Semangat Idul Adha tentu saja harus selalu ditanamkan kepada seluruh masyarakat muslim terutama bagi yang masih anak-anak. Meski sejak pandemi masyarakat muslim mungkin tidak bisa merayakan Hari Raya Idul Adha sebagaimana mestinya yaitu berkumpul bersama keluarga, namun semangatnya di tahun 2022 ini tentu harus tingkatkan kembali.
Mengingat Idul Adha di tahun 2022 sudah semakin dekat, ibadah haji juga sudah dibuka oleh pemerintah untuk masyarakat yang mampu melakukannya. Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang tua dalam membantu anak-anak untuk tetap menanamkan semangat Idul Adha.
Menanamkan Semangat Idul Adha
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tetap bisa menanamkan semangat Idul Adha khususnya kepada anak-anak, berikut ini beberapa hal yang bisa dicoba.
#1. Mengenang Kembali Sejarah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
Hal pertama yang bisa anda lakukan sebagai orang tua yaitu membuka kembali sejarah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Dengan begini Anda bisa mengajarkan anak bagaimana memaknai Idul Adha, salah satunya ibadah kurban dengan semestinya. Sedikit cerita seputar sejarah nabi yang berkaitan dengan idul Adha adalah Nabi Ibrahim AS yang sudah lama mendambakan seorang anak.
Atas izin Allah beliau akhirnya mendapatkan anak yang telah dinanti dan lahir dengan sehat serta berwajah tampan yaitu Nabi Ismail AS. Seiring berjalannya waktu usia Nabi Ismail kala itu beranjak 14 tahun. Lalu Allah kembali menguji ketaatan dan kesetiaan serta keikhlasan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim bermimpi bahwa beliau diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan anak lelakinya Ismail, bagaimana yang terkandung dalam Quran surat As-Shaffat ayat 102.
Ketika hal tersebut disampaikan oleh Nabi Ibrahim ke anaknya, ternyata respon sang anak sangat mengejutkan. Nabi Ibrahim dengan ikhlas dan rela akan melaksanakan perintah Allah. Ini merupakan contoh pengorbanan seorang anak kepada ayahnya yang mendapatkan perintah mulia dari sang pencipta. Kemudian Allah mengganti Nabi Ismail menjadi seekor hewan yang disembelih. Kisah seperti ini tentu saja sangat baik diajarkan kepada anak, bahwa di dalam Islam kebesaran hati seorang ayah untuk mengorbankan anak adalah salah satu bentuk kepatuhan hamba kepada penciptanya.
Baca juga di sini : Cara Memperkenalkan Idul Adha Kepada Anak
#2. Mengajarkan Anak Tentang Rukun Islam Kelima
Selain ibadah qurban, orang tua juga harus mengajarkan anak sejak dini bahwa ada yang namanya rukun Islam kelima. Di mana dalam rukun Islam kelima, umat muslim wajib melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu. Ibadah ini dilakukan seluruh jamaah muslim di dari seluruh dunia di padang Arafah. Umat muslim melakukan wukuf di Padang Arafah yang merupakan salah satu rukun haji.
Naik haji sendiri adalah cara untuk menyempurnakan rukun Islam bagi umat muslim, apalagi untuk Anda yang mampu dan memiliki rezeki lebih. Momen ibadah haji dilakukan setiap setahun sekali dan merupakan momen yang langka. Bahkan Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang paling banyak mengirimkan jamaah haji ke Mekah.
Kini kita juga bisa menikmati tayangan langsung dari Mekah lewat tayangan di televisi atau bisa juga langganan dengan paket tv dari IndiHome Telkom Group. Banyak variasi paketnya sesuai dengan kebutuhan kita. Mulai dari paket internet rumah dan televisi juga telepon.
#3. Semangat Hari Raya Kurban
Semangat Idul Adha juga ditandai dengan yang namanya melakukan qurban bagi yang mampu. Jika belum mampu untuk menunaikan ibadah kurban ini, tentu saja tetap harus memiliki semangat yang tinggi di Hari Raya Idul Adha dengan ikut menyaksikan prosesi pemotongan hewan kurban.
Prosesi ini sendiri biasanya dilakukan di masjid atau tempat-tempat tertentu yang memang sudah dipilih sebelumnya. Anda bisa membawa anak untuk ikut menyaksikan proses tersebut, agar kelak anak lebih tahu apa itu kurban. Di hari raya Idul Adha juga identik dengan yang namanya memasak daging kurban. Karena di setiap daerah umumnya seluruh masyarakat mendapatkan sedikit bagian daging kurban yang memang daging kurban dibagi secara masyarakat ke masyarakat.
Anda bisa mengajak serta anak untuk mengolah daging kurban yang umumnya di Indonesia sendiri terdiri dari daging sapi dan daging kambing. Daging kurban bisa diolah ke berbagai masakan mulai dari masakan khas daerah masing-masing sampai masakan khas seluruh nusantara bisa dicoba.
#4. Pakai Baju Terbaik
Memakai baju terbaik tidak hanya dilakukan saat Idul Fitri saja. Apalagi saat ini pandemi berangsur-angsur membaik sehingga kegiatan Idul Adha sudah bisa dilakukan seperti biasa. Yakni Anda sudah bisa melakukan salat Idul Adha seperti biasa, yaitu di masjid dan di beberapa tempat yang sudah ditentukan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Ajarkan anak-anak untuk menggunakan pakaian terbaik pastinya pakaian muslim yang sopan dan santun dan tidak harus pakaian baru. Pakaian yang dipakai saat Shalat Ied juga tidak mengapa digunakan lagi pada saat Idul Adha. Karena yang terpenting adalah semangat merayakan Idul Adha, bukan seberapa mahal dan baru pakaian yang dimiliki. Anda sebagai orang tua harus tetap ajarkan anak untuk senantiasa mengutamakan kesederhanaan dalam kehidupan ini.
Itu tadi beberapa tips menanamkan semangat Idul Adha dalam pengasuhan. Di mana semangat Idul Adha tidak boleh hilang apalagi bagi anak-anak.
Jangan sampai kecanggihan teknologi dan kemudahan akses informasi oleh gadget malah membuat anak-anak menjadi lupa akan ketaatannya sebagai seorang muslim. Karena internet tetap bisa menjadi hal yang sangat positif untuk semua orang terutama anak-anak, kuncinya bagaimana orang tua mengarahkan anak untuk memanfaatkannya dengan kegiatan positif pula.