Peran Hutan dan Upaya yang Bisa Kita Lakukan dalam Krisis Iklim

Photo of author

By Shafira Adlina

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Perubahan iklim, pemanasan global bukanlah suatu hal yang baru untuk kita semua. Lebih dari 10 tahun isu ini selalu digaungkan. Dampak dari perubahan iklim sendiri seirng kita rasakan akhir-akhir ini mulai dari perubahan musim yang terjadi di wilayah kita. Suhu bumi yang semakin panas. Curah hujan semakin lebat. Musim kemarau yang semakin panjang. Tepatnya cuaca yang sulit ditebak. Itu semua salah satu efek dari perubahan iklim.

Perubahan iklim, lebih tepatnya disebut krisis iklim. Begitu yang disampaikan Kak Salma dari Yayasan Madani Berkelanjutan. Sebuah lembaga nirlaba yang berupaya menjembatani hubungan antar pemangku kepentingan untuk mencapai solusi inovatif terkait hutan dan lahan. Beberapa hari lalu aku dan teman-teman blogger yang tergabung dari #EcoBloggerSquad 2022, mendapatkan kesempatan untuk belajar bersama secara online tentang Peran Hutan dalam Mitigasi Perubahan Iklim.

eco blogger

Dampak Perubahan Iklim

Eh tunggu dulu, kita kenalan lebih dekat dulu dengan perubahan iklim?

Perubahan iklim merupakan reaksi ekstrem fenomena cuaca yang menciptakan dampak negatif pada sumber daya pertanian, sumber daya air, kesehatan manusia, penipisan lapisan ozon, vegetasi dan tanah, yang menyebabkan dua kali lipat dari konsentrasi karbon dioksida dalam ekosistem — United States Global Climate Change Programme (Okoli & Ifeakor, 2014).

Sederhananya perubahan iklim bukan hanya masalah kenaikan suhu bumi, tetapi reaksi ekstrim cuaca bumi seluruhnya. Maka itu Kak Salama menyebutnya krisis iklim lebih tepat daripada sekadar perubahan. Secara langsung berdampak negatif kepada manusia dan lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu perubahan iklim menjadi fokus semua pihak untuk mengatasinya.

Dampak perubahan iklim sangatlah  luas pada kehidupan masyarakat. Dampak negative yang dirasakan tidak hanya berdampak pada naiknya suhu bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang pastinya akan mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, Kesehatan, habitat makhluk hidup, hutan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir.

Pandemi dan Perubahan Iklim

Selama dua tahun terakhir ini pandemi COVID-19 menjadi fokus mata dunia, ternyata kejadian bencana alam yang berhubungan dengan iklim perubahan masih terus terjadi.

Intergovernmental Panel of Climate Change memublikasikan sebuah laporan yang berjudul Sixth Assessment Report pada bulan Agustus 2021. Pada laporan tersebut dinyatakan secara bahwa aktivitas manusia memiliki perubahan iklim dengan laju yang cepat karena dampak terhadap peningkatan temperatur global [1].

Frekuensi dan keparahan bencana alam di dunia dipengaruhi oleh perubahan iklim global. Mari kita tengok bencana alam di dunia selama tahun 2021, terjadi di beberapa negara dengan nilai kerugian yangtidak sedikit, mulai dari kekeringan, kebakaran hutan, banjir dan gelombang panas.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh AON, di tahun 2021 nilai kerugian akibat bencana alam (termasuk gempa bumi) sebesar USD 343 miliar[2]. Banjir menjadi salah satu bencana alam yang paling masif yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Seperti yang disampaikan Kak Salma bahwa fenomena-fenoma yang makin banyak bermunculan karena perubahan iklim. Seperti kebakaran hutan di Siberia tahun 2019, Banjir bandang di China tahun 2021 dan banjir di Kalimantan selatan tahun 2021.

Beberapa banjir besar yang melanda berbagai negara di berbagai benua pada tahun 2021. Mulai dari Eropa, Amerik dan Asia.

