5 Fakta Ubun-Ubun Bayi yang Wajib Diketahui

Photo of author

By Shafira Adlina

fakta ubun ubun bayiKondisi fisik bayi tentu tidak sama dengan kondisi fisik orang dewasa. Salah satu bagian yang memiliki perbedaan yang signifikan ialah ubun-ubun bayi. Kali ini, bersama Makuku Family Indonesia akan memberitahukan berbagai informasi unik mengenai ubun-ubun bayi.

Salah satu yang menjadi perbedaan ialah tekstur antara ubun-ubun bayi dengan orang dewasa. Ubun-ubun bayi memiliki tekstur yang lebih lunak sehingga harus lebih berhati hati apabila menyentuh bagian ini.

Ternyata, ubun-ubun bayi masih memiliki beberapa fakta yang mungkin belum pernah kita dengar sebelumnya. Tentu saja, fakta ini perlu diketahui agar bisa menjaga kondisi ubun-ubun bayi agar tetap terjaga karena ubun-ubun memiliki peran yang penting dalam tumbuh kembang bayi.

Fakta Unik Ubun-Ubun Bayi

Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Carolus yakni dr. Martina Siboe Sp.A berbincang bersama dengan Makuku Family Indonesia dan membahas tentang ubun-ubun bayi.

“Bahasa medis dari ubun-ubun bayi adalah fontanel yang merupakan celah lempeng tengkorak bayi yang terasa lunak. Di antara tulang itu, terdapat beberapa celah dan yang terbesar ialah fontanel pada bagian depan yakni ubun-ubun besar dan satu pada bagian belakang yakni ubun-ubun kecil”

Ubun-ubun bayi dinilai sebagai salah satu organ yang rawan pada saat bayi baru lahir. Hal ini karena ubun-ubun bayi terus berdenyut kembang kempis dan memiliki tekstur yang sangat lunak. Bentuknya juga belum menutup secara sempurna, hal inilah yang membuat orangtua sangat berhati hati dalam memegang ubun-ubun bayi.

Informasi diatas mungkin sudah diketahui banyak orang, namun ada beberapa fakta lainnya yang perlu kita diketahui.

Berikut ini ialah beberapa fakta unik lainnya tentang ubun-ubun bayi

1. Mampu Mendeteksi Kesehatan

Tahukah Anda bahwa kondisi ubun-ubun bayi dapat menggambarkan kondisi kesehatan bayi? dr. Martina mengatakan bahwa kondisi ubun-ubun bayi dapat menjadi parameter dari perkembangan bayi.

dr. Martina mengatakan bahwa ukuran ubun-ubun bayi bisa menjadi parameter perkembangan bayi.

Salah satu parameternya ialah terkait keterlambatan ubun-ubun bayi untuk menutup. Menurutnya, ubun-ubun bayi akan mulai menutup pada usia 6 sampai 18 bulan dan paling lambat saat memasuki usia 2 tahun.

“Terdapat beberapa kondisi yg berhubungan dengan cepat atau lambatnya penutupan ubun-ubun besar  hidrosefalus, peningkatan tekanan di dalam kepala , sindrom down atau hipotiroid (kekurangan hormon tiroid),” tambah dr. Martina.

Ubun-ubun bayi yang terlalu cepat menutup juga merupakan sebuah tanda yang perlu diwaspadai. Jika ubun-ubun sudah menutup sebelum 6 bulan, pastikan Anda mengukur lingkar kepala secara rutin dan memantau perkembangannya.

2.  Berdenyut namun Tidak Membahayakan

Apakah Anda sering memperhatikan bahwa ubun-ubun bayi berdenyut? Apakah denyutan itu berbahaya? Ubun-ubun bayi akan berdenyut seiring dengan pertumbuhan kepala. Denyutan pada ubun-ubun bayi bukanlah sebuah tanda berbahaya. Denyutan pada ubun-ubun ini mengikuti irama detak jantung dan akan mulai berhenti seiring dengan menutupnya ubun-ubun.

“Nah, di situ kita bisa meraba denyutan, tidak berbahaya. Jika sudah tertutup, maka tidak akan teraba denyutan,” ujar Dokter Anak yang kerap memberikan Stiker Khusus kepada pasiennya ini.

Bentuk ubun-ubun juga bisa menggambarkan kondisi kecukupan cairan pada bayi. Cekung tidaknya ubun-ubun bayi menjadi pertanda bayi mengalami dehidrasi atau tidak.

