun belum secantik makanan koki restoran. Hal yang dipastikan anakku jadi semangat saat santap sahur karena bentuk yang mengunggah selera dan rasanya yang gurih. Sudah pasti ini jadi alasan utama mengapa kami memasak resep Kraft crolette untuk keluarga tercinta khususnya si sulung agar ia semangat berpuasa![/vc_column_text][us_image_slider ids=”5195,3913″ nav=”thumbs” autoplay=”1″ autoplay_period=”2″ img_size=”medium_large”][us_separator][vc_column_text]
Tips Sukses Membuat KRAFT Crolette
Jika melihat bahan dan cara membuat memang mudah. Hal yang paling penting dalam membuat KRAFT Crolette ini adalah saat proses pembuatan mahkota kejunya. Awalnya saya juga kesulitan karena membalik crolette ini dengan spatula. Namun, percobaan kedua lebih mudah karena menggunakan pisau dan proses crolette itu didiamkan di pisau agar mahkotanya merekah.
Yang paling utama adalah kita harus menggunakan KEJU KRAFT CHEDDAR. Dengan keju KRAFT kita dapat membuat mahkota atau crown yang sempurna. Sebab keju KRAFT yang digunakan harus-kudu-wajib keju cheddar asli.
Oleh sebabnya, saya memilih menggunakan keju KRAFT Cheddar yang mengandung Calcimilk yang kaya kalsium, protein tinggi dan vitamin D. Dengan Keju KRAFT Cheddar pasti bisa menghasilkan mahkota keju yang sempurna dan tidak mudah patah.
Bener hanya menggunakan Keju KRAFT cheddar ya! kalian pasti bisa membuat KRAFT Crolette dengan mahkota keju kokoh dan sempurna. Hal ini disebabkan Keju KRAFT cheddar komposisi utamanyanya keju cheddar pada urutan pertama bukan air atau tepung.
KRAFT Cheddar Produk dengan Keju Cheddar di Komposisi Pertama
Hah? apa ga salah baca? Ada keju kemasan dengan komposisi utamanya air atau tepung?
Iya ada loh, faktanya di lapangan banyak pilihan keju di pasaran dengan komposisi pertamanya bukan keju. Kalau keju KRAFT Cheddar sudah pasti #KejuAsliCheck
sudah tahu belum kriteria kampanye #KejuAsliCheck ?
jadi Kampanye #KejuAsliCheck merupakan inisiatif dari KRAFT untuk membantu kita para Ibu lebih pintar dalam memilih keju kemasan dengan komposisi bahan baku yang tepat dan berkualitas. Kampanye ini mengajarkan kita untuk memilih keju yang benar dengan dua cara mudah, yaitu :
#1. Pastikan Komposisi Utamanya KEJU CHEDDAR
Pencantuman label pada produk pangan olahan di Indonesia diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) No. 31 tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Sesuai dengan peraturan Badan POM yaitu komposisi bahan baku pada label pangan diurutkan berdasarkan jumlah, dari kandungan yang tertinggi ke rendah. Oleh sebab itu, komponen pertama pada komposisi produk keju cheddar yang ideal adalah keju cheddar, bukan air ataupun bahan lainnya.
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa kenyataannya di pasaran terdapat keju kemasan yang urutan pertama pada komposisinya bukan keju. Jadi kita wajib lebih teliti, dalam melihat komposisi bahan baku produk keju cheddar yang ada di pasaran. Pastikan keju cheddar berada dalam urutan pertama. Seperti Keju KRAFT cheddar komposisi utamanya adalah keju cheddar, cocok banget ketika kita recook KRAFT crolette dijamin berhasil!
#2. Terdapat Klaim Nutrisi pada Kemasan
Cara kedua kampanye #KejuAsliCheck ini adalah dengan memilih produk keju yang memiliki klaim nutrisi pada kemasan. Eits, ternyata produk keju yang di pasaran jug tidak memiliki klaim nutrisi pada kemasan loh. Padahal sebagai konsumen sewajarnya kita mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya terhadap produk yang dijajakan di pasaran termasuk klaim nutrisi pada kemasan. Nah, jangan khawadari keju KRAFT cheddar jelas memiliki klaim nutrisi pada kemasannya. Kita bisa lihat kebaikan yang ada di dalam keju KRAFT cheddar yang dilengkapi nutrisi calcimilk kaya akan kalsium, protein dan vitamin D.
baca juga : Jadi Ibu Teliti bersama Kampanye #KejuAsliCheck[/vc_column_text][us_image_slider ids=”3915,3916,3917″ nav=”thumbs” img_size=”medium_large”][vc_column_text]
Penutup
Nah, itu dia cara membuat semangat anak berpuasa di bulan suci Ramadan. Mulai dari bercerita hingga menyiapkan menu santap sahur yang bervariasi seperti KRAFT Crolette.
KRAFT Crolette merupakan menu simple, bernutrisi dan menggugah selera untuk sajian anak dan anggota keluarga terutama di bulan Ramadan. Yuk coba buat sajian KRAFT Crolette sebagai menu sahur untuk keluarga. Jangan lupa pastikan gunakan keju KRAFT cheddar dengan komposisi utamanya keju cheddar!
Semoga bermanfaat, salam!
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
selamat ya mbakk…tulisannya bagus bangeet ^_^
selamat ya mbakk…tulisannya bagus bangeet, layak jadi pemenang ^_^
masyaAllah, terima kasih mbak puji..salam kenal