Banjir di bagian Eropa Barat yang sedikitnya meliputi Jerman, Belgia, dan Luksemburg terjadi sekitar  pertengahan Juli 2021[3]. Curah hujan ekstrem tersebut disinyalir sebagai penyebab utama dan menjadi curah yang tertinggi dalam 100 tahun terakhir di Eropa Barat[4].

ecobloggersquad
Gambar 1. Banjir yang terjadi di Desa Altenburg, Jerman pada bulan Juli 2021. Sumber: https://www.dw.com/en/german-flood-victims-left-traumatized-as-climate-crisis-looms/a-59111396

Di bulan yang sama, negara China juga mengalami fenomena hujan besar. Tepatnya di provinsi Henan, curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari tersebut dianggap setara dengan hujan yang terjadi dalam 1 tahun. 300 orang menjadi korban jiwa dari bencana alam ini dan sebanyak 800 ribu warga dievakuasi. Nilai kerugian finansial mencapai USD 18 miliar[5].

banjir china

 

Penyebab perubahan iklim

Mengapa pemanasan global dan perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan frekuensi dan dari banjir? sederhananya, saat temperatur global menigkat menyebabkan lebih banyak air yang menguap dari daratan maupun lautan. Hal tersebut tentunya menyebabkan semakin tinggi konten uap air di atmosfer.

Berdasarkan Sixth Assessment Report, peningkatan temperatur global sebesar 1.5 derajat mengakibatkan semakin meningkatnya intensitas hujan lebat.

Perubahan Iklim di Indonesia

Paparan dari Kak Salma selaku perwakilan dari Madani juga menyebutkan setidaknya ada 115 pulau di Indonesia yang terancam tenggalam yang disebabkan oleh krisis iklim dan penurunan muka tanah. Indonesia terancam kehilangan PDB sekitar 2,5-7% pada 2100 yang akan terkena dampak paling berat adalah kelompok termiskin.

eco blogger squad 2022

#1. Menurunnya Kualitas dan Kuantitas Air

Terlalu tingginya curah hujan akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih. Pemanasan global akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan. Meski kenaikkan curah hujan sebetulnya dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, namun curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.

#2. Perubahan Habitat

Pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan juga badai karena perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme lain. Seperti gajah sumatera, orang utan hingga kodomo sudah menjadi daftar hewan yang terancam punah.

Hal ini tentu disebabkan dari perubahan habitat akan menyebabkan punahnya berbagai spesies, baik binatang maupun tanaman, seperti pohon-pohon besar di hutan yang menjadi penyerap utama karbondioksida.

#3. Menurunnya Kualitas dan Kuantitas Hutan

Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak dari krisis iklim yang terjadi, sebagai paru paru bumi hutan merupakan produsen Oksigen (O2), selain itu, hutan juga membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.

Kak Tian dari HutanituID menjelaskan bahwa hutan bukanlah sekumpulan pohon belaka. Hutan adalah keanekaragaman hayati atau biodivesitas yang mesti kita jaga. Meskipun kita tinggal jauuuuuuuuuuuuuuuh dari hutan. Karena jika kita merusak hutan, juga merusak habitat hewa dan sumber air dan udara. Tentu perubahan iklim akan terjadi karena penigkatan suhu dan efeknya juga ke kehidupan kita di kota yang jauh dari rumah.

ecoblogger

Peran Hutan dalam Krisis Iklim

Hutan bukan sekadar kumpulan pohon, tanah yang berada di bawahnya, yang ada di seluruh dunia saat ini diperkirakan

menyimpan lebih dari satu triliun ton karbon. Jumlah ini 2 kali jumlah karbon yang ada di atmosfer atau setara dengan berat sekitar 2,000 kali berat total dari 7 miliar manusia yang hidup di dunia, dengan perkiraan berat rata-rata 70 kg per orang.

