Pengalaman Mengikuti Kelas Akselerasi

Photo of author

By Shafira Adlina

pengalaman program akselerasi

Sewaktu duduk di kelas Sekolah Menengah Atas, saya mengikuti kelas akselerasi atau program percepatan belajar. Apa itu kelas akselerasi? Jika SMA pada umumnya ditempuh selama 3 tahun, di kelas akselerasi SMA, kami dituntut untuk menyelesaikan masa studi selama 2 tahun. 

Jika ada yang bertanya kelas akselerasi smp berapa tahun? Sama hanya 2 tahun. Kalau akselerasi SD hanya 5 tahun. Kok bisa?

Sederhananya, program kelas akselerasi merupakan program untuk mempercepat masa belajar 1 semester (6 bulan) hanya menjadi 4 bulan saja. Kali ini, saya ingin berbagi mengenai fakta dan apa saja kelebihan dan kekurangan yang dialami ketika dahulu sekitar 15 tahun yang lalu akhirnya saya terjerumus dalam kelas akselerasi tersebut.

Wah, kenapa terjerumus ya? Karena pada awalnya saya hanya iseng. Setelah masuk SMA Negeri 1 Bekasi, mengikuti masa orientasi dan masuk pembelajaran tatap muka. Kira-kira baru satu bulan belajar di kelas, tiba-tiba ada pengumuman mengikuti seleksi kelas akselerasi.

Saat itu di usia 14 tahun, tanpa pikir panjang saya ingin mencobanya. Mulai dari test psikologi, kelimuan hinggan fisik. Singkat cerita, akhirnya saya terpilih menjadi siswa kelas akselerasi angkatan kedua SMA Negeri 1 Bekasi (2006-2008).

Bagaimana perjalanan menjadi siswa kelas akselerasi di bangku SMA?

Pada awalnya ternyata sangat sulit. Selanjutnya mudah? Tidak juga, malah lebih sulit.

Selain harus beradaptasi dengan pelajaran SMA yang berbeda ritmenya saat duduk di bangku SMP dulu. Kita juga harus beradaptasi dengan 23 teman baru, kami juga memiliki guru-guru yang berbeda saat di reguler dulu. Ya walaupun hanya 2 bulan di sana. Nilai-nilai kami pun selalu dipantau, karena pada awalnya saya tidak serius masuk kelas akselerasi.

Tak heran pada semester awal saya sempat dipanggil karena termasuk 8 orang yang memiliki nilai terbawah. Dahulu, kami diberi ultimatum alias ancaman jika dalam tahun pertama tidak masuk kualifikasi maka akan didegradasi atau dikembalikan ke kelas reguler.

Beberapa Fakta tentang Kelas Akselerasi

1. 1 Semester ditempuh Selama 4 Bulan

Seperti yang dijelaskan di awal, kami yang duduk di kelas akselerasi mengalami pemadatan belajar. Jika teman-teman di kelas biasa atau reguler diberi waktu 6 bulan unutk menyelesaikan 1 semester, kami hanya diberi waktu selama 3-4 bulan. Maka, tidak ada waktu libur semester dan sebagainya, ketika teman-teman kami di kelas reguler libur, kami belajar seperti biasa di sekolah. Saya ingat ada moment, di mana satu lingkungan sekolah sangat sepi karena sedang libur semesteran sementara kami belajar seperti biasa.

2. Pulang Sore Hari

Jika teman-teman di kelas reguler jam pelajaran per harinya hanya sampai pukul 14.00 WIB, kami di kelas akselerasi setiap harinya belajar tatap muka dengan Bapak Ibu guru hingga pukul 15.00 -16.00 WIB. Ini belum termasuk jam pengayaan (jam tambah belajar) saat kami duduk di kelas 3. Kebayang yah padatnya dulu kami bagaimana. Belum lagi tugas, PR yang menumpuk serta ulangan setiap minggunya.

3. Nilai Pelajaran harus di atas Standar

Nah, indikator utama saat berada di kelas akselerasi adalah nilai.Nilai pelajaran yang diperolah harus di atas SKBM.  Dulu, disebutnya SKBM sekarang KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal. Standarnya pun berbeda dengan reguler, jika di sana KKM hanya 60-65kami dipacu untuk melampui batas 75-80.

Selama 2 semester awal pun nilai-nilai kami sealu dipantau. Kalau setelah 2 semester percobaan akselerasi nilai kita tidak stabil atau meningkat, maka kita akan didegradasi dan kembali ke kelas reguler.

