TIDUR BAYI

Photo of author

By Shafira Adlina

Sakha Berumur 2 Bulan
Pada umumnya waktu tidur bayi baru lahir selama 20 jam dengan interval waktu 15 menit hingga 3 jam dalam sekali tidur. Dalam rentang waktu tersebut, bayi biasanya terbangun karena kepanasan, kedinginan, lapar, haus atau tidak nyaman. Pola tidur yang seperti ini menjadi tantangan tersendiri bagi Ibu baru seperti saya.
Pada waktu hamil, saya menjadi lebih sering mengantuk dari biasanya. Jika  sebelumnya saya tidur 6-7 jam, maka di kala hamil saya bisa tidur 8-10 jam sehari (include bobo siang).
Pada trisemester pertama dan kedua karena saya cukup sibuk kuliah dan banyak tugas, saya tidak terlalu banyak tidur. Namun akibatnya, kelelahan di siang hari atau tertidur setelah sholat isya menjadi hal yang sering dilakukan. Kemudian saat trisemester ketiga, karena sudah mendekati ujian akhir semester, dan badan yang sudah sangat besar juga berat. Jadilah saya tambah sering merasa capek dan ingin istirahat, apalagi semenjak usia 36 Minggu saya tinggal di rumah mertua, tidak belanja dan masak, mantap kan hehe.
Dan Pola tidur saya yang kaya princess itu, harus 270 derajat berputar ketika Saya melahirkan. Seperti bayi-bayi pada umumnya, Sakha bangun dan tidur sesuka hatinya. Kurang lebih 40 hari, saya harus beradaptasi dengan semua hal yang baru ini, pasang kuping dan mata yang ekstra. Untungnya di awal-awal masa ini Ibu mertua ikut menemani bangun saat malam jika Sakha terbangun, kadang sampai tidak sadar saya menyusui Sakha sambil tertidur. Mungkin karena proses adaptasi ini, Ibu lebih sensitif dibanding Ayah. Setiap mendengar tangisan, kita pasti langsung terbangun.
Jam tidur? Berubah drastis, bisa 3-4 jam sehari. Belum lagi kelelahan yang melanda karena mengurusi bayi dan rumah, Alhamdulillah yang memakai asisten atau dibantu orang tua atau malah tinggal di rumah mertua seperti saya. Ditambah lagi masa-masa pemulihan setelah  melahirkan entah pre vagina(normal) atau sc (section caesar) seperti saya. Kurang lebih 4 bulan saya baru merasa pulih total, selama itu ya saya bersahabat dengan bayi, badan dan lingkungan yang serba baru. Jika tidak ada iman, mungkin baby blues bisa saja melanda seperti yang diceritakan orang banyak.
Hal itu mungkin yang membuat berat badan saya turun sampai 9 kilo dalam 1 minggu (tapi setelah itu perlahan naik haha). Stress karena ditinggal suami ke luar kota dan pulau.
Untungnya selain ada Ibu mertua yang membantu saya ada juga Grup Whatsapp keluarga yang berisi kakak2 saya yang lebih senior karena sudah menikah dan beranak pinak. Mereka berpesan jika Sakha tertidur, lebih baik tidur saja agar tidak kelelahan. Namun karena Sakha tidak memakai pospak karena kulitnya masih sensitif dan saya masih suka main HP terkadang saya jadi tidak ikut tidur bersama Sakha. Akhirnya saat Sakha terbangun saya pun ngantuk.
Namun seiring dengan bertambahnya umur Sakha, semakin terlihat pola tidurnya. Sehari Sakha bisa 3-4 kali tidur dalam sehari. Jam 4-5 pagi (subuh) biasanya Ia terbangun, menyusu, mandi, main kemudian tertidur lagi sekitar Jam 8 hingga Jam 11 kemudian aktif hingga jam 2. Lalu tidur lagi hingga jam 4. Dan tidur malam paling telah jam 7 sekitar Isya. Saat malam, bangun setiap 2-3 jam sekali untuk menyusu atau menganti popok. Itu versi ideal ya, kalau lagi eror atau rewel bahkan sakit ya beda lagi. Apalagi di usia bulan 3 hingga 7 saat-saat Sakha di tinggal siang harinya saat saya harus riset di lab. Saya yang lelah setelah di lab ingin istirahat bertemu dengan kerinduan Sakha yang ingin di timang, lengkap sudah. Lelah sekaligus menyenangkan memang huhu.
Tapi badai sudah berlalu…
Sakha sudah 1 tahun sekarang, Ia tidur sudah seperti anak kecil. Kini Sakha tetap memakai clodi sesekali memakai pospak jika stok klodi belum kering atau belum dicuci (mau toilet training dalam waktu dekat ini) . Pola tidurnya semakin jelas, kini Sakha bobo 2-3 kali sehari (termasuk tidur malam). Tidur di saat pagi setelah sarapan, tidur siang dan tidur malam.
Karena masa-masa pertumbuhannya ini juga, Sakha di malam hari masih minta menyusu 3-4 jam sekali. Sesekali saya suka terlelap tidur dan tidak mendengar jika Sakha meminta susu apalagi kalau saya kemalaman tidur karena harus merapihkan tugas akhir saya. Mudah-mudahan semakin bertumbuh kembangnya Sakha semakin terlihat pola tidurnya.
Jadi, tetap semangat ya Ibu-Ibu baru dalam menemani, merawat dan mendidik putra-putri tercinta. Buat para pasangan suami istri baru, ayo persiapkan diri-diri sebaik-baiknya…apalagi para bumil, persiapan mental jauuuuh lebih penting dibanding pernak pernik syalalala itu…
diperlukan ilmu dan keikhlasan dalam menerima tangis, kotoran, rewelan putra-putri kita.
Lantunan doa yang indah agar mereka menjadi generasi sholeh-sholeha. Happy parenting, happy mom happy kids 😀
Salam sayang.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page