Dari Cangkir ke Bumi: EcoBloggersSquad Bahas Peran Kopi Lokal dalam Membangun Ekonomi Restoratif

Photo of author

By Shafira Adlina

ecobloggersquad

Minggu lalu, saya dan teman-teman blogger bertemu di acara Offline Gathering Ecobloggersquad di Jakarta. Dengan tema Nature’s Bounty: Drafting Sustainable Wonders with Local Coffee diisi dengan beberapa Narsum yang kompeten pastinya.

Kopi telah menjadi minuman favorit banyak orang. Namun, minat terhadap kopi lokal Indonesia semakin meningkat. Generasi muda, khususnya, tertarik pada cita rasa unik dan proses produksi yang berkelanjutan dari kopi lokal. Hal ini mendorong tumbuhnya industri kopi lokal yang semakin berkembang.

Pada Gathering Ecobloggersquad ini tidak hanya sebagai ajang networking sesama blogger tapi ajang menyuarakan kopi lokal dan ekonomi restoratif.

Ekonomi Restoratif: Memulihkan Bumi, Memperkuat Masyarakat

Pernahkah teman-teman mendengar tentang konsep ekonomi restoratif? Hal ini hadir sebagai sebuah paradigma baru dalam pembangunan ekonomi. Berbeda dengan ekonomi konvensional yang mengejar pertumbuhan tanpa batas, ekonomi restoratif fokus pada pemulihan ekosistem yang rusak dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Prinsip-prinsip ekonomi restoratif diterapkan dalam berbagai sektor, termasuk pertanian, perikanan, dan kehutanan. Salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam penerapan ekonomi restoratif adalah sektor pertanian, khususnya budidaya kopi.

Narasumber acara ini dihadiri oleh para pelaku industri kopi, termasuk Noverian Aditya (Eri), pendiri Java Kirana, Donna Elvina sebagai Head of Indonesia Coffee Academy, Anomali Coffee dan Kak Yoko yang memandu  sesi praktik manual brewing.

Java Kirana: Pendampingan Terpadu Dari Bibit Hingga Cangkir Kopi

Kak Eri dari Java Kirana menjelaskan bahwa mereka hadir dalam rantai supply kopi. Sebab selama ini trend Kopi Indonesia mulai dilirik, Java Kirana hadir untuk menjaga produktivitas dan kualitas kopi salah satunya dengan memberikan pelatihan tentang teknik budidaya kopi yang baik, dan mendampingi petani dalam seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan bibit unggul, perawatan tanaman, hingga pascapanen.

“Kami tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan. Petani belajar bagaimana memilih bibit yang tepat, merawat tanaman dengan benar, dan mengolah hasil panen menjadi kopi berkualitas tinggi,” cerita Kak Eri. 

Selain itu, Java Kirana juga berperan sebagai jembatan antara petani kopi kopi dengan pasar yang lebih luas. Melalui jaringan pemasaran yang telah dibangun, Java Kirana membantu petani menjual kopi mereka dengan harga yang lebih baik, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Salah satunya belum lama ini Java Kirana juga membantu ekspor kopi ke Hongkong.

Anomali Coffee: Tidak hanya sekadar kopi, ada cerita dari petani sampai jadi secangkir kopi.

Senada dengan Java Kirana yang tidak bekerja sendirian. Anomali Coffee menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak demi menciptakan kopi terbaik yang tersaji.

Kurasi Biji Kopi Lokal. Anomali Coffee berfokus pada mengkurasi dan mempromosikan biji kopi lokal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Bekerja sama langsung dengan para petani kopi untuk menghasilkan kualitas dan keberlanjutan produk.

Tidak hanya tentang profit! Anomali Coffee  sangat menekankan pada kualitas produk dan edukasi konsumen. Hal ini dibuktikan bahwa Anomali Coffe berusaha konsisten memastikan kualitas kopi yang disajikan kepada para pelanggan.

Kemitraan ini juga membuka peluang bagi Java Kirana untuk memperluas jaringan pemasaran kopi Sigi. Dengan dukungan dari Lestari dan pemerintah daerah, kopi Sigi dapat menembus pasar nasional dan internasional, sehingga petani kopi Sigi dapat meraih kesejahteraan yang lebih baik.

Selain mendapatkan materi yang super keren di atas, kami juga berkesempatan praktik membuat kopi dengan manual brew.

Apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung ekonomi restoratif?

Sebagai kaum muda, melihat 2 contoh perusahaan dari Java Kirana dan Anomali Coffee membuat kami tersadar bahwa masih banyak yang peduli dengan keberlanjutan. Tidak semata-mata keuntungan semata di dalam dunia bisnis. Jadi berbanggalah dan kita bisa menikmati kopi lokal juara di tengah gempuran kopi-kopi mancanegara.

gathering ecoblogger

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page