4. Ujian Sendiri dan Belajar Sendiri

Waktu hitungan semester yang berbeda, membuat kami para kelas akselerasi ini akan menempuh waktu ujian yang berbeda dengan kelas reguler. Beberapa kali kejadian, ada saat kami melaksanakan ujian sendiri atau ketika yang lain ujian, kami sedang melakukan aktivitas belajar tatap muka.

5. Fasilitas Berbeda

Dahulu tahun 2006, sekolah negeri belum umum menggunakan pendingin ruangan, komputer, loker dan meja kursi yang berbahan besi. Ini mungkin bisa menjadi salah satu bahan nyinyiran jaman sekarang. Di atas teman-teman reguler hanya menggunakan kursi meja dari kayu, kelas dengan kipas angin. Saat itu kami memiliki semua fasilitas yang tidak dimiliki mereka. Mulai dari pendingin ruangan, 1 set komputer, meja dan kursi dari rangka besi hingga loker pribadi. Wah banget deh pada saat itu.

6. Ikut Angkatan Atas

Biasanya angkatan sekolah akan mengikuti tahun keluarnya. Begitupun kami yang lulus dari program akselerasi, saat Ujian Nasional kami ikut angkatan atas kami. Saat perpisahan dan buku tahunan pun kami berbaur dengan para kakak kelas kami.

7. Bayar Biaya Tambahan

Dengan fasilitas yang wah saat itu, tentu kami diminta untuk membayar biaya tambahan. Harganya pun tidak main-main, saat itu uang pangkal yang harus ditambah pun hingga 3x lipat yang dibayar oleh kelas reguler. Biaya SPP pun berbeda, jika kelas reguler hanya 125.000 per bulan, kami harus membayar Rp600.000.  Belum lagi di semester akhir, ada tambahan biaya untuk membayar kelas pengayaan karena menghadirkan dosen UI untuk mengajarnya.

Kelebihan dan Kekurangan Mengikuti Kelas Akselerasi Berdasarkan Pengalaman

Kalau lihat fakta-fakta itu gimana yah? jadi terbayang padatnya jadwal kelas aksel dulu ya. Nah, sekarang kita bahas kelebihan dan kekurangan mengikuti kelas akselerasi dari sudut mata seorang alumni akselerasi nih.

Kelebihan Kelas Akselerasi

1. Masuk Kelas Akselerasi menjadi Kebanggaan tersendiri

Jujur, siapa sih yang ga bangga bisa masuk kelas aksel dan survive di dalamnya. Belum lagi orang tua yang mendukung dengan doa, waktu dan hartanya untuk memasukkan kita dalam kelas akselerasi. Selain itu kelas akselerasi merupakan pengakuan atas prestasi yang dimiliki.

2. Membuat Kita lebih Kuat

Siapa yang tidak merasakan tempaan dengan super padatnya aktivitas saat di aksel. Dengan jarak belajar dan minimnya liburan, kita melatih otot dan otak kita untuk lebih kuat karena sudah menghadapi beban-beban berat tersebut. Disadari dengan nyata, kelas aksel memiliki manfaat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas belajar sehingga anak-anak semakin produktif.

3. Menghemat Waktu

Jika kalian mengejar kecepatan, mengikuti kelas akselerasi memang bisa menjadi solusi. Namun, ikut kelas akselerasi tidak menghemat biaya juga karena malah jika dihitung-hitung bisa lebih mahal untuk membayar sarana dan prasaran yang ada.

4. Jauh dari Kenakalan Remaja

Dengan padatnya aktivitas belajar seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jika kami memiliki waktu luang pasti dimanfaatkan untuk istirahat atau mengerjakan tugas, sebab setiap minggu sudah menunggu waktunya ulangan atau remedial. Jadi kami tidak sempat untuk nakal-nakal lucu.

 

Kelemahan Kelas AKselerasi

1. Siswa Aksel Rentan Stress!

Jika ditanya siswa akselerasi apakah rentan stress atau tidak? Jawabannya yes. Sebagaimana kita tahu rumus dari gaya stress itu semakin besar tekanannya semakin besar nilai stressnya.

Belum lagi dengan penyesuaian social yang tidak mudah, kami rentan ditolak kakak keklas sedangkan untuk bermain dengan teman sebaya sangat terbatas.

2. Tidak Bisa Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler

Dengan padatnya jadwal setiap hari, jarang sekali teman-teman yang bisa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Pada umumnya, kegiatan ekstrakurikuler di SMA, di mulai pada pukul 15.00 WIB, ini bertepatan kami pulang sekolah saat tahun pertama. Tentu di antara kami lebih baik memilih langsung pulang dan istirahat karena banyak tugas yang menanti.

