Mam, apa kalian pernah merasakan kekhawatiran pada anak yang baru masuk SD? Kalau ya berarti sama denganku. Ada hari-hari di mana aku khawatir pada Hafsah yang baru masuk SD.
Sebagai ibu, wajar rasanya mempertanyakan: apakah ia bisa mengikuti pelajaran? Apakah ia cukup fokus? Sudahkah aku menciptakan lingkungan belajar yang tepat di rumah?
baca juga: Review Uji Coba Gratis Wink Smart Learning — Belajar Tanpa Disuruh Lagi!
Di artikel sebelumnya, aku sudah bercerita bagaimana pertama kali Wink datang ke rumah dan bagaimana Hafsah langsung antusias mencobanya. Sekarang, setelah satu bulan penuh menggunakannya setiap hari, aku akhirnya merasa siap menulis Wink Smart Learning review jujur dari pengalaman kami sendiri.
Dan ya, di artikel ini aku juga akan menjawab pertanyaan yang paling sering muncul:
“Wink Smart Learning penipuan atau tidak sih?”
Mari kita mulai dari awal.

Mengenal Wink Smart Learning Lebih Dekat
Sebelum mencoba sendiri, aku sebenarnya sudah sering melihat Wink Smart Learning muncul di Instagram. Kontennya informatif dan menarik, tapi seperti kebanyakan orang tua, aku butuh bukti nyata. Aku bukan tipe yang langsung percaya pada iklan edukasi anak. Aku butuh melihat bagaimana sistemnya bekerja, apakah kontennya aman, apakah ritmenya cocok untuk anakku.
Aku bahkan sempat cari review-review lain dan tanya beberapa teman. Ada rasa penasaran, tapi juga sedikit was-was.
Banyak orang tua mencari tahu soal “wink smart learning penipuan”, dan aku paham kenapa. Di era sekarang, platform edukasi anak muncul hampir setiap bulan. Kita semua ingin berhati-hati.
Namun setelah mencoba sendiri, aku sadar satu hal: Wink bukan layanan yang muncul tiba-tiba.
Wink pertama kali diluncurkan di Indonesia tahun 2024. Selama setahun penuh, mereka menjalankan uji coba gratis yang dikirim langsung ke rumah. Lalu sejak Desember 2025, sistemnya berubah menjadi kunjungan guru, mengikuti permintaan banyak orang tua yang merasa lebih nyaman dijelaskan langsung.
Saat ini uji coba gratis baru tersedia di Jakarta dan beberapa area Jabodetabek. Semoga ke depannya makin luas jangkauannya.

