Stigma negatif tentang game online dalam masyarakat masih kental. Ketika melihat anak suka bermain eSport atau game online, kita cenderung menganggap mereka yang mengabaikan pendidikan mereka sebagai prioritas. Banyak orang tua yang khawatir anaknya akan kecanduan dengan game online. Nah, sebagai orang tua kita harus pahami bagaimana anak yang bermain game hanya sebatas hiburan atau mereka berbakat dapat menjadi atlet eSport.
Tiga tahun terakhir ini, fenomena eSport mungkin bisa dibilang sedang naik daun. Mulai dari SeaGames 2019 dan PON XX Papua 2021 ini, cabang olahraga eSport atau electronic sport sudah diperlombakan dalam ajang tersebut. Pada mulanya saya pun bingung, kok bisa game online disebut olahraga?
Henov selaku Head Coach LEAD IndiHome pada Gathering Bersama Blogger IndiHome (Jumat, 15 Oktober 2021) menjelaskan cabang olahraga eSport analoginya sama dengan dengan olahraga catur. Ketika bermain game atau eSport dibutuhkan strategi, kemampuan kerjasama, keseimbangan antara otak dan kecepatan tangan. Jadi ketika ditanya apa itu eSport, eSport adalah electronic sport atau olahraga yang difasilitasi oleh sistem elektronik.
Main Game Online, Hiburan atau Minat Anak?
Stigma yang hadir dalam masyarakat tentang anak-anak yang keseringan bermain game eSport adalah mereka yang cenderung lupa atau abai pada pendidikan mereka sebagai prioritas. Padahal sama halnya dengan pisau, game adalah alat yang jika digunakan tepat akan menghasilkan. Ketika anak main game online menjadi lupa diri dan mengabaikan kewajiban bahkan jadi pemarah adalah salah satu ciri-ciri anak yang mengalami kecanduan.
Namun, ketika anak memang serius ingin menekuni eSport maka harus diarahkan agar menjadi atlet profesional. Karena bermain games adalah aktivitas tanpa batas. Sebagai orang tua, kita harus memahami eSport itu apa. Apa manfaat eSport dan dampak negatif dari permainan ini.
Segala sesuatu yang dilakukan dengan berlebihan tentu memberikan dampak negatif, apabila anak telah bermain game dalam waktu yang tidak wajar dan melupakan kewajibannya. Mulai dari gangguan fisik maupun psikis. Jika kita berikan kebebasan yang bertanggung jawab dengan arahan dan pengawasan yang bijak, tentu anak akan mendapatkan manfaat dari eSport itu sendiri. Contohnya anak dapat melatih ketangkasan koordinasi tangan dan mata atau meningkatkan kinerja memori otak.
Esport Indonesia juga mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan. IndiHome sebagai #InternetnyaIndonesia ingin memberikan wadah bagi para generasi muda agar dapat menyalurkan hobi bermain game menjadi sebuah profesi yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah global.
LEAD By IndiHome, Salurkan Minat Anak Bermain eSport
Ketika sang anak ingin menjadi Gamer Profesional, kita harus melakukanl komunikasi dengan anak. Pahami antara minat dan kewajiban – kewajiban yang harus ia tunaikan. Kita harus dapat memberikan pengertian batas usia menjadi atlet professional itu 17 tahun keatas. Nah, ketika anak ingin serius bermain eSport kita bisa menyalurkan minat anak dengan LEAD By IndiHome.
Limitless Esport Academy (LEAD) by IndiHome adalah akademi eSport dengan konsep athlete enablement, yaitu memberdayakan seorang player(gamer) yang semula bermain game sebatas hobi, menjadi professional player (pro player) yang bermental atlet. Dengan mengusung semangat #BerlatihTanpaBatas, LEAD by IndiHome diharapkan dapat melahirkan the next eSport athlete Indonesia yang mampu berkiprah di kancah Internasional.
Mekanisme Pemilihan Atlet eSport LEAD by IndiHome
Pemilihan atlet eSport LEAD by IndiHome dilakukan dengan 3 tahap, yaitu tahap kualifikasi, pengembangan dan kelulusan. Lebih detailnya sebagai berikut :
Tahap Kualifikasi (Qualification)
Tahap pertama LEAD by IndiHome akan membuka pendaftaran dengan target peserta minimal 284 tim untuk dua regional, barat dan timur. Mereka yang sudah mendaftarkan melalui situs IndiHome akan diseleksi dalam turnamen hingga terpilih 40 orang atau 8 tim terbaik calon atlet eSport.
