Kali ini saya ingin berbagi mengenai pengalamanku memeriksa kandungan keduaku pada tahun 2019 di Klinik Anny Rahardjo. Saat ini sudah ada beberapa pilihan yang tersedia untuk persalinan. Dalam memilih tempat untuk melahirkan bayi, kita dapat melahirkan di rumah sakit, Klinik swasta/Rumah Bersalin, Bidan Praktek Swasta (BPS) atau bahkan rumah kita sendiri. Yang harus diingat adalah apakah provider pilihan Kita memenuhi kebutuhan Kita, dan bayi kita. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan menurut Bidan Yessie (Praktisi Hypnobirthing) adalah:
- Pengalaman dalam persalinan sebelumnya
- Mamah mempunyai kebutuhan khusus
- Janin yang dikandung kembar
- Usia Mamah dan perawatan khusus yang diperlukan dengan itu
- Jika ada kemungkinan komplikasi
- Jenis perawatan antenatal dan postnatal yang ingin dimemiliki
- Lokasi untuk melahirkan
Rumah Sakit, Rumah Bersalin atau Bidan Praktek Mandiri
Rumah Sakit (RS)
Pada umumnya kita sering mendengar para perempuan melahirkan di Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah pilihan terbaik untuk fasilitas teknologi medis terbaik yang tersedia untuk merawat Mamah dan Bayi Mamah sepanjang melahirkan. Rumah sakit memiliki akses mudah ke mesin-mesin, perawat dan dokter terlatih dan mempunyai fasilitas untuk menangani keadaan darurat. Tetapi perlu diperhatikan tipe rumah sakit itu sendiri.
Ketika kita memikirkan opsi ini, ada yang harus mempertimbangkan seperti jarak rumah sakit dari rumah, kebijakan dan praktek RS, bidan atau dokter konsultasi serta biaya. Silahkan berbelanja jenis rumah sakit dan pertimbangkan review atau ulasan dari teman atau blogger-blogger lain. Semua itu akan membantu kita mendapatkan informasi dan membuat keputusan yang lebih baik.
Sebenarnya melahirkan di rumah sakit kadang-kadang terasa terlalu klinis, saya pribadi jika tidak ada risiko komplikasi, tidak akan memilih rumah sakit. Kalaupun harus Rumah Sakit, saya cenderung memilih RS Ibu dan Anak.
Melahirkan di rumah
Apa bisa melahirkan di rumah? Tentu bisa, jaman dahulu bahkan Mamah-mamah kita melahirkan di rumah dengan paraji alias dukun beranak, ini adalah hal yang biasa dilakukan di masyarakat pendesaan. Alasan kenyamanan menjadi hal utama para Mamah yang memutuskan untuk melahirkan di rumah bahasa kerennya sekarang adalah homebirth. Untuk dapat melahirkan di rumah, banyak aspek yang harus disiapkan. Berkaca dari pengalaman teman kuliah saya yang melahirkan di rumah, dia harus benar-benar merencanakan dengan bidan pilihannya. Ada survey rumah yang akan dijadikan tempat melahirkan, dan ada dokter/rs yang siap menerima jika terjadi wanprestasi. Selain itu Sahabat, ternyata melahirkan secara homebirth yang dilakukan oleh salah satu sahabat mamah memakan biaya yang tidak sedikit. Memang provider dipakai memiliki nama akan pengalaman hypnobirthing, pada tahun 2019 sekitar 20jutaan, setara dengan melahirkan di RS kenamaan ya!
Menurut Bidan Yessie, Melahirkan secara homebirth tidak cocok untuk para Mamah yang rentand engan tekanan darah tinggi, masalah jantung, atau diabetes. Hal tersebut dikhawatirkan menjadi komplikasi dan mungkin timbul selama persalinan.
