Cara Mengenalkan Ramadan Kepada Anak Balita

Photo of author

By Shafira Adlina

cara mengenalkan ramadan
Bulan Ramadan tinggal menghitung hari nih, Teman-Teman. Persiapan apa saja yang sudah kita lakukan? Sudahkah di antara kita mengenalkan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan pada anak-anak? Sebagai orang tua tentu sebelum mengenalkan kewajiban berpuasa kepada anak, terlebih dahulu kita kenalkan Ramadan kepada anak. Sama halnya dalam mengajarkan sesuatu kepada anak, tiada yang instan tentunya. Di artikel ini kita akan menemukan cara mengenalkan ramadan pada anak balita.

Harapannya dengan mengenalkan Ramadan kepada anak secara perlahan. Di dalam diri anak akan tumbuh cinta kepada bulan suci Ramadan ini sehingga dapat melakukan ibadah secara sukarela.

Cara Mengenalkan Ramadan Kepada Anak

Cara memperkenalkan puasa bertujuan untuk mengajarkan puasa pada anak sejak dini. Dengan harapan saat menginjak masa baligh ananda dapat menjalankan puasa Ramadan dengan baik. Ya, memperkenalkan anak pada ibadah puasa bukanlah hal yang mudah.
Namun, ini merupakan salah satu tanggung jawab sebagai orangtua untuk mengajarkan anak berpuasa secara bertahap dan perlahan. Mengenalkan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan stimulasi agar menjadi bekal anak tumbuh dengan karakter positif dalam hal agama.

1. Membangun Atmosfer Keshalihan di Rumah

Bulan penuh berkah ini sudah selayaknya disambut dengan kebahagiaan dan diisi dengan amalan-amalan kebaikan. Sebagai orang tua, Kami berharap anak-anak setidaknya merasakan kebahagiaan Kami dengan datangnya bulan suci ini.

Mengenalkan ibadah puasa di bulan Ramadan pada anak tentu sangat penting bagi kita para orangtua. Kenapa anak harus dikenalkan dengan bulan Ramadan khususnya ibadah puasa ini? Kan mereka belum baliqh, belum wajib menjalankan puasa Ramadan.

Saya teringat di dalam kelas Fitrah Based Education bersama Ustad Harry Santosa bahwa Usia Dini (0-7 tahun) secara fitrah perkembangannya berada masa imajinasi dan abstraksi berada pada puncaknya, alam bawah sadar masih terbuka sangat lebar sehingga imaji imaji tentang Allah, tentang Rasulullah, tentang kebaikan mudah dibangkitkan pada usia ini.

Dengan mengenalkan ibadah puasa Ramadan ini kita akan menciptakan atmosfir keshalihan, kebaikan, kecintaan dan keridhaan terhadap perintah Allah di rumah. Bukan berarti mereka harus ikutan puasa ya, Teman. Tapi tumbuhkan cinta mereka kepada Allah dengan ridhonya kita dalam menjalani setiap ibadah. Bangun cintanya, insyaAllah kalau sudah cinta, gunung pun akan didakinya!

Sebagai guru pertama dalam kehidupan anak, Kita perlu untuk memahami cara mengajarkan puasa pada anak. Lalu, bagaimana cara mengajarkan puasa pada anak yang tepat agar menjadi hal yang biasa untuk anak?

2. Jelaskan ibadah puasa dan keutamaan bulan Ramadan.

Tentu yang pertama kita jelaskan apa itu puasa. Sederhananya Puasa adalah Ibadah menahan makan, minum dan hawa nafsu lainnya dari terbitnya hingga terbenamnya matahari. Lalu fungsi dan tujuan puasa itu sendiri.

Menumbuhkan cinta terhadap agama pada anak usia dini bukan dengan cara menakuti-nakuti anak dengan dosa apalagi Neraka. Rasanya saya suka sedih deh Teman, kalau lihat orang tua yang sedikit-sedikit menakuti anaknya dengan dosa dan Neraka.
Adalah sebuah kebohongan jika menakuti mereka dengan Neraka karena mereka adalah makhluk yang belum terkena dosa. Alangkah lebih bijak jika kita sebagai orangtua menumbuhkan cinta anak-anak pada agama Islam yang Rahmatlilalamin “rahmat bagi seluruh makhluk”.
Buat anak terpukau dengan keindahan Syurga, Besarnya kasih sayang Allah. Ustad Harry Santosa pun berpesan TUNDA menjelaskan perihal tentang Neraka, dosa, perang apalagi dajjal kepada anak-anak di bawah usia 7 tahun.