Tahap Pengembangan (Development)
Tahap ini dibagi menjadi tahap pengembangan 1 dan 2. Pada tahap pengembangan 1 peserta mendapatkan pelatihan dasar atau training basic. Pada akhir tahap 1 akan diadakan ujian yang membuat 14 orang terpilih melaju ke tahap kedua.
14 orang peserta yang tersisa maju ke tahap pengembangan 2 akan mendapat training advance. Peserta yang tersisa ini yang akan dilatih sampai ke Tahap Kelulusan.
Tahap Kelulusan (Graduation)
14 pemain terbaik akademi LEAD By IndiHome secara resmi lulus dari akademi, dibagi ke dalam 2 Tim untuk berpartisipasi dalam showcase performa di turnamen invitational pada tanggal 16 Januari 2022. Turnamen Invitational akan berisi 4 tim undangan dan 2 tim akademi.
Keuntungan Mengikuti LEAD by IndiHome
Dengan mengikuti program pelatihan LEAD by IndiHome kita dapat mendapatkan keuntungan utama menjadi player eSport bermental atlet. Ingat, tidak semua pro player adalah atlet eSport, tapi atlet eSport sudah pasti seorang pro player. Kenapa? Karena perbedaan mendasar dari seorang pro player dengan atlet eSport pada aspek mentalitas.
Atlet-atlet eSport merupakan orang-orang pilihan yang siap ditempa sportsmanship nya. Pada program LEAD by IndiHome membuka peluang bagi atlet eSport binaannya untuk menjadi bagian dari club eSport lintas negara dengan mengirim profil lulusan ke tim-tim dalam dan luar negeri.
Bagaimana Cara Mendaftar LEAD by IndiHome?
Bagi kalian yang ingin mengikuti LEAD By IndiHome dapat mendaftar Mulai 10 September – 22 Oktober 2021. Siapa saja yang bisa mendaftar LEAD By IndiHome? seluruh masyarakat Indonesia yang memenuhi syarat dan ketentuan dapat berkesempatan menjadi atlet eSport professional yang langsung dibina oleh para coach professional dari LEAD by IndiHome, termasuk Mas Henov. Untuk Info lebih lanjutnya dapat mengakses laman https://indihome.co.id/leadacademy
Penutup
Ketika anak suka bermain eSport, sebagai orang tua kita harus lakukan observasi yang mendalam untuk mengetahui apakah anak kita memang memiliki minat pada dunia games atau sekadar mencari hiburan. Jika kita setelah melihat dan anak memutuskan untuk serius terjun di dunia eSport, tentu sebagai orang tua kita harus mendukung.
Dukungan lain juga diberikan IndiHome bagi ekosistem eSport adalah dengan keluarnya Paket Games yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Dan jangan lupa ikuti program LEAD By IndiHome. Yuk, segera bergabung menjadi atlet esport wujudkan dari rumah!
Semoga bermanfaat, salam.
Skrng e sport lagi booming ya mbak. Memang tak semua games itu membawa efek negatif. Asal dilakukan di waktu yg tepat. Siapa tahu bisa jadi bakat yg menghasilkan
Tentunya sebagai orangtua mesti tau mana yang sekadar hiburan atau minatnya pada esport ini ya mba,, biar lebih ke arah
Kalau memang itu bakatnya mesti didukung 🙂
e-sport ini plus minus ya kalau menurutku. Suamiku gamer tapi dia gak serta merta membolehkan anaknya main game. Dia bener-bener milih game yang sesuai buat anak kami. Seringnya bahkan main bareng. Soalnya banyak game-game bergenre dewasa, dimana pemainnya bisa saling chat, tapi kata-kata di dalam chatnya kasar, dan tidak sopan.
Asyik nih yang doyan ngegame sekarang ada fasilitasnya agar jadi profesional, ya
Bener banget nih, mbak. Kalau anak hobinya main game ada baiknya diarahkan dan difasilitasi. Siapa tahu jalan dan bakatnya jadi atlet esport, kan ya? Hehehe
Baru tahu nih Indohome punya layanan keren LEAD.
Wohooo, ini menarik bangeett
Ada sodaraku yg gamer abisss
kayaknya cocok nih kalo daftar esport bareng IndiHome.
