Liburan Sekolah dengan Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris

Photo of author

By Shafira Adlina

kampung inggris

Liburan sekolah selalu datang dengan rasa lega bagi anak-anak. Tidak ada jadwal padat, tidak ada PR harian, dan waktu bermain terasa lebih panjang. Namun bagi sebagian orang tua, termasuk saya, liburan justru memunculkan satu pertanyaan penting: apakah waktu ini akan berlalu begitu saja, atau bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih bermakna.

Anak pertama saya, Halim, berusia 10 tahun dan saat ini duduk di kelas 4 SD. Ia termasuk anak yang aktif dan penuh rasa ingin tahu. Belakangan, saya sering mendapati Halim mengulang kata-kata bahasa Inggris yang ia dengar dari film, gim, atau video yang ia tonton. Kadang pengucapannya belum tepat, kadang ia bertanya artinya, lalu tertawa sendiri.

Dari situ, perhatian kami mulai tertuju pada satu hal. Bukan karena ingin mengejar kemampuan tertentu, tetapi karena melihat ketertarikan yang tumbuh secara alami. Di usia ini, anak masih belajar dengan cara yang sangat jujur, melalui rasa penasaran dan pengalaman sehari-hari.

Ketika Obrolan Kecil Membuka Percakapan Besar

Di rumah, kami terbiasa mengajak Halim mengobrol tentang banyak hal. Tentang sekolah, tentang hal-hal yang ia sukai, juga tentang mimpinya. Dari percakapan sederhana itulah, Halim pernah menyampaikan keinginannya untuk berkuliah di luar negeri dan suatu hari bisa keliling dunia.

Kami ingin memupuk keinginan itu bukan dengan ambisi kosong tapi dukungan nyata yang rileks. Kami mencoba mengarahkan tanpa memaksa, mengenalkan bahwa setiap mimpi membutuhkan persiapan, dan setiap persiapan bisa dimulai dari langkah kecil.

Dalam konteks inilah, bahasa Inggris menjadi bagian yang tak terpisahkan. Bukan sebagai tuntutan prestasi, melainkan sebagai alat agar ia memiliki lebih banyak pilihan di masa depan.

Kampung Inggris yang Sering Muncul dalam Pencarian

Saat mulai mencari referensi kursus bahasa Inggris, nama Kampung Inggris hampir selalu muncul. Kampung Inggris yang terletak di Pare, Kediri, dikenal sebagai pusat pembelajaran bahasa Inggris sejak tahun 1970-an. Awalnya hanya berangkat dari satu lembaga kecil, lalu berkembang menjadi kawasan belajar dengan ratusan lembaga kursus.

Yang membuat Kampung Inggris bertahan hingga sekarang bukan hanya jumlah lembaganya, tetapi lingkungan belajarnya. Bahasa Inggris tidak hanya dipelajari di kelas, melainkan juga digunakan dalam keseharian. Konsep ini terdengar menarik, terutama untuk anak-anak yang belajar lebih efektif melalui kebiasaan dan praktik langsung dibandingkan hafalan.

Bagi saya, lingkungan seperti ini terasa relevan untuk dipertimbangkan, apalagi di masa liburan sekolah ketika anak tidak dibebani target akademik lain.

Perlu atau Tidak Belajar Lebih Serius di Usia SD

Sebagai orang tua, saya tidak sedang mengejar Halim agar langsung fasih berbahasa Inggris. Yang saya pikirkan justru bagaimana membangun dasar yang sehat. Rasa percaya diri, keberanian mencoba, dan kebiasaan belajar yang positif terasa jauh lebih penting dibandingkan hasil instan.

Di sinilah kursus mulai saya lihat sebagai opsi, bukan keharusan. Liburan sekolah bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan pengalaman belajar yang berbeda, dengan tempo yang lebih santai.

Menjadikan waktu belajar anak lebih terarah dengan program yang mendukung kesiapan akademik dan masa depannya terdengar bukan sebagai tuntutan, melainkan sebagai pengingat akan niat baik orang tua dalam menyiapkan anak sedikit demi sedikit.

World English sebagai Salah Satu Alternatif yang Dipertimbangkan

Di tengah pencarian informasi, saya menemukan Kampung Inggris World English melalui situs resminya https://www.kampunginggris.online

Dari informasi yang saya baca, pendekatan pembelajarannya menekankan pada komunikasi, pembiasaan, dan suasana belajar yang tidak kaku. Ada fokus pada keberanian berbicara dan penggunaan bahasa Inggris secara aktif, bukan sekadar memahami teori.

Untuk anak seusia Halim yang masih berada di tahap eksplorasi, pendekatan seperti ini terasa masuk akal. Anak diberi ruang untuk mencoba, salah, lalu belajar lagi tanpa tekanan berlebihan.

kampung inggris pare

Program yang Fleksibel untuk Berbagai Usia

Selain untuk anak sekolah dasar, program kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris juga tersedia untuk pelajar SMP dan SMA, mahasiswa, hingga fresh graduate. Informasi mengenai pilihan program Kampung Inggris dapat dilihat melalui https://www.kampunginggris.online/program/

Bagi pelajar yang lebih besar, masa libur semester sering kali menjadi waktu jeda yang panjang. Tidak sedikit mahasiswa dan fresh graduate yang masih menunggu kelulusan atau mempersiapkan diri masuk dunia kerja.

Di fase ini, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bisa menjadi bekal penting. Manfaatkan masa liburan dengan meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris sebagai bekal karier dan peluang studi ke luar negeri terdengar sebagai ajakan yang relevan, tanpa harus terasa menggurui.

Mempertimbangkan dengan Tenang sebagai Orang Tua

Hingga saat ini, saya masih berada di tahap mempertimbangkan. Membaca, mencari tahu, dan membayangkan apakah pilihan ini sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan anak. Bagi saya, proses ini juga bagian dari peran orang tua, mencari informasi tanpa tergesa, lalu menimbang dengan kepala dingin.

Kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris online bisa menjadi salah satu alternatif bagi anak yang ingin mengisi masa liburan dengan lebih terarah. 

Mungkin tidak semua keluarga perlu mengambil keputusan yang sama. Namun di masa liburan seperti ini, tidak ada salahnya memberi ruang untuk berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri, apa yang bisa kita siapkan hari ini untuk masa depan anak tanpa mengorbankan kebahagiaannya saat ini.

Entah itu melalui kursus bahasa Inggris, aktivitas belajar ringan di rumah, atau sekadar membuka percakapan tentang mimpi dan minat anak, setiap langkah kecil tetap punya arti. Jika Kampung Inggris menjadi salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan, orang tua bisa memulainya dengan mencari informasi, menyesuaikan dengan kebutuhan anak, dan mendengarkan kesiapan mereka.

Karena pada akhirnya, keputusan terbaik bukan yang paling cepat diambil, melainkan yang paling selaras dengan ritme belajar anak dan kondisi keluarga.

Semoga bermanfaat, salam.

Total Views: 99

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page