Apakah kalian pernah mendengar penyakit Kusta? Saya pribadi masih ingat saat duduk di bangku sekolah dasar, penyakit kusta ini menjadi salah satu topik pembelajaran di pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Penyakit kusta termasuk kategori neglected tropical desease atau penyakit tropis terabaikan. Penyakit ini sudah ada di muka bumi sejak tahun 1400 sebelum masehi dan masih mengintai masyarakat hingga saat ini.
Indonesia pun termasuk peringkat ketiga terbanyak penderita kusta dengan jumlah yang stagnan selama 10 tahun terakhir ini (KBR.id). Masih maraknya kusta di bumi pertiwi ini karena terlambatnya penanganan akibat minimnya pengetahuan masyarakat tentang gejala kusta. Selain itu masih besar stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan kusta atau orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK).
Melihat Potret Kusta Di Sekitar Kita
Kusta masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dengan penemuan kasus baru tahunan yang stagnan selama hampir 10 tahun terakhir. Bahkan Indonesia termasuk negara dengan peringkat ketiga total kasus kusta terbesar di seluruh dunia. Kusta adalah penyakit menular yang penularannya tidak mudah.
Hingga kini, stigma dan diskriminasi terhadap penyandang kusta dan disabilitas masih sangat kuat di Indonesia. Maka dari itu, pemberitaan yang tepat tentang mereka di media arus utama, yang dilakukan oleh jurnalis dan media, menjadi sangat penting untuk mengurangi stigma ini.
Mengenal Kusta, Kusta Bukan Penyakit Kutukan!
Apa sebenarnya kusta itu? Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri Mycobacterium leprae adalah penyebab penyakit kusta. Bakteri ini ada dimana-mana, bukan hanya bisa berkembang pada hewan tapi juga di dalam tubuh manusia, salah satunya hinggap di hidung atau jalur pernafasan.
Bakteri ini ditularkan melalui udara atau pernafasan. Jika tinggal serumah dengan penderita kusta, kemungkinan tertular lebih besar. Kusta biasanya menyerang bagian kulit dan saraf. Jadi perlu dikenali bersama bahwa penyakit kusta ini bukan penyakit kutukan, kusta penyakit menular biasa yang bisa diobati dan harus ditangani segera. Lalu, bagaimana orang yang terkena kusta?
Kenali Gejala Awal Kusta
Mari kita kenali gejala awal kusta agar bisa ditangani dengan benar dan segera. dr. Udeng Daman (Technical Advisor Program Pengendalian Kusta NLR Indonesia) menyampaikan pada Talkshow Ruang Publik di Radio KBR. Ciri-ciri orang terkena kusta sebagai berikut :
- Memiliki bercak kulit seperti panu atau kemerahan tapi mati rasa.
- Terjadi gangguan fungsi saraf, fungsi saraf (bergerak/motori,rasa/sensori, otonom/keringat) : contohnya terjadi penebalan sistem saraf. Seperti bagian sikut dan kaki mati rasa saat terluka.
- Ditemukan bakteri, walaupun tidak mutlak. Karena salah satu tipe kusta, kusta kering tidak ditemukan bakterinya.
Nah, ada dua macam penyakit basah, kusta basah dan kusta kering. Pengobatan kedua macam kusta ini berbeda. Tanda seseorang terkena kusta kering, adalah bercak-bercak berwarna putih seperti panu, tapi jumlahnya sedikit dan mengalami mati rasa. Seperti terkena api ataupun tertusuk peniti, penderita tidak akan merasakannya. Pemulihannya bisa dilakukan dengan minum obat secara rutin hingga 6 bulan dengan 2 macam obat.
Kusta bisa disembuhkan, tetapi jika terlambat ditemukan atau tidak diobati, kusta dapat menyebabkan disabilitas. Sayanya, yang sering ditemukan adalah para penderita yang sudah terlambat ditangani. Penyakit yang bernama lain lepra ini dapat menyebabkan disabilitas karena menyerang sistem saraf.
Cara Pencegahan Kusta
Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan atas dan kontak erat yang erat sekali. Ada juga faktor lain seperti daya tahan dan sanitasi di rumah juga mempengaruhi.
Jadi, kita tidak akan tertular kusta hanya karena duduk bersebelahan, bersalaman, atau bahkan berhubungan seksual dengan penderita. Kusta juga tidak ditularkan dari ibu ke janin.