Mantuulll!
Ah, begini ternyata jawabannya. Dukung ia dan arahkan. Jangan lupa terus dampingi mungkin ya biar si anak nggak kebabalasan lupa waktu dan sebagainya.
Sayapun termasuk orangtua yang mengizinkan anak bermain game online dengan s&k yang kita sepakati bersama. Ternyata setelah saya kulik pendapat mereka, bermain game itu untuk hiburan dan ternyata memang ada wadahnya ya buat para gamer sejati, dan tentu ilmu bermain game agar tidak sampai memberikan efek negatif bagi mereka. Terima kasih sharingnya mbak, jadi lebih paham tentang esport.
Naah akupun ga keberatan mba kalo anak2ku memang suka bermain game, ATO mungkin tertarik dengan e-sport ini. Karena buatku asalkan dari awal dia diarahkan, diksh tau aturannya, aku yakin ga bakal kecanduan kok. Yg penting kan disiplin di awal . Bagus juga Yaa program dari indihome ini. Aku jadi pengin mengarahkan anak2ku utk bisa menguasai e-sport ini, kalo umurnya udah gedean, bisalah ikutan daftar 😀
Beruntung juga zaman digital beegini saya sudah jadi nenek. Beban mendidik dan mengasuh anak sudah usai. Kalau tidak, mungkin masalah juga jika punya anak vaksin ngegame. Sampai saat ini saya sendiri tidak paham tentang game. He he …. Selamat beraktivitas, ananda Shafira.
semua hal ada sisi positif dan negatif ya, tinggal perbesar nilai positifnya
klo sekarang emang dunia digital ya mbak
olahraga juga ada yg baru yaitu esport
klo anak suka main esport nanti bisa diarahkan sbg atlet esport
Aku penasaran nih game apa sih yang termasuk dalam esport itu? Soalnya kan banyak juga orang-orang yang kerjanya main game melulu tapi kayaknya nggak menghasilkan apapun dan itu lumayan bikin sebel. Heu
Anak saya yang sulung 1 tahun belakangan ini menekuni eSport. Tapi dia belum tertarik hadi ProPlayer, karena masih punya kewajiban sebagai anak sekolah.
Menarik ya game online ini. Ada sisi positifnya yang mampu memberikan edukasi pada anak
Mendukung penuh apa yang disukai dan menjadi hobi yang menghasilkan ini baik sekali. Dengan adanya dukungan dari indihome juga, semoag atlet esport Indonesia mampu bersaing di kancah Internasional.
Menarik banget ya, Tsel kayak ngasih wadah buat esport. Aku dan suami gamer sih sebenarnya, tapi bukan online. Jadi kamipun memberikan ruang anak jadi gamer dengan batasan
Ketika anak main esport ortu ikutan main esport dong
Hihihi. Ini kayak dua keponakan saya yang cowok kompak banget main bareng kakak saya (bapak mereka). Anak zaman now canggih-canggih dan adaptif terhadap teknologi. Tapi memang harus berimbang dengan kehidupan belajar, karakter, dan ibadahnya.
Ketika anak main esport ortu ikutan main esport dong
Hihihi. Ini kayak dua keponakan saya yang cowok kompak banget main bareng kakak saya (bapak mereka). Anak zaman now canggih dan adaptif terhadap teknologi. Tapi memang harus berimbang dengan kehidupan belajar, karakter, dan ibadahnya.
Wah, esport sangat menyenangkan nih bagi penggemar game. Apapun itu pasti ada sisi positif dan sisi negatifnya ya Mba. Termasuk games.
Bagus banget ya mba dengan adanya E sport ini menurut saya. Selain melatih kecerdasan otak, E sport juga bisa menambah pengalaman dan koneksi dan jgn lupa ada keuntungan penghasilan jika kita jeli
Hobi game jadi bisa join di Lead yang difasilitasi oleh Indihome. Makin maju Indonesia
Kerenn LEAD by Indihome ini. Setuju banget, Mbak. Kalau anak kita memang punya minat di game, baiknya disalurkan jadi atlet eSport aja daripada cuma main game tanpa tujuan. Insya Allah sehatnya dapat, prestasinya dapat.
Aku mengizinkan anakku main game online, tapi kalo untuk menjadi atlet eSport kayaknya berat, ya. Aku lihat atlet-atlet eSport yang di wawancara di teve, matanya kayak kurang tidur semua.