Money Parenting Demi Generasi yang Lebih Baik

Photo of author

By Shafira Adlina

money parenting

Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar mendengar money parenting ?

Pengasuhan keuangan?

Atau pengasuhan yang memberikan banyak fasilitas dan warisan untuk anak? Tenang, di artikel ini saya coba menjelaskannya. Izinkan saya bercerita terlebih dahulu ya.

Perceraian dan Literasi Keuangan

Data perceraian dan pernikahan di Indonesia memiliki tren kenaikan dari tahun 2015 hingga 2020 (lokadata).

Pada 2015 sebanyak 5,89 persen pasangan suami istri bercerai (hidup). Jumlahnya sekitar 3,9 juta dari total 67,2 juta rumah tangga. Pada 2020, persentase perceraian naik menjadi 6,4 persen dari 72,9 juta rumah tangga atau sekitar 4,7 juta pasangan.

Data Dirjen Peradilan Agama Mahkamah Agung melaporkan bahwa selain faktor  pertengkaran  (penyebab paling tinggi 46,6%), Karamnya rumah tangga juga dipicu oleh faktor ekonomi (28,2%).

Faktor ekonomi bukan selalu melulu soal kekurangan uang, tapi mulai dari perihal keterbukaan hingga pengelolaan keuangan.

Sama halnya yang terjadi pada salah satu teman saya, sebut saja Mawar. Ia harus mengalami perpisahan dengan suaminya, penyebab utamanya karena tidak terbukanya sumber dan pengelolaan keuangan. Mantan pasangannya itu memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Salah satu kebiasaannya adalah mengambil cicilan demi kebutuhan tersiernya. Padahal belum bisa mencukupinya kebutuhan utama yang lainnya.

Minimnya Literasi Keuangan

Seketika teringat peribahasa “Lebih besar pasak dari tiang”.

Sayangnya pelajaran di kurikullum sekolah dahulu juga hanya berhenti di peribahasa itu. Tanpa kita mengetahui bagaimana cara agar mengelola keuangan tidak lebih besar pasak dari tiang.

Belum lagi kemudahan di era digital saat ini. Betapa mudahnya kita mengakses beragam toko online, belanja segala macam produk dan kemudahan mendaftar pinjaman online.
Selain kasus perceraian seperti teman saya, saya sendiri pun bukan dari keluarga yang diedukasi keuangan secara baik. Ketika sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, seolah saya harus bisa menciptakan refleks pengelolaan keuangan sendiri. Tentu ini tidak mudah.

Dalam perjalanannya, saya banyak mencari ilmu dan panutan untuk saya ikuti. Apa yang harus saya lakukan dengan penghasilan saya ini.

Tentu yang saya pahami saat itu penghasilan untuk kebutuhan kita sehari-hari, bagaimana dengan tabungan? Lalu bagaimana dengan sedekah dan kapan saya bisa investasi.

Belajar Literasi Keuangan Demi Kehidupan yang Lebih Baik

Salah satu kebutuhan inti dalam kehidupan adalah harta. Di mana manusia tidak akan bisa terpisah darinya.  Secara umum, harta merupakan sesuatu yang disukai manusia, sejak dahulu hingga sekarang. Seperti hasil pertanian, perak dan emas, ternak atau barang-barang lain yang termasuk perhiasan dunia.

Selama ini sebagai manusia, kita selalu termotivasi untuk mencari harta demi keberlangsungan hidup, menjaga eksistensi dan demi menambah kenikmatan materi bahkan kebutuhan ibadah.

Tetapi pernah merasa tidak, ketika sudah susah payah mencari-cari harta, mengapa terasa kurang dan cepat habis?

Dari situ, saya mencoba banyak mencari pengetahuan dan mencoba mempraktikkannya bersama suami.

Memang belum sepenuhnya sempurna, namun kami mencoba mengajarkan juga kepada anak-anak kami. Meskipun mereka masih balita, bukan berarti harus menunda literasi keuangan.

Literasi keuangan yang dimaksud bukan seperti menjelaskan perpajakan ya. Hehe. Tentu kami menjelaskan sesuai porsi usia anak saat itu. Dengan kata lain kami mencoba melakukan money parenting. Nah, di bagian akhir akan kubagikan bagaimana langkah mudah untuk melakukannya. Sebelumnya apa itu money parenting?

Apa sih itu Money Parenting?

Dilansir dari channel Youtube EatspringYT,  Yap Siok Hoon (Head of Distribution, Eastspring Investmen Berhad) mengatakan bahwa Money parenting merupakan sebuah proses mendidik tanggung jawab finansial dan sosial anak-anak yang datang dengan uang.

