Kebutuhan energi semakin hari semakin besar, hal ini sebanding dengan meningkatnya laju pertumbuhan kendaraan bermotor, mobil dan motor-motor lainnya.
Apa yang teman-teman bayangkan ketika mendengar kata energi pasti terbayang langsung dengan bahan bakar fosil? Bahan bakar fosil seperti yang kita ketahui seperti batu bara dan minyak memang digunakan semenjak berabad-abad lalu. Apalagi di tahun 1880 terjadi revolusi industri, dimana kegiatan manusia sudah banyak dibantu oleh mesin-mesin.
Sampai pada akhirnya energi menjadi kebutuhan mendasar baik transportasi, rumah tangga hingga industry.
Sebetulnya, jika bicara energi tidak hanya bahan bakar fosil. Dilansir dari situs transisienergi.id bahwa energi terbarukan mulai dilirik semenjak tahun 1970. Upaya pencairan alternatif sumber energi memang harus dilakukan. Kita tentu pernah mendengar Pembangkit Tenaga Listrik Nuklir, Biodiesel, Biofuel dan Biogas? Itulah salah satu dua sumber energi terbarukan. Demi bumi yang lebih hijau tentu kita perlu melakukan transisi energi.
Mengapa perlu transisi energi?
Transisi energi sejatinya bukan topik yang baru. Singkatnya kita tidak mungkin bisa mengandalkan satu sumber energi saja untuk penduduk bumi yang semakin hari semakin meningkat kebutuhannya. Apalagi transisi atau perpindahan sumber energi juga menjadi salah satu topik utama yang diangkat saat presidensi G20 Indonesia. Memang ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan transisi energi, namun alasa utama dari transisi energi adalah..
Berlomba dengan Laju Perubahan Iklim dan Selimut Polusi
Seperti yang sudah sering saya tuliskan di beberapa blogpost di situs ini, perubahan iklim bukanlah mitos. Perubahan iklim adalah kenyataan yang kita hadapi. Betapa suhu bumi semakin panas, cuaca semakin tidak bisa diprediksi dan cuaca ekstrem juga banyak terjadi. Kepunahan flora dan fauna pun di depan mata. Selimut polusi kini jadi konsumsi mata sehari-hari.
Salah satu persoalan utama mengenai lingkungan hidup yang berdampak langsung bagi kesehatan masyarakat adalah polusi udara di mana terdapat banyak akar penyebab, dan solusinya terletak pada sektor energi.
Menurut data, lebih dari 6,5 juta kematian setiap tahun disebabkan buruknya kualitas udara. Maka, tidak mengejutkan apabila bahwa polusi udara ditetapkan sebagai ancaman terbesar keempat di dunia bagi kesehatan masyarakat, setelah faktor tekanan darah tinggi, diet yang beresiko, dan merokok.
Berlomba dengan laju perubahan iklim menjadi alasan terbesar dalam mempercepat transisi energi ini. Manusia berduyung-duyung berlomba dalam aktivitas pembangunan global, infrastruktur transportasi darat hingga pembangunan Gedung, perumahan hingga real estate.
Namun, jika tanpa adanya perubahan pada cara memproduksi dan menggunakan energi, maka perubahan iklim dan dampak negatif selimut polusi udara akan terus meningkat.
Transisi Energi Sebuah Usaha Mengurangi Selimut Polusi
Pada tahun 2016, Badan Energi Internasional, mengeluarkannya Laporan Khusus Perspektif Energi Dunia yang membahas hubungan antara energi, polusi udara, dan kesehatan. Laporan ini menjabarkan skala, penyebab, dan dampak permasalahan secara detail, dan bagaimana pengelolaan sektor energi dapat berkontribusi sebagai solusi.
Hari ini energi baik produksi maupun penggunaanya masih dikuasai oleh proses pembakaran yang tidak efisien dan regulasinya
Produksi dan penggunaan energi, sebagian besar dilakukan melalui proses pembakaran yang tidak efisien dan bahkan tidak diatur secara baik oleh regulasi, adalah satu-satunya dan sumber utama emisi polutan udara buatan manusia. Polutan tersebut jumlahnya tidak kurang dari 85% dari materi partikel dan hampir semua jenis sulfur oksida dan nitrogen oksida. Ketiga polutan ini adalah material utama polusi udara yang dampaknya kian meluas, baik terjadi secara langsung, maupun ketika berubah menjadi jenis polutan lain melalui reaksi kimia di atmosfir.
jangan lupa bahwa semua pembangunan ini harus menuju arah lebih hijau dengan transisi energi yang minim emisi karbon dan lebih berkelanjutan.