Rumah Bersalin
Rumah bersalin merupakan kombinasi pelayanan yang lebih personal dengan teknologi modern. melahirkan di rumah bersalin adalah pilihan yang baik. Mereka menganggap persalinan sebagai peristiwa hidup yang sehat, daripada pengobatan atau operasi, penekanannya adalah pada persalinan alami.
Rumah Bersalin adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin intervensi medis yang kurang, tetapi tidak ingin melahirkan di rumah. Walaupun rumah bersalin mungkin dilengkapi untuk menangani kasus-kasus darurat, seperti di RB Anny Rahardjo, mereka biasa untuk merujuk pasien ke rumah sakit terdekat jika diperlukan.
Jangan lupa ya untuk mengecek dan memastikan bagaimana RB tujuan, fasilitas apa yang tersedia dan bagaimana sikap para pegawainya sebelum menyelesaikan pilihan para sahabat.
Bidan Praktek Mandiri (BPM)
Bidan praktek mandiri ini biasanya dijalankan individu maupun bersama. Klinik atau BPM in biasanya lebih nyaman dan memiliki suasana yang lebih santai daripada instansi medis. Beberapa BPM, bidannya dapat berhubungan dengan dokter untuk instruksi mengenai obat, tes atau operasi, jika perlu. Beberapa BPM yang saya singgahi ada yang bekerja sama dengan dokter kandungan/obgyn untuk pemeriksaan USG.
Nah dari penjabaran di atas semoga terbayang yang pertimbangan apa saja yang harus dilakukan ketika memilih provider melahirkan.
Pada kehamilan kedua yang saya alami ini, saya dan suami harus shopping provider persalinan lebih lama. Mengapa? Karena kami benar-benar mencari yang dapat dan mau melaksanakan Vaginal Birth After Caesarean atau VBAC.
Awal pertama kali periksa kehamilan di salah satu Rumah Sakit di daerah Pondok Kelapa Jakarta Timur. Saya mendapatkan RS dan Ibu dokter itu dengan kekuatan jejaring internet, saya mencari yang pro normal, berdasarkan review beberapa para perempuan yang telah memeriksakan kandungannya ke sana. Sayang ternyata first impression saya tidak bagus untuk Dokter tersebut, padahal RS khusus Ibu dan Anak, RS nyaman dan tidak se crowded RS umum yang serba ada. Ketika saya memberitahukan keinginan saya untuk bersalin normal setelah ada riwayat operasi, reaksi dokter tersebut sangat tidak enak.
“Mengapa Ibu mau lahiran normal?”“Ya saya mau merasaka lahir normal dok, krn sc sakit” pendekku“kata siapa lahiran normal ga sakit?” balasnya”
Seeh, dokter macam apa itu. Walaupun di akhir dia bilang kita lihat saja nanti, dalam hatiku berkata “tenang dok saya mah ga bakal ke sini lagi.”
Baca juga : Belajar Melahirkan di Kelas Persiapan Persalinan
Periksa Kehamilan Pro Normal di Klinik Anny Rahardjo
Pengalaman cek kandungan sebelumnya yang kurang menyenangkan, membuat saya ingin mencari tempat lain yang lebih terjangkau dan nyaman. Setelah ngobrol dengan bidan yang menjadi fasilitator yoga saya, kemudian beliau bertanya pada saya saat itu apakah sudah coba datang ke Klinik Utama Anny Rahardjo? Mereka terbiasa untuk menangani proses VBAC. Belum jawabku, mendengarnya pun baru pertama kali padahal semua jaringan internet baik media sosial dan semua website kucari dengan berbagai macam keywords.
Jarak dari rumah kami di Cililitan tidak begitu jauh hanya 6 km 20 menit paling lama sudah sampe. Bermodal google maps, saya dan suami pergi memeriksakan kandungan pertama kali di sana. Saya tidak begitu ingat hari apa saat itu, tetapi kami berangkat sekitar pukul 10 pagi.