Nah, dalam mengenalkan Ramadan kepada anak balita, kita dapat menceritakan kisah-kisah Rasul di bulan Ramadan. Apa kebiasaan Beliau, apa saja kegiatan yang biasa Beliau lakukan dengan para sahabat. Selain itu kita dapat menjelaskan apa janji Allah terhadap hamba-Nya yang beribadah puasa dan sebagainya.

3. Selalu semangat bergegas setiap sahur dan berbuka.

Sebagai orang tua kita adalah kamus pertama bagi anak-anak. Sebagai orang tua kita sebagai Role Model (Keteladanan) bagi mereka. Sederhananya jika melihat anak kita “bertingkah” coba tengok “tingkah” kedua orang tuanya dulu, jangan-jangan mereka meniru kita.

Setelah menjelaskan konsep berpuasa, Kita bisa juga mengajarkan anak untuk ikut puasa yang dimulai dengan memberikan teladan atau contoh. Hal ini akan membuat anak-anak lebih mudah mempraktikkannya.

Pernah mendengar dong pepatah “children see children do.” 

ROLE MODEL (Keteladanan) menjadi metode untuk ibadah ini karena dari keteladanan sederhana akan menguatkan fitrah keimanan anak. Dengan langsung mempraktikannya anak pasti akan muncul rasa penasarannya sehingga anak ingin mencobanya sendiri.

Keteladanan ini yang harus kita bawa saat melakukan ibadah sahur dan berbuka, lakukan dengan semangat dan mimik wajah yang bahagia. Anak akan belajar dari atmosfer keshalihan yang kita berikan kepadanya. Serta jelaskan apa fungsi sahur dan berbuka puasa juga doa-doa nya ya.

4. Memulainya secara bertahap.

Siapa yang di sini waktu masa kecilnya pernah puasa setengah hari? Pasti pada ngacung. Yap apapun lakukan secara bertahap, ibarat belajar berjalan sewaktu kecil, kita lakukan dengan bertahap mulai dari berdiri, merambat baru melangkah. Ibadah puasa pun sama, kita ajarkan mereka secara bertahap sesuai kemampuan fisik.

Sakha mulanya dari usia 3 tahun hanya ikut sahur dan berbuka, walaupun seringnya hanya berbuka. Nah di usia 4 tahun ini juga dia akan terlibat banyak dalam sahur dan berbuka. Meskipun dia selalu bilang mau ikut berpuasa, tetapi kami tidak pernah memaksa. Hanya saja membuatnya terlibat dengan menanyakan atau berdiskusi tentang menu apa untuk sahur dan berbuka.

Di usia TK, anak dapat diawali berpuasa yang hanya dilakukan sampai waktu Zuhur terlebih dahulu. Kemudian bertahap bisa melanjutkan berpuasa hingga waktu Asar. Bisa juga dilatih untuk berpuasa hingga Zuhur, makan siang terlebih dahulu, lalu melanjutkan puasanya hingga Maghrib.

5. Ciptakan aktivitas seru mengenai Ramadan.

cara mengenalkan ramadan pada anak

Hal terakhir yang membuat anak-anak (iya anak-anak, kan Hafsah juga meski masih umur 10 bulan hahah) juga bersemangat, apalagi sedang School from Home seperti ini adalah bermain bersama.

Sebelum Bulan Ramadan tiba, Saya menyiapkan Sakha untuk menyambutnya. Karena bulan ini adalah bulan yang sangat istimewa, Kami ingin anak juga merasakan keistimewaannya dan menyambutnya dengan kebahagiaan. Salah satu ikhtiarnya adalah mendekorasi rumah dengan suasana ramadan (wall art).