Walaupun saya pribadi termasuk yang tetap mengikuti ekstrakurikuler selama satu tahun, ya lumayan mengalihkan aktivitas fisik. Karena tahun kedua, jam belajar kami ditambah dengan jam pengayaan. Bahkan bisa sampai sabuk hijau strip biru. Hanya ada dua (termasuk saya) di antara 20 orang yang memberanikan diri meluangkan waktu untuk mengikuti ekstrakurikuler.

3. Penyesuaian Emosional

Jelas ini jadi sorotan utama, rata-rata siswa kelas akselerasi mengalami imatur secara sosial, disik dan emosional. Dengan tuntutan dan tekanan begitu besar serta waktuistirahat yang terbatas, kami akan mudah frustasi. Beberapa penelitian tentang kelas akselerasi menyebutkan bahwa siswa akselerasi kehilangan kesempatan untuk mengembangkan hobi.

Kalau menurut saya pribadi, kembali lagi ke individu, keluarga dan atmosfer kelas akselerasi itu sendiri. Dulu, memang kami merasakan frustasi, stress bahkan burn out. Jika tidak saling menguatkan, saling menghibur dan pertolongan Allah pastinya tentu kami bisa hilang arah.

 

Penutup

Program akselerasi memang merupakan salah satu layanan pendidikan bagi anak berbakat akademik. Memang kelas akselerasi memberikan manfaat, tetapi kita harus bisa mengatasi dan mengantisipasi kekurangan kelas akselerasi. Apapun pilihan kalian, ketika sudah memutuskan mengikuti kelas akselerasi sebisa mungkin bertanggung jawablah pada pilihan kalian. Namun, di tahun 2016 program ini sudah dihapuskan dari kurikulum pendidikan Indonesia. Sistem sekolah menengah atas diganti menjadi sistem SKS, tetap memungkinkan siswa mempercepat masa pendidikannya. Jadi penasaran ya, bagaimana implementasinya saat ini. Insya Allah segera kita bahas di artikel selanjutnya.

Semoga bermanfaat, salam.

10 thoughts on “Pengalaman Mengikuti Kelas Akselerasi”

  1. woow..membacanya saha aku ngos2an mba..apalagi mengimutinya..hahaha.. saluut banget kpd mba dan teman2 yg berhasil sukses mengikuti kelas akselerasi ini.. dua jempol dah!!

    Reply
  2. Setelah baca tulisan ini saya baru tahu kalo biaya tuk ikut kelas akselerasi itu bisa sampe 3x lipat. Jadi tantangan dan perjuangan tersendiri tentunya ya. Salut sama anak-anak yang sanggup dan berhasil lulus di kelas akselerasi. Thanks for share mba Shafira

    Reply
  3. Wah, luar biasa nih mbak sharing pengalamannya. Sebagai siswa reguler saya tuh melihat siswa aksel kayak hebat banget gitu. Saya juga pernah berpikir, apakah mereka gak stres? Saya aja yang belajarnya santai kadang stress karena pengen main, hehehe.
    Pernah saya punya teman yang aksel dan dia tuh belajar mulu, dia juga mondok jadi gak ada waktu main-main ke mall, hehe

    Reply
  4. keren kak bisa masuk kelas aksel, btw aku kira kalau sudah masuk aksel gak akan ada biaya tambahan tapi ini sampe 3x lipat, kalau yang masuk aksel anak yang kurang mampu gimana tuh kak ? apa ada keringanan biaya spp ?

    Reply
  5. Wah ikutan kelas akselerasi. Berarti jaman SMA nya dirimu termasuk murid yang cerdas itu kak. Setidaknya dengan kelas akselerasi bisa mempercepat lulus cepat tentu saja.

    Hanya saja, jika mentalnya belum siap, terkadang kelas akselerasi bisa membuat gegar materi di kelas. Karena harus loncat materi, dan harus mengejar gap lubang materi yang kelasnya diloncati. Harus berjuang ini jika kelas akselerasi.

    Ya seperti semester pendek kalau di kuliah.

    Reply
  6. Wahh namanya beda-beda yaa, di tempat saya namanya program semester antara, ada juga program semester pendek, tapi saya baru tau kalau di SMA ada yang gitu-gitu yaa. Soalnya di sekolah ku gak ada huhuhu, jadi berjalan secara normal aja gitu.

    Wah keren nih, jadi lulusnya bisa lebih cepat dibandingkan yang lainnya. Wah saya baru tau banget kalau bisa gini, keren weh wuehehe

    Reply
  7. wah masih ada ya kelas akselerasi ini? dulu pas aku kelas 3 SMA kalau nggak salah di sekolahku mulai diadakan kelas akselerasi. lupa juga sih gimana sistemnya yang jelas kalau akselerasi ini pastinya lulus sekolahnya pastinya umurnya lebih muda

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page