Kenapa Harus Belajar Parenting

Photo of author

By Shafira Adlina

Kenapa harus belajar parenting? saya percaya setiap orang tua adalah orang tua terbaik untuk anak-anaknya. Menjadi orang tua adalah sebuah anugerah. Menjadi orang tua adalah sebuah amanah. Amanah yang tidak semua orang mendapatkannya.

Mungkin di antara kita ada banyak yang memanjatkan untaian kalimat di hamparan sajadah untuk mendapatkan gelak tawa dari seorang anak. Di antara kita banyak yang merindukan suara tangis seorang bayi. Begitu kita diberikan sebuah amanah yang dinamakan anak, tentu hati orang beriman mana yang tidak bahagia.
Lalu kenapa kita harus belajar parenting? hal yang tidak terpikirkan sama sekali oleh saya ketika masih mengenakan seragaman. Dulu saya norak sekali, Saya pikir semua orang bisa menjadi orang tua begitu saja. Ternyata dalam perjalanannya, dalam hidup ini kita harus terampil, terampil dengan berlatih, berilmu sebelum berlatih.

Jadi kenapa kita harus belajar parenting?

Setidaknya ada dua hal mendasar kenapa kita wajib belajar parenting.

Belajar Perintah dari Allah Ta’ala

Hal yang pertama karena belajar adalah perintah Allah Ta’ala. Orang berilmu akan diberi kebaikan di dunia dan akhirat. Seperti yang tertulis di dalam surat Al-Baqarah ayat 269. Kita tidak boleh berhenti belajar hingga kematian datang menjemput.

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”

Lalu alasan yang kedua, kenapa kita harus belajar parenting?

karena adanya perubahan zaman. Anak-anak jaman sekarang menghadapi zaman yang berbeda dengan kita.
Teringat salah satu teman beberapa tahun lalu, ia memberikan komentar.
“ah dulu orang tua gue gak belajar parenting baik-baik aja. Ortu gue sering marah-marahin anak-anaknya, syaraf gue ga rusak tuh. Anak-anak ortu gue jadi orang”
Rasanya pengen ngebatin “bener nih otaknya rusak” tapi saya gak mau bikin keributan karena dalam kondisi hamil, khawatir nanti kontraksi habis debat, haha.
Kenapa dulu orang tua kita tidak terlalu butuh ilmu parenting?
Karena pada saat itu, saat kita kecil stasiun televisi cuma ada sedikit dibanding saat ini. Program-programnya pun tidak berbahaya untuk mental dan pikiran kita. Dulu cuma Keluarga Cemara, lagu-lagu anak pun berhamburan, saya ingat punya kaset video trio kwek-kwek dan sejenisnya yang sering diputar berulang-ulang.
Sekarang?
sinema dan elektronika alias sinetron merajarela. Anak langit, Monyet Cantik, Boy anak jalanan, Jodoh wasiat bapak lah, duh saya yang cuma tahu judulnya aja tarik napas setiap melihat trailer sinetron-sinetron itu.
Apa pasalnya sinetron kejar tayang yang episodenya hingga ratusan bahkan ribuan itu kebanyakan hanya membahas cinta dan semua demi rating.
Acara musik yang berisi umpatan dan ejekan atau acara gosip yg semakin menjamur bahkan berita zaman dulu dengan zaman sekarang pun sangat berbeda. Berita zaman dulu lebih banyak berisi informasi yang penting, sedang berita zaman sekarang lebih banyak berisi tentang tindakan kriminal.
Saya ingat dulu berita tindakan kriminal itu dikhususkan satu acara. Tetapi hari ini kita lihat berita kriminal ada di sesi berita pagi-siang-sore.
Tahukah sahabat jika tayangan yang ditonton terus menerus secara tidak sadar bisa memicu kita untuk melakukan hal yang sama dengan yang kita lihat? Huhu
Selain televisi, tantangan lainnya dari internet, banyaknya media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram juga mesin pencari macam Mbah Google yang semakin membuat anak-anak lebih suka hidup secara instan.
“googling aja…”
Jadi apakah bisa didikan ala bapak ibu kita dulu diterapkan untuk anak-anak zaman sekarang? Tentu saja tidak, dengan semakin berkembangnya zaman, maka kita juga harus mengantongi lebih banyak ilmu untuk bisa mendidik anak-anak sesuai dengan zamannya…dan perbanyak ibadah dan doa karena sebaik pelindung adalah Allah.

 

Penutup

Itu dia dua alasan kenapa kita harus belajar parenting. Semoga dua alasan tersebut bisa melesatkan kita dalam kebaikan.
Bismillah semoga kita sebagai orang tua bisa lebih baik dan sholeh lagi. Tentu sebelum mengharapkan anak dan keturunan yang sholeh, mari kita rapatkan lagi kening dan sajadah lagi.

