Cara Mengatasi Anak Menangis yang Paling Efektif

Photo of author

By Shafira Adlina

“Udah diem dulu nangisnya!”

“Ayo kalau mau mainannya, diem dulu.”

“Mbak, si adik diajak liat cicak. Saya mau berangkat dulu biar ga nangis ya.”

Terdengar familiar? Atau pernah melakukannya? sebagai orang tua, tiap kali kita merasa malu, pusing, stres bahkan marah karena menghadapi anak yang sering menangis.

Terlebih ketika anak belum bisa berbicara, kita semakin tidak mengerti atau tahu penyebab dia menangis. Memang, menangis bukan suatu hal yang asing bagi anak-anak, karena merupakan salah satu media komunikasi baginya untuk memberitahu kita apa keinginannya. Sebelum kita meminta anak menghentikan tangisannya, cari tahu alasan mengapa anak menangis. Lantas, kita pun penasaran apa sih yang membuat anak sering menangis? Bahkan, untuk yang kelihatannya tanpa sebab sekalipun?cara mengatasi anak menangis

Mengapa Anak Menangis?

Banyak orang tua yang sering bingung untuk mencari penyebab serta cara mengatasi anak menangis, termasuk kita tentunya. Akan tetapi, berdasarkan hasil studi hingga pengalaman banyak orang dan dokter, kita bisa mengetahui beberapa alasan mengapa anak menangis.

Apa saja, ya? Yuk langsung kita simak!

1. Merasa Lapar

Lapar menjadi penyebab yang paling umum dari anak sering menangis. Bagi anak yang sudah fasih berbicara, dengan mudah dia menyampaikan keinginannya untuk makan. Namun, bagi anak yang belum bisa berbicara, menangis merupakan caranya untuk memberitahukan rasa lapar.

Kemungkinan, si kecil menangis karena lapar apabila sudah berlalu tiga sampai empat jam dari waktu terakhir dia makan atau sesaat setelah anak terbangun dari tidurnya. Kita bisa mencoba dengan memberikannya camilan atau menyusuinya supaya tenang dan tidak menangis lagi.

2. Mencari perhatian

Anak menangis terkadang penyebabnya karena ingin mencari perhatian dari orang tuanya. Sering kali kita memarahi atau membentak anak untuk berhenti menangis, namun sebaiknya kita tidak mempedulikan tangisan tersebut.

Cara mengatasi anak menangis karena hal ini adalah coba untuk tidak melakukan kontak mata ataupun berbicara dengannya saat dia menggunakan tangisan sebagai cara mencari atensi kita. Tujuannya, agar anak menyadari bahwa tangisan bukan sebuah cara yang efektif untuk menarik perhatian orang tuanya.

3. Menginginkan sesuatu

Anak yang belum mengerti cara menyampaikan keinginan melalui kata-kata, akan mengungkapkan keinginannya dalam bentuk tangisan. Anak belum tahu perbedaan dari keinginan dan kebutuhan. Itulah yang membuat anak akan terus mendesak keinginannya.

Untuk mengatasinya, hampir sama seperti poin sebelumnya, yakni kita tidak boleh langsung mengiyakan keinginan anak supaya dia tidak menggunakan tangisan untuk memanipulasi kita nantinya. Kita perlu menunjukkan empati kepadanya dengan menyatakan bahwa kita mengerti kekesalannya, namun keinginannya tersebut tidak bisa kita berikan sekarang.

4. Stres

Anak pun ternyata bisa mengalami stres, lho. Ketika memasuki usia 2 tahun, anak mulai merasakan berbagai emosi. Kita mungkin saja terlalu memadatkan jadwal anak dan membuat anak merasa tertekan.

Bagi jadwal anak agar dia bisa memiliki waktu istirahat dan bermain yang cukup. Selain jadwal yang padat, masalah dalam keluarga, seperti pertengkaran orang tua juga bisa menjadi stres dan alasan mengapa anak menangis.