Saat pertama kali datang, sudah terlihat banyak antrian para ibu hamil, baik yang datang sendiri, diantar suami atau ditemani dengan anaknya. Di depan ada bidan jaga yang bertugas mencatat biodata kita, dan dibagikan sebuah kartu kecil bagi yang pertama kali datang dan dilakukan pengecekan rutin seperti tekanan darah, berat badan dan menanyakan keluhan kita.
Nah tiba-tiba salah satu teman yoga saya, Yesi, beliau menambahkan bahwa dia terbiasa periksa di sana, dan dia juga berniat VBAC di sana. Pada saat itu usia kandungannya sudah memasuki 9 bulan atau 38 minggu, jadi sudah tinggal hitungan hari ia dapat bersalin.
Baca juga : Yukk Ketahui Persiapan Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
Allah Yang Maha Pengatur Skenario terbaik
Saat itu siang hari Saya dan Suami pertama kali memeriksa kandungan di RB Anny Rahardjo, Mbak Yessi mengabarkan di grup yoga bahwa telah melahirkan dini hari. MasyaAllah, lantas aku chat personal apakah boleh aku membesuknya karena kebetulan saya berada di RB Anny Raharjo, jawabannya boleh! Jadi setelah periksa kehamilan dengan Bidan, saya bisa lihat rumah bersalinnya seperti apa.
RB Anny Rahardjo memiliki 2 bangunan, bangunan pertama yaitu Klinik Utama tempat periksa kehamilan sekaligus tempat imunisasi para bayi, spa bayi, pijat dan klinik kecantikan. Di sebrangnya adalah bangunan Rumah Bersalin Anny Rahardjo yang terdiri dari 2 lantai, di setiap lantai terdapat 3 kamar inap dan 1 kamar melahirkan. Kelihatannya sedikit ya? tapi percayalah di rumah bersalin ini tidak pernah sepi bahkan saat Saya melahirkan pun penuh semua ruangannya, qodarullah pas ada yang pulang sesaat saya melahirkan. karena di sana maksimal 3 malam dari melahirkan harus sudah pulang, saking nyamannya di sana, jatah menginap pun ada.
Saya dan suami melangkahkan kaki ke dalam ruangan ketika nama saya dipanggil. First impression dengan beliau sangat komunikatif dan ramah, secara berpengalaman sekitar 40 puluhan tahun.
Jika mau bersalin di RB Anny Rahardjo, datang saat pembukaan aktif
Sebelum dipersilahkan naik ke atas kasur periksa beliau banyak bertanya kenapa saya sampai bisa operasi Caesar ( ini cerita persalinan anak pertamaku). Salah satunya karena terlalu awal datang ke Rumah Sakit, nah di Bidan Anny ini kamu juga bakal disuruh pulang kalau belum masuk fase aktif atau pembukaan 3 atau 4 ke atas. Pada saat itu Eyang Anny , sapa akrabnya bercerita ada salah satu pasiennya dari tangerang rela menginap di hotel dulu karena masih pembukaan 1 atau 2 (fase awal).
ASI Eksklusif
Beliau juga memberi banyak penjelasan mengenai menyusui.
Ketika ditanya “apakah anak anda asi eksklusif?”
“Iya, anak saya asix sampai 2 tahun” tuturku
Jawabannya kurang tepat, karena ASI ekslusif (ASIx) sederhananya adalah hanya memberikan asupan ASI kepada bayi selama 6 bulan pertama.
Beliau menjelaskan pentingnya IMD (Inisiasi Menyusu (tanpa i, karena kata Bu Anny bayi lah yang berusaha menyusu kepada ibu). Lalu beliau bertanyakan apakah anak pertamaku IMD (Inisiasi Menyusu Dini) saat melahirkan? Jawabanku tidak dan beliau terkaget ketika aku bisa menyusui secara eksklusif tapi tidak melaksanakan IMD. Banyak sekali ilmunya ketika pertama kali periksa dengan beliau. Beliau yang sangat positif, saya diajarkan tawakal pada Allah dan ikhtiar-ikhtiar dunia yang nanti coba saya share di postingan berikutnya. Selain itu beliau menjelaskan beberapa prosedur yang dilakukan saat dan setelah melahirkan di bidan Anny. Di Bidan Anny wajib dilakukan IMD selama 60 menit pertama setelah lahir.