Money Parenting adalahHal inilah yang banyak luput dirasakan banyak orang di sekitar saya. Setidaknya dari 10 orang teman terdekat hanya satu orang yang merasa diedukasi tentang keuangan untuk kondisi berkeluarga saat ini.

Dua orang lainnya mencoba melek finansial agar bisa mengelola harta dengan baik dengan belajar dari workshop atau seminar online. Dan setengahnya pun masih merasa kebingungan bagaimana mengajarkan finansial kepada anak ini dengan baik dan benar?

Saya paham apa yang teman-teman saya rasakan. Kami merasa bahwa keuangan ini penting namun tidak memiliki banyak kapasitas tentang hal ini.

Senada dengan apa yang dilakukan Eastspringnvestments. Mereka membuat sebuah survei di 9 negara Asia dengan 10.000 peserta. Hasilnya adalah 95% orang tua percaya bahwa sangat penting untuk mengajari anak mereka menggunakan dan mengelola uang.

Namun, dalam hal money parenting ini, indeks kepercayaan rata-rata orang tua adalah 0,65 (dengan 1 benar-benar percaya diri). Beberapa kekhawatiran mereka meliputi:

  • tidak tahu bagaimana memberikan edukasi money parenting
  • menginginkan lebih banyak pengetahuan, wawasan, dan alat untuk membantu ketika memberikan nasihat kepada anak-anak mereka
  • ingin tahu apa yang dilakukan orang lain, sehingga mereka dapat belajar dan berbagi kiat mengajar yang sukses
  • ingin meningkatkan pengetahuan keuangan mereka sendiri untuk memberikan bimbingan yang tepat untuk anak-anak merek

Nah, money parenting adalah salah satu cara ikhtiar kita sebagai orang tua untuk mewariskan sikap dan keyakinan kita tentang keuangan kepada anak-anak kita. Dengan harapan anak akan lebih paham tentang literasi keuangan yang akan berdampak pada hasil keuangan mereka.

Money Parenting itu apaUrgensi Money Parenting

Jika ditanya seberapa penting melakukan money parenting? Saya akan menjawab sangat penting. Kembali lagi, belajar dari masa lalu yang buta akan literasi keuangan dan tantangan zaman anak yang menanti semakin beragam.

Akan sangat penting untuk berbicara dengan anak-anak tentang uang. Mengelola uang adalah sesuatu yang harus dilakukan setiap orang. Dimulai sejak mengelola uang jajan di sekolah agar tidak lari darinya.

Memiliki keterampilan pengelolaan uang akan memiliki manfaat yang luar biasa ketika anak Kita cukup besar untuk memiliki masalah uang yang sebenarnya perlu dikhawatirkan.

Berbicara dengan anak Kita tentang uang dan menanamkan praktik yang benar sejak usia muda adalah salah satu cara untuk memastikan anak Kita tahu bagaimana mengelola keuangan mereka. Apa yang sebenarnya Kita lakukan adalah mempersiapkan mereka untuk masa depan mereka.

baca juga : Perencanaan Keuangan Finansial Sehat Keluarga Hebat

Langkah Mudah Melakukan Money Parenting

Setelah melihat kepentingan bagaimana money parenting ini dilakukan. Bahkan sebagai umat beragama muslim pun kita harus mengajarkan kebaikan dan ilmu pada anak. Dilansir dari situs eatspring dan workshop keuangan dari Ummu Balqis, berikut beberapa Langkah kunci dalam memberikan edukasi keuangan pada anak atau money parenting.

langkah money parenting#1. Mulai Sejak Dini

“Gapapa masih anak-anak.” Kalimat ini sering menjadi boomerang tersendiri bagi orang tua. Banyak orang tua yang menganggap literasi keuangan ini tabu dan tidak penting.

Menurut penelitian yang disampaikan pakar parenting Bu Elly Risman, serabut-serabut system syaraf di otak anak belum tersambung semuanya. Logika adalah hal yang paling rendah dimiliki anak usia dini. Sejatinya karena otaknya masih berkembang. Namun, inilah saat yang penting untuk menanamkan kebaikan dan kebiasaan agar tertanam di alam bawah sadarnya. Sebab sebelum umur 7 tahun, perkembangan otak anak masih dalam gelombang alpha.

Jadi kita harus selalu menjelaskan kebiasaan belanja yang baik. Mulai dari membedakan kebutuhan dan keinginan. Berikan celengan atau rekening tabungan.