5. Terlalu terstimulasi

Lingkungan baru atau lingkungan yang terlalu padat dan ribut bisa menjadi pemicu anak menangis. Hal ini karena anak merasa kewalahan dengan lingkungan sekitarnya. Kita bisa membawa buah hati ke tempat atau lingkungan lain yang lebih tenang.

Minta anak untuk duduk selama beberapa menit sampai dia merasa lebih baik. Kita perlu membawanya pulang sebagai cara mengatasi anak menangis jika anak belum bisa menenangkan dirinya.

6. Tantrum manipulatif

Ketika keinginan anak tidak terpenuhi dengan baik, maka akan muncul tantrum manipulatif. Sering kali tantrum jenis ini terjadi akibat penolakan yang anak dapatkan atas segala sesuatu yang menjadi keinginannya.

Anak yang mengalami tantrum manipulatif akan melakukan sesuatu yang cenderung dia buat-buat seperti merusak, melempar barang, menangis, hingga mendorong tubuh kita. Tujuannya, agar keinginannya bisa segera kita penuhi. Pada level ekstrem, anak tidak akan berhenti menangis dan berteriak sampai keinginannya bisa terpenuhi.

Cobalah untuk menenangkannya dengan melakukan kontak mata dan berbicara lembut sebagai cara mengatasi anak menangis. Kalau bisa usap atau peluk tubuhnya agar tenang dan nyaman. Sampaikan dengan sederhana bahwa keinginannya akan kita penuhi namun tidak sekarang, beri pengertian atau alasan mengapa demikian.

Mengendalikan Emosi Marah Selama di Rumahmengatasi anak menangis

Cara Mengatasi Anak Menangis

Anak yang menangis pasti sering membuat kita kerepotan. Hal ini wajar karena merupakan caranya untuk menunjukkan emosi atau hal-hal tertentu. Anak akan lebih rewel dan menangis lebih kencang saat keinginannya tidak kita penuhi.

Tugas terbesar untuk kita selaku orang tua adalah mencari cara mengatasi anak menangis tanpa bikin nangis. Maksudnya, ancaman dan kekerasan bukanlah solusi terbaik untuk menenangkan anak yang menangis.

Kita perlu mengetahui penyebab atau alasan anak menangis. Mungkin, karena anak ingin menyampaikan rasa tidak nyaman, mengantuk, atau bisa saja gejala suatu penyakit tertentu. Berikut ini beberapa cara jitu yang bisa kita lakukan untuk mengatasi anak yang menangis.

1. Mencari tahu penyebabnya

Anak yang menginjak usia 1 -3 tahun belum terlalu lancar untuk berbicara, sehingga anak akan menyampaikan keinginannya dengan cara menangis. Kita tentu harus mencari tahu penyebabnya. Orang tua yang selalu menuruti keinginan anak, lalu tiba-tiba tidak menuruti keinginannya lagi terkadang menjadi penyebab anak menangis.

Penyebab lainnya mungkin karena merasa tidak nyaman, lapar, atau hanya sekadar mencari perhatian kita. Kalau sudah seperti itu, cobalah untuk menenangkan anak dengan memberikannya pelukan dan bertanya dengan nada yang lembut tentang apa yang dia inginkan.

2. Harus lebih bersabar

Ketika anak menangis, kesabaran kita bisa saja habis dan berakhir dengan memarahi anak tanpa sengaja. Justru, hal itu yang membuat anak takut atau menangis lebih kencang karena rasa marah akibat permintannya yang tidak terpenuhi.

Memang membutuhkan kesabaran yang ekstra sebagai salah satu cara mengatasi anak menangis. Cobalah untuk berbicara lembut namun tegas ketika anak mulai menangis atau rewel.

3. Tebak apa yang mereka rasakan

“Hafsah nangis karena sedih ya, ga ada mamah di kamar?” coba tebak perasaan anak. Sebagai orang dewasa saja kita senang ketika ada orang yang bisa memahami kita. Sama dengan orang dewasa anak akan diterima dan nyaman ketika orang tua bisa menebak perasaan mereka.