Makanan Ibu Hamil
Seperti biasa kita diberi wejangan bahwa ibu hamil tidak boleh makan makanan yang belom mateng (lalapan, daging mentah, telor setengah mateng, dll). Duren? Nangka? Pete? Selain itu boleh kok Gaes, yang penting ga berlebihan.
Delayed Cord Clamping
Melahirkan di sini juga ada penundaan pemotongan tali pusat dari plasenta atau Delayed Cord Clamping selama 24 jam. Kenapa? Hal tersebut bermanfaat agar bayi tidak mudah kuning & asupan gizi dan darah ke bayi tetap terjaga. Selama 24 jam itu plasenta bayi diletakkan di dalam toples yang telah diberi underpats gitu jadi tetap bersih kok. Dan ternyata kerja sama bidan anny sama beberapa lembaga pendidikan berbagai universitas juga banyak loh, terbukti dengan poster-poster penelitian yang terpampang dan bidan anny juga menjelaskan based on data juga.
Apakah bisa VBAC di Klinik Anny Rahardjo?
Tentu yang ditunggu-tunggu adalah menanyakan kesediaan dan kemampuan VBAC di sini. Absolutely jawabannya yes, berapa banyak yang sudah ibu tangani? Aku coba-coba wawancara ala bidankita untuk memilih calon provider. “Banyak kok di sini” jawabnya, memang terbukti Rumah Bersalin sudah banyak bekerja sama dengan beberapa peneliti dalam melahirkan VBAC, kamu bisa googling dan banyak menemukan buktinya.
Selain memeriksakan kandungan dengan bidan anny di sini juga ada USG dengan dr. Bambang, beliau lah yang nanti akan membimbingku dalam proses bersalin. Kenapa harus dengan dokter? protokol bersalin VBAC atau dengan riwayat Caesar sebelumnya wajib dipimpin oleh Dokter, meski tetap ada bidan-bidan yang ada di sekelilingmu saat melahirkan. Tetapi jika kalian mau periksa USG di sini jadwalnya hanya ada selasa malam, untuk layanan terupdatenya bisa cek instagram atau telepon kontak langsung ya.
Bagaimana dengan Harganya?
Untuk harga pemeriksaanya meski untuk ukuran bidan lebih mahal dari yang lain Alhamdulillah lumayan terjangkau ya sebesar Rp 200.000 untuk kontrol dengan bidan + vitamin (aku dikasih vitamin hamil dan kalsium.
Alhamdulillah, Suami dan Saya merasa cocok dengan penjelasan dari bidan Anny, karena tidak terkesan menakut-nakuti maupun menggurui, malah selalu memberikan positive vibes yang bikin aku ga khawatir bisa melahirkan normal. Suasananya juga sangat homey, yak karena namanya juga rumah bersalin. InsyaAllah pada saat itu akhirnya kami bulatkan untuk bersalin VBAC di sana , meskipun sebelumnya maju mundur mencari provider hingga kontrol ke daerah Depok.
Nah itu dia pengalaman saya memeriksa kehamilan di Klinik Anny Rahardjo, alhamdulillah akhirnya nanti kami melahirkan anak kedua kami di sini juga. Semoga bisa jadi referensi teman-teman yang ingin memeriksakan kehamilannya di sekitar Jakarta Timur dan bisa jadi gambaran teman-teman yang mau memilih provider pro normal.
salam,
Di daerah Jakarta Timur ya mba, kalau cabangnya di Jogja atau luar Jakarta ada?