Ide dekorasinya sederhana dari begitu banyaknya sampah kardus di Rumah akibat belanja online. Hal itu menambah volume sampah membuat saya menjadi terlanjur kreatif. Ini kardus bekas harus diapakan ya? Alhasil salah duanya adalah dibuat wall art alias hiasan dinding.

 

memanfaatkan kardus bekas untuk mainan

 

Dekorasi suasana Ramadan

Dekorasi rumah dengan suasan Ramadan bertujuan agar anak lebih mengenal Ramadan di tempat ternyamannya. Kami mebuat dekorasi Ramadan dengan:

1. Membuat hiasan tembok bertulisankan “RAMADAN”

Tutorialnya ada di channel youtube Cerita Mamah :

Notes: pinggiran hiasan bisa di download di website canon di sana banyak printable wall art beraneka ragam tema, termasuk Ramadan.

2. Mengantung papan waktu sholat

Tutorialnya ada di artikkel cara mengenalkan aktivitas sholat ini ya.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Shafira – ceritamamah.com (@shaadl) on

 

3. Mengantungkan kalender buatan dari kardus

(pengennya disulap jadi kalender hijriah, next ya InsyaAllah tutorialnya)

Jam yang terbuat dari kardus monde dan kalender bekas dari kardus buku

4. Hiasan 25 Nabi dari kardus bekas juga

 

mengenalkan ramadan pada anak

Penutup

Nah, aktivitas menghias dinding rumah ini dapat meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak. Selain itu juga dapat melatih motorik halus ananda tercinta dan tentu InsyaAllah mempererat bounding antara anak-anak dengan orang tua. Kuncinya yang perlu Sahabat Mamah perhatikan dalam mengenalkan Ramadan kepada anak balita adalah orangtua harus sabar, tidak tergesa-gesa. Berpikir kreatif dalam beraktivitas menyenangkan supaya anak dan anggota keluarga lainnya pun terlibat. Semoga bisa menjadi inspirasi dan khazanah ya, selamat mencoba selamat membersamai anak-anak.

Semoga bermanfaat
Salam,

66 thoughts on “Cara Mengenalkan Ramadan Kepada Anak Balita”

  1. Boleh di coba nih idenya, memang anak saya baru 1 tahun sih tapi konsep-konsep agama islam harus sudah ditanamkan sejak kecil, supaya besok2 paham seperti apa istimewanya bulan Ramadhan itu .

    Reply
  2. Suka banget liat foto kartun memeluk anaknya.
    Lembutkan suara!
    Ini masih PR, tapi selalu saja saya usahakan.
    Sama nggak cerewet kayaknya.
    Anak saya udah bosan dengar omelan cerewet saya hahaha.

    Btw excited juga menyambut Ramadan kali ini 🙂

    Reply
    • fitrah wanita memang cerewt Mbak, harus kita habiskan 20000 katanya hehe, iya semangat ya biar anak2 makin semangat

      Reply
  3. Seruuuu banget iniii
    Ramadhan memang harus dibikin enjoy, ya!
    Apapun yang terjadi…. kita harus tunjukkan ke anak2 kalo Ramadhan itu bulan yg luaarrrrr biasa!

    Reply
  4. Sewaktu kecil saya juga diajarkan berpuasa oleh orang tua saya. Hingga akhirnya saya paham bahwa puasa hukumnya wajib bagi setiap muslim.

    Reply
  5. Anak saya umur 4 tahun. Karena sering nonton Upin dan Ipin jadinya dia sudah tahu apa itu puasa, katanya, sebentar lagi puasa ya Bun. Akunya juga senang, kok dianya tau sendiri.
    Terima kasih atas mba, ini merupakan inspirasi juga buatku sehingga anak lebih paham lagi tentang bulan Ramadhan

    Reply
    • Wah bagus juga ya kalau tau dari film yang menarik buat dia, justru lebih cepat nurut karena ada contoh langsung seumuran dia.

      Reply
    • Wah ide bagus tp ttp perlu diperhatikan kalau tontonan kadang ada nilai yg terselip yg disampaikam. Seperti upin ipin sy blm sreg krn ada karakter sally yg melambai

      Reply
  6. Kreatif bun anak2nya, menyambut ramadhan dengan penuh suka cita. Lucu-lucu melihat kreasinya, dengan menerapkan penjelasan yang santun dan lembut kepada memang menjadi ilmu parenting bagi orang tua. Dengan sentuhan yang ramah anak bisa mnegerti dan tidak tumbuh menjadi anak yang mudah marah. Keren ulasan seluruhnya.