Coba mulai tebak perasaan mereka, tidak apa-apa jika tidak tepat dalam menebak setidaknya kita mulai mengasah fitrah kita untuk membaca perasaan anak.

4. Memberikan anak pelukan

Berikutnya, cara mengatasi anak menangis adalah dengan cara memberikan anak sebuah pelukan. Kita tidak perlu ragu untuk memeluk si kecil yang tiba-tiba rewel, apalagi jika berada di pusat keramaian.

Selain dengan memeluk, bisikkan kata-kata lembut untuk menenangkannya. Kita juga bisa membawanya ke tempat yang sepi dan mulai mengajak anak berbicara. Setelah sudah tenang, ajak lagi anak untuk melakukan aktivitas seperti sebelumnya.

Menghadapi anak yang rewel atau menangis, kita tidak boleh memaksakan sesuatu atau membentak anak dengan keras. Sebab, terkadang penyebab anak menangis karena dia merasa tubuhnya tidak nyaman atau sedang merasa sakit. Jadi, kita perlu waspada dan teliti untuk melihat penyebab anak menangis serta cara menenangkannya.

simak tulisanku tentang Cara Orang Tua Menghadapi Anak Tantrum

Cara menenangkan anak menangis menurut Islam

Kita mungkin merasa panik dan tertekan ketika mendengar anak yang menangis tanpa henti. Apalagi jika kita tidak mengetahui apa yang membuatnya tidak nyaman dan merasa terganggu.

Berikut ini adalah beberapa cara menenangkan anak menangis menurut Islam yang bisa kita lakukan kapan pun.

1. Tunjukkan kelembutan kita sebagai orang tua

Ketika anak menangis, mungkin sebenarnya dia tahu dan merasakan jika orang tuanya sedang mengalami suatu masalah. Perasaan anak yang sangat sensitif bisa mendeteksi suasana hati orang lain, sehingga akhirnya menangis dengan keras.

Maka, hal yang perlu kita lakukan sebagai cara mengatasi anak menangis adalah segera menenangkan diri dan hilangkan amarah dari hati, apapun penyebabnya. Apabila sudah merasa tenang, kita bisa mencoba untuk menggendong si kecil dengan perasaan yang lembut.

2. Memberikan sebuah pelukan

Dalam Islam, jin dan setan tercipta untuk menggoda manusia dan menjerumuskan manusia pada kesesatan. Nah, mungkin saja anak menangis karena tidak nyaman atau takut akibat gangguan dari makhluk halus.

Tenangkan anak dengan cara menemaninya dan jangan lupa memberikan pelukan hangat ketika anak tiba-tiba menangis dengan keras.

3. Memberikan ASI (Air Susu Ibu)

Islam mengajarkan bagi seorang ibu yang mempunyai bayi, untuk memberikan ASI eksklusif selama dua tahun lamanya. Hal ini adalah sebuah kewajiban, supaya bayi mendapatkan nutrisi yang baik secara maksimal selama pertumbuhan dan perkembangannya.

Bayi yang rewel dan menangis bisa jadi karena dia merasa lapar dan tidak nyaman. Cobalah untuk memberikan anak ASI apabila dia tidak berhenti menangis.

4. Memutar murotal agar anak tenang

Cobalah untuk memutar murottal di ruangan atau kamar sebagai cara mengatasi anak menangis selanjutnya. Suara merdu dari Qori yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an akan membuat anak merasa tenang dari rasa gelisahnya.

Kita juga akan mendapatkan ketenangan jiwa selama menghadapi anak yang rewel. Biasanya, perasaan orang tua yang tenang akan menular kepada anak sehingga dia bisa berhenti menangis.

5. Membacakan doa untuk menenangkan anak yang menangis

Banyak halangan dan rintangan serta ujian yang kita lewati selama proses merawat anak. Salah satu tantangan yang perlu kita hadapi adalah ketika anak sering menangis dan rewel. Cara menenangkan anak menangis menurut Islam adalah dengan membacakan doa-doa tertentu.