Apa Itu Wink Smart Learning? | Metode Belajar Korea untuk Anak Usia 3–7 Tahun
Wink adalah metode belajar dari Korea yang dirancang khusus untuk anak usia dini. Yang membuat Wink berbeda adalah pendekatan belajar yang tidak pasif dan tidak membuat anak “diam menonton”.
Berikut beberapa hal yang aku rasakan berbeda setelah menggunakannya:
1. Bukan Sekadar Menonton Video
Di Wink, anak selalu diminta untuk merespons.
Hafsah harus:
✓ menekan tombol
✓ memilih jawaban
✓ menyusun pola
✓ mengulang bunyi fonik
✓ membaca instruksi sederhana
Di hari pertama Hafsah mencoba, aku sempat senyum sendiri melihatnya manggut-manggut mengikuti suara fonik, lalu tiba-tiba bilang, “Mam, Hafsah bisa!”.
Hal-hal kecil seperti ini ternyata membuat belajar terasa seperti bermain.
2. Sistemnya Terstruktur dan Aman
Tidak ada iklan, tidak ada tombol yang bikin anak terdistraksi, tidak ada pintu kemana-mana seperti tablet pada umumnya. Perangkatnya hanya berisi pembelajaran.
3. Mendorong Kemandirian Anak
Ini bagian favoritku.
Jadwal belajar Hafsah otomatis muncul setiap hari. Dia terbiasa memulai pelajarannya sendiri, tanpa aku harus mengingatkan berkali-kali.
Sebagai ibu yang juga bekerja di rumah, ini membantu banget.
Pengalaman Kami: Wink Smart Learning Review Jujur
Selama satu bulan pemakaian, aku melihat beberapa perubahan nyata — bukan perubahan besar yang dramatis, tapi langkah-langkah kecil yang berarti.
✓ Hafsah Jadi Lebih Fokus
Biasanya ia hanya bertahan 5–7 menit saat belajar membaca.
Tapi dengan Wink, durasinya bisa lebih lama, bahkan kadang aku disuruh “jangan ganggu dulu, Mah”.
Fondasi fokus ini yang paling aku syukuri.
✓ Jadwal Belajarnya Rapi
Aku biasanya menyiapkan worksheet harian, tapi dengan Wink semuanya sudah tersusun: Matematika, Bahasa Indonesia, Fonik, dan Bahasa Inggris — empat mata pelajaran setiap hari.
Pada hari-hari ketika energiku rendah, Wink seperti “asisten kecil” yang memastikan Hafsah tetap belajar meski aku sedang tidak maksimal.
✓ Perkembangan Harian Terlihat Jelas
Setelah selesai belajar, evaluasi otomatis muncul di dashboard.
Aku bisa lihat:
– mana yang sudah dikuasai
– mana yang perlu diasah lagi
– grafik perkembangan minggu demi minggu
Ada satu momen ketika grafik membaca foniknya naik lumayan drastis setelah ia berhasil menyelesaikan level yang sebelumnya ia ulang. Aku sampai terharu.
Apa Saja Fitur Utamanya? (dan Apa Bedanya dengan Aplikasi Belajar Lain?)
- Perangkat interaktif khusus anak
Bukan tablet biasa. Antarmukanya bersih, aman, dan fokus pada pembelajaran. - Sistem belajar harian yang sudah terjadwal
Anak tidak asal memilih pelajaran. Ini mencegah distraksi. - Evaluasi lengkap untuk orang tua
Aku benar-benar bisa melihat perkembangan Hafsah secara terukur. - Lingkungan belajar imersif
Animasinya dibuat seperti dunia kecil yang menyenangkan bagi anak.
Untuk Siapa Wink Cocoknya? (Usia 3–7 Tahun)
Menurutku, Wink cocok untuk:
✓ anak yang mudah bosan
✓ orang tua yang ingin membentuk kebiasaan belajar mandiri
✓ anak transisi PAUD–SD
✓ anak yang butuh stimulasi fonik, matematika, dan bahasa Inggris
Hafsah sendiri tipe anak cepat tangkap tapi cepat bosan — dan di sinilah Wink terasa pas.
baca juga Anak Susah Belajar? Adakah Kebutuhan yang Terlewati?
Berapa Harga Wink? | Apakah Worth It?
Harganya tergantung promosi dan paket yang dipilih.
Sebagai gambaran:
Les privat biasanya Rp400.000–Rp700.000 per mata pelajaran per minggu.
Dengan Wink, 4 mata pelajaran setiap hari, biaya mulai dari Rp590.000 per bulan.
Kalau dihitung, kurang lebih:
→ Rp100.000 per mata pelajaran
→ Jauh lebih hemat
Ada juga opsi kunjungan guru untuk pembelajaran 1:1.
Awalnya aku juga sempat bertanya dalam hati: worth it nggak ya?
Tapi setelah melihat hasil sebulan, rasanya biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang kami dapat.
Jika Ada Kendala, Bisa Hubungi Siapa?
Wink menyediakan layanan pelanggan lewat:
📲 WhatsApp: 6285-8814-86552 / 6285-1197-27177 (10:00-19:00)
📩 Instagram DM: @winksmartlearning
📄 Atau langsung pada guru yang datang saat uji coba
Cobain Dulu Saja: Uji Coba Gratis (Tanpa Beban)
Menurutku, cara paling aman menilai cocok atau tidaknya Wink adalah: coba dulu.
Karena setiap anak itu unik.
Yang cocok untuk Hafsah belum tentu cocok untuk semua anak — begitu juga sebaliknya.
Kalau kamu berada di wilayah layanan uji coba, kamu bisa daftar di sini:
👉https://wink.co.id/pendaftaran-uji-coba-gratis?request_channel=Blog_Ceritamamah
Tidak bayar apa pun.
Tidak terikat.
Cukup lihat apakah ritme belajarnya cocok untuk anakmu.

Penutup
Setelah sebulan mencoba, aku bisa bilang bahwa Wink bukan penipuan, bukan gimmick, dan bukan sekadar tablet belajar. Ini benar-benar metode belajar yang didesain untuk anak usia dini — interaktif, aman, dan membangun kemandirian.
Untuk Hafsah, Wink bukan sekadar alat belajar, tapi ruang aman di mana ia belajar percaya diri dengan kemampuannya sendiri.
Kalau ingin baca pengalaman pertama Hafsah mencoba Wink, kamu bisa cek artikel sebelumnya di ceritamamah.com. Semoga lewat dua artikel ini kamu mendapat gambaran lengkap dari sudut pandang seorang ibu.
Semoga membantu ya, Mam 🤍