Saat hutan mengalami peningkatan kepadatan maupun luas, hutan akan berperan sebagai “penyerap karbon”,

karena mereka mengambil karbon yang ada di atmosfer dan menyimpannya. Sebaliknya, hutan juga dapat menjadi “sumber emisi karbon” dan penyebab perubahan iklim,

jika semua pohon di hutan ditebangi, diubah tujuan dan hilang. Kita dapat bayangin betapa besarnya karbon dioksida yang akan dilepaskan kembali ke atmosfer dalam keadaan semula.

Hal ini akan pastinya menyebabkan perubahan yang besar pada cuaca dan sistem iklim.

Mempertahankan hutan secara utuh akan membantu mengurangi emisi karbon dioksida di atmosfer dan juga memperlambat efek perubahan iklim pastinya.

Jadi, hutan berperan penting dalam solusi krisis iklim, termasuk dalam pencegahan (mitigasi) dampak buruknya.

Bagaimana Mencegah Perubahan Iklim?

Beberapa langkah kecil bisa kita lakukan bersama untuk mengurangi perubahan iklim

  1. Belajar Mengenali Perlindungan Lingkungan

Teruslah penasaran mengenali, mendukung aksi perlindungan lingkungan di sekitar kita!

  1. Menghemat Penggunaan Air

Dengan menghemat penggunaan air, kita tidak perlu mengolah dan memompa begitu banyak air bersih. Dengan begitu, lebih sedikit uang yang perlu dihabiskan untuk energi, bahan kimia dan pada reservoir atau lubang air .saat  mengurangi jumlah energi yang digunakan dalam memompa air, kita juga berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon gas rumah kaca.

  1. Mengurangi Sampah

Langkah selanjutnya teman-teman bisa memulai dari diri sendiri, mari kita mulai pisahkan sampah rumah tangga. Usahakan untuk mengurangi sampah makanan dan plastik. Jika memiliki sampah organik, kita dapat mencoba membuat kompos sebagai pupuk tanaman.

  1. Gunakan tranportasi umum

Kemudahan saat ini dengan transportasi online memang membuat malas sebagian besar orang untuk berjalan kaki. Kemudahan membeli kendaraan bermotor dengan DP murah pun menjadi peluang besar konsumsi bahan bakar fosil. Semua ini jelas menyumbang efek rumah kaca dan perubahan iklim. Yuk, sebisa mungkin pergunakanlah transportasi umum seperti transjakarta, kereta api listrik, bus dan untuk jarak dekat cobalah untuk berjalan kaki.

  1. Suarakan

Beritahu dan ajak orang lain agar mempunyai cara pandang dalam menjaga perubahan iklim bumi. Agar kita bisa bersama-sama menyelamatkan bumi. Jika kamu bisa membuat konten seperti blog, media sosial ataupun youtube dan podcast, kalian bisa mulai pelan-pelan menyuarakan hal ini ke sekelilingmu. betapa dunia memerlukan peran kita dalam mengurangi laku krisis iklim ini.

  1. Adopsi Hutan

Nah, adopsi hutan terinspirasi seperti mengadopsi anak asuh. Kita bisa menyumbang lewat dana pribadi kita untuk membantu Lembaga seperti hutan itu Indonesia untuk merawat pohon di hutan atau aktivitas plingkungan lainnya. Artinya kita menyisihkan uang kita untuk kebaikan lingkungan juga.

Info selengkapnya bisa cek di situs Hutan itu Indonesia ya!

Penutup

Itu dia tentang perubahan iklim dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menyelematkan bumi kita tercinta. Menjelan hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2022 itu, semoga kita semakin kuat untuk hijrah menjadi manusia yang lebih peduli lingkungan lagi. Ayo ambil bagian dari solusi bukan polusi!

hari bumi

notes :

  1. Intergovernmental Panel on Climate Change, 2021. Climate Change 2021, s.l.: IPCC, Switzerland.
  2. AON, 2022. 2021 Weather, Climate and Catastrophe Insight, s.l.: s.n.
  3. Davies, R., 2021. Widespread European flooding, July 2021. [Online]
    Available at: https://www.efas.eu/en/news/widespread-european-flooding-july-2021
  4. Schumacher, E., 2022. Natural disasters cost $280 billion in 2021: German insurance firm. [Online]
    Available at: https://www.dw.com/en/natural-disasters-cost-280-billion-in-2021-german-insurance-firm/a-60378575

