8 Nasihat Parenting Menurut Psikolog Elly Risman

Photo of author

By Shafira Adlina

parenting elly rismanMenjadi orang tua yang baik berarti memiliki keinginan untuk terus belajar. Karena tentu saja jadi orang tua, baik ayah dan ibu punya tugas yang sulit salah satunya untuk memberi bekal pada anak dalam mendidik anak. Orang tua harus benar-benar memahami bagaimana pola asuh yang tepat untuk anak, apalagi di era digital seperti sekarang. 

Membesarkan anak di zaman dulu dengan zaman sekarang tentu saja berbeda polanya. Karena di satu sisi adanya perkembangan digital akan lebih memudahkan antara orang tua dan anak dalam digital parenting. Namun di sisi lain selain kemudahan yang diberikan, terkadang muncul gap antara orang tua dan anak yang berakhir dengan masalah. 

Baca juga : Digital Parenting Untuk Mencegah Anak Kecanduan Internet Dan Gadget

Nasihat Parenting Elly Risman

Berikut ini beberapa nasihat pengasuhan anak di era digital ala Elly Risman. 

#1. Tanggung Jawab

Yang pertama ada yang namanya tanggung jawab. Tanggung jawab di sini tidak hanya diperankan oleh ibu saja melainkan juga ada andil dari ayah. Di zaman sekarang ayah dan ibu harus punya pandangan yang sama bahwa mereka punya tanggung jawab atas jiwa, tubuh, pikiran, bahkan keimanan dan kesejahteraan dari anak secara penuh. 

Elly Risman mengatakan dalam sebuah tesis pernah dibahas mengenai peran ayah terhadap anak-anaknya. Anak laki-laki yang kekurangan sosok ayah dia akan nakal, agresif, narkoba dan seks bebas. Sementara untuk anak perempuan umumnya lebih ke depresi dan seks bebas. Untuk itu peran ayah di rumah juga sangat penting. 

Artikel ini : Lakukan 4 Hal ini Saat Suami Tidak Mau Mengasuh Anak

Namun di saat sekarang masih banyak orang tua yang belum menyadari bahwa anak hanya cukup dididik oleh ibunya saja sementara sang ayah sibuk bekerja. Bahkan untuk ayah dan ibu yang memang pekerja, biasanya anak dilepaskan secara total ke babysitter atau mertua. Jika memang kita harus benar-benar melepaskan anak karena berbagai kondisi, akan sangat baik untuk memilah orang-orang yang akan berperan dalam membantu kita untuk menjaga si kecil. 

Salah satu materi parenting yang pernah disampaikan dr.tiwi untuk memaksimalkan bounding anak adalah kita tetap hadir dengan penuh di waktu bangun dan menjelang tidurnya. Next, kita bahas ini ya.

#2. Kedekatan Orang Tua Dan Anak

Elly Risman mengatakan bahwa kedekatan antara ayah dan anak serta ibu dan anak juga sangat penting. Kedekatan ini bahkan melekat dari jiwa ke jiwa bukan hanya berdasarkan pelukan dari orang tua ke anak tapi lebih ke secara emosional. Tentu berbeda dekat secara fisik dengan dekat secara jiwa.

Sampai sekarang, masih banyak anak yang tidak mendapatkan hal tersebut dan membuat jiwanya terasa hampa. Apalagi saat beranjak dewasa hal tersebut akan semakin dirasakan oleh si anak.

#3. Punya Tujuan Pengasuhan Yang Jelas

Ternyata dalam mengasuh anak orang tua harus punya yang namanya tujuan pengasuhan yang jelas. Namun sampai saat ini, masih cukup banyak ibu usia 25 sampai 45 tahun baik yang bekerja atau tidak bekerja, kelas ekonomi menengah ke atas dan menengah ke bawah belum punya tujuan pengasuhan. 

Biasanya para ibu ini tidak mengetahui anak ini akan dibawa kemana. Untuk itu, di zaman yang serba canggih seperti sekarang orang tua harus punya tujuan pengasuhan yang jelas sejak anak dilahirkan. Lagi dan lagi ibu dan ayah harus punya kesepakatan untuk bekerja sama, karena anak adalah prioritas bersama. Orang tua harus mengetahui apa saja yang akan diberikan kepada anak dan bagaimana cara mewujudkannya melalui pendekatan.

#4. Bertutur Yang Baik

Nasihat pengasuhan berikutnya oleh Ali Risman adalah bagaimana orang tua harus belajar berbicara dengan baik kepada anak. Berbicara yang baik bukan hanya kata-kata yang sopan tapi kita sebagai orang tua tidak boleh membohongi anak. 

Kemudian jangan sampai membandingkan anak dengan anak lainnya, karena dari sini buah hati akan merasa tidak percaya diri yang bisa terbawa sampai dirinya dewasa. Menyalahkan anak dan memerintah juga tidak baik, karena akan terkesan membuat anak merasa tidak berharga dan tidak terbiasa memilih. Hal fatal berikutnya adalah dapat membuat anak jadi sulit untuk mengambil keputusan ketika nanti dia dewasa.

#5. Pengajaran Agama

Orang tua tentu juga punya kewajiban yang namanya mengajarkan anak tentang agama sedini mungkin. Pendidikan agama yang diajarkan kepada anak, tidak hanya seputar bagaimana anak taat ibadah saja. Seperti misalnya baca Alquran, puasa atau pergi ke tempat ibadah, bukan ini saja yang harus ditanamkan kepada anak tapi lebih ke emosional.