Ini pula yang saya lakukan semenjak Sakha berusia 3 tahun. Apalagi ketika banyak anggota keluarga besar yang sering memberikan ia uang saku.

#2. Berikan Keteladanan

Sebaik-baiknya nasihat adalah keteladanan. Anak lebih sering mendengar perilaku kita. Oleh sebab itu, sebagai orang tua berikan contoh keteladanan mengenai finansial juga. Misalnya bagaimana mungkin kita melarang anak kita menghabiskan uang sakunya untuk jajan, sementara kita sendiri setiap hari tidak menyediakan makanan dan sering membeli makan serta jajanan di luar sana.

#3. Sampaikan Dengan Bercerita

Salah satu kebiasaan kami di rumah adalah memiliki waktu untuk membacakan buku atau kisah-kisah sebelum tidur. Hal yang paling sering kami tekankan kepada anak-anak adalah semua di dunia ini adalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan. Sama halnya dengan harta. Jadi, kita semua harus baik dalam menggunakannya. Maka Allah akan senang kepada kita dan memberikannya lebih baik dan banyak lagi.M

#4. Mulai dari Hal yang Kecil

Kami selalu minta si sulung untuk membagi tiga bagian ketika mendapatkan uang dari siapapun. Mana yang akan dibelanjakan, mana yang akan disedekahkan, dan bagian mana yang akan ditabung.

#5. Ajari Bagaimana Cara Mendapatkan Uang

Meskipun masih berumur 5 tahun, kami sering menjelaskan pada Sakha saat itu. Bahwa uang yang kami peroleh didapatkan dari Allah dengan cara bekerja. Maka jika kamu mau uang lebih, yuk kerja. Dengan cara sederhana, misalnya membantu ayahnya yang sedang menyiapkan dokumen atau packing beberapa pesanan.

Bahasan ini tentu akan panjang dan kompleks, sisi lainnya kami ingin mengajarkan anak bahwa uang bukan sekadar dari mesin ATM apalagi jatuh dari pohon, hehe.

#6. Jelaskan konsep harta juga menurut agama

Sebagai seorang yang beragama islam, kami pun menanamkan konsep harta pada anak-anak kami.

Dalam pkitangan Islam pada hakikatnya harta adalah milik Allah SWT. kemudian Allah  telah menyerahkannya kepada manusia untuk menguasai harta tersebut melalui izin-Nya sehingga orang tersebut sah memiliki harta tersebut.

Selain input atau cara mendapatkannya harus halal dan baik, aliran harta pun harus jelas dan ada yang perlu diinvestasikan sebagai ikhtiar kita memenuhi kebutuhan di hari nanti dan anak cucu.

Karena harta bukan tentang hari ini.

Seperti yang disampaikan firma Allah di QS An Nisa ayat 9:

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”

Jadi harta bukan tentang hanya hari ini, kita jangan sampai meninggalkan anak keturunan kita lemah dan tidak sejahtera. Oleh sebab itu sangat penting kita untuk berinvestasi.

ummu balqis

Reksadana sebagai Pilihan Investasi

Hari ini jenis investasi semakin banyak ditemukan. Salah satu usaha yang teman-teman bisa lakukan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak, selain mencari sumber penghasilan lainnya adalah investasi. Apalagi yang sudah ditekankan di atas bahwa money parenting sangat dekat sekali dengan ivestasi.

Salah satunya yang bisa kita coba yaitu reksadana. Dengan melakukan investasi reksadana,kita dapat menikmati investasi dengan modal yang terjangkau. Banyak keuntungan lainnya yang bisa kita rasakan. Informasi lengkapnya, mari simak penjelasan berikut.

investasi reksadana

Pengertian Reksadana

Mari mengenal istilah reksadana secara mendalam. Reksadana merupakan salah satu investasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat umum, dengan modal yang fleksibel. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan risiko dari investasi yang dilakukan.

Dirancang secara khusus sebagai penghimpun dana dari berbagai lapisan masyarakat, reksadana diharapkan dapat meningkatkan peran para pemodal dalam meningkatkan pertumbuhan pasar modal yang ada di Indonesia.

Setiap dana yang terhimpun akan dikelola langsung oleh manajer investasi yang profesional. Jadi, kita pun tidak perlu khawatir memikirkan langkah yang harus dilakukan dalam berinvestasi. Manajer yang dimaksud tentunya pihak yang ahli di bidang tersebut serta terpercaya. Kalaupun teman-teman mencari sumber yang pasti halal, teman-teman bisa mulai dengan reksadana syariah seperti yang saya lakukan.

