“Mau sarapan apa hari ini?” tanyaku pada anak-anak.
“Mau nasi goreng,” sahut si bungsu. “Boleh, tapi bantuin mamah ya?” balasku.
“Sakha juga mau bantu,” anak pertamaku ga kalah antusiasnya ingin memasak bersama.
Ahad kemarin menjadi salah satu hari yang menyenangkan bersama keluarga. Pagi hari kami memasak bersama untuk mengolah sarapan. Setelah tiga hari saya pergi dinas ke Kota Yogyakarta, rasanya menghabiskan waktu bersama anak-anak menjadi sangat berharga.
Hari itu saya mengajak Hafsah (3 tahun) dan Sakha (7 tahun) untuk masak bersama. Walaupun, tanpa diminta kedua anak ini masih suka menempel pada saya ketika di rumah. Sama seperti Hafsah, Sakha sedari balita juga sering berkegiatan di dapur.
Beberapa kali saya memposting kegiatan memasak bersama dengan anak-anak, tak jarang banyak yang bertanya atau berkomentar seperti ini :
“bukannya tambah lama?”
“nanti tambah berantakan?”
Dan sebagainya.
Tentu saya tidak menyangkal akan beberapa sisi yang bisa dibilang negative ketika mengajak anak memasak bersama. Namun, jika kita mengubah fokus dan cara memandang suatu kejadian pastilah kita bisa menemukan titik terang.
Memasak bersama bukan berarti hal yang rumit. Sesederhana anak membantu mencuci sayuran atau bahan masakan lainnya. Tentu ini kita sesuaikan dengan usia anak.
Sakha dan Hafsah di usia 2 tahun sudah terbiasa dilibatkan dalam berbelanja bahan makanan. Tujuannya agar mereka bisa mengenal juga bahan alam di sekitarnya. Kemudian, perlahan membantu mencuci dan mengaduk. Dua kegiatan ini pasti disenangi oleh anak-anak balita. Apalagi Hafsah yang sangat suka mengaduk wisk atau garpu. Mulai dari adonan agar-agar, telor, kue atau apapun, ia selalu minta jatah : “Mah, Acah yang aduk.”
Di usia beranjak 4,5 tahun saya sudah memperkenalkan pisau pada Sakha. Sebelumnya tentu pisau yang kecil untuk memotong roti. Memperkenalkannya juga dengan syarat ketentuan, apa saja sifat benda-benda tersebut dan apa yang boleh dan tidak dilakukan.
Perlahan di usia 7 tahun saat ini, ia sudah cukup mahir memotong beberapa sayur-sayuran dan protein hewani.
Manfaat Memasak Bersama Anak begitu banyak salah satunya mulai dari meningkatkan bonding dengan anak, melatih kemandirian dan keterampilan hidup serta meningkatkan nafsu makan anak. Kenapa? Karena anak jadi paham bahwa sebuah makanan yang tersaji di meja makan memerlukan proses yang tidak sebentar.
Lalu apa saja sih tips agar memasak bersama anak itu menyenangkan?
baca juga : Akun Memasak di Instagram yang Mudah Dicoba
Agar Ibu Masak Bareng Anak Menyenangkan
Dengan mengetahui manfaat memasak bersama, kita pun ingin sekali melakukannya setiap saat. Namun, terkadang kita terkendala bagaimana sih agar memasak bersama anak ini menyenangkan?
Kadang beberapa saudara dan kerabat malah beranggapan “ribet deh masak sama anak.” “rempong nanti, malah ga jadi-jadi.” dan kalimat senada lainnya. Sessungguhnya masak bareng ibu itu memang bikin seru kok! itulah salah satu motivasi yang ingin sekali aku bangun sedari anak-anak kecil.
Dengan tawaran manfaat yang begitu banyak dari memasak bersama anak, masa sih kita gak mau melaksanakannya? Selain menstimulasi motorik anak, mengajak anak memasak juga membuat anak tertarik untuk mencoba makanan baru yang ia buat sendiri dan membuat anak lebih percaya diri.
Nah, di bawah ini ada tips yang bisa kita diterapkan ketika ingin mengajak anak masak bersama. Berikut persiapan yang dapat dilakukan agar kegiatan memasak dengan anak menyenangkan.
#1. Lakukan Briefing Sebelum Memasak Bersama
Sebelum memasak bersama,penting untuk memberikan arahan atau briefing pada anak tentang hal-hal mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Apalagi jika anak masih di bawah 5 tahun. Misalnya, saya sendiri ada beberapa point yang saya tekankan.
– ketika ingin menggunakan pisau atau gunting harus ada pengawasan dari Mamah atau Ayah.
– Kompor bukanlah mainan, jangan terlalu dekat karena mengeluarkan api. Jika ingin menyalakan harus didampingi orang tuta.