Bagaimana cara pengecahan kusta, dr.udeng menyebutkan setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan
1. Segera Obati Pengidap Kusta
Ketika menemukan gejala awal kusta, segera obat ke fasilitas kesehatan. Ketika sesorang yang mengidap kusta mengkonsumsi MBC sudah tidak akan menular lagi.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. Minum obat pencegah kusta untuk kontak erat dengan pengidap kusta
dr Udeng menjelaskan kini sudah tersedia obat pencegah kusta bagi para keluarga ataupun tetangga yang kontak erat dengan pengidap kusta.
Apa yang bisa kita lakukan untuk penyakit kusta?
SUKA (Suara untuk Indonesia yang Bebas dari Kusta)
Rabu lalu, 14 April 2021, saya dan beberapa kawan blogger dan media mengikuti gathering dan peluncuran sebuah proyek yang dinamakan SUKA (Suara untuk Indonesia yang Bebas dari Kusta). Acara ini bekerja sama KBR (Kantor Berita Radio) dengan Yayasan NLR Indonesia.
Sebagai organisasi yang menaruh perhatian besar pada kusta dan konsekuensinya, NLR Indonesia akan mempublikasikan segala upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menangani masalah kusta. Harapan lainnya ini dapat membangkitkan minat dari pihak sektor swasta untuk terlibat aktif dalam pemberantasan kusta di Indonesia.
Penutup
Dengan edukasi yang memadai tentang penyakit kusta, kita dapat mengenal lebih baik tentang kusta. Seperti pengetahuan tentang kusta sebagai penyakit menular, gejala awal penyakit kusta dan maka upaya deteksi dini penyakit kusta pun bisa dilakukan.
Semakin banyak edukasi seperti ini semakin paham masyarakat akan penyakit kusta. Mungkin karena tampilannya penyakit ini yang membuat jijik (maaf) sehingga masyarakat masih memiliki stigma negatif.
Aku baru tahu kalau bakteri ini masuk lewat saluran pernapasan.
Saya baru dengar lagi penyakit ini. Ternyata ada juga ya di Indonesia? ada data gak berapa persentase yang kena kusta di Indonesia atau wilayah mana yang saat ini banyak diserang penyakit ini.
Memang kusta ini jarang diketahui ya. Padahal menular 🙁 semoga event ini semakin bisa meninggatkan awareness ttg penyakit ini.
Saya malah sedih dengan stigma negatif tentang kusta, yang sampai hari ini msih menempel di sebagian benak masyarakat. Makasih ya mbak ulasannya, sangat mencerahkan.
Wah banyak banget informasi yang aku baru tahu sebagai orang awam. Sebaiknya memang sosialisasi mengenai kusta ini digencarkan, supaya gejala bisa dideteksi sedini mungkin dan bisa diobati. Salut deh sama proyek SUKA. Indonesia bebas kusta pasti bisa
Kayaknya perlu dilengkapi gambar mbak biar tau mana kusta yang kering dan basah. Hehe
Aku pribadi baru tau gejala kusta setelah baca ini, terimakasih sharingnya mbak.
Informasi yang bermanfaat semoga sosialisasi kusta makin sering diadakan.supaya masyarakat lebih waspada untuk mencegah dan tau kapan harus berobat
Aku baru tahu kalau penyakit kusta itu menular dan berbahaya dari panu. Selain itu baru tahu juga kalau nularnya lewat pernafasan. Edukasi kaya gini harus banyak-banyak di infoin karena aku rasa banyak orang yang gak tahu juga soal bahaya penyakit ini.
Mbak jujur aku baru tahu kalau penularan kusta bisa sampai bertahun-tahun. Jadi kita bisa gak tahu asal usulnya karena keburu lupa ya 😥
wah edukasi tentang kusta nih emang belum banyak digaungkan ya. di kotaku ternyata angka penderitanya lumayan.
Nah, rupanya segala ragam penyakit ini memang berawal dari pola hidup sehat penderitanya. Jadi edukasi ini penting supaya pola hidup sehat benar-benar menjadi gaya hidup sehat masyarakat Indonesia
Baca judulny bikin greget….
Informasi yanh diberikan sangat bermanfaat. Terima kasih kak
Wah ternyata dari bakteri ya mbak. Agak ga kedengeran gaungnya, beda dengan TB. Padahal 11-12 sama2 dari bakteri dan bisa sembuh bila minum obat rutin
ngeri juga masa inkubasi penyakit kusta 1 sampai 10 tahun, waspada dan jaga kesehatan