3. Ubun-ubun bayi prematur justru lebih besar

Tahukah Anda ternyata bayi yang lahir secara premature memiliki ukuran ubun-ubun yang lebih besar daripada bayi yang lahir tidak premature?

“Bayi prematur memiliki ubun-ubun yang lebih besar dibandingkan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan oleh penutupan celah, dan pertumbuhan tulang  belum seperti bayi cukup bulan,” ujar dr. Martina.

4. Memengaruhi pertumbuhan otak

Dalam bincang bersama Makuku Family Indonesia , dr Martina juga mengatakan bahwa ubun-ubun bayi bisa mempengaruhi pertumbuhan otak. Perlu kita ketahui bahwa pertumbuhan otak bayi baru lahir sampai berusia 2 tahun merupakan fase pertumbuhan otak yang paling cepat.

Oleh karena itu, ubun-ubun bayi memiliki tekstur yang lunak agar memiliki ruang fleksibel untuk mengikuti pertumbuhan otak.

Namun, masih banyak orang yang salah menilai pertumbuhan otak dari bentuk kepala bayi. Misalnya ialah bayi dengan bentuk kepala peyang dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi, padahal kedua hal ini tidak saling terkait.

“Bentuk kepala peyang bukan berarti selalu bermasalah. Kepala akan beradaptasi kembali seiring dengan kemampuan bayi menggerakkan kepala dan menegakkan leher. Evaluasi lebih lanjut diperlukan apabila kepala bayi peyang yang diakibatkan karena keterbatasan gerak kepala maupun leher bayi” ujar dr. Martina.

5. Berperan dalam Kelahiran bayi

Meskipun  terlihat rapuh dan memiliki bentuk yang lunak, namun ubun-ubun bayi memiliki peran penting dalam proses kelahiran ke dunia. Ubun-ubun dapat membuat kepala menjadi lebih mudah beradaptasi menuju jalan lahir

Ubun-ubun juga berfungsi melindungi otak dari cedera. Hal ini karena ubun-ubun dilindungi oleh lapisan kuat yang mampu melindungi jaringan otak bayi.

Oleh karena itu, sebenarnya tidak masalah apabila orangtua ingin menyentuhnya asal tidak keras dan memberikan sentuhan lembut. Seiring berjalannya waktu, bagian-bagian lunak di kepala bayi ini akan mengeras dan menutup sehingga Moms tak perlu khawatir saat melihatnya berdenyut.

Penutup

Nah, sudah cukup jelas informasinya Moms? Ikuti terus informasi seputar parenting lewat website makuku.co.id atau follow akun Instagram kami di @makuku.indonesia.family

Makuku Family Indonesia merupakan platform saluran ritel yang siap untuk membantu ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan. Dengan layanan yang baik dan kualitas produk yang tinggi, Makuku siap memberikan yang terbaik untuk ibu dan anak.

Salam, Shafira Adlina.

15 thoughts on “5 Fakta Ubun-Ubun Bayi yang Wajib Diketahui”

  1. Aku dulu sempet khawatir kalau ubun2 itu berdenyut mba. Ini kok begini yaa hehehe. tapi karena kata dokter dan ibuku gakpapa nanti nutup sendiri jadi ga khawatir. JAdi sekarang aku bayangin bayi yang dibuang2 itu, kalau pas jatuh kena ubun2nya yg belum nutup gimana cobaa T___T ya Allah jadi bayangin yg engga ini ah

    Reply
  2. masya allah jujur aku baru memahami ttg ubun-ubun bayi ini dari tulisan mbak. selama ini masih takut gtu kalo liat ubun-ubun anak bayi yang berdenyut hehe emang g berbahaya tapi kayak ngeri khwatir kenapa2
    ini jadi tercerahkan. apalagi memang ubun2 ini bis amembantu proses kelahran ya. kadnag aku berpikir gimna bayi yg kalo keluar segede itu lewat jalanlahir ya allah sebagai pelaku Sc tentu aku tak bisa ikut merasakan sensasi lahiran normal. dan selalu salut kepada semua ibu yang berjuang diantara dua nyawa.

    rupanya ada peran si ubun2 ini. allohu akbar

    Reply
  3. Aku jadi ingat Nahla pas bayi itu ubun-ubunnya lama banget mengerasnya. Memang unik sekali ubun-ubun ini ya, kerasa sih, pas anak kondisinya kurang begitu sehat, ubun-ubun akan memberikan reaksi berbeda.

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page