Kita bacakan terus doa ini ketika anak rewel dan menangis. Setelah selesai, tiupkan pada ubun-ubun anak.

Mengutip dari karya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzkar al-Muntakhabah min Kalaami Sayyid al-Abrar (Surabaya: Kharisma, 1998) halaman 302, begini bunyinya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Bismillâhirrahmânirrahîm. Bismillâhilladzî lâ yadlurru ma’a ismihi syaiun fil ardli wa lâ fis samâ`i wa huwas sami’ul ‘alim

Artinya: Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan menyebut asma Allah, Dzat yang dengan asma-Nya, tidak akan bisa membahayakan apapun yang ada di bumi dan langit. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

(https://jatim.nu.or.id/read/berharap-anak-berhenti-menangis–coba-doa-ini)

Bacalah doa tersebut sebanyak tiga kali. Kita berharap dengan membaca doa tersebut, bisa mengurangi atau bahkan menghentikan tangisan anak. Namun, di saat yang sama, jangan lupa untuk berupaya secara persuasif dengan mengambil hati anak melalui kalimat dan raut muka penuh kasih sayang.

cara mengatasi anak menangis

Nah, demikianlah ulasan mengenai alasan atau penyebab anak menangis serta cara mengatasi anak menangis secara umum dan menenangkannya menurut Islam. Semoga bisa menambah wawasan dan memberikan manfaat, ya! Silahkan drop komentar pendapat dan pengalaman kamu ya.

 

14 thoughts on “Cara Mengatasi Anak Menangis yang Paling Efektif”

  1. Pelukan itu salah satu cara paling efektif untuk meredakan tangis
    Kadang kata-kata tak bisa terucap, tapi dengan pelukan hangat bisa meredakan sedih dan emosi lainnya.

    Reply
  2. Iya bener banget. Anak sering teralihkan kalau udah setel murotal. Terus sesekali aku ingatkan kalau nangis karena marah maka sedang digoda sama syaiton. Biasanya ampuh juga karena mereka mikir ngga mau kena bisikan yang ngga baik gitu

    Reply
  3. Dedek usian 20 bulan, kebanyakan nangis gegara mainannya direbut teman atau sedang mencari perhatian saat saya sedang fokus dengan aktivitas lain. Harus pandai-pandai mengalihkan biar tidak terjadi huru-hara makin besar, hehe.

    Reply
  4. dari beberapa jenis menangis ini, anak keduaku yang suka nangis dan tangisnya itu tantrum yang manipulatif, duuh drama banget deh kalau dia mulai tantrum/nangis sejadi-jadinya.
    kalau nangis gini biasanya sih dibiarin dulu, kalau udah baru dipeluk perlahan biar nangisnya jadi berhenti perlahan 😀

    Reply
  5. Agak dilema emang, kalo anak menangis, kemudian ujug-ujug kita mengalihkan perhatian mereka. Ada yang bilang, kalo anak menangis, biarkan dulu menangis sejenak meluapkan emosinya.

    Paling ribet emang kalo bayi menangis karena mencari perhatian. Hadeeeeh ini dia nih kasus. Kalo emak masih bergelimang cabe di dapur misalnya, kan gak mungkin juga layanin anak saat itu juga. Akhirnya emak cuekin, trus ntar biasanya anaknya diam sendiri. She knows, who’s the boss? MOTHER dong.

    Reply
  6. Memberi pelukan itu salah satu bentuk meredakan tangisan anak yang paling efektif sih. Terus meskipun masih batita, tetep diajak ngobrol. Kita validasi perasaannya. Kenapa kok sad, kenapa kok nangis. Gitu sih aku biasanya.

    Reply
  7. Pelukan kepada anak itu memang salah satu cara paling efektif untuk meredakan tangis mereka ya mbak. Begitu juga dengan keponakan Suka cengeng. Ini nib yang Kadang meluluhkan hati mereka dengan pelukan hangat bisa meredakan sedih dan emosi lainnya.

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page