Harapan kita sebagai orang tua tentu memiliki anak yang aktif, cerdas dan ceria. Siapa yang tidak bercita-cita memiliki anak yang suka membaca?
Tahapan ketrampilan bahasa
1. Tahapan mendengar
2. Tahapan berbicara
3. Tahap berbicara
Kenapa? Saat ini jenis buku anak banyak sekali. Buku-buku yang bertebaran tidak hanya dari penerbit mayor tapi penerbit-penerbit indie pun tidak mau kalah bersaing. Hampir setiap bulan selalu ada buku anak yang diproduksi. Belum lagi banjurnya produksi buku-buku luar negeri.
CARA MEMILIH BUKU CERITA ANAK.
Salah satu teman saya pernah berbagi setelah mengikuti Training of trainer Read A loud mengenai “Pemilihan Buku Anak”. Setelah membacanya tanpa sadari saya juga beberapa kali mengaplikasikan beberapa langkah yang disarankan. Dengan memahami apa yang bisa dilakukan untuk memilih buku cerita anak, kita lebih jeli dan mengetahui mana yang harus dibeli atau tidak.
1. Memilih Buku Anak Sesuai dengan Usia dan Perkembangan Anak
Memilih buku anak itu ternyata harus disesuaikan dengan usia anak. Jangan sampai memberi buku anak yang terlalu sulit atau terlalu mudah untuk anak kita. Contoh kalau seumuran anak kedua saya yang bayi bisa pilih jenis buku yang berbahan boardbook (buku dengan lembar yang tebal), buku kain, buku busa, buku isian plastik. Nah untuk kuantitas isiannya yang paling penting, pilih buku dengan dominasi gambar, teksnya sedikit, jangan terlalu kompleks. Adaloh meski buku boardbook tapi isinya kompleks.
Sama halnya dengan buku berbahan kertas ada juga yang menghadirkan teks minimal.
Prinsipnya saat anak masih bayi kita bisa membacakan semua jenis buku kepada anak, tapi jika kita bisa memberikan dengan usia dan perkembangan anak maka nanti manfaatnya akan jauh lebih terasa. Saya memperkenalkan buku kertas pada Hafsah di usia 12 bulan, Karena ia juga sering mengambil buku-buku kakaknya. Alhamdulillah, belum ada dan jangan sampai ada yang robek, hehe.
Sekali lagi perkenalkan dengan buku yang teksnya sederhana ya.
Berikut perjenjangan buku non fiksi yang dikeluarkan kemendikbud sebagai acuan memilih buku anak.
Jika kita lihat di tabel jenjang A atau pra membaca ini, kita diberi rekomendasi buku seperti apa yang bisa kita pilih. Mulai dari isi, bahasa hingga grafika. Nah kalau tabel di bawah ini perjenjangan yang dibuat oleh room to read.
Misalnya di fase awal pra membaca untuk 0-3 tahun :
Ilustrasi dominan dibanding teks, menggambarkan teks secara kuat, ilustrasinya jelas, sederhana tidak berantakan. Pada usia pra-membaca ini jika kita ingin memberikan buku yangtanpa kata pun sebenarnya tidak masalah. Karena mereka juga belum bisa membaca. Di kelompok usia ini kita lebih sering untuk membacakan gambar sambil menunjuk tulisan.’
Pengenalan buku di awal memberikan buku kepada anak akan menentukan ke depannya anak akan suka membaca atau tidak. Jadi kita harus berupaya untuk memilih buku yang menarik dan sesuai usia anak supaya lebih merasakan manfaat dari kegiatan membaca ini.
2. Memilih buku sesuai minat anak
Pernahkah sahabat merasakan ketika anak-anak menyukai sesuatu?. Akan ada masanya mereka tiba-tiba menyukai entah itu binatang atau aktivitas atau pun hal lainnya di luar dugaan kita.
Hafsah, anak kedua saya. Beberapa bulan lalu sedang asyik dengan fase oralnya. Dan ketika harus sikat gigi sebelum tidur sudah bisa meronta. Salah satu pendekatan yang saya lakukan dengan membacakannya buku tentang sikat gigi, seri Goyi Pipi. Walaupun tidak instan ia lebih menyukai aktivitas itu dan sering menirukan kegiatan sikat gigi.
Kita bisa memanfaatkan momen itu untuk mendekati anak melalui buku yang kita bacakan yang temanya sesuai dengan kesukaan anak. Jangan sampai kita membacakan buku yang tidak disukai anak-anak ya.
3. Memilih buku yang disukai juga orang tua
Dengan memilih buku anak yang disukai pembaca dan yang membacakannya yaitu kita senangi orang tua, tentu akan menghasilkan keterikatan dengan buku yang akan kita bacakan.
4. Memilih buku sesuai dengan value keluarga
Sait ini dengan dunia yang sangat massif kita mudah menemukan buku mulai dari toko offline, online hingga jasa-jasa titip buku.
Tetapi jangan sampai kita hanya ikut-ikutan buku yang dibeli orang banyak dan tertarik karena sampulnya. Sesuaikan dengan nilai-nilai keluarga ya. Saya biasanya mengantisipasinya dengan cari banyak review buku anak.
Penutup
Turunkan ekspetasi.
Sahabat mari merenung dan segarkan kembali ingatan kita, apa tujuan kita membeli dan membacakan buku kepada anak?
Tujuan kita membacakan buku di anak-anak usia 0-3 tahun selain memperkenalkan serunya aktivitas membaca adalah menambah kosakata, mempersiapkan dia mulai fase berbicara dan memfasilitasi anak di masa pertumbuhan dan perkembangannya.
