Kalian pasti setuju bahwa hidup seorang Ibu itu memiliki multi peran, baik itu ibu bekerja di ranah publik atau di ranah domestik yang sering kita sebut ibu rumah tangga. Mulai dari memenuhi ebutuhan sebagai istri, memenuhi kebutuhan anak-anak, atau sebagai koki, manajemen keuangan, perawat, gurunya anak-anak hingga mengerjakana pekerjaan rumah tangga.
Meskipun menuju 7 tahun perjalanan menjadi Ibu, saya sendiri masih belajar. Seakan-akan waktu 24 jam selama 7 hari itu tidak cukup untuk menyelesaikan tugas, kewajiban seta pekerjaan kita ini. Tak jarang kita sering mendengar Ibu juga perlu”Me Time”.
Me time bagi seseorang apalagi seorang ibu, mamah, bunda atau ummi itu sangat penting.
Banyak profesional dalam hal ini psikolog yang berujar bahwa me time bisa membantu ibu mempertahankan kesehatan mentalnya.
pertanyaannya lalu meningkat, me time yang bagaimana dan seperti apa yang bisa mempertahankan kesehatan mental seorang ibu itu?
Dengan segala rutinitas yang sebutkan di atas, tentu kita pernah merasakan lelah.
bacaa juga : Depresi, Apakah Tanda Kurang Iman? Sebuah Insight Bincang Santai bersama dr.Puti Rita Liswari
Pentingnya Me Time Agar Kita Bahagia
Me Time kini menjadi istilah yang kekinian di sekitar kita. Me Time dari padanan dua suku kata bahasa inggris tadi secara definisi mengartikan waktu yang sengaja luangkan hanya untuk kita. Tentu me time ini menjadi penting agar membentuk rasa nyaman dan bahagia.
Definisi me time pun beragam, ada yang bisa merasakan Me Time ketika benar-benar sendiri tanpa gangguan dan melakukan hal yang diinginkan, seperti pergi ke salon untuk perawatanm jalan-jalan di mall, pergi ke wisata alam dan sebagainya.
Salah satu kerabatku misalnya dia merasa mendapatkan me time dengan berjalan-jalan sendirian minimarket meskipun hanya membeli minuman atau makanan ringan. Ada pula adikku yang merasakan waktu me time nya adalah ketika ke kamar sendiri sebab anaknya yang masih di bawah satu tahun dan masih menempel 24 jam dengannya.
Berbeda lagi dengan temanku yang memiliki profesi ibu bekerja di ranah publik, ia mendapatkan me time-nya saat mendapatkan hiburan tanpa batas dengan internet stabil atau wifi cepat. Mulai dari bermain sosial media atau sekadar menonton video youtube atau drakor-an alias nonton drama korea.
Kalau kita masih bingung kita bisa cari tahu dahulu jenis hobi atau kegiatan favorit yang bisa membuat kita merasa lebih nyaman ketika melakukannya. Yang pasti aktivitas me-time ini harus sesuaikan dengan usia Si Kecil. Kalau ibuku sendiri me time-nya saat berduaan dengan Allah, alias ketika bisa mendirikan sholat tahajud dan membaca kallamAllah.
Me Time Tak Selalu Sendiri
Ada juga yang bisa melakukan me time meski bersama anak-anak ataupun suaminya dengan melakukan aktivitas bersama. Iya benar adanya, beberapa teman saya ada yang merasakan me time yang ia lakukan tidak harus dengan pergi benar-benar sendiri.
Hiburan tanpa batas tidak selalu kita nikmati sendirian bukan. Misalnya, aku sendiri suka sekali menonton Masterchef itu ajang masak-masak yang dikomentari chef-chef profesional. Menonton acara itupun bisa menjad me-time bersama anak-anak tercinta.
Lain halnya dengan temanku yang suka menonton film animasi anak-anak seperti Little Pony, Spongebob, Robin dan lain-lain. Film-film tersebut dapat ditonton di Netflix, hiburan tanpa batas yang bisa dinikmati sebagai me time bersama keluarga.
Bukan Sekadar Me Time, Jadikan Waktu yang Berkualitas
Urgensi me time memang sudah kita rasakan bersama demi kesehatan mental sebagai ibu. Psikolog Aisya Yuhanida pernah menyampaikan bahwa seorang ibu adalah jantung keluarga. Jika jantungnya sakit tentu seisi tubuh keluarga akan sakit. Dan begitupula sebalik jika jantung keluarga bahagia bisa mengurus semua kebutuhan keluarga dengan baik, maka hubungan dengan anak-anak juga suami pasti lebih baik dan bahagia.
Namun, me time yang dilakukan bukan sembarangan sehingga keteteran dan kebablasan sehingga menyebabkan melalaikan kewajiban utama kita.
kita bisa mengakalinya dengan membagi waktu untuk diri sendiri alias me time cukup 30 menit sehari. Aku sendiri biasa melakukan in ketika anak tidur siang atau di pagi hari saat anak pergi ke sekolah. Me time-ku sendiri salah satunya dengan memproduksi konten di blog atau sosial media pribadi. Itu adalah hiburan tanpa batas yang kunikmati, dengan bantuan internet menyatukan Indonesia tentunya.
Jika ingin melakukannya saat anak sedang bersama kiat dan kita perlu mendelegasikan anak ke orang lain jangan lupa sampaikan secara asertif atau terbuka. Sampaikan apa yang kita butuhkan jika ingin menitipkan anak dan berapa lama. Sekalipun itu suami kita sendiri ya…
Penutup
Me time bagi seorang ibu memang penting demi kesehatan mentalnya. Dengan penuh kesadaran tanpa melalaikan kewajiban kita sebagai ibu. Me time bisa dilakukan dengan hobi dan minat masing-masing ibu. Salah satu contohnya mendapatkan hiburan tanpa batas dengan Netflix.
Kabar gembiranya Telkom Group kini menyediakan layanan Netflix via IndiHome atau Telkomsel yang memudahkan kita mendapatkan me time semakin mudah dan praktis. Yuk, dicoba ya!
Kalian punya cerita tentang me time sebagai ibu? share di kolom komentar ya![/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][us_single_image image=”10″ align=”center” style=”outlined”][/vc_column][/vc_row]
MasyaAllah,setelah sy membaca secara runtut memang spt itu seorang ibu,Krn sy jg seorang ibu dg tiga orang anak yg Allah titipkan/amanahkan KPD kami(sy dan suami).Semoga kami bisa menjaga amanah yg telah Allah percayakan KPD kami,Aamiin….