Masuk ke Bulan Agustus, tentu identik dengan tanggal lahirnya Bangsa Indonesia ya. 17 Agustus, Pekan Kemerdekaan Indonesia. Peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-77 ini menjadi sesuatu yang baru buat keluarga kami. Kenapa?
Sebab saya dan keluarga baru saja tinggal di suatu perumahan. Kami baru pindah ke perumahan yang tergolong cukup lama (lebih dari 20 tahun) ini baru sekitar 3 bulan. Kira-kira ada 6 RT di sini. Dan kami berada di RT 01.
Seminggu sebelumnya, Bu RT memberitahukan ada perlombaan anak-anak RT 01 yang akan diadakan di lapangan futsal beberapa hari sebelumnya. Pesan singkat itu dikirim ke media grup WhatsApp RT 01 yang isinya ibu-ibu semua. Dengan internet cepat memang semua informasi penting dan tidak penting menjadi melesat. Kita sebagai penggunanya harus bijak.
Ini menjadi pengalaman Sakha yang beranjak 7 tahun ini dalam mengikuti lomba. Berikut beberapa lomba yang diadakan dan diikuti anak kami.
#1. Lomba 17an Sepanjang Masa : Lomba Makan Kerupuk
Sakha pertama tahu lomba ini dari buku cerita yang sering saya bacakan sewaktu umur 5 tahun. Di dalam buku tersebut bercerita tentang anak yang berjuang untuk mengikuti lomba kerupuk. Namun, pertanyaan seru yang diajukan oleh Sakha kala itu. “Mamah, kenapa makan kerupuknya sambil berdiri?”
Bismillah, jawabanku karena darurat. Kalau kalian ditanya seperti itu apa jawabannya? Share di kolom komentar dong ya.
Anak-anak komplek perumahan kami ternyata tidak begitu banyak. Mungkin hannya sekitar 15-20. Yang balita, di bawah 5 tahun hanya ada 4 orang termasuk anak kedua kami, Hafsah. Tentu mereka ikut berlomba juga, tapi versi anak balita. Lihat foto-foto lomba makan kerupuk di bawah ini :
#2. Lomba Nostalgia : Memindahkan kelereng dengan sendok
Lomba memindahkan kelereng dengan sendok juga ga kalah nostalgianya. Siapa yang tidak pernah mengikuti lomba ini? Pasti lomba ini juga jadi ciri khas lomba 17-an.
Di perlombaan kelereng ini, mengajarkan anak-anak untuk bersikap tenang dan tepat. Kebayang kan harus mengatur strategi agar bola kelereng itu tidak jatuh tapi kita harus tetap bergerak hingga garis finish. Jika bola kelereng terjatuh, kita harus balik lagi ke garis start. Sakha sempat panik sekali di sini, rasanya PR untuk menambah ketenangannya memang perlu dilakukan.
#3. Lomba Meledakkan Balon Tepung
Semua lomba yang diselenggarakan atas ide dari BU RT, sebagian juga mencari idenya di internet cepat tentunya seperti IndiHome dari Telkom Group. Lomba ini hanya perlu meledakkan balon yang tengah berisi tepung dan angin dengan mata tertutup. Awalnya khawatir kalau anak-anak bisa kemasukan tepung hidung dan matanya. Tetapi, tenang Ibu RT sudah siap dengan masker kain baru yang dipakai untunk menutup mata dan hidung anak-anak. Seru banget sih lihat anak-anak lomba kaya gini. Aku pribadi seperti nostalgia. Walaupun isi kompetisi itu kuat kalau lagi lomba gini, tapi aku mau coba ajarin ke anak-anak agar mengingat di hari kemerdekaan itu penuh perjuangan dan diakhiri dengan keceriaan selain merenungkan jasa-jasa pahlawan ya tentunya.
#4. Lomba Regu : Estafet Air Sepanjang Masa
Lomba ini juga lomba kebangsaan saya saat dulu acara-acara gathering kampus. Estafet air, harapannya tentu anak-anak akan basah main. Seru juga kita jadi percaya memberikan air ke rekan kita dan belajar menakar dengan baik.
Selain anak-anak, ada juga perlombaan Bapak-bapak dan Ibu-ibu
Acara lomba untuk anak-anak di mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang. Kami juga ditemani es buah dan gorengan yang bikin semangat. Lalu, dengan pesan singkat di grup whatsapp ibu-ibu RT dan Bapak-bapak RT juga dengan bantuan internet cepat diumumkan bahwa sehabis ashar akan ada rujak bareng sekalian perlombaan untuk para orang tua.
Perlombaan untuk Bapak dan Ibu antara lain lomba joget rebutan kursi dan lomba balap kelereng. Bapak-bapaknya juga lomba futsal meski tanpa hadiah ya.
Lomba ini juga menambah keakraban di antara warga. Walaupun ya namanya dinamika masyarakat ada juga yang ga aktif, namun rasanya lebih dari setengah KK sudah berpartisipasi. Kami sekeluarga juga sangat menikmatinya. Malamnya juga ada makan baso bersama sekaligus pengumuman pemenang lomba.
Anak-anak diberi hadiah ragam alat tulis dan khas anak-anak lainnya. Banyak juga camilan untuk hadiah berkelompok. Ibu-ibu, saya sendiri sebagai juara 2 lomba joget kursi mendapatkan ragam alat kebersihan seperti pewangi, detergen sampai pelembut menyetrika. Haha. Kalau bapak-bapak ada ragam ada hadiah dari donator seperti handuk dan mug bersponsor, sponsor kantor. Hehe.
Sebagai warga baru, ada rasanya canggung dan malu-malu apalagi umumnya ibu-ibu bapak di sini lebih senior dari kami. Namun, rasanya bisa sedikit meramaikan acara RT seperti nikmat juga. Mudah-mudahan doa kami diijabah mendapatkan tetangga dan lingkungan yang baik. Aamiin.
Itu dia cerita memperingati pekan kemerdekaan Indonesia di perumahan kami yang baru. Akhir pekan nanti di tanggal 27 Agustus baru akan ada lomba yang diadakan RW, acaranya pasti lebih meriah karena akan ada bazar antar RT, sepeda hias dan aneka lomba. Kalau kalian punya cerita seru saat 17an tahun ini? Share ya!