Hal ini juga disampaikan Ka Faris Panghegar dari Tractionenergi yang menjadi narasumber ketika sesi online belajar #ecobloggersquad Kembali lagi dapat wawasan perkembangan energi terbarukan sekarang seperti apa.
Yang perlu diingat bersama teman-teman bahwa, sektor energi ini merupakan penyumbang terbesar perubahan iklim, data menunjukkan yang kontribusinya hampir 90% dari emisi CO2 secara global. Bagaimana di Indonesia sendiri? Serupa bahwa sektor energi sebagai penyumbang emisi terbesar kedua setelah sektor lahan dan hutan, dan tidak menutup kemungkinan menjadi kontributor utama apabila laju pertumbuhan emisinya tidak diintervensi. Oleh sebab itu, transisi energi perlu dilakukan dengan segera untuk mengurangi kontribusi emisi dari sektor energi.
Mari Beralih Energi Terbarukan!
Lebih dari sepuluh tahun yang lalu saya sendiri merasakan isi energi terbarukan ini. Apalagi ditambah isu dari G20 ini.
baca juga : Selamatkan Bumi, Meskipun dari Rumah
Kita Butuh Sumber Energi Terbarukan
Memang “kenyamanan” kita hidup di kota-kota besar membuat kita tidak memandang jauh jalan ini. Ketika panas, kita cukup nyalakan AC. Gelap? Nyalakan lampu. Mau pergi antar anak sekolah? Cukup pesan ojek atau mobil online.
Semua aktivitas kita memang membutuhkan energi dan sampai saat ini masih menggunakankan energi fosil. Atas dasar masalah-masalah di atas, maka dibutuhkan bahan bakar alternatif untuk mengurangi atau bahkan mengganti bahan bakar fosil yang tak terbaharui tersebut.
Apa saja Sumber Energi terbarukan?
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang diharapkan dapat menggantikan ketergantungan manusia dari energi fosil. Sumber energi terbarukan yang sudah sering terdengar setidaknya ada tenaga air, tenaga matahari, tenaga angin, biomassa dan geothermal.
Dari kelima sumber energi terbarukan di atas, mana yang pernah kalian dengar?
Ada cerita menarik yang saya dapatkan dari situs Mongabay. Salah satu pemanfaatan energi terbarukan dengan tenaga air adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Istilah Mikrohidro merujuk pada kekuatan listrik yang dihasilkan turbin ya.
PLTMH ini berada di Curug Cipendok yang terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) berdiri sejak 2012.
Saat ini, PLTMH Kalipondok tersebut mampu mencukupi kebutuhan listrik warga. Ada 80 pelanggan yang berasal dari rumah, penginapan dan tempat wisata. Masyarakat setempat mengaku lebih hemat memanfaatkan listrik dari PLTMH, karena per KWh hanya ditarik iuran Rp500. Rata-rata warga kurang lebih 25 – 40 Ribu perbulannya. Kesadaran lainnya yang muncul adalah menjaga lingkungan supaya suplai air tetap terjaga untuk menghasilkan energi terbarukan yang berkelanjutan.
Artinya fitrah manusia dengan sumber daya alam sekitarnya juga terjawab. Dimana kelompok masyarakat menjadi lebih peka terhadap sumber daya sekitarnya dalam menjawab kebutuhannya. Tidak menggantung semata dari energi fosil yang pasti akan habis.
Selain itu ada juga PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) terbesar di Likupang, Biodiesel dari Minyak Jelantah juga mulai digaungkan di Makassar, Bali dan Yogyakarta. Berita baik ini dijelaskan juga oleh Kak Fariz dari Traction Energi.