    Reply
  7. Bagus banget infonya, jadi reminder buat saya. Enggak kerasa bentar lagi ramadan. Anakku tahunya pas Ramadan salat tarawih bareng di masjid. Moga situasi cepat membaik, ya. Aamiin

    Reply
  8. Terima kasih tipsnya, Mbak. Anak saya sudah 7 tahun sih tapi masih suka protes kalau waktunya puasa Ramadan. Tips mengenalkan Ramadan dan merespon anak akan saya praktikkan pelan-pelan.

    Reply
  9. Wah sudah bersiap-siap mentambut ramadan ya Mbak. Kemarin anak saya juga berencana membuat kegiatan tarhib ramadan bersama teman satu kelasnya dalam bentuk video. Semoga ramadan ini penuh berkah, aamiin.

    Reply
  10. Kali ini kita punya tugas tambahan juga, Mbak, memahamkan ke anak bahwa Ramadan kali ini mungkin kita lebih banyak di rumah dan masjid tak punya banyak aktivitas berkumpul

    Reply
  11. Bagus banget ini k tips-tipsnya, anak jadi mudah dan belajar menerima apa adanya. Dalam rangka menjelang ramadhan saya pun belum mengingatkan anak-anak k, bisa jadi panduan ini cara-caranya, makasih ya

    Reply
  12. Bagus banget ya aktivitasnya buat anak. Enggak kerasa Ramadan segera tiba. Mudah-mudahan kondisi cepat stabil kembali dan bisa beribadah tanpa ada rasa khawatir

    Reply
  13. MasyaAllah kreatifnya. Aku gimana ya? Pas bulan puasa tahun kemarin, gurunya aja ngalah , anakku satu-satunya yang dibolehin bawa air! Wkwkk.. Semoga tahun ini, anakku udah mau belajar puasa meski dalam tahap mengenal puasa.

    Reply
  14. Pas banget, di rumah saya ada keponakan yang masih balita, dan mereka emang kepoan orangnya sih, maksudnya suka bertanya-tanya gitu. Mungkin ini bisa jadi bahan referensi saya untuk menjelaskan kepada mereka apa itu ramadan.

    Reply
  15. seru juga menghias rumah. BTW, IIP to..hehe..pantesan keren, makasih Bu ilmunya. terutama tentang intonasi, mimik, dan gestur.

    Reply
  16. Melembutkan suara.
    PR penting ini, mbak. Biasanya hanya bisa lembut kalo pas lagi nggak kesel dan capek.

    Reply
  17. Bersiap-siap nih sebentar lagi saya pun mengenalkan Ramadhan kepada anak kedua saya. Ramadhan tahun ini usianya 2.5 tahun, saya rasa dia akan excited juga melihat orang tuanya makan malam untuk saur dan juga waktu sore menyambut buka puasa.

    Reply
  18. Mengajarkan anak itu sesuatu yang gampang2 susah ya, mbak. Harus tau banget karakternya, supaya bisa cepat dan mudah dimengerti.
    Bener banget nih, saat memberitahu anak intonasi dan mimik wajah itu sangat mempengaruhi banget 🙂

    Reply
  19. Waduh pas banget mba karena anakku mau ke 4 tahun habis Ramadhan. Insya Allah mulai dikenalkan dengan Ramadhan. Memang iya dia mulai banyak bertanya. Kalau diikutkan sahur belum kayanya ya, tapi sudah mulai tahu soal puasa

    Reply
    • diikutin buka aja Mbak, sambil dikasih tau mamah sm ayah lagi puasa. anakku jg pertama2 gt dr puasa sunnah, eh malah jadi pengen ikutan walaupun sahurny jam 7 pagi tar buka dulu kalau laper haha

      Reply
  20. Wahhh menjelang puasa tinggal 2 minggu lagi nie , memang anak harus diajarkan dan diperlihatkan berpuasa sejak masih dini sehingga cepet masuknya, trs diimbangi dengan ide seperti kreatifitas bareng jadi ga berasa juga puasanya ya.