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”1/2″][us_single_image image=”10″][/vc_column][vc_column width=”1/2″][/vc_column][/vc_row]

31 thoughts on “Peran Hutan dan Upaya yang Bisa Kita Lakukan dalam Krisis Iklim”

  1. Perubahan iklim paling terasa tuh cuaca ekstrem. Kalau panas, panasnya ampun-ampunan. Bisa meleleh hahaha. Trus kalau hujan geledeknya mengerikan. Belum lagi di Surabaya sempat hujan es.

    Reply
  2. Keberadaan hutan membawa dampak yang positif baik bagi manusia atau lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Penting untuk jaga hutan guna mengurangi dampaknya pada perubahan iklim

    Reply
  3. Sedemikian besar peran hutan maka kita semua wajib menjaga kelestariannya juga ambil bagian dalam atasi krisis iklim dengan menjadi manusia yang lebih peduli lingkungan dan ambil bagian dari solusi bukan polusi. Seperti hari ini saya mengajari anak remaja coba rute ke sekolahnya naik angkot, sebelumnya dia saya antar jemput/naik ojol. Kalau naik transportasi umum kan bisa kurangi emisi & hemat energi

    Reply
    • Sudah parah banget sih emang. Bener banget ksu sudah waktunya untuk bergerak demi masa depan. Yuk bawa Kantong belanja sendiri, bawa bekal dari rumah, bawa wadah makan yang bisa dicuci ulang, hemat air bersih.

      Reply
  4. Perubahan iklim kalau gak di cegah dari sekarang bakal fatal akibatnya ya Mba. Terutama terkait keberadaan hutan. Penting banget emang melakukan tindakan nyata mulai dari diri sendiri, seperti hemat energi, ikut mengkampanyekan dan adopsi hutan.

    Reply
  5. Memang disayangkan gitu banyaknya hutan yang jadi korban keserakahan manusia. Akibatnya iklim pun datang gak menentu. Malah bencana bisa silih berganti hadir.

    Reply
  6. Dulu pernah ada teman blogger yang tinggal di Jerman ngasih kabar kalau di sana lagi kena banjir. Pas saat itu kita lagi meet up di zoom tentang linkungan juga. Ia ngasih kabar kalau sampai ada jembatan yang putus karena banjir. Gak nyangka deh dampak global warming udah mulai terasa di Eropa.

    Reply
  7. Dulu pernah ada teman blogger yang tinggal di Jerman ngasih kabar kalau di sana lagi kena banjir. Pas saat itu kita lagi meet up di zoom tentang linkungan juga. Ia ngasih kabar kalau sampai ada jembatan yang putus karena banjir. Gak nyangka deh dampak global warming udah mulai terasa di Eropa..

    Reply
  8. Perubahan iklim ini dampaknya dirasakan di seluruh dunia ya.
    Maka upaya dalam mengatasinya memang perlu kerja bersama, yuk bisa yuk agar bumi kita ini kembali lestari

    Reply
  9. Krisis iklim akibat dari kerusakan hutan dan lingkungan hidup ini udah kerasa efeknya ya, dari perubahan cuaca ekstrem yg sulit diprediksi atau belum pernah terjadi sebelum-sebelumnya. Yuk sama-sama jaga bumi kita ini.

    Reply
  10. Hutan punya peran penting dalam Mitigasi Perubahan Iklim ya mbak
    Makanya kita harus menjaga hutan
    Jangan sampai mengalami deforestasi
    Itu bisa menyebabkan perubahan iklim

    Reply
  11. Iya ini sekarang bukan lagi cuma perubahan iklim, tapi krisis iklim. Entah mengapa, aku yang tinggal di Indonesia seperti berada di Jepang saat musim panas. Sering banget berkeringatnya.