Biodiesel merupakan salah satu derivat dari biofuel. Dalam energi terbarukan termasuk Biomassa. Biofuel tersebut hadir sebagai salah satu alternatif sumber energi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Biofuel atau yang sering disebut juga bahan bakar hayati adalah sumber energi yang berasal dari bahan organik yang dibuat dari tumbuhan maupun hewan. Biofuel mempunyai sifat dapat diperbaharui, artinya bahan bakar ini dapat dibuat oleh manusia dari bahan-bahan yang bisa ditumbuhkan atau dibiakkan.
baca juga : Merawat Bumi dengan Bantuan Wifi Rumah
Apa yang Bisa Kita Lakukan Untuk Mengakselerasi Jalan Transisi energi?
Berikut beberapa cara yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mempercepat jalan transisi energi :
#1. Peduli dengan isu transisi energi dan ikut gaungkan suaranya.
Berangkat dari kepedulian akan isu transisi energi ini, kitab isa mulai menggaungka suara agar pemerintah lari cepat susun strategi tepat dalam pengembangan energi terbarukan.
#2. Beralih ke transportasi publik
Ketika kita bisa memilih antara transportasi pribadi dengan publik. Sebisa mungkin sebagai partisipasi dalam mengurangi selimut polusi yuk pergunakan transportasi publik. Apalagi jika tinggal di kota-kota besar, banyak sekali saran atransportasi publik yang lebih baik dari 10 tahun yang lalu. Yuk, Jadikan aktivitas jalan kaki, bersepeda, menaiki kereta, bus atau moda transportasi publik lainnya sebagai gaya hidup kekinian.
#3. Menghemat Energi Listrik
Teman-teman pembacaku yang baik, pasti paham keutamaan berhemat energi listrik ya. Hal ini dilakukan karena dominasi sumber energi kita masih dengan batu bara dan energi fosil lainnya. Perbuatan boros atau menyia-nyiakan sesuatu juga bukan yang diajarkan oleh agama kita ok?
#4. Ikut Terlibat dalam Pengumpulan Sumber Biomassa untuk Energi Terbarukan
Seperti salah satu cerita di atas adalah minyak jelantah bisa menjadi salah satu solusi energi terbarukan. Namun, memang perlu penelitian lebih lanjut dari segi efisiensi dan pengembangannya ya.
Penutup
Transisi energi menjadi suatu keniscayaan yang dipegang karena kita perlu menyelamatkan bumi dari selimut polusi dan perubahan iklim. Meskipun jalan panjang masih harus ditempuh dalam proses transisi energi ini, kita harus mengoptimalkan apa yang bisa kita lakukan untuk mendukungnya. Mulailah dari menghemat energi listrik, gunakan transportasi publik dan suarakan kepedulian kita untuk energi terbarukan ini!
Salam semangat demi bumi yang lebih baik.
Kita hanya perlu sedikit lebih peduli lagi sama lingkungan supaya mengerti arti pentingnya transisi energi untuk bumi kita. Yuk bisa yukkkk
jumlah penduduk makin banyak, kendaraan makin banyak, pabrik makin banyak, tapi hutan makin dikit dan kondisi bumi relatif memburuk ya mba, bener-bener adu balap sama kerusakan dan perbaikan lingkungan demi kenyamanan hunian dan kenyamanan hidup di masa depan, harus take action dari sekarang
Intinya kita harus lebih care terhadap lingkungan sekitar kita karena oleh kita dan untuk kita sendiri juga ya?
Ikut terlibat dalam segala kegiatan yg mendukung transisi energi menjadi salah satu bentuk langkah yang bisa kita lakukan untuk kelestarian bumi. Ygy
Saat ini pengen banget pasang panel Surya. Itung-itung memanfaatkan sumber energi yg lain selain sumber energi yg saat ini kita pakai. Ada info pasang panel Surya untuk rumah yg harganya terjangkau?
Ganti semuanya dengan kendaraan bermotor listrik yang bebas dari polusi dan kebisingan lalu lintas. Karenanya itu kita perlu berinovasi dalam mengurangi polusi udara.
Apa yang terjadi dengan iklim kita memang harus menjadi tanggung jawab kita juga ya mbak. Semuanya karena ulah kita juga. Jadi harus kita yang bisa mengembalikan iklim menjadi lebih baik lagi.