iya Mbak Vika. di Jogja justru ada master hypnobirthingnya, Mbak yessie. nama kliniknya bidankita, di klaten sih tepatnya hehe
Duluuuu aaku pengen banget melahirkan normal, di bidan saja atau klinik kecil gitu
Alasan utamanya sih biar gak terlalu ramai dan ribet prosedurnya
Apa daya ternyata harus caesar, jadi ya mau gak mau di RS deh
Apalagi memang indikasi medisnya agak-agak beresiko
Enak nih kalau ada klinik lengkap kayak Klinik Anny Rahardjo ini
Kita juga tenang saat konsul dan lahiran ya
iya Mbak, aku juga agak trauma dengan persalinan pertama yang mengalimi bolak balik RS. jadi manteplah di sini
Istri saya 2x sc, alhamdulillah anak ke 3 bisa lahir normal di rb anny rahardjo,,alhamdulillah lancar
Aku gak pernah sekalipun berpikir akan melahirkan normal loh mbak, dari dulu udah mempersiapkan lahiran caesar karena mataku yang minusnya gede banget. Tapi dokter kandunganku yang menangani lahiranku menyarankan untuk lahiran normal dan sempat kuliah umum dulu di ruang bersalin. Lucu bangetlah kalau inget. Kalau dokternya bukan beliau mungkin aku akan berakhir di meja operasi.
wah alhamdulillah dong mbak iraa, kalau kata bidanku juga mata minus bukan menghalangi lahiran normal kecuali kelainan mata bagian apa ya gitu. kalau minus besar masih bisa diupayakan normal
Memang cocok-cocokan ya saat kita periksa kehamilan itu. Kalau sudah ada yang sreg dan nyaman rasanya tenang sampai persalinan. RB Anny Rahardjo bisa jadi rujukan buat para bumil konsul dan lahiran ini
betul mbak dian, bisa jadi rekomendasi buat para bumils
Psikis ibu hamil juga bisa dipengaruhi karakter bidan yg menangani. Kalau istri saya lebih suka bidan yang kata-katanya menenangkan, lembut, dan memberikan support.
betul mas, siapa yang ga tenang didampingi oleh bidan yang tenang juga
Kliniknya ideal sekali. Komplit
Bgs infonya buat yg di jkt, recommended bgt hehe
Tp di kampung juga jangan khawatir, bidan desa sekarang pun ga kalah cakap menangani persalinan hehe
iyya justru itu ada paraji alias dukun beranak kan hihi
Seru banget deh pokoknya kalau ketemu tempat pemeriksaan kehamilan yang pro normal mb, hati jadi tenang meski baru tahap pemeriksaan. Ini yang harus diperbanyak deh, biar para ibu hamil semangat jadinya tanpa dihantui ketakutan. Misalnya pun nanti harus caesar kita sudah berusaha maksimal ya mb ina
iya mbak lidia, paling penting ikhtiar maksimal. masalah hasil bukan koridor kita sebagai makhluk heh
Keren RSnya ya Mbak, pro sama lahiran normal. Sedang mengandung anak kdua ya Mbak,, semoga dilancarkan dan dimudahkan, sehat2 semuanya yaa
rumah bersalin mbak hehe. Aamiin. alhamdulillah sudah melahirkan Mbak, doa yang sama buat mbak mia.
Bagus ya ada klinik bersalin yang lengkap seperti klinik Anny Rahardjo , melahirkan, konsultasi juga di sini jadi ga terlalu jauh ya bagi yang rumahnya sekitaran jakarta timur.
iya mbak inna, alhamdulillah
Di Balikpapan ada namanya Gria Bunda Sehat. Seperti halnya Klinik Anny Rahardjo, GBS Melakukan pendekatan dengan sang calon ibu atau bahkan ibu agar merasa tenang. Sebelum melahirkan ada yang namanya meditasi agar mengurangi sakit.
alhamdulillah, aku pernah denger tuh koh, beliau praktisi hypnobirthing juga temannya instruktur yogaku
Dulu aku pengen kalau melahirkan dengan cara sc. Kesannya simple nggak sakit, nggak gimana-gimana. Padahal wow sc itu 3-5 kali sakitnya. Normal aja deh, seneng ya kak kalau nemu rs pro lahiran normal begitu
hahaha iya mbak, sc mmg sakit, sakitnya itu sembuhnya lama. seneng mbak alhamdulillah dpt supporting system
Wah ternyata ada aja ya dokter yang Tdk mendukung kelahiran dng cara normal. Tapi untung nya ada klinik Any Rahardjo ya yg mendukung kelahiran cara normal . Sehat selalu ya kak dan debaynya..