– Hati-hati ketika ingin menggoreng dalam minyak panas
dan sebagainya.
#2. Sesuaikan Usia Anak
Beda usia anak beda kegiatan. Sakha ketika usianya di bawah 4 tahun baru saya izinkan untuk mencuci sayuran, memotong sayuran dengan tangan, mengaduk-mengaduk adonan, menghitung bahan makanan dan mengikuti instruksi saya.
Mulai usia 4 tahun, saya baru memperkenalkan pisau. Ia mulai memotong tempe, tahu dan sosis. Namun, tentu ukurannya masih menyesuaikan kemampuannya. Perlahan, tahun ini ia belajar memecahkan telur, menggoreng ke dalam minyak panas dan mulai membantu membaca resep.
3.Menu Favorit Anak
Memasak dengan anak lebih menyenangkan ketika kita memasak makanan yang disenangi anak. Dengan begitu anak jadi lebih bersemangat memasak dan menyantapnya.
Seperti beberapa waktu yang lalu,Sakha meminta dibuatkan nasi kuning. Untung, ada rice cooker Miyako. Dengan rice cooker, saya bisa membuat nasi kuning secepat kilat. Tinggal cemplungkan bumbu-bumbu dan beras yang sudah dicuci, nasi kuning pun dapat terhidang kala itu.
4. Gunakan Produk yang Aman dan Dipercaya
Terakhir ketika memasak bersama anak, pastikn kita menggunakan produk yang aman, berkualitas dan dipercaya. Selain kompor, magic com dan blender. Salah satu produk wajib yang ada di dapur saya adalah cooker hood yang membantu sirkulasi udara di dapur saya yang tertutup.
Selain membantu sirkulasi di dapur saya yang tertutup itu, cooker hood Rinnai juga mengurangi cemongnya dapur saya ketika memasak. Baik saat memasak sendiri maupun bersama anak-anak. Tentu produk ini jelas membantu aktivitas memasak saya menjadi lebih menyenangkan bersama anak-anak.
baca juga : Jadi Bisa Memasak Karena Di Rumah aja
Rinnai dan Miyako Rekomendasi Peralatan Dapur dari Masa ke Masa
Cooker hood yang sudah saya gunakan hampir satu tahun ini adalah Rinnai. Ketika mulai mencicil produk-produk untuk keperluan dapur saya. Tidak sedikit teman dan kerabat di sekitar saya yang merekomendasikan produk Rinnai dan Miyako.
Selain mereknya sudah dikenal oleh banyak orang, kualitasnya pun tidak diragukan. Tidak salah jika saya mengucapkan Teman Wajib Anda di dapur adalah dimulai dari Rinnai dan Miyako.
Bahkan kompor di rumah orang tua dan kakak saya pun menggunakan kompor Rinnai. Kedua kompor Rinnai itu pun sangat awet karena sudah lebih dari 5 tahun kualitasnya pun tetap prima. Selain kualitasnya, harga dari produk-produk Rinnai dan Miyako ini juga terjangkau.
Saya pun teringat pertama kali membeli peralatan dapur. Saat zaman masih mengontrak berdua bersama suami adalah rice cooker Miyako. Beragam tipe dan ukurannya juga memudahkan kita untuk menyesuaikan dengan kebutuhan. Bagi kami yang masih pengantin baru (saat itu), tentu memilih rice cooker Miyako yang memiliki kapasitas 0,6 liter dengan warna putih biru adalah pilihan yang tepat. Rice cooker kebangsaan pasangan muda dan anak kosan? Hehe. Nyatanya, setelah beberapa tahun berlalu kami pun tetap setia memilih ricecooker Miyako untuk melengkapi kebutuhan dapur kami sekeluarga.
Kompetisi Foto “Masak Seru Bareng Ibu” Miyako x Rinnai
Bulan Desember pasti mengingatkan kita dengan hari Ibu yang dirayakan setiap tanggal 22 di bulan ini. Rinnai Indonesia, perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1988 ini bersama Miyako ikut memeriahkan hari Ibu yang sebentar lagi akan dirayakan loh. Dengan mengadakan kompetisi foto di laman Instagram dengan tema “Masak Seru Bareng Ibu”.
Kompetisi yang diadakan dari tanggal 1-30 Desember 2022 memiliki tujuan agar kita sebagai para Ibu mengabadikan salah satu momen bahagia bersama anak dengan memasak bersama. Dengan total hadiah puluhan juta rupiah!
Selain kompetisi foto, akan ada LIVE Cooking Demo di Instagram pada tanggal 23 Desember 2022 dari Miyako x Rinnai Miyako x Rinnai pada pukul 09.00 – 10.00 WIB di Instagram Rinnai (@rinnai_indonesia) dan 14.00-15.00 WIB di Instagram Miyako (@miyako_indonesia). Catet ya, jangan sampai ketinggalan!