“Pada akhirnya, perjalanan hidup kita ini akan berhenti pada suatu titik yang bernama kematian. Seluruh yang kita usahakan terhenti, tak lagi mengalirkan pahala bagi kita kecuali tiga perkara saja, yakni sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak-anak shalih yang mendoakan. Di saat itu, apakah yang paling kita harapkan dari anak-anak kita? Adakah kita telah menyiapkan anak-anak untuk dapat memasuki masa depannya, berbakti kepada agama dan kedua orangtua? Ataukah, kita hanya membekali mereka untuk mencari penghidupan belaka?”@mohammadfauziladhim

 

Semoga Bermanfaat, Salam

 

17 thoughts on “Kenapa Harus Belajar Parenting”

  1. Setuju mbak. Saya percaya bahwa semua hal itu ada ilmu nya. Meskipun pengalaman adalah pengetahuan yang paling bermakna, pada dasarnya orang harus tau dulu arah dan prinsip dari pengetahuan itu sendiri, agak dapat mengurangi kesalahan yang fatal. Parenting pun tidak terbatas bagi orang tua. Saya belum menjadi orang tua tetapi saya selalu belajar tentang kompleksitas parenting, yang notabene sanat rumit.

    Reply
  2. Betul mbak, menjadi orang tua harus terus belajar. Update pengetahuan dan pengalaman. Agar dapat menjadi orang tua yg terbaik buat anak anaknya.
    Serta agar terwujud anak2 yg saleh

    Reply
  3. Iya mbak. Zaman sekarang mah orang tua kudu benar-benar membekali diri dengan ilmu parenting. Acara TV yang ramah anak makin tenggelam. Hehehehe

    Reply
  4. Saya pernah baca sebuah pesan yaitu didiklah anak sesuai jamannya. Saya setuju itu. Namun demikian kita tetap harus mempunyai pakem-pakem pendidikan untuk anak. Sampai hari ini saya juga masih terus belajar tentang parenting. Thanks for sharing 🙂

    Reply
  5. Memang ada beberapa pola didik orangtua kita yang kurang pas diterapkan untuk anak kita, karena beda zaman dan beda watak generasi. Dulu kalau kita bandel, orangtua kita memukul pake ranting sepertinya hal biasa. Lha sekarang? Bisa kena pasal mungkin. Hehe…

    Reply
  6. Pola didik anak hrs sesuai perkembangan jmn ya mbak..krna masalah nya pasti berbeda setiap jmn dan ortu hrs bisa mwngkondisikan dng baik

    Reply
  7. aduh, aku agak merinding baca ini mbak. Aku khawatir belum cukup membekali keempat anakku dengan ketaatan beragama dan bakti pada orang tua. Thats why aku selalu tertarik pada pembahasan ilmu pengasuhan anak. Karena zaman sudah berbeda. Bukankan Sayyidina Ali bin Abi Thalib R.A, berpesan untuk mendidik anak sesuai dengan zamannya?

    Reply
  8. Mau jd ahli apa saja ada sekolahnya, tp mau jd orang tua yg amanah, yg memberi teladan baik bagi anak²nya, yg membawa keluarga menuju surga, itu gak ada sekolahnya. Parenting school yg sangat penting itu justru hrs kita cari n update terus ilmunya, agar berhasil menjadi orang tua yg sukses

    Reply
  9. Setuju mba Shaf. Kemarin lihat berita anak SMP sudah hamil sama pacarnya lalu bunuh temennya sendiri itu langsung kebayang gimana anak dalam kandungannya nanti. Ya Allah PR jadi orangtua itu berat, mereka blm aja kepikir sampai situ. Mirisss

    Reply
  10. setelah memiliki anak belajar parenting menurut saya penting sekali. terimakasih untuk sharingnya kak.

    Reply
  11. Setuju, jaman sudah berkembang. Cara didik ortu ke kita, perlu disesuaikan lagi dengan jaman sekarang. Dan hal ini penting bgt buat para ortu hehe

    Reply
  12. Setujuh Mbak… aku tuh suka gemes kalau ada orang bilang haduh, ngapain sih repot2 belajar…. dulu aja… ah, perbandingannya sama dulu. Ya sudahlah… ini ikhtiar kita semoga anak-anak kita jadi anak yang soleh dan solehah amin….

    Reply
  13. Sebagai orangtua ataupun calon orangtua penting banget buat belajar mengenai parenting. Miris sih kl ada orangtua yg cuek dan gak mau belajar soal parenting

    Reply
  14. Saya termasuk suka menulis tema parenting berdasarkan pengalaman sendiri. Namun begitu saya juga selalu belajar ilmu parenting, kadang ada yang cocok untuk keluarga saya, banyak juga yang enggak. Intinya harus punya pakem dlm keluarga, menambah ilmu dari luar, terapkan yang cocok dan tidak memaksakan diri dengan semua teori parenting yang ada. Tetap pilah dan pilih.

    Reply
  15. iya, tantangan ke depan semakin banyak. Saya juga kalau sedang sendirian kadang mikir, gimana anak-anak saya kalau sudah besar nanti

    Reply
  16. Terima kasih sharingnya, jadi orangtua memang nggak ada sekolahnya ya mbak jadi Kita mesti otodidak belajar sendiri menyelami karakter anak dan bagaimana berkomunikasinya

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page