    Reply
  21. Keren banget sih Mbak. Aku jadi punya gambaran nanti bagaimana menghadapi anak-anak yang bertanya. Anakku masih 2 tahun tapi harus bersiap dari sekarang ya

    Reply
  22. Setuju kak..semuanya harus berawal dan berasal dari rumah dahulu dan mendapat penjelasan dari orang tua..jadi kalau ada kebingungan dan butuh penjelasan..anak ga sungkan bertanya ke orangtuanya

    Reply
  23. memang kita sebagai orang tua harus bisa jadi role model yang baik untuk anak kita ya. jangan sampai anak disuruh belajar puasa, eh emaknya malah mokel. hayo… ada yang gitu gak? hihihi…

    Reply
  24. memulai secara bertahap, merupakan kuncinya Mba … Kalau di kami, memang mentargetkan anak puasa tahun ini adalah lebih baik daripada puasa tahun kemarin. Peningkatan sesedikit apapun, sudah merupakan progress .. 🙂

    Reply
  25. Saya juga gitu Mbak ke 3 anak yg udah gedhe², dulu pas mereka kecil. Yg sekarang nih mulai lg mau ngajarin anak yg bungsu msh usia 2 tahunan ttg puasa. Kl sholat Alhamdulillah asal dgr azan dia heboh deh nyuruh smua ambil wudu, hehe

    Reply
  26. Wah Masyaallah, anak-anak jadi semakin semangat menyambut bulan ramadhan ini ya mba, apalagi ibunya kreatif banget. Seneng deh, anak-anak. Ramadan jadi hal yang menyenangkan pastinya. semoga anak-anak juga paham keutamaan bulan Ramadan.

    Reply
  27. Ya Allah.. seuka sekali lihat permainan-permainan yang dibuat buat anakmu, Mbak.

    Ini aku juga mulai mengenalkan Ramadhan ke anak keduaku yang usianya 4 thn. Bisa jadi tambahan masukan nih yang ada di artikel ini

    Reply
  28. Kreatif banget mba mengenalkan anak untuk belajar agama. Jadi anak gk terbenani ya krn caranya slow to mengena. Mksh mba infonya bermanfaat…

    Reply
  29. wah idenya keren bgt mbak kalender ramadhan, jadwal sholat semuanya DIY, pasti asik apalagi ko bareng si kecil bikinnya

    Reply
  30. Memang harus dengan cara yang menyenangkan ya mengenalkan puasa kepada anak-anak, agar mereka mau berpuasa tanpa ada paksaan. Dibikin hepi gini pastinya asyik tuh.

    Reply
  31. Benar sekali ya, sebentar lagi Ramadan… Sudah waktunya yang punya baby yang tumbuh besar mengenalkan mereka pada arti Ramadan dan prosesnya biar mereka paham dan ikut menjalankannya

    Reply
  32. Dulu anak-anak ya ngikut kebangun sih, kalau kami siapin makan sahur. Ya mereka ikut juga sahur, sambil pelan-pelan dikasih tahu, kenapa sahur, dll. Berproses sih semuanya…

    Reply
  33. MaasyaAllah, salut banget sama marah-marah tangguh seperti ini. Kreatif banget menghadapi kelakuan anak yang memang masanya ingin tahu. Semoga saya bisa banyak belajar ya mah, jadi marah-marah yang tangguh juga. Heheheh

    Reply
  34. Jadi ingat pepatah, " Mengajari sejak kecil seperti memahat di batu. Mengajari di usia remaja ke atas seperti melukis di air." Itulah pentingnya kita mengenalkan keimanan dan ketakwaaan sejak usia dini sekaligus melatih kedisiplinan beribadah.

    Reply
  35. Anak-anak pasti heboh banget kalo ikutan sahur. Pengalamanku dulu juga gitu. Ada yang minta susu, ada yang minta bisikuit. Mereka pikir itu sarapan, jadi nggak ada yang mau makanan berat. Alhamdulillah, ketika beranjak remaja sekarang mereka sadar akan perintah puasa Ramadhan.

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page