Kita harus menanamkan pendidikan agama secara emosional maka membuat anak menyukai semua aktivitas keagamaan. Jika sudah ada dasar pendidikan agama dari orang tua, ayah dan ibu bisa lebih mudah untuk memasukkan anak ke sekolah agama untuk mendapatkan pendidikan agama lanjutan. 

#6. Di Kala Anak Masuk Fase Pubertas

Saat anak sudah masuk usia pubertas, tentu saja akan berbeda ketika anak masih kecil. Di mana pada usia ini kebanyakan orang tua masih malu untuk membicarakan masalah seks pada anak bahkan cenderung dihindari. Padahal masalah seks harus dibicarakan sejak dini kepada anak dengan bahasa yang memang mengikuti usia anak.

Hal ini sangat penting untuk membuat anak paham tentang pendidikan seks sejak dini. Karena pendidikan seks sangat penting untuk membuat anak terhindar dari hal-hal mengerikan di luar sana. Jangan mengajarkan pendidikan seksual ketika anak sudah istilahnya masuk masa menstruasi, karena waktu ini sebenarnya sudah sangat telat untuk penanaman pemahaman seks itu sendiri. 

#7. Persiapan Anak Di Era Digital

Tips Elly Risman untuk mempersiapkan anak di era digital adalah dengan mengajarkan anak penggunaan gadget tidak berlebihan. Orang tua harus menghindarkan penggunaan gadget yang diberikan kepada anak sejak bayi. 

Baik ibu dan ayah harus punya peran untuk mengajarkan kepada anak bahwa memakai gadget ada waktunya dan punya batasan waktu. Untuk anak juga perlu dibatasi akses internet, agar mencegah anak melihat situs yang berbahaya bagi diri dan mentalnya. 

Orang tua bisa lebih menggunakan komunikasi dibanding gadget, jangan malah sebaliknya. Baik ayah maupun ibu, bisa mengajak anak mengobrol saat pulang sekolah untuk mengetahui apa saja yang terjadi hari itu. Komunikasi tentang perasaan sangat baik untuk membuat anak lebih terbuka kepada orang-orang terdekat setiap sedang merasakan sesuatu, entah perasaan bahagia atau sedih. 

#8. Mengajarkan Anak Menahan Pandangan

Untuk poin ini, sebenarnya masih punya keterkaitan dengan bagaimana pendidikan agama yang diberikan kepada anak dan juga bagaimana orang tua memberikan pendidikan seks untuk anak. Orang tua harus benar-benar mengajarkan anak, bagaimana caranya menjaga dan menahan pandangan kepada lawan jenis. 

Bahkan hal tersebut juga tertuang di dalam ayat Alquran, setiap orang harus menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Kata Elly Risman, ketika otak rusak maka kemaluan tidak akan bisa dikendalikan. Ketika hal ini tidak dibicarakan oleh orang tua kepada anak, maka anak juga tidak tahu bagaimana caranya bersikap. 

nasehat elly rismanItu tadi 8 nasihat pengasuhan anak oleh Elly Risman. Tentunya kita sebagai orang tua, tidak boleh berhenti dan menyerah begitu saja untuk mendidik anak sejak usia dini sampai anak dewasa.  Tidak hanya secara umur, tapi juga pada sikapnya. 

7 thoughts on “8 Nasihat Parenting Menurut Psikolog Elly Risman”

  1. Saya setuju banget soal jangan banding-bandingin anak dengan anak lain. Ini satu yang saya selalu pegang dari dulu, segimana-gimananya anak orang, saya berusaha sekuat tenaga untuk nggak ngebanding2in mereka dengan anak saya.

    Walaupun sekelebat mata ada aja pikiran untuk membanding2kan, tapi kudu buru2 saya buang jauh2.

    Reply
  2. duuh..8 nasehat yg sangat penting nih ya.. terimakasih sdh menuliskannya sehingga bisa kuteruskan ke sahabat dan kerabat yg membutuhkannya.. sekali lagi terimakasih ya..

    Reply
  3. Meskipun saya belum menjadi orang tua yang sesungguhnya, namun tulisan ini tentang nasihat parenting memberi saya ilmu dan pengetahuan yang akan sangat bermanfaat bagi saya di kemudian hari, terkhusus ketika saya dan istri sudah memiliki anak

    Reply
  4. Bu Elly ini panutan banget.
    Gaya parentingnya yang cerdas dan islami bikin shock therapy juga kadang-kadang.
    Hiihii~
    Seminar Bu Elly selalu sukses membawa “oleh-oleh” yang aplikatif.
    Meski perlahan tapi pasti bisa, menyamakan tujuan dalam pengasuhan bersama pasangan.

    Reply
  5. kadang masih agak susah ditahan itu membandingkan anak menurutku. karena kadang kita nggak sadar mengucapkannya dengan alasan memotivasi anak padahal diri sendiri aja nggak suka dibandingkan dengan anak lain.

    Reply
  6. Sekarang tantangan orang tua dalam mengasuh anak sangat besar ya mbak. Duh, saya jadi keinget teman saya yang suka ngeluh kalau anaknya susah dikandani (kalau bahasa orang Jawa). Memang ilmu parenting saat ini banyak dibutuhkan orang tua

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page