    Reply
  12. Hutan yang rusak, dampaknya begitu buruk terhadap kehidupan manusia saat ini dan akan datang. Seharusnya kita sadar dan segera memperbaiki permasalahan di hulu hingga hilir nya ya

    Reply
  13. Sudah parah banget sih emang. Bener banget kalau sudah waktunya untuk bergerak demi masa depan. Yuk bawa Kantong belanja sendiri, bawa bekal dari rumah, bawa wadah makan yang bisa dicuci ulang, hemat air bersih.

    Reply
  14. Suka banget sama kata terakhirnya “Ayo ambil bagian dari solusi bukan polusi!” Setiap membahas mengenai perubahan iklim tuh ngeri sendiri deh. Kesadaran dan kepedulian sangat dibutuhkan dari masing-masing pihak terutama dari diri kita sendiri untuk berusaha menjaga dan dan melestarikan lingkungan.

    Reply
  15. Dari keenam cara mencegah perubahan iklim, “suarakan” adalah cara yang sulit karena nggak semua orang (termasuk saya) berani untuk menyuarakannya. Selain karena kurang begitu paham tentang perubahannya, takut aspirasi nggak diterima juga jadi penyebabnya. hehehe.

    Reply
  16. Eh, serem banget euuii…melihat gambar mobil yang terkena musibah banjir.
    Kerugian dari climate crisis ini banyak dan besar yaa.. Termasuk mempertaruhkan masa depan anak cucu cicit kelak. Semoga dengan langkah baik yang kita lakukan sekarang, meski terkesan sedikit, namun kebersamaan dalam melakukan kebaikan, semoga akan menjadi investasi untuk kelangsungan hidup bertahun-tahun ke depan.

    Reply
  17. Saya udah gak punya kebiasaan beli baju baru sudah lebih dari 10 tahun. Komitmen kurangi sampah pakaian. Padahal dulu paling gak tahan kalau liat ada baju sale. Sekarang udah kebal, hahaha.

    Reply
  18. Perubahan iklim ini berasa banget emang. Sekarang tuh suhu bumi semakin memanas ya mba. Kalau dari rumah, kami sedang berusaha menanamkan habit menghemat air dan mengurangi sampah. Tapi untuk Adopsi Hutan, baru dengar ini. Sepertinya patut digaungkan program ini ya. Supaya hutan kita teduh lagi, bisa menjadi penyeimbang kehidupan yang berkualitas.

    Reply
  19. makin ke sini memang makin berasa ya, mbak perubahan iklim ini. suhu bumi tambah panas dan banjir di mana-mana. memang perlu kesadaran yang besar nih untuk berbuat sekecil mungkin dalam hal menyelamatkan bumi ini

    Reply
  20. Di perubahan iklim ini, kenaikin suhu cuma parameter awalnya, sisanya tinggal kayak efek domino. Mungkin orang jawab enteng, ah naik 2 dercel ga ngaruh, tapi nyatanya bisa bikin pulau tenggelam

    Reply
  21. hijrah menjadi manusia yang lebih peduli lingkungan dan mengambil solusi bukan polusi, bukanlah hal yang mudah tetapi bukan hal yang tidak mungkin dilakukan, bismillah smeoga dimudahkan, terima kasih sharingnya mbak

    Reply
  22. Banjir tu sskarang di mana-mana banget. Di kota-kota yang dulu nggak pernah banjir sekarang bia jadi banjir parah. Duh serem banget dampak perubahan iklim itu. Seru juga ya kalo bisa adopsi hutan, tapi memantau dana yang kita salurkan beneran digunakan untuk konservasi hutan gimana ya?

    Reply
  23. Sekecil apapun peran kita melestarikan lingkungan itu sangat berharga ya mbak. misalnya saja dengan tidak buang sampah sembarang dan menghindari kantong plastik. Sekarang saya mencoba mengurangi pemakaian tissue nih. Kerasa banget sekarang iklim itu ekstrim berubahnya seperti sekarang yg harusnya musim panas tapi lebih sering hujan

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page