Melangitkan Doa

Photo of author

By Shafira Adlina

Hai Sahabat Mamah, Apa kabar? semoga selalu sehat lahir dan batin ya.
Kali ini saya mau berbagi mengenai ibadah yang selalu kita lakukan sebagai umat muslim, ibadah yang bisa kita lakukan di mana pun kita berada. Yakni doa.
Doa adalah senjata umat muslim, sering sekali kita mendengar kalimat ini ya.
Doa dalah ibadah berdasarkan salah satu firman Allah :

“Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (Ghafir : 60)

Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Syaikh Taqiyuddin Subki berkata : Yang dimaksud doa dalam ayat di atas adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat berikutnya ‘an ‘ibaadatiy menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada beribadah, artinya barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau berdoa. Dengan demikian ancaman ditujukan kepada orang yang meninggalkan doa karena sombong dan barangsiapa melakukan perbuatan itu, maka dia telah kafir. Adapun orang yang tidak berdoa karena sesuatu alasan, maka tidak terkena ancaman tersebut. Walaupun demikian memperbanyak doa tetap lebih baik daripada meninggalkannya sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa cukup banyak. [Fathul Bari 11/98].
Menjelang akhir bulan penuh hikmah ini, izinkan saya berbagi salah satu isi doa yang bisa sahabat semua langitkan sehabis sholat wajib atau sunnah.

Doa  menjelang akhir Bulan Suci Ramadan

Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan Ramadan ini sebagai Bulan Ramadan terakhir dalam hidupku
Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi.
Ya Rahman, terimalah  seluruh amal ibadahku  di Bulan Ramadan ini
Ya Wasi’al Magfirah. ampunilah seluruh dosa-dosaku, dosa ibu bapakku dan dosa orang-orang yang aku cintai dan sayangi karena Allah.
Ya Mujiib, kabulkanlah seluruh doa-doaku.
Taqabalallahu Minna wa Minkum
Shiyamana wa Shiyamakum wa Ahalahullah Alaik
Semoga amalanku dan amalanmu, puasaku dan puasamu diterima-Nya serta disempurnakan-Nya.
Aamiin ya Rabb
Saya teringat dengan salah satu ceramah Ustaz Adi Hidayat. Beliau memaparkan bahwa ada tiga jenis doa yang dikabulkan.
1. Saat diminta segera langsung dijawab
Ketika Nabi Zakaria AS meminta untuk diberikan anak. Pada saat itu juga Allah SWT memberi kehamilan pada istrinya.
2. Allah tahu saat yang tepat
Doa yang kedua yakni minta saat sanggup baru diberikan.
Beliau memberitahu bahwa sebagaimana Nabi Muhammad meminta kiblat baru ke Ka’bah, baru dikabulkan tiga tahun setelah hijrah. “Artinya, Allah ingin menjawab doa sampai siap untuk itu.”
3. Allah tahu apa yang kita butuhkan
Doa yang ketiga ini yakni saat meminta A malah dijawab B. Artinya, apa yang kita minta mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan saat itu. Namun, Allah memberi dan menjawab doa sesuai dengan kebutuhan kita yang tidak jarang malah menyampaikan kita kepada keinginan.
Benang merahnya Ustadz Adi Hidayat mengajak kita semua untuk memperbanyak ibadah. Menurut beliau, untuk mempercepat dijawab doa adalah dengan mengakselerasi ibadah.

“Jika ingin dipercepat iyya kanastain, maka tingkatkan iyya kana’budu. Na’bud, ibadah naik, maka balasannya akan cepat,” papar beliau

Kalau Ia mengabulkan segela keinginan kita, bersyukurlah. Tetapi seandainya kita masih diuji dengan keterbatasan, bersabarlah dan tetaplah menaruh harapan yang besar padaNya.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page