Raih total puluhan juta rupiah berupa produk-produk Miyako dan Rinnai dan ratusan merchandise menarik lainnya.
Yang paling menarik adalah pemenang dari kompetisi foto “Masak Seru Bareng Ibu” berkesempatan memasak bersama bersama Chef Norman Ismail secara langsung di studio Miyako x Rinnai. Wauw, seru banget kan?
Yuk, segera ikutan bagikan foto terbaik saat memasak bareng anak di dapur dan raih hadiahnya!
Semoga bermanfaat, salam.
Memang menyenangkan sekali ya . Tapi justru aku belum pernah masak bareng anak karena aku tipe ibu yang kurang suka masak
Naah iya, anak2 sebenernya harus dari awal dikenalin ttg dapur. Biar mereka terbiasa dan setidaknya tahu lah masak yg basic simple kayak telur ceplok.
Dulu aku pun diajarin sedikit2 Ama mama, walopun memang sampe skr ga suka masak, kec terpaksa 😅. Untung asisten jago masak.
Kalo anak2 yg duluan aku ajarin cuci piring. Hrus bisa duluan. Apalagi kalo asisten ga ada, mereka jadi bisa cuci piring bekas pakainya. Baru setelah itu potong2, biar terbiasa pakai pisaunya
Rinnai memang awet banget yaaa mba. Aku pun pake dari awal nikah Ampe skr. Yg ini udh kompor kedua, tapi sbnrnya kompor pertama masih oke, cuma keluar apinya suka ngadat, hrs pake trik dulu 🤣. Aku pilih ganti baru ajalah…
Miyako blm coba sih, soalnya dr dulu pake brand lain utk rice cooker. Tapi dr yg aku denger memang bagus produknya. Yg penting awet aja buatku
Jadi inget pertama kali pindah rumah, kami sengaja mendesain dapur yang ramah anak. Biar anak gak takut masak, kami ajarkan basicnya dulu sebagai panduan masuk dapur, seperti bahaya minyak kalau ada air dan cara menyalakan kompor dan lain-lain.
Sebelum menggunakan kompor api, kami sengaja menggunakan kompor listrik terlebih dahulu.
Sekarang, alhamdulillah..
Anakku yang kedua suka masak dan eksperimen menu di dapur. Menu sederhana sih.. Dan sudah pakai kompor api Rinnai.
Aku bum punya anak, tapi punya cita-cita masak bareng anak kaya gini, ya walaupun aku sendiri pun belum bisa banget masak hahahaha. Btw, produk rinai sama miyako emang awet banget sih. Aku juga pake dua produk itu selama ngekos
Ya banyak sekali manfaat memasak bersama.anak-anak. salah satunya mereka terbiasa denga dapur dan ringan membantu pekerjaan ibunya. Semoga sampai tua
ya ampun persiapan pertama memang benar sih Ma, “Breifing”
dudududud, aku pribadi kadang suka dadakan ajak anak-anak terlinat urusan dapur. karena bagian mereka memang disesuaikan dg usia. misal potek sayur, kupas kulit telur hihi..
bener, berantakan dikit tapi itu jadsi pengalaman berkesn ya
Gapapa berantakan tapi ntar (bantu) beresin haha. Aku juga sering banget masak sama anak, apalagi minta tolong anak melakukan hal yang sesuai kemampuannya. Dibanding nangkring aja
Masak bareng anak memang memiliki banyak manfaat positif, kebetulan waktu anak-anak masih kecil aku suka masak bareng akhirnya setelah kuliah di luar kota anakku terbiasa masak sendiri dan juga jago belanja…hehehe.
Kayak.y masak makanan simpel bareng anak emang asik nih, biar anak jg bisa punya minat masak dan bantu orang tua
Betul Mbak, peralatan masak dari masa ke masa ini awet lho
masak bareng anak lebih lama sih iya tapi seru lo, anak bisa belajar banyak hal dari proses masak bareng ini, menurutku sih banyak positifnya dari negatifnya, momen serunya itu lo ga akan terlupa
Aku juga pakai rinnai dan Miyako. Awet banget sejak lama. Setuju juga kalau masak bareng anak itu bisa jadi momen seru sekaligus mengajarkan practical life skill
Wah, serunya masak bareng anak-anak ya Mbak.. Jadi teringat dengan satu kurikulum berbasis montesori yang memang mengajarkan anak-anak untuk kenal dengan peralatan memasak langsung. Seperti pisau, kompor, dan lainnya. Bagian dari survival skill ternyata.
kalau aku kadang pas bikin kue ngajakin anak-anak, mbak. anak-anak memang senang banget kalau diajak bantu-bantu memasak ini walau kadang akhirnya kuenya bentuknya jadi nggak karuan. hehe