Makanan Ibu Menyusui yang Bisa Bikin Bayi Sering Pup dan Kentut

Photo of author

By Shafira Adlina

Makanan Ibu Menyusui yang Bisa Bikin Bayi Sering Pup dan Kentut.

Momen menyusui adalah salah satu fase paling emosional dan bermakna dalam perjalanan menjadi seorang ibu. Melalui ASI, kita tidak hanya memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil, tetapi juga menghadirkan kenyamanan, kedekatan, dan rasa aman. Namun, tidak sedikit ibu yang mengalami kekhawatiran ketika bayinya tampak tidak nyaman setelah menyusu—misalnya, bayi menjadi sering kentut, pup berkali-kali dalam sehari, atau tampak kembung dan rewel.

Salah satu hal yang kerap tidak disadari oleh ibu adalah: pola makan kita bisa memengaruhi kualitas dan efek ASI pada bayi. Ya, meskipun ASI tetap mengandung nutrisi utama yang dibutuhkan bayi, apa yang kita konsumsi selama menyusui dapat berdampak langsung pada kenyamanan pencernaan si kecil.

Pengalaman Nyata: Saat Bayi Jadi “Sensor” Pola Makan Ibu

Saya pribadi baru benar-benar menyadari hal ini setelah memiliki anak ketiga. Waktu anak pertama dan kedua, saya tidak terlalu memperhatikan apa yang saya makan. ASI tetap keluar, bayi pun terlihat cukup kenyang. Tapi ternyata, saat saya sering ngemil makanan berbasis gluten—seperti roti, donat, cake, dan bolu—anak ketiga saya jadi sering kentut dan pup berulang kali, bahkan langsung setelah menyusu.

Awalnya saya pikir itu normal. Tapi semakin diperhatikan, ternyata pola ini berkaitan dengan jenis makanan yang saya konsumsi.

Saya pun mulai mencari informasi dari berbagai sumber medis dan parenting terpercaya. Dan hasilnya mengejutkan: ya, pola makan ibu memang bisa berpengaruh terhadap pencernaan bayi yang menyusui.

baca juga : Perlengkapan Bayi Anti Mubazir dan Pilihan Popok Bebas Ruam


Pola Makan Ibu & Kualitas ASI: Apa Kata Pakar?

1. ASI Menyesuaikan dengan Nutrisi Tubuh Ibu

Menurut Nutriclub Indonesia, tubuh ibu menyusui akan “mengambil” cadangan nutrisi dari tubuh untuk memproduksi ASI, agar tetap memenuhi kebutuhan bayi. Artinya, meskipun kita makan tidak seimbang, tubuh tetap berusaha menghasilkan ASI yang bergizi.

Namun, bila pola makan ibu tidak terjaga dalam jangka panjang, kualitas ASI bisa berkurang. ASI memang tetap keluar, tapi bayi bisa menjadi lebih sensitif terhadap perubahan rasa, aroma, bahkan komposisi mikro dalam ASI. Ini yang bisa memengaruhi kenyamanan bayi saat menyusu.

Sumber: Nutriclub Indonesia


2. Makanan Tertentu Bisa Memicu Kolik dan Gangguan Pencernaan Bayi

Situs Halodoc menyebutkan bahwa ada beberapa jenis makanan yang berpotensi menyebabkan kolik atau gas pada bayi, terutama bila dikonsumsi oleh ibu menyusui, antara lain:

  • Produk olahan susu (susu sapi, keju, yogurt)
  • Makanan tinggi gula dan gluten seperti roti, cake, donat
  • Makanan pedas dan berlemak
  • Sayuran bergas seperti brokoli, kol, dan kubis
  • Minuman berkafein

Jika ibu mengonsumsi makanan ini dalam jumlah besar atau terus-menerus, maka kandungan zat dalam makanan tersebut bisa memengaruhi ASI dan menimbulkan ketidaknyamanan pada pencernaan bayi—seperti sering kentut, kembung, hingga pup yang lebih encer atau terlalu sering.

Sumber: Halodoc


3. Makanan yang Dianjurkan untuk Ibu Menyusui

Menurut Wyeth Nutrition Indonesia, ada beberapa jenis makanan yang justru bisa membantu produksi dan kualitas ASI agar lebih optimal serta minim efek samping untuk bayi, yaitu:

  • Oatmeal dan biji-bijian utuh
  • Sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, brokoli
  • Buah segar kaya serat dan vitamin C
  • Kacang-kacangan
  • Air putih yang cukup setiap hari

Makanan-makanan ini tidak hanya memperkaya nutrisi dalam ASI, tetapi juga membuat tubuh ibu tetap bertenaga, tidak mudah lapar, dan membantu sistem pencernaan ibu bekerja lebih baik—yang pada akhirnya berdampak baik juga untuk bayi.

Sumber: Wyeth Nutrition

makanan ibu meyusui

Apa yang Bisa Kita Lakukan Sebagai Ibu Menyusui?

Kabar baiknya, kita tidak perlu menjadi “sempurna” dalam menjalani pola makan saat menyusui. Tidak ada larangan mutlak yang harus dipatuhi. Namun, penting bagi kita untuk lebih sadar dan mengenali sinyal tubuh bayi.

Berikut beberapa tips praktis:

Perhatikan reaksi bayi setiap kali kita mengonsumsi jenis makanan tertentu.
Kurangi makanan tinggi gula dan gluten olahan jika bayi tampak kembung atau rewel.
Perbanyak konsumsi air putih, buah, dan sayur segar.
Coba jurnal makanan dan reaksi bayi untuk mengetahui pola secara spesifik.
Konsultasikan ke dokter atau konselor laktasi bila gejala pencernaan bayi makin mengganggu.


Kesimpulan: ASI Tetap Terbaik, Tapi Pola Makan Ibu Juga Penting

Tidak bisa dipungkiri, ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Namun, sebagai ibu menyusui, kita juga perlu menjaga asupan dengan lebih sadar. Karena ternyata, yang kita makan bisa memengaruhi kenyamanan pencernaan bayi—meski ASI tetap keluar dengan baik.

Jika bayi sering pup setelah menyusu, jangan langsung panik. Bisa jadi itu hanyalah reaksi dari makanan yang kita konsumsi. Yuk, mulai perhatikan pola makan kita. Bukan untuk jadi ibu sempurna, tapi karena kita ingin memberi yang terbaik bagi buah hati kita.

Total Views: 24

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page