Iya Mbak, ada jg RS yang bilang dukung melahirkan normal tapi ternyata angka operasi sc ny tinggi. Aamiin. Mkasih Mbak Bayu
Andai semua tempat ada rs/klinik yang lengkap gitu sangat membantu banget ya buat para bumil.
Sayangnya tempatku belum. Adapun jauh di tengah kota
Aamiin semoga ada nakes yang membantu ya mbak
Ooh, tidak dianjurkan lalapan ya Bu. Kirain boleh. Terima kasih artikelnya, Bu
sama-sama Pak
Rutin memeriksa kehamilan memang penting banget yah mba. Apalagi sekarang ini yang dikonsumsi sering bermacam-macam. Hmm,dulu orang tua bisa lahiran di rumah ya kan tapi tentunya banyak juga yang perlu dipersiapkan. Sekarang anak muda pada takut pasti kalo enggak ke bidan atau dokter nya di rumah sakit.
betul mbak, penting itu untuk memantau janin setiap bulannya
Anakku tiga²nya lahir di rumah bersalin atau klinik yg khusus untuk itu, aku lebih disitu karna pelayanannya yang lebih spesial hanya untuk persalinan saja
lebih homey ya mbak yanti
respon doter kandungan memang akan memengaruhi pilihan kita apakah mau pakai jasa dokter tersebut atau tidak. saya kebetulan 2 kali juga pindah dokter, awalnya caroi yang perempuan supaya nyaman, ternyata kurang responsf menurut saya, jawaban yang diberika ketika bertanya kaya nggak tuntas. Baru kemudaian ketika pindah dokter kandungan,yang kali ini laki-laki malah klik banget. saya dan suami mantap periksa dan minta bantuan dokter ini untuk kelahiran ke 4 anak saya, bahkan tambah 1 lagi kuretase. saya juga merekomendasikan pada teman untuk periksa di dokter ini. beberapa cocok tapi ada juga satu dua yang nggak sreg. hmmm, kaya cari jodoh juga ya SPOG ini
betul mbak selain keahlian, dokter obgyn harus ditambah skill komunikasi emang. hehe
Jarang loh klinik yang mau VBAC. Seaya tiga anak caesar. Anak yang ke 2 mesti tetap sc karena belum 2 tahun darI kelahiran pertama.
bener mbak jarang bgt, ini jg alhamdulillah akhirnya menemukaan. gpp mbak, alhamdulillah udah 2 juga ya mbak mel anaknyaa
Aku baru tahu lho mbak, IMD itu M nya menyusu. Bukan menyusui. Tercerahkan lah saya 🙂
Jaman sekarang apa masih ada ya dukun beranak..kalau saya lahiran dulu kata emak si dibantu dukun beranak. Bahkan yg ngasih nama juga si dukun. Wekekek
masih ada dong, indonesia kan luas, pasti di desa2 masih banyak. kalau orang sunda bilangnya paraji
Ternyata ada banyak tempat yang bisa dipilih untuk persalinan yang Mbak, tapi kalau saya pribadi lebih pro ke RS karena fasilitas.
Yay, senangnya bisa VBAC seperti achievement tersendiri, hehe.
Memang yaa cari yang pro normal itu butuh perjuangan.
Harapanku bisa melahirkan di puskesmas atau bidan aja. Qadarullah lahiran di RSIA Tambak. Yowes yang penting semuanya sehat.