Jenis-Jenis Reksadana

Untuk bisa melakukan investasi reksadana secara tepat, kita harus mengenal jenis-jenisnya. Terdapat beragam reksadana yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan minat masing-masing.

Masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangannya. Hal ini bisa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan Kita. Pilihlah jenis reksadana yang paling sesuai dengan kebutuhan Kita. Di antara jenis-jenisnya yang bisa dipilih adalah sebagai berikut:

#1. Reksadana Pasar Uang

Pertama, terdapat jenis reksadana pasar uang yang bisa Kita pilih. Salah satu investasi dengan batas waktu kurang dari satu tahun. Instrumen yang diinvestasikan dalam portofolionya bisa berupa deposito, sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang, Sertifikat Bank Indonesia, dan sebagainya.

#2. Reksadana Pendapatan Tetap

Kedua, Kita bisa memilih reksadana jenis pendapatan tetap. Jenis yang satu ini memungkinkan Kita untuk berinvestasi sekurangnya 80 % dari aktiva ke instrumen berupa efek utang atau disebut juga obligasi. Memiliki risiko yang cukup rendah, sehingga Kita pun bisa mempertimbangkan investasi ini.

#3. Reksadana Saham

Selanjutnya, terdapat reksadana saham yang diinvestasikan ke sekurangnya 80% dari aktiva ke instrumen yang bentuknya efek dengan sifatnya ekuitas. Jenis investasi yang satu ini bertujuan menangkap keuntungan dari pergerakan harga saham. Sehingga sangat tepat untuk investasi berjangka panjang.

#4. Reksadana Campuran

Sesuai namanya, reksadana campuran merupakan investasi dalam bentuk portofolio yang bervariasi. Dalam hal ini, instrumennya bisa berupa saham dan obligasi. Jenis reksadana ini tidak lepas dari tujuan untuk melakukan diversifikasi ke berbagai jenis instrumen. Kita bisa mempertimbangkan jenis reksadana yang satu ini.

Keuntungan Memilih Investasi Reksadana

Banyak keuntungan yang bisa Kita raih dengan memilih investasi reksadana. Banyak peluang emas yang bisa Kita manfaatkan. Di antara keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Bisa memulai investasi dengan modal fleksibel
  • Tidak membutuhkan kemampuan khusus, karena dana dikelola oleh manajer investasi yang profesional
  • Waktu yang digunakan lebih efisien
  • Bisa melakukan monitoring secara berkala yang tersaji secara real time
  • Penawaran yang banyak membuat Kita lebih leluasa memilih.

Cara Investasi Reksadana

Jika kalian berminat melakukan investasi reksadana, terdapat beberapa cara yang patut untuk dilaksanakan. Tahun ini pun kami mencoba investasi di reksadana. Berikut cara-cara investasi reksadana yang bisa kita lakukan untuk menghindarkan dari hal-hal yang tidak diingankan.

1. Pahami Jenis Reksadana

Kita harus paham betul jenis-jenis investasi reksadana yang sudah dibahas sebelumnya. Dengan pemahaman yang lebih dalam, Kita pun tidak akan bingung memilih. Selanjutnya, pilihlah yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Kita.

2. Tentukan Jangka Waktu Investasi

Cara investasi reksadana yang kedua adalah untuk menentukan jangka waktu investasi yang akan dilakukan. Apakah ingin jangka pendek atau berjangka panjang? Pilihlah sesuai kebutuhan kita. Pada umumnya ada investasi bisa dilakukan  dari 1 sampai 10 tahun lebih.

3.  Pilih Produk yang Terdaftar di OJK

Sebagai calon investor harus teliti dalam memilih produk. Pastikan produk yang Kita pilih terdaftar di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Jika sudah memiliki izin dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, secara otomatis produk investasi tersebut aman dan terpercaya.

Produk investasi yang bisa mendapat izin OJK harus memenuhi syarat tertentu. Setiap syarat yang ditentukan mutlak harus terpenuhi para pengaju. Maka dari itu, untuk produk yang berlabel izin OJK, maka sudah diakui. Selain itu, bukanlah produk abal-abal yang bisa merugikan.

Kita bisa memilih rangkaian produk reksadana dari invesnow.id

keunggulan invesnow.idBerikut keunggulan investasi reksadana di invesnow.id

#1. Invesnow Kami selalu siap membantu kebutuhan reksadana dan memantau hasil investasi sesuai tujuan finansial kita masing-masing.