Semakin banyak kosakata seorang anak akan berbanding lurus dengan tingkat kecerdasannya. Kok bisa?
Ketika kita membacakan buku kepada anak kita menuangkan ke dalam telinga dan otak anak, semua kata, suku kata hingga suatu hari anak akan meniru kita.
Melalui cerita, otak anak juga dijejali dengan pengetahuan yang tidak ada di lingkungannya seperti dunia bintang, astronomi, hutan dan sebagainya.
Baik Hafsah maupun Sakha, tentu tidak serta merta mereka bisa anteng di depan buku. Ada fase di mana dia menolak buku, merasa tidak tertarik. Hal itu wajar yang penting kita jangan menyerah membuat aktivitas membaca ini menjadi menyenangkan. Dan Alhamdulillah di usianya yang genap 12 bulan ini sudah bisa diajak dan mengajak membacakan buku bersama-sama. Jangan pernah berharap anak langsung tiba-tiba suka membaca atau bisa membaca!
Turunkan harapan kita, sesuaikan dengan usaha yang kita lakukan. Jauh lebih penting untuk membuat anak suka membaca dengan membangun kebiasaan-kebiasaan membaca. Selamat memili buk cerita anak.
Semoga bermanfaat. salam
Sumber data :
https://semnas.untidar.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/page-219-226-dicky.pdf
http://repositori.kemdikbud.go.id/10397/
Menyaksikan tumbuh kembang anak itu memang sangat menyenangkan.Bahagia bila bisa mendengar si kecil 'bersuara' untuk pertama kalinya. Buku adalah salah satu pendorong si kecil mengucapkan kata pertamanya. Yup, memperkenalkan buku sejak dini itu penting dan semua komplit ada di sini. 🙂 Nice artikel. Salam 4antum.
Kalo buku cerita anak harus ada gambarnya dan kalimatnya sederhana dan pendek2. Untuk anak 2 th sudah bisa merekam gambar dan suara. Mudah mengingat
Iya ya, kak. Kalau bacaan yang ngga sesuai sama minat anak. Yang ada malah kaya kepaksa. Terus, kalau ortunya ngga ikut baca kan anak jadi ga ada contoh ya.
Bener nih mba kalau memilih buku harus sesuai dengan minat anak. Anak kalau udah ga tertarik dengan sesuatu hal udah sulit untuk mengarahkannya
Ya Mba.. sekarang buku cerita anak memang harus diperiksa dulu. Kadang bergambar kartun, gak taunya isinya menyimpang. Anak-anak kan masih polos, takutnya malah terkultivasi dengan nilai di buku tersebut.
Benar kak memili buku harus disesuaikan dengan minat anak, karena anak-anak jaman sekarang susah untuk diarahkan
Memilih buku anak memang harus disesuaikan dengan minat dan usia, dengan tambahan gambar sebagai ilustrasi bisa menambah imajinasi anak ya.
Penting banget buat kita sbg orangtua utk mulai menumbuhkan minat baca pada anak, yg tentunya mesti dilatih sejak dini, bisa dgn membelikan anak2 buku bergambar yg mereka sukai dll
Bener setiap anak.pnya kemampuan dan masanya sendiri untuk bisa membaca jadi sebagai ortu hrs sabar menunggu sembari terus mengajari anak salah satunya dng membaca cerita
apalagi kalau bukunya bergambar ya mba, pasti favorit banget buat anak-anak. ponakanku begitu soalnya hehe. kalo buku aktivitas gitu semangat banget ngerjain dan penuh warna jadi anak-anak gak bosen.
Setuju sekali dengan artikel ini, sayangnya ibu muda banyak yang menyerahkan proses itu kepada gawai, masih bayi aja, ada yang dibiarin nonton gawai. kasihan matanya. Huhuhu, ada yang tentrum minta gawai. Dikasih ngdrop baru mau lepas.
Wadaw. Ternyata banyak pertimbangannya ya ketika memilih cerita anak. Kirain semua buku cerita bakal cocok sama semua anak gitu. Menarik juga nih jadi dapat ilmu baru.
Wah terimakasih infonya kakak, memang ya membelikan buku-buku bacaan buat anak memang harus disesuaikan dengan usia anak. pernah nih beliin buku anak-anak sd buat keponakan yang masih tk, berasa nggak nyambung gitu alhasil bukunya malah hanya dioret-oret
Menurutku yg paling penting kutanamkan dalam keluarga, buku yang bagus gak harus yang mahal. Seperti buku anak, saya biasa cari buku-buku di pameran dan loakan, karena yang terpenting saat membacakan buku untuk anak adalah mendampinginya, bagaimana kita sebagai orang tua bisa memberikan value yang tepat saat kita di dekat anak dan membersamainya saat membaca buku
Anak saya sudah mau empat tahun November nanti, tetapi masih belum bisa aman dibelikan buku. Pasti saja disobekin ampek habis. makanya emaknya ini jadi males buat beliin lagi.
Wah Kakak bisa masuk room to read aku beberapa kali ikut selalu ga terpilih. Namun benar banget ini sista, mencari bacaan buku yang diminati anak akan membuat anak semakin menyukai dunia membaca
Kebetulan kevin sudah mengikuti gaya saya ketika membaca..hanya saja cepat bosanan
seebtulnya teladan dulu ya, kita mengharapkan anak suka baca tapi anak gak pernah lihat kita baca