#2. invesnow bekerja sama dengan berbagai Manajer Investasi dengan performa terbaik

  • Hanya reksa dana dengan minimal nilai Bintang 3 ke atas versi Infovesta yang kami pilih. Reksa dana tersebut juga wajib memiliki dana kelolaan lebih dari Rp. 25 (dua puluh lima) miliar agar terhindar dari kemungkinan likuidasi reksa dana.
  • Walaupun tidak ada jaminan bahwa kinerja di masa datang akan positif atau mengalahkan indeks, namun setidaknya reksa dana yang kami jual sudah dinilai memiliki kinerja historis unggul, dikelola oleh Manajer Investasi berpengalaman, dan memiliki Corporate Governance yang baik.
  • id juga melakukan review berkala atas kinerja reksa dana dan Manajer Investasi agar memberikan rasa aman berinvestasi bagi investor.

#3. Agen profesional Invesnow.id telah tersertifikasi dan berpengalaman dalam mengelola investasi reksadana

Cara Mudah Mendaftar Invesnow.id

Salah satu kemudahan investasi di invesnow.id adalah kita tidak perlu mendownload aplikasinya. Cukup akses dari situsnya dan kemudahan investasi bisa dilakukan. Mulai dari Rp 100.000, kita pun bisa memilih jenis reksadana yang kita ingin investasikan.

Cukup sediakan, foto KTP, swafoto dengan KTP dan nomer rekening lalu isi data diri dengan lengkap. Kurang lebih proses verifikasi dilakukan 2 hari kerja. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini ya :

langkah invesnowreksadana invesnow.id

Penutup

Kita tidak pernah terlalu dini untuk memulai money parenting. Kita juga tak pernah terlambat untuk memulai. Yuk segera tanamkan literasi keuangan atau money parenting kepada anak kita demi kehidupan yang lebih baik. Jika kalian mencari produk investasi yang aman dan terdaftar OJK bisa coba reksadana di invesnow.id, yuk mulai! Drop komentarnya tentang pendapat kalian!

Semoga bermanfaat.

shafira adlina

11 thoughts on “Money Parenting Demi Generasi yang Lebih Baik”

  1. Dulu anakku pikir kalau engga punya duit, ‘ambil aja ke ATM’. Trus dikiranya di dalam ATM ada orang jongkok ngasih duit gitu ke kita. Wkwkwk…
    Jelasin uang ke anak, gampang-gampang susah sih…Reksadana bagus nih, bisa dengan modal kecil…

    Reply
  2. Setuju mba, penting banget nih Money Parenting. Apalagi untuk mengajari anak pengelolaan keuangan sejak dini. Saat anak mendapau uang saku atau angpao, saya juga udah membiasakan untuk membagi menjadi setidaknya tiga pos: dibelanjakan, disedekahkan, dan ditabung. Jadi kalau ada sesuatu yang pengen dibeli, bisa ambil dari tabungan, kalau duitnya masih kurang yah harus ditunda sampai tabungannya cukup.

    Reply
  3. Wah ulasannya bagus banget nih kak. Bakal aku pelajarin biar nanti kalau udah menikah dan dikaruniai buah hati, siap memberikan wejangan money parenting. Karena emang sepenting itu yah ngajarin soal finansial ke anak, makin dini makin baik!

    Reply
  4. Sampai sekarang masih terasa sulit untuk mengatur uang. Lihat diskon berasa ingin angkut semua barang, padahal sekadar keinginan, bukan kebutuhan. Enggak pengen dedek jadi seperti saya. Tapi sebelum membuat dia paham tentang pengelolaan uang, saya wajib memberi teladan terlebih dulu. Semoga makin bisa dan tidak tergoda kanan kiri. Kalau ada uang lebih baiknya untuk investasi.

    Reply
  5. money parenting ini semacam proses memberikan pendidikan kepada anak untuk mengelola keuangan dengan baik. jadi ingat pertanyaan ini : lebih dulu diajari menabung dulu atau bersedekah?

    Reply
  6. Lagi belajar investasi juga nih,,,, pengen juga belajar invest di reksadana tapi terkadang bingung memulainya dimana dan bagaimana, artikel ini cukup membuka wawasan aku sih bahwa money parenting memang penting banget

    Reply
  7. penting banget ya mempelajari ilmu pengaturan keuangan, terutama jika telah berumah tangga. Wah, ada istilah money parenting ya, lengkap banget ulasannya, penting juga buat belajar nanti, makasih Mba sharingnya

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page